Take Over PT KAL, Nasib Karyawan Jadi Menggantung | Borneotribun

Senin, 19 Mei 2025

Take Over PT KAL, Nasib Karyawan Jadi Menggantung

Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)

Kayong Utara - Kabarnya, saham PT Kayung Agro Lestari (KAL) anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) telah berpindah tangan ke PT Ciliandra Perkasa (CP) anak perusahaan PT First Resources Limited (FR).

Take over perusahaan kelapa sawit yang berlokasi di kecamatan Matan Hilir Utara, Ketapang ini menimbulkan perasaan was-was dari buruh maupun karyawan lantaran tidak ada informasi yang diperoleh. Keresahan itu disampaikan mereka ke anggota dewan. 

Anggota komisi 3 DPRD Kayong Utara, Kamiriludin, mengatakan, terkait ini di latar belakangi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) serta hak mereka yang sudah bekerja. Karena, sejauh ini, PT KAL terkesan lepas tangan karena mengganggap karyawan sudah menjadi tanggung jawab pemilik baru. 

"Pekerja perlu mendapatkan informasi sejelas-jelasnya apa yang menjadi haknya. Jangan hanya tanggungjawab mereka yang diperketat dan harus dilaksanakan, sementara haknya dianggap remeh oleh perusahaan," kata Lud, Minggu, 18 Mei 2025 di Siduk Sukadana.
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Foto pabrik PT KAL di kecamatan MHU Ketapang. (Borneotribun/Muzahidin)
Menurut Lud, harapan para pekerja itu sangat simple, tetapi jangan dianggap remeh sehingga perusahaan menjadi abai kemudian membiarkan persoalan ini menjadi isu panas sehingga menimbulkan rasa ketidakpastian dikalangan para pekerja. 

"Sebetulnya, kalau PT KAL itu benar, harusnya ada penjelasan yang utuh dan disampaikan juga dalam bentuk surat terkait hak pekerja setelah pengusahaan kebun beralih ke perusahaan lain. Wajar saja pekerja itu mempertanyakan hak mereka sebab PT KAL sudah bukan pemilik penuh kebun tersebut lagi, tapi sudah milik perusahaan lain," katanya. 

Lebih lanjut kata Lud, kabar akusisi saham perusahaan kelapa sawit ini akan dikoordinasikan dengan koleganya di DPRD Ketapang terutama fraksi partai Golkar. 

Alasanya kata dia, karena lokasi kebun berada di Ketapang dan jumlah karyawan lebih banyak dari Ketapang. 

Dengan begitu, tentunya persoalan yang dialami buruh di Kayong Utara juga serupa yang dialami Ketapang 

Jika pihak perusahaan sengaja menutup nutupi apa yang menjadi hak para pekerja, dirinya minta agar pemerintah setempat memanggil dan mengambil langkah tegas terhadap perusahaan. 

"PT KAL jangan main-main soal hak pekerja karena saya rasa apa yang dirasakan ratusan pekerja asal Kayong Utara di PT KAL, tentu juga sama yang dialami para pekerja asal Ketapang yang jumlahnya tentu lebih banyak," tandasnya.

Reporter: Muzahidin

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar