Minggu, 19 November 2023
Sabtu, 18 November 2023
Pemkab Sanggau Berkomitmen Benahi Kawasan Kumuh
Kamis, 16 November 2023
Kapolda Kalbar Ikuti Gerakan Nasional _Kick Off_ Penanaman 10 juta Pohon Serentak Se-Indonesia
![]() |
Foto : Kapolda Kalbar Ikuti Gerakan Nasional _Kick Off_ Penanaman 10 juta Pohon Serentak Se-Indonesia. |
Jumat, 08 September 2023
Sampahmu Melindungimu: Tukar Sampah dengan Polis Asuransi di bank bjb KC Denpasar
![]() |
Sampahmu Melindungimu: Tukar Sampah deng.an Polis Asuransi di bank bjb KC Denpasar |
![]() |
Sampahmu Melindungimu: Tukar Sampah dengan Polis Asuransi di bank bjb KC Denpasar. |
Rabu, 23 Agustus 2023
Pemkab Sekadau Bersama Forkopimda Melaksanakan Penanaman Pohon Dalam Rangka Penghijauan Sejak Dini
Jumat, 21 Juli 2023
KSP Moeldoko Dampingi Kunjungan ke Pusat YIARI Ketapang
Kamis, 02 Maret 2023
Pemkab Kubu Raya Siaga Menghadapi Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan
![]() |
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. |
KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Selain telah menggelar beberapa kali apel siaga dengan berbagai elemen pemadam kebakaran dan pemangku kepentingan terkait, pemerintah kabupaten, juga sudah memetakan titik-titik rawan Karhutla di Kubu Raya. Kesiapan juga diwujudkan dengan upaya-upaya penguatan kapasitas masyarakat khususnya di areal-areal perkebunan sawit.
“Alhamdulillah kita sudah beberapa kali menggelar apel siaga dengan melibatkan semua elemen pemadam kebakaran yang ada di Kubu Raya,” kata Bupati Muda Mahendrawan saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pembahasan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (1/3), di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
Muda memaparkan kondisi alam Kubu Raya memang rentan untuk terjadinya Karhutla. Sebab dari total luas lahan gambut di Kalimantan Barat, Kubu Raya memiliki luasan terbanyak. Sehingga jika terjadi Karhutla, upaya pemadamannya pun membutuhkan langkah yang lebih khusus dan ekstra. Apalagi di Kubu Raya terdapat objek vital berupa bandara internasional.
“Kita melihat dari pemetaan, untuk Kabupaten Kubu Raya ini ada 23 titik rawan. Dari 123 desa ada 23 desa yang titik rawan dalam arti yang secara endemik berulang-ulang dan memang hampir semua titik-titik ini biasanya dalam musim kemarau selalu muncul api,” jelasnya.
Muda mengungkapkan pemerintah kabupaten juga melakukan upaya-upaya penguatan masyarakat di areal perkebunan sawit. Selain itu, mitigasi juga dilakukan dengan cara membuat sekat kanal dan memproduktifkan lahan yang ada melalui penanaman berbagai komoditas. “Sehingga masyarakat pun juga ikut menjaga,” ucapnya. (Ridwan)
Minggu, 19 Februari 2023
Kapan Hari Peduli Sampah Nasional? 15 Contoh Melestarikan Lingkungan Sekitar Kita
Mengapa Bumi Bulat bukan Datar? Berikut 14 Cara Melestarikan Bumi
Sabtu, 18 Februari 2023
AMSI Gorontalo Tanam Pohon Untuk Ruang Terbuka Hijau
Rabu, 28 Desember 2022
Gubernur dan Ribuan Santri di Kalsel Tanam Cabai hingga Pepaya di kawasan Alam Roh
Jumat, 16 Desember 2022
Tiga Tanggul Bauksit CMI Jebol Lagi, Luapan Lumpur Aliri Anak Sungai
Selasa, 18 Oktober 2022
Dinas Lingkungan Hidup Pontianak siapkan layanan jemput sampah
Senin, 17 Oktober 2022
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Melepasliarkan Orangutan (Pongo Pygmaeus)
![]() |
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Melepasliarkan Orangutan (Pongo Pygmaeus). (Gambar Pixabay) |
![]() |
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Melepasliarkan Orangutan (Pongo Pygmaeus). (Gambar Pixabay) |
![]() |
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Melepasliarkan Orangutan (Pongo Pygmaeus). (Gambar Pixabay) |
![]() |
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Melepasliarkan Orangutan (Pongo Pygmaeus). (Gambar Pixabay) |
Selasa, 04 Oktober 2022
Kalimantan Barat Memiliki Kawasan Hutan Seluas 8.389.600
![]() |
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dr. Harisson, M. Kes. (BorneoPontianak/Adpim Pemprov Kalbar) |
Jumat, 08 April 2022
Dituding Dengan Informasi Lawas, PT CMI Berikan Jawaban
![]() |
Kondisi air sungai Kediuk Sandai yang tercemar diduga akibat aliran limbah PT CMI. |
BorneoTribun Ketapang, Kalbar - Dua informasi terkait praktek pertambangan yang diduga dilanggar oleh PT CMI Tbk site Sandai Ketapang, Kalbar, disanggah oleh Vera Silviana, corporate comunication perusahaan bauksit itu.
Informasi yang disanggah itu adalah pertama soal dugaan kebocoran limbah pada bak penampungan atau washing plant (WP) 3-4. Dan, kedua soal perizinan pengelolaan air permukaan atau Ipap.
Kabar itu berasal dari ucapan Kades Sandai Kiri Herman Susandi dan Sekretaris kecamatan (Sekcam) Sandai A.Ase, S. Pd sebagaimana diberitakan rri.co.id dan Sindonews.com pada 4 April 2022.
"Saya konfirmasi kembali kejadian tersebut (kebocoran limbah) tahun lalu. Tidak perlu menjelaskan kejadian yang sudah lama terjadi," kata Vera, Kamis (7/4/22).
Ia menegaskan, dalam menjalankan proses pekerjaan pertambangan, Harita Bauksit (CMI) taat akan aturan, mulai dari semua perizinan hingga praktek pertambangannya.
"Kami selaku perusahaan Harita Bauksit taat akan aturan, mulai dari semua perizinan dan praktek pertambanganya," tegasnya.
Vera mengatakan, pihaknya akan bersikap kooperatif dengan siapapun terkait pemberian informasi ataupun kunjungan kerja dan rencana inspeksi mendadak (sidak) dari para anggota DPRD Ketapang.
Vera menegaskan agar pihak luar perusahaan bersikap fair dan berimbang dalam memberikan informasi ataupun penilaian terhadap CMI.
"Perusahaan akan memberikan konfirmasi yang sebenar-benarnya. Media (harusnya-red) bersikap baik dan fair pada kami," kata dia.
Sebelumnya, diberitakan washing plant PT CMI jebol dan mencemari sungai Kediuk di Sandai. Peristiwa itu terjadi diperkirakan pada pertengahan bulan Maret 2022.
PT CMI juga dituding tidak memiliki ijin pemanfaatan air permukaan lantaran tidak pernah mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala desa Sandai kiri dan Pemerintah Kecamatan Sandai.
"Penampung limbah itu sudah beberapa kali jebol, terakhir pertengahan bulan Maret, WP 4 dan 3 kembali jebol dan dampaknya merusak kualitas air dan membunuh biotanya, merusak lahan pertanian dan perkebunan milik warga" kata Herman, sebagaimana dikutip dari Sindonews.com tanggal 4 April 2022.
"Selama saya menjabat di kecamatan Sandai, belum pernah pihak perusahaan PT CMI mengajukan izin pemanfaatan air permukaan sungai," kata Sekcam Sandai A, Ase kepada rri.co.id, Jum'at (01/04/22). (dins).