Berita Borneotribun: Peristiwa Hari ini


Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juni 2025

Fakta Sebenarnya di Balik Kasus Juliana: Warga Brasil yang Terjatuh di Gunung Berapi di Indonesia

Fakta Sebenarnya di Balik Kasus Juliana: Warga Brasil yang Terjatuh di Gunung Berapi di Indonesia
Fakta Sebenarnya di Balik Kasus Juliana: Warga Brasil yang Terjatuh di Gunung Berapi di Indonesia.

JAKARTA - Seorang wisatawan asal Brasil bernama Juliana menjadi sorotan media internasional setelah dikabarkan mengalami kecelakaan tragis saat mendaki gunung berapi di Indonesia. 

Namun, muncul pernyataan dari pihak keluarga yang membantah informasi resmi yang sebelumnya beredar.

Bukan Terjatuh 200 Meter, Tapi 900 Meter

Banyak media melaporkan bahwa Juliana jatuh dari ketinggian sekitar 200 meter. Namun, informasi ini dibantah oleh warga Brasil yang mengaku sebagai kerabat Juliana. 

Menurutnya, Juliana sebenarnya jatuh dari ketinggian sekitar 900 meter, namun tubuhnya meluncur menuruni lereng yang sangat curam, sehingga menyulitkan proses pencarian dan evakuasi.

“Lereng gunungnya sangat curam. Tubuh Juliana meluncur, bukan hanya jatuh bebas seperti yang diberitakan,” ungkap sumber tersebut.

Keluarga Bantah Video Resmi Penyelamatan

Pernyataan mengejutkan datang dari saudara perempuan Juliana, yang menyatakan bahwa video-video penyelamatan yang beredar luas tidak menggambarkan kejadian sebenarnya.

“Semua video yang mengklaim Juliana berhasil diselamatkan adalah tidak benar. Tim penyelamat bahkan belum bisa mencapai lokasinya,” ujar sang kakak.

Ia juga menambahkan bahwa keluarga sudah menunggu bantuan selama lebih dari 30 jam, namun belum ada tindakan nyata yang berhasil menjangkau posisi Juliana.

Mengapa Ini Penting?

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan, baik soal transparansi informasi dari pihak berwenang, maupun tentang keselamatan wisatawan asing saat mendaki gunung berapi di Indonesia. 

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pendaki dan wisatawan untuk:

  • Selalu menggunakan pemandu lokal yang berpengalaman.

  • Memastikan kondisi cuaca dan jalur pendakian sebelum naik.

  • Memiliki asuransi perjalanan dan perlindungan darurat.

  • Menginformasikan rencana perjalanan kepada keluarga atau teman.

Tragedi yang menimpa Juliana memperlihatkan betapa pentingnya informasi yang akurat dan kecepatan dalam penanganan darurat. 

Saat ini, keluarga korban berharap dunia mengetahui fakta yang sebenarnya agar tidak ada lagi informasi menyesatkan yang beredar.

Kita semua berharap Juliana segera ditemukan dan mendapat penanganan terbaik. Semoga ini juga menjadi evaluasi penting bagi pihak berwenang dalam menangani kejadian serupa di masa depan.

Rabu, 25 Juni 2025

Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet

Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet
Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet.

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari dunia siber! Para peneliti dari Cybernews dan Keeper Security, bersama jurnalis Forbes, mengungkapkan bahwa sebanyak 16 miliar data login termasuk email dan password dari berbagai platform besar seperti Apple, Google, Telegram, hingga GitHub kini tersebar luas di internet.

Ini bukan sekadar kabar iseng. Ini disebut sebagai “kebocoran data terbesar dalam sejarah” yang sangat mungkin dimanfaatkan untuk serangan phishing (penipuan online) dan pembajakan akun pribadi.

🔍 Dari Mana Bocornya?

Sepanjang tahun ini, para peneliti siber memantau kemunculan 30 kumpulan database baru yang muncul di forum gelap dan berbagai kanal terbuka di internet. Masing-masing database ini berisi mulai dari puluhan juta hingga 3,5 miliar kombinasi login dan password.

Kebanyakan data ini didapat dari:

  • Malware pencuri data (data stealer)

  • Cloud storage (penyimpanan awan) yang tidak dilindungi dengan baik

  • Kesalahan konfigurasi dari pengguna atau layanan itu sendiri

Yang bikin makin parah, data yang tersebar ini bukan cuma data lama yang di-repost, tapi juga informasi baru dan masih relevan. Formatnya pun rapi: nama situs, lalu email atau username, kemudian password. Mudah banget dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

⚠️ Bukan Cuma Ulah Hacker

Menariknya, tidak semua kebocoran ini akibat peretasan. Ada juga yang disebabkan oleh kelalaian pengguna, misalnya menyimpan password tanpa enkripsi di cloud, atau membuat akun tanpa pengamanan ganda (two-factor authentication). Jadi, bukan hanya hacker yang harus disalahkan.

🛡️ Tips Agar Akunmu Aman

Tenang, kamu masih bisa melindungi diri. Berikut langkah-langkah penting yang disarankan oleh para ahli:

  1. Ganti password secara rutin – jangan pakai password yang sama di banyak akun!

  2. Gunakan password manager – tools ini bisa bantu simpan dan buat password super kuat tanpa kamu harus menghafalnya semua.

  3. Aktifkan two-factor authentication (2FA) – ini lapisan keamanan tambahan yang sangat penting.

  4. Gunakan kunci akses (passkey) – beberapa platform seperti Google dan Apple sudah mendukung fitur ini.

🔒 Butuh bantuan buat bikin password yang kuat? Coba pakai generator password aman dari Cybernews tinggal klik dan pilih tingkat keamanannya.

📌 Jangan Anggap Remeh

Dengan skala kebocoran seperti ini, siapa pun bisa jadi target bahkan kalau kamu cuma pengguna biasa. Jadi, yuk mulai lebih peduli sama keamanan digital kita.

Baca juga: Panduan Lengkap Melindungi Data Pribadi di Internet

Gegara Gaji Buruh Vendor PT BAP Pagar Mentimun Mandek Tiga Bulan, Istri Buruh Gugat Cerai

Gegara Gaji Buruh Vendor PT BAP Pagar Mentimun Mandek Tiga Bulan, Istri Buruh Gugat Cerai
Gegara Gaji Buruh Vendor PT BAP Pagar Mentimun Mandek Tiga Bulan, Istri Buruh Gugat Cerai.

KETAPANG - Puluhan orang buruh menuntut kepada vendor pembangunan mess karyawan PT Borneo Alumindo Prima (BAP) di desa Pagar Mentimun Ketapang ribut mulut dengan seorang wanita yang diduga bos vendor. 

Keributan dipicu karena gaji buruh yang belum dibayar selama tiga bulan oleh vendor. Akibat keterlambatan ini, ada istri buruh yang memilih menggugat cerai akibat buruh alami masalah ekonomi. 

Keributan itu menyebar di media sosial facebook yang diposting oleh akun Dandi Fitriadi pada Selasa (24/06/2025). Video itupun dibagikan oleh beberapa akun lainya. 

Dalam video yang dilihat Borneotribun, nampak seorang wanita berbaju kotak-kotak hitam putih yang diduga bos vendor, cekcok dengan pekerja. Wanita itu sampai emosi mengeluarkan kata-kata bernada keras kepada pekerja yang ngotot meminta gaji segera dibayarkan. 

Wanita itu beralasan kalau pihaknya pun belum menerima gaji dari cina (PT BAP). 

"Kamipun diutang cine, digantungnye satu bulan. Gaji kami digantungnye satu minggu. Kite same," kata suara wanita itu dalam video itu. 

Ucapan wanita itupun disoraki pekerja. Pekerja tidak mau tahu penjelasan dari vendor yang mengatakan pihaknya juga dihutangi oleh pihak perusahaan lain.  

Pekerja bilang kalau permasalahan ini menyebabkan ada pekerja yang bercerai dengan istri.

"Kami endak mau tau, dirumah itu taunya minta kirimi karena anak bini kami taunye gaji kami dibayar,"kata suara lelaki dalam video itu. 

"Yang endak begaji cece, kami ini udah tige bulan. Gegare ini sampai ade yang bercerai. Kami ngomong kenyataan mah, ngomong ape adenye. Kami hanye minta sesame, kekompakanye" kata seorang pekerja lelaki dalam vidio itu. 

Humas PT BAP, Budi Mateus diikonfirmasi pada Rabu (25/06/2025) menjelaskan kalau keributan disebabkan gaji pekerja yang membangun mess karyawan belum dibayar oleh subkontraktor.

"Subcon yg bekerja di Pagar Mentimun. Yang bangun mess karyawan ," ujar humas PT BAP, Budi Mateus di konfirmasi Borneotribun, Rabu (5/06/2025). 

Belum diketahui dari vendor mana yang pekerjanya ribut dalam video tersebut karena dalam kawasan smelter itu banyak vendor yang menurut kabar tidak terdata. 

Dari beberapa informasi, di kawasan pembangunan smelter PT BAP ada banyak pihak subkontraktor. 

Reporter: Muzahidin.

Sabtu, 14 Juni 2025

MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman

MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman.

KUBU RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda wilayah Kalimantan Barat. Peristiwa kali ini terjadi di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat (13/6). Kobaran api meluas dengan cepat dipicu oleh tiupan angin kencang dan kini mulai mengancam permukiman warga sekitar.

Menanggapi kejadian tersebut, tim gabungan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kubu Raya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kubu Raya, dan para relawan segera bergerak ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.

Dalam aksi tanggap darurat ini, tim MDMC Kubu Raya dikomandoi oleh Fazzar Mua’rif. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kubu Raya, Drs. Herry Purwoko, M.Si, turut berada di lapangan bersama Unggul Ali Sadewo dari PDPM Kubu Raya.

“Sejak siang, angin cukup kencang sehingga api menyebar cepat. Fokus kami saat ini adalah menghentikan pergerakan api agar tidak memasuki wilayah permukiman,” jelas Fazzar di lokasi kejadian.

Medan Sulit dan Asap Pekat Hambat Proses

Situasi di lapangan dilaporkan cukup berat. Tanaman pakis yang mendominasi vegetasi setempat dalam keadaan kering sehingga sangat mudah terbakar. Asap tebal dari lahan yang terbakar turut memperparah kondisi karena menghambat pandangan tim untuk menjangkau titik api.

Penyebab Kebakaran dan Tantangan di Lapangan

MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman.
Berdasarkan temuan sementara dari BPBD Kubu Raya, kebakaran ini dipicu oleh kombinasi faktor alam dan kemungkinan ulah manusia. Lahan gambut yang mengering saat musim kemarau menjadi sangat rentan terbakar. Angin kencang turut mempercepat penyebaran api.

“Kami masih menyelidiki penyebab pastinya, tetapi dugaan kuat berasal dari aktivitas pembakaran lahan atau kelalaian seperti membuang puntung rokok sembarangan. Pemadaman juga terkendala keterbatasan air dan peralatan,” ungkap Herry Purwoko.

Peringatan dan Imbauan kepada Warga

MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman.
Meski belum ada laporan korban jiwa, masyarakat diminta tetap waspada. BPBD mengimbau agar warga bersiap melakukan evakuasi jika api terus mendekat. Masyarakat juga disarankan untuk tidak membakar lahan di tengah kondisi cuaca yang sangat kering saat ini.

“Kami harap masyarakat memakai masker saat berada di luar rumah karena asap pekat dapat membahayakan kesehatan. Sekecil apa pun titik api, harap segera dilaporkan agar bisa cepat kami tangani,” lanjutnya.

Hingga saat ini, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Mereka bekerja keras agar api tidak menjalar ke desa lain. Warga pun diajak turut serta menjaga lingkungan dan segera melapor bila melihat aktivitas mencurigakan yang bisa memicu kebakaran.

Senin, 02 Juni 2025

Jejak Guru Wahyudin yang Hilang Pergi Mancing Tak Ditemukan, Upaya Pencarian Dihentikan

Jejak Guru Wahyudin yang Hilang Pergi Mancing Tak Ditemukan, Upaya Pencarian Dihentikan
Jejak Guru Wahyudin yang Hilang Pergi Mancing Tak Ditemukan, Upaya Pencarian Dihentikan.
KAYONG UTARA - Operasi pencarian seorang guru bernama Wahyudin yang hilang saat memancing di jermal pada wilayah perairan desa Pulau Kumbang, Kayong Utara resmi dihentikan. 

Tanda-tanda semisal barang-barang ataupun petunjuk tentang korban tidak ditemukan, sehingga operasi dihentikan setelah tujuh hari proses pencarian. 

"01 Juni 2025, pencarian korban hilang bernama Wahyudin bin Abdul Hamid dihentikan setelah H+7 operasi pencarian," kata Kepala markas unit (Kamarnit) patroli Ditpolairud Polda Kalbar wilayah Telok Melano, Aipda Heriyanto, Minggu sore (01/06/2025).

Meski begitu, jika ada informasi ditemukan tanda-tanda korban, operasi pencarian kembali dilakukan sesuai dengan SOP operasi pencarian. 

Operasi pencarian ini melibatkan tim dari TNI, Satpol Airud, Basarnas, BPBD serta dibantu masyarakat dan keluarga korban berlangsung sejak Minggu malam (25/05/2025) sampai dengan Minggu sore (01/06/2025).

Anggota DPRD dari partai Perindo, Isya Fachrudi juga aktif ikut operasi pencarian. Lokasi pencarian pun menjadi diperluas hingga sampai di pulau Sempadi wilayah perairan desa Siduk. 

Bahkan pada hari kelima, istri dan anak korban sempat ikut turun mencari keberadaan guru Wahyudin itu, namun hingga sore jejak korban juga tidak terlihat.  

Sebelumnya, berdasarkan beberapa keterangan warga yang dihimpun yang mengaku sempat berpapasan dan melihat Wahyudin menceritakan kalau waktu hari Minggu 25 Mei 2025 pagi itu kira-kira pukul 10, Wahyudin memang pergi mancing menggunakan sampan kecil yang bermesin kato menuju arah jermal wahab di wilayah perairan desa Pulau Kumbang. 

Warga melihat kalau dalam sampanya, Wahyudin banyak membawa bekal BBM, makanan ringan dan minuman. 

Didiuga, korban dihantam angin kencang dan ombak besar yang terjadi pada hari Minggu sore itu sehingga membuat korban hilang hingga sampai sekarang.  

Reporter: Muzahidin

Sabtu, 31 Mei 2025

Longsor Maut di Tambang Gunung Kuda Cirebon: 14 Orang Tewas, Polisi Periksa Pengelola

Longsor Maut di Tambang Gunung Kuda Cirebon: 14 Orang Tewas, Polisi Periksa Pengelola
Longsor Maut di Tambang Gunung Kuda Cirebon: 14 Orang Tewas, Polisi Periksa Pengelola.

CIREBON - Cuy, kabar duka datang dari Cirebon! Sebuah tambang di kawasan Gunung Kuda mengalami longsor yang bikin geger. Nggak main-main, 14 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Peristiwa ini langsung bikin aparat bergerak cepat. Polisi pun langsung turun tangan dan mulai menyelidiki siapa aja yang bertanggung jawab atas insiden tragis ini.

Polisi Udah Periksa 6 Orang dari Pihak Pengelola

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, bilang kalau udah ada enam orang dari pihak pengelola tambang yang dimintai keterangan. Mereka diperiksa buat cari tahu penyebab pasti longsornya tambang ini, dan apakah ada unsur kelalaian.

“Untuk sementara ini, udah ada enam orang dari pengelola yang kita periksa,” kata Sumarni waktu ditemui di RSUD Arjawinangun, Jumat (30/5/2025), seperti dilansir detikJabar.
Tapi sayangnya, hasil pemeriksaannya belum bisa dipublikasikan ke publik. Kita tunggu aja ya kelanjutannya!

Semua Korban Udah Berhasil Diidentifikasi

Satu hal yang melegakan adalah, semua korban yang meninggal dunia udah berhasil diidentifikasi. Jadi pihak keluarga bisa langsung tahu kondisi dan keberadaan orang tercintanya.

"Korban udah kita identifikasi semua. Sekarang tinggal pendataan sama pihak keluarga," lanjut Sumarni.

Dari total 14 korban tewas, 13 jenazah udah dibawa ke RSUD Arjawinangun untuk proses lanjutan.

Nggak Cuma Penambang, Tapi Juga Pekerja Pengangkut Material

Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sumairi, juga nambahin informasi soal korban. Ternyata yang jadi korban nggak cuma penambang, tapi juga ada pekerja yang tugasnya ngangkut material dari tambang.

“Jadi korban itu ada yang penambang, ada juga yang bagian angkut-angkut material,” jelas Sumairi.

Masyarakat Nunggu Jawaban dan Tindakan Tegas

Warga sekitar dan netizen yang tahu soal insiden ini langsung rame nanya: “Kok bisa longsor segede itu? Gimana pengamanannya? Ada yang lalai nggak?”

Pertanyaan-pertanyaan kayak gini wajar banget, apalagi kalau nyawa manusia udah jadi taruhannya. Makanya, pihak kepolisian janji bakal terus mendalami kasus ini dan menindak siapa aja yang terbukti bersalah.

Kejadian longsor di tambang Gunung Kuda ini jelas jadi tamparan keras buat semua pihak, khususnya yang bergerak di dunia tambang. Keselamatan kerja itu nggak boleh dianggap remeh, Bro dan Sis! Jangan sampai kejadian kayak gini terulang cuma gara-gara abai sama SOP atau demi ngejar cuan semata.

Semoga para korban bisa tenang di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan. Kita doakan juga biar kasus ini cepat selesai dan ada kejelasan hukum.

Stay safe buat kalian semua, terutama yang kerja di lingkungan berisiko tinggi kayak tambang. Jangan lupa follow terus buat update terbaru dari peristiwa ini ya!

Senin, 19 Mei 2025

Kebakaran Besar di Gudang Pengolahan Kayu Coevorden, Warga Dapat Peringatan NL-Alert

Kebakaran Besar di Gudang Pengolahan Kayu Coevorden, Warga Dapat Peringatan NL-Alert
Kebakaran Besar di Gudang Pengolahan Kayu Coevorden, Warga Dapat Peringatan NL-Alert.

DUNIA - Hai, teman-teman! Ada kabar penting nih dari Coevorden, Belanda. Tadi pagi, sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi kebakaran besar di sebuah gudang yang digunakan untuk produksi pallet kayu di kawasan Marconiweg. 

Kebakaran ini cukup serius dan menghasilkan asap tebal yang membuat pihak berwenang harus mengirimkan peringatan NL-Alert kepada warga sekitar.

Jadi, gudang itu memang tempat di mana kayu diolah menjadi serat kayu yang kemudian dipadatkan menjadi pallet. 

Di sekitar bangunan juga ada tumpukan besar serbuk kayu dan serpihan kayu, yang jadi perhatian khusus tim pemadam kebakaran agar tidak ikut terbakar.

Beberapa tim pemadam dari berbagai daerah sudah dikerahkan untuk memadamkan api. Demi keselamatan, jalan di Marconiweg ditutup sementara, dan kereta api yang biasanya lewat rute antara Mariënberg dan Nieuw-Amsterdam juga dihentikan sampai api benar-benar padam, diperkirakan hingga sekitar pukul 07.45 WIB. Nah, untuk mengantisipasi perjalanan penumpang, bus pengganti sudah disiapkan.

Sampai sekarang, belum diketahui pasti penyebab kebakaran ini. Yang pasti, petugas terus berupaya keras agar api cepat padam dan tidak menyebar lebih luas. Semoga semuanya cepat tertangani ya!

Take Over PT KAL, Nasib Karyawan Jadi Menggantung

Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)

Kayong Utara - Kabarnya, saham PT Kayung Agro Lestari (KAL) anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) telah berpindah tangan ke PT Ciliandra Perkasa (CP) anak perusahaan PT First Resources Limited (FR).

Take over perusahaan kelapa sawit yang berlokasi di kecamatan Matan Hilir Utara, Ketapang ini menimbulkan perasaan was-was dari buruh maupun karyawan lantaran tidak ada informasi yang diperoleh. Keresahan itu disampaikan mereka ke anggota dewan. 

Anggota komisi 3 DPRD Kayong Utara, Kamiriludin, mengatakan, terkait ini di latar belakangi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) serta hak mereka yang sudah bekerja. Karena, sejauh ini, PT KAL terkesan lepas tangan karena mengganggap karyawan sudah menjadi tanggung jawab pemilik baru. 

"Pekerja perlu mendapatkan informasi sejelas-jelasnya apa yang menjadi haknya. Jangan hanya tanggungjawab mereka yang diperketat dan harus dilaksanakan, sementara haknya dianggap remeh oleh perusahaan," kata Lud, Minggu, 18 Mei 2025 di Siduk Sukadana.
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Menurut Lud, harapan para pekerja itu sangat simple, tetapi jangan dianggap remeh sehingga perusahaan menjadi abai kemudian membiarkan persoalan ini menjadi isu panas sehingga menimbulkan rasa ketidakpastian dikalangan para pekerja. 

"Sebetulnya, kalau PT KAL itu benar, harusnya ada penjelasan yang utuh dan disampaikan juga dalam bentuk surat terkait hak pekerja setelah pengusahaan kebun beralih ke perusahaan lain. Wajar saja pekerja itu mempertanyakan hak mereka sebab PT KAL sudah bukan pemilik penuh kebun tersebut lagi, tapi sudah milik perusahaan lain," katanya. 

Lebih lanjut kata Lud, kabar akusisi saham perusahaan kelapa sawit ini akan dikoordinasikan dengan koleganya di DPRD Ketapang terutama fraksi partai Golkar. 

Alasanya kata dia, karena lokasi kebun berada di Ketapang dan jumlah karyawan lebih banyak dari Ketapang. 

Dengan begitu, tentunya persoalan yang dialami buruh di Kayong Utara juga serupa yang dialami Ketapang 

Jika pihak perusahaan sengaja menutup nutupi apa yang menjadi hak para pekerja, dirinya minta agar pemerintah setempat memanggil dan mengambil langkah tegas terhadap perusahaan. 

"PT KAL jangan main-main soal hak pekerja karena saya rasa apa yang dirasakan ratusan pekerja asal Kayong Utara di PT KAL, tentu juga sama yang dialami para pekerja asal Ketapang yang jumlahnya tentu lebih banyak," tandasnya.

Reporter: Muzahidin

Sabtu, 17 Mei 2025

Kebakaran Hebat di Pontianak Timur: 7 Rumah Ludes, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Kebakaran Hebat di Pontianak Timur: 7 Rumah Ludes, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kebakaran Hebat di Pontianak Timur: 7 Rumah Ludes, Diduga Akibat Korsleting Listrik. (Foto: Humas Polresta Pontianak)

PONTIANAK - Warga Jalan Tanjung Pulau, tepatnya di Gang Baladewa, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, mendadak panik pada Jumat siang (16/5) sekitar pukul 11.55 WIB. 

Suara teriakan dan asap tebal langsung menarik perhatian setelah kobaran api terlihat dari atap salah satu rumah warga.

Kejadian ini berlangsung begitu cepat. Dalam waktu singkat, api melahap tujuh rumah yang letaknya berdempetan di kawasan padat penduduk tersebut. 

Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, masalah yang sering kali jadi pemicu insiden serupa di pemukiman padat.

Melihat api makin membesar, warga langsung bergerak cepat. Mereka menghubungi pemadam kebakaran dan melapor ke Polsek Pontianak Timur. 

Tak lama kemudian, tim dari Polresta Pontianak turun ke lokasi untuk bantu proses evakuasi, mengamankan area, dan mengatur arus lalu lintas supaya jalur untuk mobil pemadam tetap lancar.

Kapolsek Pontianak Timur, AKP Hery Purnomo, menyampaikan bahwa kehadiran petugas di lokasi sangat penting buat menjaga keamanan dan bantu warga yang rumahnya terdampak.

"Personel langsung bantu evakuasi barang-barang milik warga dan juga mengamankan area supaya proses pemadaman nggak terhambat. Kami juga kerja bareng sama RT/RW dan petugas damkar untuk memastikan semuanya terkendali," jelasnya.

Beruntung, meski kerusakan cukup parah, nggak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kerugian material diperkirakan cukup besar karena banyak rumah berdiri berdempetan dan akses ke lokasi cukup sempit, bikin proses pemadaman lebih menantang.

Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan warga sekitar akhirnya berhasil menjinakkan api setelah berjibaku selama beberapa waktu.

Sebagai langkah pencegahan ke depan, Polresta Pontianak mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam mengecek instalasi listrik di rumah masing-masing. 

Kalau ada kabel yang sudah rusak atau instalasi tidak sesuai standar, sebaiknya segera diganti. 

Selain itu, kalau ada tanda-tanda kebakaran seperti bau hangus atau percikan api dari kabel, warga diimbau langsung melapor ke pihak berwenang.

Selasa, 13 Mei 2025

Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, Komisi I DPR Desak Evaluasi Ketat SOP Keamanan

Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, Komisi I DPR Desak Evaluasi Ketat SOP Keamanan
Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, Komisi I DPR Desak Evaluasi Ketat SOP Keamanan. (Gambar ilustrasi)

GARUT – Kabar duka datang dari Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Sebuah ledakan besar terjadi saat TNI Angkatan Darat sedang melakukan pemusnahan amunisi yang sudah tak layak pakai. Sayangnya, insiden ini berubah jadi tragedi karena menewaskan 13 orang, yang terdiri dari anggota TNI dan juga warga sipil.

Kejadian tersebut langsung menuai sorotan dan desakan dari berbagai pihak agar TNI segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur standar pemusnahan amunisi.

Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa pemusnahan amunisi adalah aktivitas yang penuh risiko dan tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Saya turut berduka cita dan sangat prihatin. Proses pemusnahan amunisi harus dilakukan dengan standar keamanan yang tinggi. Kejadian ini mengindikasikan ada potensi kelalaian atau kekurangan dalam SOP yang digunakan,” ujar Nurul dalam keterangannya pada Senin, 12 Mei 2025.

Sebagai bagian dari Komisi I yang menjadi mitra kerja TNI, Nurul menyatakan bahwa pihaknya akan meminta laporan resmi dari Markas Besar TNI, khususnya dari jajaran TNI AD, mengenai kronologi kejadian dan siapa saja yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya dilakukan audit menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi, terutama bila kegiatan tersebut juga melibatkan warga sipil di sekitarnya.

“Kegiatan seperti ini jangan dianggap rutinitas biasa. Semua yang terlibat harus profesional, punya perlindungan yang memadai, dan lokasi sekitar harus steril dari warga,” lanjutnya.

Dari data yang diterima, ledakan ini mengakibatkan gugurnya beberapa personel TNI, di antaranya:

  • Kolonel Antonius Hermawan (Kepala Gudang Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD)

  • Mayor Anda Rohanda (Kasi Administrasi Pergudangan Gudang Amunisi 3)

  • Kopral Dua Eri Dwi Priambodo

  • Prajurit Satu April Setiawan

Tak hanya dari kalangan militer, sebanyak sembilan warga sipil juga menjadi korban jiwa dalam insiden memilukan ini. Mereka adalah Agus, Ivan, Anwar, Iyus, Iyus Rizal, Toto, Rustiawa, Endang, dan Dadang.

Nurul Arifin juga menekankan pentingnya perhatian serius dari TNI terhadap keluarga korban, baik dalam bentuk santunan, dukungan psikologis, maupun penghormatan yang layak bagi prajurit yang telah gugur.

“TNI harus hadir untuk keluarga korban. Baik memberikan santunan, bantuan mental, maupun penghargaan bagi para prajurit yang meninggal dalam tugas,” tambahnya.

Berdasarkan informasi dari Unit Intel Kodim 0611/Garut, seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Sementara itu, lokasi kejadian saat ini telah diamankan oleh aparat gabungan dan tim investigasi internal dari TNI sedang bekerja mengumpulkan bukti dan menganalisis penyebab ledakan.

Nurul menegaskan bahwa Komisi I DPR akan terus memantau proses investigasi ini agar kejadian serupa tak terulang di masa mendatang.

“Kami akan terus kawal proses ini dan mendesak adanya penguatan SOP serta pengawasan lebih ketat dalam penanganan bahan peledak di lingkungan militer,” tutupnya.

Rabu, 30 April 2025

Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran

Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran
Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran.

JAKARTA – Hari ini dunia dikejutkan oleh kabar mengejutkan dari benua Eropa. Sejumlah negara di kawasan tersebut mengalami salah satu pemadaman listrik (blackout) terbesar dalam sejarah modern.

Listrik padam total, aktivitas masyarakat lumpuh, dan situasi ini memunculkan banyak pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi?

Pemadaman Listrik Meluas ke Banyak Negara

Pemadaman listrik ini tidak hanya terjadi di satu atau dua negara, melainkan menyebar ke beberapa wilayah penting di Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan beberapa negara Balkan.

Warga di kota-kota besar dilaporkan tidak bisa mengakses layanan transportasi umum, jaringan internet terputus, hingga pasokan air bersih yang terganggu.

Bandara mengalami penundaan penerbangan, rumah sakit beralih ke generator darurat, dan banyak kantor serta pusat perbelanjaan terpaksa menghentikan aktivitasnya.

Dalam hitungan menit, kehidupan modern yang sangat bergantung pada listrik benar-benar terhenti.

Apa Penyebabnya?

Hingga saat ini, penyebab pasti dari pemadaman besar ini masih dalam penyelidikan. Namun, beberapa laporan awal menyebutkan bahwa kemungkinan besar terjadi gangguan besar pada jaringan listrik interkoneksi Eropa. 

Jaringan ini menghubungkan pasokan listrik antar negara, sehingga jika satu bagian terganggu, dampaknya bisa meluas ke wilayah lain.

Beberapa ahli juga menduga adanya kegagalan teknis di pusat distribusi utama atau bahkan kemungkinan serangan siber yang menargetkan sistem energi. Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini.

Mengapa Dampaknya Bisa Sebesar Ini?

Sistem listrik di Eropa sangat saling terhubung dan terkoordinasi. Ini memang efisien dalam hal pasokan dan cadangan daya, tetapi juga berisiko ketika satu titik mengalami masalah.

Dalam kasus kali ini, kegagalan di satu titik kemungkinan besar menyebar cepat, membuat sistem tidak mampu menyeimbangkan pasokan dan permintaan listrik.

Hal inilah yang menyebabkan pemadaman merata dan serempak di banyak negara.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ketergantungan penuh pada sistem listrik dan teknologi bisa menjadi kelemahan jika tidak dikelola dengan baik.

Negara-negara di Eropa kini mulai mengevaluasi sistem kelistrikan mereka, memperkuat keamanan siber, dan menyiapkan sistem cadangan yang lebih andal.

Bagi kita sebagai masyarakat global, ini juga menjadi pelajaran penting. Kita perlu siap menghadapi kondisi darurat seperti ini, misalnya dengan memiliki power bank, senter, dan persediaan darurat di rumah.

Pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi hari ini di Eropa adalah sebuah kejadian luar biasa yang menunjukkan betapa rapuhnya sistem yang selama ini kita anggap kuat dan stabil.

Meski saat ini pihak berwenang tengah berupaya keras untuk memulihkan kondisi dan mencari tahu penyebab pastinya, kita sebagai masyarakat bisa mulai lebih bijak dalam menggunakan energi dan lebih siap menghadapi situasi tak terduga.

Tetap tenang, tetap waspada, dan mari kita doakan agar kondisi di Eropa segera pulih seperti sediakala.

Selasa, 29 April 2025

Puluhan Siswa Keracunan di Cianjur: Polisi menduga ada Bakteri di Wadah MBG, Penyebab Masih Diselidiki

Puluhan Siswa Keracunan di Cianjur,: Polisi menduga ada Bakteri di Wadah MBG, Penyebab Masih Diselidiki
Puluhan Siswa Keracunan di Cianjur,: Polisi menduga ada Bakteri di Wadah MBG, Penyebab Masih Diselidiki.

CIANJUR – Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, masih menjadi perhatian publik. Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

Salah satu temuan terbaru yang cukup mengejutkan adalah adanya bakteri yang ditemukan di wadah minuman Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dikonsumsi para korban.

Dikutip dari CNN Indonesia pada Selasa (29/4/2025), Kepala Polres Cianjur AKBP Tono Supartono mengatakan bahwa penyidik belum dapat menyimpulkan apa yang menjadi penyebab utama keracunan para siswa. Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi para korban.

“Mungkin setelah adanya uji sampel makanan, penyidik memerlukan pemeriksaan terhadap penguji tersebut dan melakukan pemeriksaan ahli kesehatan berikut dokter yang merawat atau memeriksa korban untuk mengetahui penyebab dari keracunan tersebut,” ujar Tono.

Dalam proses penyelidikan yang terus berlangsung, polisi telah memeriksa sebanyak 30 orang sebagai saksi. Mereka yang diperiksa terdiri dari berbagai pihak, mulai dari guru dan staf sekolah, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, tiga orang dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), serta tim dari Seksi Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (SPPG) Cianjur.

"Total sudah 30 orang yang dilakukan pemeriksaan sebagai saksi. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," tambah Tono.

Meskipun belum ada tersangka yang ditetapkan, penyelidikan tetap dilakukan secara menyeluruh. Temuan adanya bakteri di wadah MBG menjadi salah satu petunjuk penting, namun belum cukup kuat untuk disimpulkan sebagai penyebab tunggal.

Kasus ini bermula ketika puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang dibawa ke sekolah. 

Beberapa korban sempat mengalami mual, muntah, pusing, dan lemas. Mereka kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Warga dan orang tua siswa kini berharap agar kasus ini segera menemukan titik terang. Banyak yang khawatir kejadian serupa bisa terulang jika tidak segera diketahui penyebab pastinya.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menyatakan siap mendukung proses penyelidikan dan memberikan akses penuh kepada tim penyidik untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. 

Langkah antisipasi juga telah dilakukan dengan memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah terkait keamanan pangan dan pentingnya menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama sekolah dan orang tua, untuk lebih waspada terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak. 

Pastikan makanan dalam kondisi higienis dan terjaga kualitasnya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Penyelidikan masih berjalan, dan masyarakat diminta untuk tetap tenang serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. 

Semoga aparat segera menemukan penyebab pasti keracunan massal ini dan langkah-langkah pencegahan ke depan bisa lebih maksimal.