Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong penguatan budaya menabung dan literasi keuangan di kalangan anak-anak lewat “Kampanye Ayo Menabung dan Puncak Literasi Anak Kalimantan Barat”.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Indonesia Menabung 2025 dengan tema “Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang”, sebagai upaya membentuk kebiasaan menabung sejak dini serta meningkatkan inklusi keuangan di kalangan pelajar," kata Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan saat membuka kampanye tersebut di Pontianak, Senin.
Ria Norsan mengatakan ada pepatah mengatakan yang muda menabung tua beruntung. "Dari sekarang mari kita ajarkan anak-anak menabung, baik di celengan maupun di bank. Jika kita rajin menabung, insya Allah akan membawa keberuntungan di masa depan".
Ia mengatakan kebiasaan menabung sejak dini tidak hanya mengajarkan hidup hemat, tetapi juga membentuk karakter mandiri dan bertanggung jawab di masa depan. Hal itu, merupakan bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia yang inklusif secara keuangan.
Norsan juga mengatakan pada 2024, Kalimantan Barat berhasil meraih penghargaan sebagai wilayah implementasi terbaik Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) atas capaian 869.326 rekening aktif dari pelajar tingkat TK hingga SMA/SMK sederajat, atau sekitar 95,25 persen pelajar telah memiliki rekening tabungan.
"Ini pencapaian luar biasa yang harus terus kita tingkatkan. Kita sebagai orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan menabung kepada anak-anak sejak dini," ujar dia.
Peran keluarga dan sekolah dalam membentuk generasi yang sadar finansial sangat penting. Menurut dia, menabung bukan hanya sekadar menyisihkan uang, tetapi juga melatih kedisiplinan, kemandirian, dan kesiapan menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Sementara itu, Kepala OJK Kalimantan Barat Rochma Hidayati mengatakan literasi keuangan sejak dini sangat penting karena mendidik anak-anak untuk memiliki sikap disiplin terhadap keuangan pribadi.
"Menyisihkan berarti menahan. Menabung adalah proses menunda kesenangan demi masa depan yang lebih baik. Ini nilai penting yang harus ditanamkan kepada generasi muda," kata Rochma.
Ia mengatakan OJK memiliki komitmen kuat untuk terus memperluas edukasi keuangan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menciptakan generasi yang kokoh secara finansial dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kampanye Ayo Menabung menjadi sangat strategis dalam menanamkan nilai literasi keuangan sejak usia dini. Harapannya melalui kerja sama semua pihak mulai dari pemerintah, lembaga keuangan, sekolah dan orang tua akan tumbuh generasi yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan mampu menjadi pelaku ekonomi masa depan yang mandiri, ujar dia.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News