Berita Borneotribun.com: Rasmus Hojlund Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Rasmus Hojlund. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rasmus Hojlund. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 April 2025

Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth: Drama Menegangkan di Menit Akhir

Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth Drama Menegangkan di Menit Akhir
Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth Drama Menegangkan di Menit Akhir.

JAKARTA - Manchester United harus berjuang keras untuk menghindari kekalahan saat bertandang ke Vitality Stadium, markas Bournemouth, Minggu malam (waktu setempat). Gol dramatis Rasmus Hojlund di masa injury time memastikan "Setan Merah" membawa pulang satu poin usai bermain imbang 1-1.

Di laga ini, Manchester United sebenarnya tampil kurang menggigit dan hampir saja pulang dengan tangan hampa. Beruntung, kehadiran Hojlund di momen-momen krusial menjadi penyelamat tim yang kini dibesut Ruben Amorim tersebut.

Bournemouth Bikin Kejutan di Awal Laga

Sejak menit awal, Bournemouth tampil tanpa rasa takut. Mereka langsung menekan pertahanan Manchester United dan tidak membiarkan lawan mereka merasa nyaman. Tekanan itu membuahkan hasil di menit ke-23. Antoine Semenyo dengan percaya diri melepaskan tendangan keras ke arah tiang dekat gawang Andre Onana, membuat skor berubah menjadi 1-0 untuk tuan rumah.

Semenyo hampir menambah keunggulan Bournemouth di awal babak kedua. Tendangannya nyaris membuahkan gol kedua andai tidak dihalau dengan sigap oleh pertahanan United. Tekanan Bournemouth makin menjadi-jadi ketika Dango Ouattara melepaskan tendangan bebas yang membentur tiang gawang di menit ke-60. Manchester United benar-benar dibuat kerepotan.

Petaka untuk Bournemouth: Kartu Merah Evanilson

Petaka bagi Bournemouth datang di menit ke-70. Evanilson harus meninggalkan lapangan lebih cepat setelah mendapatkan kartu merah. Wasit memberikan hukuman berat ini setelah meninjau insiden melalui VAR, di mana Evanilson melakukan tekel berbahaya kepada Noussair Mazraoui.

Bermain dengan 10 orang membuat Bournemouth harus bertahan total. Situasi ini dimanfaatkan Manchester United untuk menekan habis-habisan.

Usaha Tanpa Lelah United Berbuah Hasil di Injury Time

Setelah kartu merah tersebut, Manchester United seperti mendapat suntikan semangat baru. Mason Mount, Bruno Fernandes, hingga Hojlund bergantian mengancam gawang Bournemouth. Namun penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat gol yang ditunggu-tunggu baru tercipta di detik-detik akhir laga.

Tepat di menit ke-96, Manuel Ugarte melepaskan tendangan ke arah gawang yang kemudian disambar oleh Hojlund dari jarak dekat. Bola pun meluncur mulus ke gawang Bournemouth tanpa bisa dihentikan kiper lawan. Gol ini bukan hanya menyelamatkan harga diri Manchester United, tetapi juga memecahkan rekor: ini menjadi gol penyama kedudukan tandang terbaru mereka dalam sejarah Premier League sejak musim 2006/07!

Statistik yang Kurang Memuaskan untuk Manchester United

Meskipun berhasil mencuri satu poin, performa Manchester United secara keseluruhan masih jauh dari kata memuaskan. Di bawah asuhan Amorim, United baru mencatat enam kemenangan dari 23 pertandingan Premier League. Sebagai perbandingan, hanya Southampton, Leicester City, Ipswich Town, dan Tottenham Hotspur yang memiliki jumlah kemenangan lebih sedikit sejak Amorim memulai debutnya pada 24 November lalu.

Hal ini tentunya menjadi catatan penting menjelang semifinal UEFA Europa League melawan Athletic Bilbao. Jika ingin melangkah lebih jauh di kompetisi Eropa, performa seperti ini jelas harus segera dibenahi.

Bournemouth Gagal Manfaatkan Peluang

Bournemouth sendiri sebetulnya punya kesempatan besar untuk naik ke peringkat delapan klasemen andai berhasil mempertahankan keunggulan. Namun hasil imbang ini membuat mereka tetap bertahan di posisi ke-10.

Meskipun kecewa, ada banyak hal positif yang bisa diambil Bournemouth dari laga ini, terutama dari keberanian mereka mengontrol permainan dan menciptakan peluang. Hanya saja, kartu merah Evanilson terbukti menjadi momen kunci yang mengubah jalannya pertandingan.

Hojlund Jadi Pahlawan, Tapi Masih Banyak PR untuk Amorim

Bagi Rasmus Hojlund, gol ini jelas menjadi suntikan moral yang besar. Sebelum pertandingan, Amorim sempat mengatakan bahwa Hojlund terlalu terbebani ingin membuktikan dirinya kepada para pengkritik. Namun malam itu, Hojlund membuktikan bahwa ia bisa jadi penentu di saat paling dibutuhkan.

Walau begitu, Amorim tetap harus bekerja keras. Timnya terlihat belum menemukan keseimbangan, baik saat bertahan maupun menyerang. Satu poin ini memang menyelamatkan muka, tapi untuk ukuran Manchester United, hasil imbang melawan tim peringkat 10 jelas bukan target ideal.

Jika ingin menyelamatkan musim ini dan mengakhiri dengan catatan positif, Ruben Amorim harus segera menemukan formula terbaik untuk timnya.

Manchester United Harus Lebih Konsisten

Laga melawan Bournemouth ini memperlihatkan bahwa Manchester United masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Mereka butuh konsistensi, kreativitas, dan penyelesaian akhir yang lebih tajam. Meski begitu, semangat pantang menyerah hingga detik terakhir seperti yang ditunjukkan Hojlund bisa menjadi modal penting untuk pertandingan-pertandingan krusial ke depan.

Untuk Bournemouth, performa mereka patut diapresiasi. Bermain berani melawan tim besar dan hampir saja menang, tentu menjadi sinyal positif untuk sisa musim ini. 

Rabu, 23 April 2025

Man Utd Siap Lepas Rasmus Hojlund Cuma Rp600 M-an! Gila, Baru Beli Setahun Lalu Lho!

Man Utd Siap Lepas Rasmus Hojlund Cuma Rp600 M-an! Gila, Baru Beli Setahun Lalu Lho!
Man Utd Siap Lepas Rasmus Hojlund Cuma Rp600 M-an! Gila, Baru Beli Setahun Lalu Lho!

JAKARTA - Manchester United lagi-lagi bikin heboh dunia sepak bola. Setelah sempat menggelontorkan dana gede buat boyong Rasmus Hojlund dari Atalanta musim panas 2023 lalu, sekarang mereka dikabarkan siap melego striker muda Denmark itu cuma seharga £30 juta aja, alias sekitar Rp600 miliaran! Padahal dulunya ditebus hampir dua kali lipat harga itu lho!

Dari Harapan ke Kekecewaan?

Pas pertama kali datang ke Old Trafford, Hojlund digadang-gadang bakal jadi tumpuan baru lini depan Setan Merah. Dengan usianya yang masih 22 tahun, fisik kuat, dan finishing yang tajam di Serie A, banyak fans MU yang berharap besar.

Tapi ternyata realitanya nggak semanis ekspektasi. Sejauh ini, Hojlund baru bikin 24 gol dari 88 laga di semua kompetisi, dan cuma 13 gol dari 58 pertandingan Premier League. Buat pemain seharga £64 juta (sekitar Rp1,3 triliun), tentu angka itu kurang banget.

Pelatih MU saat ini, Ruben Amorim, sih bilang kalau penurunan performa Hojlund bukan sepenuhnya salah dia. Tapi tetap aja, angka nggak bisa bohong, bro.

Buka Harga Murah, Tapi Kenapa?

Menurut laporan dari The Guardian, MU siap lepas Hojlund seharga £30 juta aja, itu berarti lebih murah dari setengah harga awal saat mereka beli. Kaget? Wajar. Tapi ternyata ada alasan kuat di balik keputusan mengejutkan ini.

MU saat ini lagi bersiap buat perombakan besar-besaran skuad, dan buat itu, mereka butuh dana segar. Salah satu target utama mereka adalah striker Wolves, Matheus Cunha, yang punya klausul pelepasan £62,5 juta. Makanya, jual pemain jadi opsi cepat buat cari duit.

Siapa Lagi yang Mau Dilepas?

Selain Hojlund, beberapa nama tenar juga dikabarkan siap dijual, antara lain:

  • Marcus Rashford – Target dilepas dengan harga minimal £40 juta

  • Jadon Sancho – Diharapkan laku sekitar £20 juta, meskipun Chelsea kabarnya bisa batalin pembelian dengan bayar kompensasi £5 juta

  • Antony – Kabarnya Real Betis tertarik permanenin dia setelah masa peminjaman, dan MU ngarep dapet sekitar £30 juta

Kalau semua rencana ini jalan, MU bisa dapet dana gede buat benahin tim dan ngejar target musim depan.

Balik ke Serie A?

Hojlund sendiri kabarnya bisa balik ke Italia. Juventus udah mulai ngobrol-ngobrol soal kemungkinan transfer musim panas nanti. Serie A memang dikenal lebih cocok buat gaya main Hojlund, jadi bisa jadi tempat dia bangkit lagi.

MU Gagal ke Liga Champions, Efek Domino?

Satu hal lagi yang bikin MU agak nekat jual-jual pemain adalah kemungkinan mereka nggak lolos ke Liga Champions musim depan. Kalau gagal, otomatis pendapatan klub bakal turun drastis, dan itu bakal ganggu rencana transfer mereka.

Satu-satunya jalan yang tersisa buat tampil di UCL musim depan adalah juara Liga Europa. Berat sih, tapi nggak mustahil.

Gila-gilaan Banget MU!

Buat fans MU, berita ini bisa jadi bikin pusing kepala. Baru setahun beli Hojlund, eh sekarang malah dilepas murah. Tapi dari sisi manajemen, ini langkah realistis demi masa depan klub. Sekarang tinggal lihat aja, apakah strategi “jual rugi” ini bakal berhasil bawa MU ke era baru, atau malah makin bikin tim makin kacau?

Yang jelas, bursa transfer musim panas nanti bakal panas banget, dan MU pasti jadi salah satu pemain utamanya. Pantengin terus update-nya, bro!