Berita Borneotribun.com: Tim Aprilia Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Tim Aprilia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tim Aprilia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Juli 2025

Kembali ke Aprilia, Jorge Martin Akui Tak Akan Mudah: Yang Terpenting Adalah Komunikasi

Kembali ke Aprilia, Jorge Martín Akui Tak Akan Mudah: Yang Terpenting Adalah Komunikasi
Kembali ke Aprilia, Jorge Martín Akui Tak Akan Mudah: Yang Terpenting Adalah Komunikasi.

JAKARTA - Setelah tiga bulan absen dari lintasan MotoGP karena cedera dan drama kontrak, Jorge Martín akhirnya kembali ke paddock. Kepulangannya tidak hanya ditunggu-tunggu oleh para penggemar, tapi juga menjadi sorotan media. 

Ia pun langsung ikut konferensi pers khusus yang digelar oleh MotoGP.com, menjawab berbagai pertanyaan yang menumpuk setelah masa sulit yang ia lalui.

Namun, Jorge tak menutupi bahwa momen ini terasa canggung baginya. Berdiri sendirian di depan puluhan wartawan jelas bukan hal yang mudah. 

Tapi, seperti biasa, Martín tetap terbuka. Ia menjawab semua pertanyaan, termasuk soal hubungannya dengan tim Aprilia dan atmosfer yang menyambutnya kembali.

Meski sempat bersitegang dengan Aprilia saat ingin mengakhiri kontraknya lebih awal, Jorge tetap percaya bahwa hubungan yang baik masih bisa dibangun kembali selama ada komunikasi yang jujur dan terbuka.

“Saya sudah bicara dengan tim saya, dengan tim penguji, dan dengan Massimo (Rivola). Saya tahu ini tidak akan berjalan mulus, saya juga tidak berharap semuanya indah. Tapi saya akan berjuang keras agar kami bisa meraih hasil yang luar biasa bersama,” ungkapnya penuh semangat.

Menurutnya, hubungan dalam tim seperti sebuah hubungan cinta. Kadang harmonis, kadang penuh konflik. Tapi selama ada niat dari kedua belah pihak untuk saling memahami dan tetap bersama, maka segalanya mungkin untuk diperbaiki.

“Kami memang sempat bertengkar besar, saya tak bisa menyangkal itu. Tapi sekarang, kami sepakat untuk membangun kembali, karena baik saya maupun Aprilia ingin bersama dan menang di masa depan. Dan itu yang paling penting,” lanjut pembalap bernomor #1 ini.

Kini, Jorge Martín ingin kembali membangun suasana kekeluargaan di dalam tim—sesuatu yang menurutnya sangat penting untuk kenyamanan dan performanya di lintasan. Ia sadar, itu tidak akan bisa terwujud dalam semalam. Tapi niat dan komitmennya sangat jelas: ia ingin merasa seperti berada di "rumah" lagi.

Soal kontroversi sebelumnya, Jorge tegas menyatakan bahwa ia tidak menyesal sedikit pun.

“Kalau datang ke paddock setelah situasi seperti ini, pasti terasa ada ketegangan. Tapi yang utama itu komunikasi. Saya tidak meminta maaf, karena saya merasa tidak melakukan hal yang salah. Saya cuma melakukan apa yang menurut saya terbaik untuk karier saya.”

Kini, fokusnya hanya satu: membangun kembali kepercayaan dan chemistry dalam tim. Dan bila suatu saat tim merasa dirinya harus melakukan sesuatu demi memperbaiki hubungan, ia siap melakukannya.

“Bagi saya, punya ‘keluarga’ di paddock itu sangat penting. Jadi saya akan kerja keras untuk menciptakan suasana itu lagi,” tutup Martín.

Jorge Martín memang sadar bahwa jalan di depannya tidak akan mulus. Namun dengan sikap terbuka, semangat membangun kembali, dan tekad untuk berkomunikasi lebih baik, ia ingin membuktikan bahwa konflik masa lalu bisa diubah jadi energi positif. Fans Aprilia tentu berharap kisah comeback ini berakhir manis bukan cuma di paddock, tapi juga di podium.

Drama Panas Jorge Martin dan Aprilia: Dari Ancaman Putus Kontrak hingga Harapan Juara MotoGP 2026

Drama Panas Jorge Martin dan Aprilia: Dari Ancaman Putus Kontrak hingga Harapan Juara MotoGP 2026
Drama Panas Jorge Martin dan Aprilia: Dari Ancaman Putus Kontrak hingga Harapan Juara MotoGP 2026.

JAKARTA - Dalam dunia balap motor kelas dunia, jarang sekali kita mendengar seorang pembalap harus klarifikasi publik hanya untuk memastikan bahwa ia akan tetap balapan bersama tim yang telah mengontraknya selama dua tahun. Tapi itulah yang terjadi pada Jorge Martin di Grand Prix Ceko—sebuah momen canggung yang akhirnya membuka lembaran baru dari drama panjang antara sang juara dunia dan tim Aprilia.

Cerita ini bukan sekadar soal balapan. Ini tentang konflik, cedera, pertarungan hukum, dan kepercayaan yang hampir hancur. Jorge Martin, yang sedang berada di puncak kariernya, justru mengalami salah satu masa tersulit setelah cedera membuatnya absen dari tes pramusim dan tiga seri pembuka MotoGP. Bahkan saat comeback di GP Qatar, ia kembali jatuh dan harus menepi.

Tak lama setelah itu, Martin secara diam-diam muncul di paddock Le Mans untuk mendiskusikan keinginannya keluar dari Aprilia. Ia mengklaim memiliki klausul performa dalam kontrak yang memungkinkannya hengkang jika tak masuk lima besar klasemen usai GP Prancis 2025. Tapi Aprilia menolak mentah-mentah, beralasan Martin nyaris belum mengendarai motor RS-GP musim ini.

April dan Mei jadi bulan penuh tarik ulur. Aprilia menyatakan tidak akan melepas Martin begitu saja, bahkan siap membawa masalah ini ke pengadilan Italia. Di sisi lain, tim Martin mendesak proses hukum segera dimulai agar nasib sang pembalap jelas sebelum musim 2025 berakhir.

Saat suasana makin memanas, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, turut bersuara: jika Martin tak menyelesaikan masalah kontraknya dengan benar, maka ia tak akan diizinkan tampil di grid MotoGP 2026. Makin runyam, bukan?

Titik balik terjadi saat media Spanyol melaporkan bahwa Martin memutuskan bertahan di Aprilia. Di sinilah strategi manajernya, Albert Valera, terbongkar—wawancara kontroversialnya di GP Belanda ternyata hanya langkah untuk "memaksa" masalah ini diselesaikan lewat jalur hukum.

Dari kacamata publik dan media, Aprilia keluar sebagai pemenang. Mereka mempertahankan pembalap utamanya dan tetap memegang kendali. Bahkan momen konfirmasi Martin yang disiarkan langsung dari Brno jadi semacam “pembalasan” elegan bagi Aprilia—Martin duduk menjawab pertanyaan sulit, menghadapi semua sorotan media secara langsung.

Tapi Martin juga tidak tinggal diam. Ia akhirnya menjelaskan alasannya: setelah kecelakaan di Qatar, ia sempat berpikir untuk pensiun. Itulah kenapa ia mencoba menggunakan klausul kontrak tersebut. Ia juga merasa tidak mendapat cukup kesempatan untuk membuktikan performa motor Aprilia secara pribadi.

Dalam sesi tersebut, Martin terlihat emosional saat menyebut dukungan dari sang ayah dan pacarnya. Walau tidak secara eksplisit menyebut kehilangan kepercayaan terhadap motor Aprilia, ada kesan kuat bahwa cedera dan hasil buruk jadi penyebab utama keraguan dalam dirinya.

Namun, satu hal yang patut dihargai—Martin tidak bersembunyi di balik alasan. Ia jujur, mengakui keputusannya, dan berkata, “Saya tidak menyesal karena saya melakukan apa yang saya anggap terbaik untuk karier saya.”

Meski tidak meminta maaf secara langsung kepada kru tim, Martin menyatakan siap berdiskusi dan memperbaiki hubungan jika itu diperlukan. Namun di sinilah tantangan Aprilia dimulai: bagaimana memotivasi tim yang tahu bahwa pembalap utamanya sempat ingin pergi dan mungkin masih melirik tawaran dari pabrikan lain untuk musim 2027.

Namun, Martin juga menunjukkan kedewasaan. Ia berkata, “Saya bukan orang bodoh. Saya tahu kita punya potensi besar bersama. Sekarang saatnya membangun dan menang.”

Musim 2025 ini, terutama paruh kedua, akan jadi ujian besar bagi Martin. Bukan hanya soal performa di lintasan, tapi juga bagaimana ia membangun kembali kepercayaan tim dan reputasinya sebagai juara dunia. Jika ia gagal tampil konsisten, bisa jadi tim-tim lain akan berpikir dua kali untuk merekrutnya di masa depan.

Meski semua pihak sekarang menunjukkan senyum dan kata damai, semua tahu bahwa ini bukanlah akhir dari kisah rumit antara Aprilia dan Martin. Tapi jika hubungan ini bisa dipulihkan dan Martin kembali bersinar, bukan tidak mungkin semua drama ini akan terlupakan—dan siapa tahu, bisa jadi Aprilia akan berdiri di podium tertinggi bersama Martin, membuktikan bahwa dari konflik bisa lahir kemenangan besar.

Dan itulah MotoGP bukan hanya soal siapa paling cepat, tapi juga tentang strategi, ego, dan perjalanan manusia di balik helm balap.

Sabtu, 05 Juli 2025

Drama Kontrak Jorge Martin dan Aprilia: Aleix Espargaro Ungkap Situasi yang Bikin Miris

Drama Kontrak Jorge Martin dan Aprilia: Aleix Espargaro Ungkap Situasi yang Bikin Miris
Drama Kontrak Jorge Martin dan Aprilia: Aleix Espargaro Ungkap Situasi yang Bikin Miris.

JAKARTA - Perseteruan kontrak antara Jorge Martin dan Aprilia kini makin memanas dan bikin banyak pihak angkat bicara, termasuk Aleix Espargaro yang menyebut situasi ini sebagai hal yang “sangat menyedihkan dari kedua belah pihak”.

Aleix Espargaro, yang sempat punya peran penting dalam proses kepindahan Martin ke Aprilia tahun lalu, akhirnya buka suara setelah akhir pekan MotoGP Belanda. Espargaro juga dikenal dekat dengan Martin, jadi komentarnya cukup mencuri perhatian.

Jorge Martin dan Aprilia: Hubungan yang Retak di Tengah Jalan

Martin sebenarnya direkrut Aprilia sebagai juara dunia MotoGP untuk musim 2025. Sayangnya, perjalanan kariernya bersama tim asal Italia itu belum berjalan mulus. Martin baru turun di satu balapan musim ini, karena cedera beruntun—dua terjadi saat menggunakan motor RS-GP dan satu lagi saat sesi latihan.

Kini, masa depan Martin untuk musim 2026 jadi tanda tanya besar. Tim manajemennya yang dipimpin Albert Valera mengklaim ada klausul performa yang memungkinkan Martin keluar dari kontrak lebih awal. Tapi Aprilia menolak hal ini, dan menegaskan bahwa kontrak mereka masih sah hingga akhir 2026.

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, bahkan ikut turun tangan dan mendukung posisi Aprilia. Ia menyatakan bahwa Martin tidak boleh membela tim MotoGP lain sebelum masalah hukum ini selesai—baik melalui kesepakatan bersama atau keputusan pengadilan.

Aleix Espargaro: “Kalau Pembalap Nggak Mau Bertahan, Buat Apa Dipaksa?”

Saat dimintai pendapat di Assen, Espargaro mengaku ikut sedih melihat konflik ini.

“Ini situasi yang berat. Menyedihkan dari kedua sisi,” ucap Espargaro.

“Kalau memang ada klausul dan Jorge nggak mau lanjut di situ, saya nggak ngerti kenapa harus dipertahankan. Tapi saya juga ngerti, ini nggak mudah buat dua-duanya.”

Ia juga menyebut Valera sebagai manajer yang sangat cerdas, sehingga sulit memprediksi arah masalah ini ke depannya.

Menariknya, Espargaro saat ini juga terikat sebagai pembalap penguji dan pengembang motor untuk Honda—tim yang santer disebut-sebut sebagai pelabuhan Martin berikutnya jika benar-benar hengkang dari Aprilia.

Valera, yang juga mengelola Espargaro, telah mengonfirmasi bahwa Honda adalah salah satu opsi. HRC pun secara terbuka menyatakan minat mereka terhadap Jorge Martin untuk musim 2026.

Di sisi lain, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyatakan bahwa tim masih memprioritaskan mempertahankan Martin. Tapi ia juga tegas, Aprilia siap membawa perkara ini ke pengadilan bila perlu.

Hal ini tentu membuat posisi Martin makin sulit. Proses hukum yang panjang bisa membuatnya “menganggur” selama musim 2026 jika tidak segera tuntas.

Apalagi, Aprilia sudah menemukan pengganti potensial dalam diri Marco Bezzecchi, yang berhasil membawa kemenangan untuk tim. Ditambah lagi, sebagian besar pembalap top di grid sudah terikat kontrak sampai 2026, sehingga opsi Martin pun semakin terbatas.

Martin telah absen dalam 9 dari 10 seri yang sudah digelar musim ini. Ia diperkirakan bisa kembali paling cepat pada MotoGP Ceko, yang akan digelar pada 19–21 Juli mendatang. Namun, Aprilia menegaskan bahwa keputusan soal kembalinya Martin ke lintasan akan menunggu hasil evaluasi medis berikutnya.

Sebagai langkah awal, Jorge Martin sudah mulai pemanasan dengan menjajal motor Superbike di Sirkuit Barcelona pada hari Kamis kemarin. Ini jadi sinyal positif bahwa ia ingin segera comeback, meski masa depannya di MotoGP masih abu-abu.

Rabu, 14 Mei 2025

Jorge Martin Bisa Hengkang dari Aprilia? Ini Dampaknya ke Bursa Rider MotoGP 2026!

Jorge Martin Bisa Hengkang dari Aprilia? Ini Dampaknya ke Bursa Rider MotoGP 2026!
Jorge Martin Bisa Hengkang dari Aprilia? Ini Dampaknya ke Bursa Rider MotoGP 2026!

JAKARTA - Jorge Martin lagi-lagi jadi bahan pembicaraan hangat di paddock MotoGP. Bukan karena performanya di lintasan, tapi karena kabar soal potensi perpisahannya dengan Aprilia bahkan sebelum kontraknya rampung! 

Drama Kontrak Jorge Martin dan Aprilia Bikin Peta Rider MotoGP 2026 Berubah?

Yap, ada ‘clause’ misterius dalam kontraknya yang bisa bikin Martin cabut lebih cepat dari tim barunya.

Apa sih sebenarnya yang lagi terjadi?

Masalah di Balik Layar: Klausul "Keluar" di Tengah Jalan

Kabarnya, Jorge Martin sempat datang diam-diam ke paddock Le Mans bukan buat balapan, tapi buat duduk bareng manajemen Aprilia. Tujuannya? Bahas klausul dalam kontrak yang memungkinkan dia hengkang lebih awal dari durasi dua tahunnya, kalau dia nggak ada di papan atas klasemen dunia saat GP Prancis digelar.

Nah, masalahnya, Martin belum sempat tampil maksimal musim ini karena cedera tulang rusuk yang dia alami di Qatar. Setelah finish ke-16 di Sprint Race, dia malah absen total di race utama. Jadi wajar aja kalau banyak yang heran, kenapa klausul itu nggak otomatis batal karena dia cedera.

Bahkan, kabarnya Martin minta perpanjangan waktu buat klausul itu sekitar enam balapan tambahan. Tapi, permintaan ini katanya kurang disambut baik sama pihak Aprilia. Waduh, makin runyam, ya!

Kalau Jadi Pisah, Ke Mana Martin Akan Berlabuh?

Kalau sampai hubungan Martin dan Aprilia benar-benar retak, efek domino-nya bisa luar biasa. Apalagi buat bursa rider MotoGP 2026. Nah, ini beberapa tim yang kemungkinan bakal buka pintu buat Martin:1. Honda HRC

Kalau Martin tetap ngotot pengen tempat di tim pabrikan, satu-satunya opsi yang kelihatan realistis adalah Honda HRC. Mereka punya slot kosong di samping Joan Mir. Plus, sahabat dekat Martin Aleix Espargaro sekarang jadi test rider di sana.

Tapi jangan lupa, Johann Zarco juga udah dalam tahap negosiasi lanjut buat posisi ini. Luca Marini juga katanya lagi diskusi perpanjangan kontrak. Ditambah lagi ada rumor soal Pedro Acosta dan Toprak Razgatlioglu. Persaingannya ketat banget!

2. Prima Pramac Racing

Kalau Martin kangen tim lamanya, bisa jadi comeback ke Pramac adalah opsi yang nyaman. Tapi ada twist: Pramac udah putus hubungan sama Ducati dan sekarang gandeng Yamaha.

Jack Miller saat ini cuma dikontrak semusim, jadi masih ada slot kosong untuk 2026. Tapi performa Miller belakangan ini oke banget, jadi bukan hal mudah buat geser dia. Oh ya, Razgatlioglu juga disebut-sebut jadi kandidat kuat di sini.

3. Pertamina Enduro VR46

Buat yang belum tahu, Martin pernah jadi raja di atas motor Ducati. Delapan kemenangan MotoGP, 32 podium, dan gelar juara dunia 2024 sebagai rider tim independen. Nah, kalau dia pengen balik ke Ducati, satu-satunya jalan adalah gabung tim VR46, karena Franco Morbidelli cuma dikontrak setahun.

Tapi... ini bisa dibilang langkah mundur, karena dia pernah tinggalkan Ducati justru karena gagal dapat kursi di tim pabrikan. Walaupun bisa jadi Ducati tawarin motor GP25 nanti, Martin tetap bakal "balik lagi ke titik awal" kayak di Pramac dulu.

4. LCR Honda Castrol

Alternatif kedua di Honda adalah tim LCR. Zarco saat ini masih negosiasi buat pindah ke HRC, dan kalau dia cabut, bisa jadi ada tempat buat Martin. Tapi ingat, LCR adalah tim satelit, dan secara finansial pasti lebih kecil dari pabrikan Aprilia sekarang.

Somkiat Chantra juga punya opsi buat 2026, jadi ini bukan jalan yang mulus juga buat Martin.

Kalau Martin Pergi, Siapa yang Gantikan di Aprilia?

Kalau Martin benar-benar angkat kaki dari Aprilia, otomatis ada satu tempat kosong yang cukup "seksi" di tim pabrikan—tepat di samping Marco Bezzecchi. Nah, ini beberapa nama yang mungkin jadi pengganti:

  • Luca Marini – Dikenal dengan feedback teknis yang oke, bisa jadi andalan untuk bikin line-up full Italia.

  • Franco Morbidelli – Sudah pernah naik podium di 2025 dan punya pengalaman juara runner-up.

  • Jack Miller – Pengalaman di Ducati, KTM, dan Yamaha bikin dia jadi paket komplet.

  • Johann Zarco – Meski katanya pengen stay di Honda, tapi kalau nggak dapet kursi di HRC, bisa aja berubah pikiran.

Kalau Aprilia pengen promosi dari dalam, ada satu nama yang kemungkinan besar dipertimbangkan: Ai Ogura dari tim Trackhouse. Si rookie ini tampil cukup menjanjikan dan bisa jadi proyek jangka panjang yang menarik.

Drama Jorge Martin dan Aprilia ini masih terus bergulir. Entah akan berakhir dengan damai atau justru perpisahan, yang jelas ini bisa mengubah peta persaingan rider MotoGP musim 2026. Jadi, siap-siap aja ngikutin kabar terbarunya, karena bursa rider tahun depan bisa jadi yang paling seru dalam beberapa tahun terakhir!

Jumat, 02 Mei 2025

Aprilia Fokus Tingkatkan Stabilitas Motor Usai Balapan Sulit Marco Bezzecchi di Jerez

Aprilia Fokus Tingkatkan Stabilitas Motor Usai Balapan Sulit Marco Bezzecchi di Jerez
Aprilia Fokus Tingkatkan Stabilitas Motor Usai Balapan Sulit Marco Bezzecchi di Jerez.

JAKARTA - Setelah hasil mengecewakan di MotoGP Spanyol, tim Aprilia langsung tancap gas melakukan uji coba di Jerez demi membenahi performa motor Marco Bezzecchi. Fokus utamanya? Meningkatkan stabilitas bagian belakang motor dan memperbaiki performa saat kualifikasi.

Bezzecchi sendiri mengakui balapan hari Minggu lalu bukanlah hari terbaiknya. “Balapan kemarin cukup kacau. Aku melebar di awal dan langsung terlempar ke posisi paling belakang,” ujar Bezzecchi yang akhirnya finish di posisi ke-14. “Padahal pace-ku lumayan bagus di akhir-akhir, tapi balapan udah keburu rusak sejak awal. Sayang banget. Tapi kami langsung kerja keras lagi di tes hari Senin.”

Nah, di sesi tes pasca-race itu, Aprilia nggak main-main. Mereka membawa beberapa pembaruan, mulai dari swingarm berbahan karbon sampai bagian aerodinamika baru yang langsung dites oleh Bezzecchi. Tujuannya jelas: bikin motor lebih stabil saat pengereman dan akselerasi – dua hal yang menurut mereka selama ini bikin Bezzecchi kesulitan saat time attack alias kualifikasi.

“Kalau pakai ban baru yang soft, grip-nya gede banget, tapi motor jadi nggak stabil. Sulit banget dikendalikan,” ujar Bezzecchi. “Tapi swingarm baru yang kita coba lumayan bagus, dan ada beberapa ubahan aero juga.”

Menariknya, kondisi trek Jerez yang makin ‘lengket’ karena bekas ban dari balapan sehari sebelumnya ternyata juga membantu pengujian. “Grip-nya lebih bagus, motor jadi lebih responsif dan berasa lebih bertenaga,” tambah Bezzecchi.

Oh iya, angin kencang di sore hari juga sempat bikin pengujian jadi lebih menantang. Tapi menurut Bezzecchi, justru kondisi ini bikin tes aero makin efektif. “Kalau part aero bisa jalan dengan baik pas angin kencang, kemungkinan besar juga bakal oke pas kondisi normal,” katanya santai.

Hasilnya pun nggak buruk-buruk amat. Bezzecchi mencatat waktu tercepat ketujuh dan jadi pembalap Aprilia tercepat di sesi tes itu, hanya terpaut 0,739 detik dari Marc Marquez yang jadi yang tercepat.

Lorenzo Savadori, test rider Aprilia yang juga sempat turun sebagai rekan setim sementara Bezzecchi, bilang kalau arah pengembangan tim sudah tepat. “Kami fokus memperbaiki kestabilan saat pengereman dan akselerasi. Tujuannya biar motor nggak terlalu banyak goyang,” jelas Savadori.

Sementara itu, bos tim Aprilia, Massimo Rivola, tetap percaya pada potensi Bezzecchi. Dia yakin masalah utama saat ini adalah performa saat kualifikasi. “Kalau kamu start dari posisi 15 dan finish di posisi 8, itu udah termasuk balapan yang bagus,” katanya. “Tapi pertanyaannya, kalau Marco start dari posisi 8, bisakah dia menang? Itu yang pengin kita buktikan.”

Sejauh ini, hasil terbaik Bezzecchi musim ini adalah finish keenam. Dia menempati posisi kesembilan klasemen sementara MotoGP, cuma terpaut satu poin dari rookie Trackhouse, Ai Ogura. Selanjutnya, Bezzecchi bakal kembali bertarung di GP Prancis yang digelar pada 9-11 Mei mendatang.

Jumat, 25 April 2025

Aprilia Anggap Jorge Martin Seperti Anak Sendiri dan Utamakan Kesembuhan Total Tanpa Tekanan Balapan

Aprilia Anggap Jorge Martin Seperti Anak Sendiri dan Utamakan Kesembuhan Total Tanpa Tekanan Balapan
Aprilia Anggap Jorge Martin Seperti Anak Sendiri dan Utamakan Kesembuhan Total Tanpa Tekanan Balapan.

JAKARTA - Pembalap MotoGP Jorge Martin akhirnya akan kembali ke Madrid akhir pekan ini setelah menjalani perawatan intensif akibat cedera parah yang dideritanya saat balapan di Qatar. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang menyebut bahwa Martin akan melanjutkan masa pemulihannya di kampung halamannya dengan pengawasan medis lebih lanjut.

Martin, yang merupakan juara bertahan MotoGP dan baru saja memulai debutnya bersama Aprilia, mengalami insiden mengerikan saat balapan di Sirkuit Lusail. Dalam kecelakaan tersebut, ia menderita 11 tulang rusuk patah dan paru-paru yang kolaps setelah terjatuh dari posisi ke-17. Tragedi ini terjadi di tengah usahanya bangkit dari cedera yang ia alami selama masa pramusim dan latihan.

Akhirnya Bisa Pulang ke Rumah

Selama beberapa minggu terakhir, Martin tetap dirawat di Qatar di bawah pengawasan ketat tim medis. Namun, menjelang Grand Prix Spanyol di Jerez, Rivola membawa kabar baik bahwa kondisi Martin sudah cukup stabil untuk dipindahkan.

“Kabar baik pertama adalah saat Jorge diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dan tinggal di hotel,” ungkap Rivola kepada media. “Kabar baik berikutnya adalah bahwa pada hari Sabtu ini, dia bisa diterbangkan ke Madrid menggunakan ambulans udara.”

Setibanya di Madrid, Martin akan menjalani serangkaian pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Ruber Internacional untuk mengetahui sejauh mana proses pemulihannya dan menentukan langkah selanjutnya.

“Kami belum tahu kapan dia bisa kembali balapan,” lanjut Rivola. “Kami tidak ingin membuat prediksi. Yang penting sekarang adalah memberikan dia waktu sebanyak yang dia butuhkan untuk pulih sepenuhnya.”

Aprilia Perlakukan Martin Seperti Anak Sendiri

Dalam wawancara tersebut, Rivola juga menegaskan bahwa Aprilia tidak akan memaksakan Martin untuk kembali ke lintasan dalam waktu dekat. Baginya, kesehatan dan kondisi mental sang pembalap jauh lebih penting daripada target atau tekanan untuk kembali cepat.

“Kami memperlakukannya seperti anak kami sendiri,” ucap Rivola dengan penuh empati. “Kalau saya punya anak yang cedera, saya ingin dia pulih sepenuhnya dulu sebelum melakukan apa pun. Kami ingin dia merasa dicintai, didukung, dan tidak sendirian dalam proses ini. Itu yang paling utama.”

Faktor Desain Sirkuit Jadi Sorotan

Meski Martin sudah diizinkan untuk ikut balapan di Qatar oleh dokter, Rivola menyoroti desain sirkuit Lusail sebagai salah satu penyebab beratnya cedera yang diderita pembalap Spanyol itu. Dalam insiden tersebut, Martin terpeleset di atas kerb (bibir lintasan) yang sebenarnya dirancang untuk mobil Formula 1, bukan motor.

“Seharusnya ini bisa jadi kecelakaan biasa. Tapi kerb itu dibuat untuk mobil, bukan untuk motor,” tegas Rivola. “Saat trek digunakan bersama antara F1 dan MotoGP, kita tahu siapa yang lebih didengarkan. Tentu saja F1 yang lebih dominan.”

Pernyataan ini kembali membuka diskusi soal standar keselamatan di sirkuit yang digunakan bersama oleh F1 dan MotoGP. Banyak pembalap merasa bahwa elemen seperti kerb tinggi dan area run-off aspal terlalu berisiko untuk motor yang jauh lebih sensitif terhadap permukaan lintasan.

Savadori Isi Kekosongan, Sambil Terus Uji Coba

Selama Martin belum bisa kembali, Aprilia menunjuk Lorenzo Savadori, test rider mereka, untuk mengisi kekosongan di Jerez. Rivola menilai kehadiran Savadori sebagai solusi yang tepat karena ia bisa menjalankan dua tugas sekaligus: membalap dan melakukan pengujian perangkat baru.

“Ini jadi kesempatan bagus untuk Lorenzo agar bisa tetap kompetitif sekaligus membantu kami menguji beberapa hal yang biasanya hanya bisa dilakukan saat sesi private test,” jelas Rivola.

Menurutnya, sangat sulit menguji komponen baru saat akhir pekan balapan karena fokus utama tetap pada hasil. Tapi dengan Savadori, yang memang terbiasa dengan peran pengujian, pendekatannya lebih fleksibel dan tidak terbebani target podium.

Marco Bezzecchi Masih Butuh Adaptasi

Dalam kesempatan yang sama, Rivola juga memberikan dukungan terhadap pembalap Aprilia lainnya, Marco Bezzecchi, yang performanya belum konsisten di awal musim 2025 ini. Mantan rider VR46 tersebut dinilai punya kecepatan yang bagus saat balapan, meski sering kesulitan saat sesi kualifikasi.

“Sejujurnya, saya cukup puas dengan Marco. Dia menunjukkan semangat juang tinggi, sering melakukan overtake. Kalau kamu start dari posisi 15 dan bisa finish di P8, itu sudah hasil bagus,” kata Rivola.

Namun, ia juga menambahkan, “Pertanyaannya sekarang adalah: kalau Marco start dari posisi 8, apakah dia bisa menang? Saya harap kita bisa melihat jawabannya dalam waktu dekat.”

Saat ini, Bezzecchi berada di posisi ketujuh klasemen sementara pembalap. Meski belum naik podium, performa comeback-nya di beberapa balapan menunjukkan potensi besar jika masalah kualifikasi bisa segera diatasi.

Kesehatan Lebih Penting dari Segalanya

Kasus Jorge Martin menjadi pengingat bagi seluruh dunia MotoGP bahwa kesehatan pembalap adalah prioritas utama. Dukungan penuh dari tim Aprilia yang memperlakukannya layaknya keluarga menunjukkan bagaimana hubungan personal tetap penting dalam dunia balap yang penuh tekanan.

Bagi para penggemar MotoGP, meski kembalinya Martin ke lintasan masih menjadi tanda tanya, yang terpenting sekarang adalah melihatnya pulih dengan aman dan sepenuhnya. Dan ketika saat itu tiba, kita bisa berharap Jorge Martin kembali dengan semangat yang lebih besar dan siap menggebrak lagi di atas motor Aprilia-nya.

Senin, 21 April 2025

Update Terbaru Kondisi Jorge Martin: Pemulihan Pasca Kecelakaan di Qatar

Update Terbaru Kondisi Jorge Martin Pemulihan Pasca Kecelakaan di Qatar
Update Terbaru Kondisi Jorge Martin: Pemulihan Pasca Kecelakaan di Qatar.

JAKARTA - Kabar terbaru datang dari dunia MotoGP, tepatnya tentang kondisi Jorge Martin, pembalap Aprilia, yang mengalami kecelakaan cukup serius di GP Qatar beberapa waktu lalu. 

Kecelakaan tersebut membuat Martin harus dirawat di rumah sakit karena mengalami 11 patah tulang rusuk dan juga paru-paru yang kolaps. 

Beruntungnya, setelah beberapa hari dalam perawatan intensif, Aprilia akhirnya memberikan kabar baik tentang kondisi Martin.

Jorge Martin Dikonfirmasi Sembuh dari Rumah Sakit

Pada hari Minggu, Aprilia mengonfirmasi bahwa Martin telah diperbolehkan pulang dari Hamad General Hospital. 

Meskipun masih berada di Qatar untuk beberapa waktu agar kondisinya lebih stabil, ini adalah langkah besar dalam pemulihan Martin. 

Aprilia juga menambahkan bahwa begitu kondisinya memungkinkan, akan ada penerbangan dengan pendampingan untuk membawanya kembali ke Eropa.

Selama beberapa hari pasca-kecelakaan, Martin mendapatkan perawatan khusus untuk masalah paru-parunya, dan hingga kini belum ada timeline pasti kapan dia akan kembali ke lintasan. 

Tapi yang pasti, Martin dipastikan akan absen untuk beberapa balapan ke depan.

Lorenzo Savadori Siap Gantikan Martin di GP Spanyol

Karena Martin tidak dapat membalap, Aprilia telah mempersiapkan Lorenzo Savadori untuk menggantikan posisi Martin pada MotoGP Spanyol yang akan datang. 

Ini bukan pertama kalinya Savadori mengambil alih tugas tersebut, mengingat Martin sudah absen pada tiga putaran pertama musim 2025 akibat cedera terpisah yang didapatkan sebelumnya.

Martin sendiri pertama kali mengalami cedera saat melakukan latihan pra-musim, di mana dia cedera kaki akibat terjatuh. 

Tidak lama setelah itu, dia kembali mengalami cedera pada tulang scaphoid di tangannya, yang mengharuskan dia untuk absen hingga Qatar. 

Sayangnya, comeback-nya ke balapan malah berujung dengan kecelakaan di GP Qatar, yang semakin memperpanjang masa absennya.

Kecelakaan yang Menyeramkan dan Tak Terlupakan

Kecelakaan di GP Qatar itu terjadi pada tikungan 12, di mana Martin terjatuh sebelum akhirnya tertabrak oleh Ducati yang dikendarai Fabio di Giannantonio. 

Di Giannantonio sendiri mengungkapkan rasa horornya setelah insiden tersebut, karena dia melanjutkan balapan tanpa tahu kondisi Martin.

Melalui akun media sosialnya, Martin pun mengungkapkan perasaan syukurnya meskipun insiden itu bisa jadi jauh lebih buruk. “Ini bisa saja lebih parah,” tulis Martin sambil beristirahat di rumah sakit.

Kapan Kembalinya Martin?

Saat ini, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Martin dalam proses pemulihannya. Walaupun belum ada kabar pasti kapan dia akan kembali ke lintasan, kita semua tentu berharap agar dia bisa segera pulih dan kembali menunjukkan aksi terbaiknya di MotoGP.

Itulah kabar terbaru tentang kondisi Jorge Martin. Semoga saja pemulihannya berjalan lancar dan kita bisa melihatnya kembali berlomba di atas sirkuit!

Minggu, 07 Maret 2021

Aleix Espargaro Tercepat di Hari Pertama Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Losail Qatar

Aleix Espargaro Tercepat di Hari Pertama Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Losail Qatar
Aleix Espargaro membawa tim Aprilia. Foto: otoinfo.id

BorneoTribun MotoGP, Olahraga -- Aleix Espargaro membawa Tim Aprilia tampil tercepat di hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, pada Sabtu waktu setempat.

Sang pebalap Spanyol mencetak waktu 1:54,687 untuk mengalahkan catatan waktu Stefan Bradl dari tim Honda dengan jarak 0,256 detik.

Sedangkan juara bertahan Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar melengkapi peringkat tiga dengan selisih 0,293 detik, demikian laman resmi MotoGP.

Setelah melewatkan sesi tes shakedown pada hari sebelumnya, Espargaro menjalankan tugasnya di atas motor barunya RS-GP dan menyelesaikan 57 putaran hari ini dan mampu lebih cepat dari catatan waktu terbaik yang ia buat di tes Qatar tahun lalu.

Rekan satu timnya, Lorenzo Savadori, menggantikan Iannone yang terkena sanksi doping, menyelesaikan 42 putaran dengan waktu terbaik 1:56,511.

Sementara itu di garasi tim Repsol Honda, Pol Espargaro menjalani debutnya bersama tim asal Jepang itu dengan finis P17 meski menyelesaikan jumlah putaran terbanyak yaitu 68 lap di atas motor RC213V terbaru.

Bradl sekali lagi mengenakan livery khas Repsol ketika Marc Marquez masih memulihkan diri dari cedera tulang humerus yang ia dapati sejak terjatuh di seri pembuka musim lalu di Jerez.

Sang pebalap Jerman sempat tampil sebagai yang tercepat di paruh pertama tes hari ini.

Sedangkan duet tim LCR, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami dipersenjatai dengan motor Honda tahun lalu.

Kondisi trek hari itu lebih baik daripada ketika sesi tes shakedown pada Jumat, meskipun angin kencang mempengaruhi kemampuan pengendalian motor para pebalap.

Hal itu menyebabkan sejumlah pebalap melenceng dari racing line dan terpeleset, termasuk Marquez, yang pada akhirnya menyelesaikan hari pertama tes dengan finis P10.

Jack Miller, yang tahun ini mengenakan seragam tim pabrikan, menjadi pebalap Ducati tercepat hari itu setelah finis P4, mencoba sejumlah bagian motor baru termasuk fairing aerodinamika.

Miguel Oliveira tampil sebagai pebalap KTM tercepat di belakang sang pebalap Australia, di saat Johann Zarco kembali membawa Ducati cukup kompetitif dengan finis P6 untuk tim Pramac Racing.

Sedangkan Franco Morbidelli, menunggangi motor Yamaha Spek-A tim Petronasy SRT, menjadi pebalap Yamaha tercepat hari itu di P7.

Rekan satu timnya, Valentino Rossi, yang mengenakan seragam baru mengakhiri hari pertama di P14, mengalahkan penggantinya di tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo, dengan selisih 0,123 detik.

Alex Rins yang ingin tampil kompetitif lagi dengan Suzuki tahun ini finis 0,511 detik dari pemuncak sesi di P8, mengalahkan Maverick Vinales yang finis satu posisi di belakangnya dengan margin tipis 0,061 detik.

Sirkuit Losail di Doha akan kembali menjadi arena tes pada Minggu dan sesi kedua yang berlangsung pada 10-12 Maret sebelum menjadi tuan rumah balapan pembuka musim pada 28 Maret nanti.

Oleh: Antara