Kamis, 22 Mei 2025
Harry Kane Ucapkan Selamat ke Tottenham Usai Raih Gelar Juara Liga Europa Pertama dalam 17 Tahun
JAKARTA - Akhirnya, penantian panjang Tottenham Hotspur terbayar lunas! Setelah 17 tahun tanpa trofi, Spurs berhasil mencatatkan sejarah baru dengan menjuarai Liga Europa 2025 usai menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 di partai final.
Kemenangan ini bukan cuma sekadar trofi biasa ini adalah gelar Eropa pertama Tottenham sejak tahun 1984. Wajar saja kalau momen ini dirayakan habis-habisan oleh para fans, karena Spurs sering jadi bahan candaan rival gara-gara "puasa gelar" mereka yang super panjang.
Menariknya, salah satu legenda hidup Tottenham, Harry Kane, ikut menyampaikan ucapan selamat lewat media sosial. Meskipun kini dia sudah tidak lagi berseragam Spurs, dukungannya tetap terasa tulus dan hangat.
Buat kamu yang belum tahu, Kane menghabiskan 11 musim bersama Tottenham sejak 2012 hingga 2023. Selama itu, ia tampil dalam 317 laga Premier League dan jadi top skor sepanjang masa klub dengan total 280 gol di semua ajang. Sayangnya, selama berseragam Spurs, Kane belum pernah merasakan angkat trofi.
Barulah setelah pindah ke Bayern Munich pada awal musim 2023/2024, Kane berhasil meraih gelar besar pertamanya dengan menjuarai Bundesliga tahun 2025.
Banyak yang menganggap momen kemenangan Tottenham ini pasti terasa manis sekaligus menyakitkan bagi Kane manis karena klub yang pernah ia bela akhirnya meraih kesuksesan, tapi juga pahit karena ia tidak bisa menjadi bagian dari sejarah tersebut.
Meski begitu, Kane menunjukkan sikap dewasa dan penuh sportivitas. Lewat unggahannya di media sosial, ia memberikan selamat kepada Tottenham dan para fans atas pencapaian luar biasa mereka di Liga Europa.
Langkah Tottenham menjuarai Liga Europa ini juga bisa jadi titik balik penting bagi masa depan klub. Mereka membuktikan bahwa kerja keras dan kesabaran akhirnya membuahkan hasil. Dan meskipun Kane sudah melangkah ke petualangan baru bersama Bayern, warisannya di Spurs tetap hidup—ia tetap dihormati dan diingat sebagai ikon yang tak tergantikan.
Kemenangan Tottenham di final Liga Europa bukan cuma jadi momen bersejarah, tapi juga momen emosional, terutama bagi para mantan pemain seperti Harry Kane. Ucapan selamat dari Kane memperlihatkan betapa besarnya cintanya pada klub lamanya, meski ia kini berada di tempat yang berbeda.
Tottenham Akhiri Puasa Gelar! Kalahkan Manchester United 1-0, Johnson Jadi Pahlawan di Final Liga Europa yang Sengit
JAKARTA - Akhirnya, setelah 17 tahun penantian, Tottenham Hotspur bisa tersenyum lebar! Tim asuhan Ange Postecoglou sukses menjuarai Liga Europa 2025 usai menumbangkan Manchester United 1-0 di San Mames, Bilbao, pada laga final yang penuh drama dan tensi tinggi.
Gol tunggal dari Brennan Johnson jadi penentu kemenangan di malam yang sangat bersejarah buat Spurs. Meski jalannya pertandingan nggak terlalu menarik dari sisi permainan, tapi hasil akhirnya bakal diingat selamanya oleh para fans Tottenham.
Johnson Jadi Pahlawan di Final yang Sengit
Gol semata wayang yang membawa Tottenham juara tercipta jelang turun minum. Bermula dari umpan silang Pape Matar Sarr dari sisi kiri, Brennan Johnson menyambutnya dengan flick di depan gawang. Bola kemudian mengenai Luke Shaw dan mengecoh Andre Onana, penjaga gawang MU yang tak berkutik.
Manchester United sebenarnya punya beberapa peluang buat menyamakan kedudukan, tapi sayangnya penyelesaian akhir mereka kurang tajam. Bruno Fernandes sempat gagal memaksimalkan umpan matang, dan Rasmus Hojlund nyaris mencetak gol kalau bukan karena penyelamatan luar biasa dari Micky van de Ven di garis gawang.
Di babak kedua, MU makin agresif tapi tetap nggak bisa membongkar pertahanan Tottenham yang solid. Bahkan di menit-menit akhir, tendangan Garnacho dan sundulan Shaw masih bisa dimentahkan kiper Guglielmo Vicario yang tampil sangat tenang malam itu.
Ange Postecoglou Buktikan Janjinya: Gelar di Musim Kedua!
Sebelum laga final, pelatih Spurs, Ange Postecoglou, sempat 'disindir' oleh media soal kemampuannya. Tapi malam ini dia membungkam semua kritik itu. Ini adalah pertandingan ke-100-nya sebagai pelatih Tottenham dan ia menutupnya dengan gelar pertama Spurs di Eropa sejak tahun 1984!
Uniknya, ini bukan kali pertama Ange meraih gelar di musim keduanya bersama klub. Ia pernah menjuarai liga di Australia, Jepang, dan Skotlandia dengan prestasi yang mirip. Jadi, bukan omong kosong kalau dia bilang "musim kedua itu waktunya juara".
Meskipun Tottenham sedang terpuruk di Premier League, gelar Liga Europa ini jadi pelipur lara yang luar biasa buat para fans. Bisa dibilang, ini jadi malam paling indah dalam sejarah modern klub.
Manchester United Gagal Lagi, Amorim Mulai Dipertanyakan
Sebaliknya, di kubu Manchester United, hasil ini jelas bikin sakit hati. Musim mereka sebenarnya penuh harapan, tapi akhirnya harus ditutup dengan kegagalan besar.
Pelatih Ruben Amorim jadi sorotan utama. Banyak yang mulai mempertanyakan apakah pendekatan jujurnya yang bahkan sempat menyebut MU "tim terburuk dalam sejarah klub" — malah jadi bumerang.
MU punya 16 peluang di laga ini, tapi hanya satu-dua yang benar-benar mengancam gawang Spurs. Statistik expected goals mereka cuma 0.85, jauh dari cukup buat tim yang sedang butuh kemenangan. Dan yang bikin makin miris, ini adalah kekalahan ke-20 mereka musim ini di semua kompetisi — rekor terburuk sejak musim mereka terdegradasi di tahun 1974.
Tottenham berhasil mengakhiri paceklik gelar dan bikin sejarah baru di Eropa. Sementara itu, Manchester United justru semakin tenggelam di musim yang penuh kekecewaan.
Gelar ini bukan cuma tentang kemenangan di atas kertas. Ini soal membangun kembali harapan, menyalakan semangat baru, dan tentunya jadi bukti bahwa kerja keras dan kesabaran bisa berbuah manis.
Untuk para fans Spurs, malam di Bilbao ini akan terus dikenang. Dan buat MU, saatnya evaluasi besar-besaran.
Polresta Pontianak Amankan 47 Keping Emas Ilegal Seberat 32,9 Kg, Begini Kronologinya!
Pontianak – Polresta Pontianak baru aja melakukan penimbangan 47 keping emas yang diduga hasil dari aktivitas ilegal. Total beratnya nggak main-main, mencapai 32,9 kilogram! Penimbangan ini dilakukan pada Sabtu, 3 Mei 2025, di sebuah ruko yang berlokasi di Komplek Perdana Square, Pontianak.
Aksi ini merupakan bagian dari proses penyidikan atas dua laporan polisi yang saat ini sedang ditangani oleh tim dari Satreskrim Polresta Pontianak. Proses pengukuran dilakukan dengan menggandeng Pegadaian Kantor Cabang Mawar Pontianak sebagai pihak ahli yang punya alat dan pengalaman dalam menilai kadar serta berat emas.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi, S.I.K., M.H., melalui AKP Wawan Darmawan, S.I.K., selaku Kasat Reskrim Polresta Pontianak, menjelaskan bahwa dari laporan polisi nomor 17, petugas berhasil menyita 44 keping emas dengan total berat mencapai 28,403 kilogram.
Nggak cuma itu, ada juga beberapa kepingan emas bermerek Simba dalam berbagai ukuran dengan total berat tambahan sebesar 1,338 kilogram.
Sementara dari laporan polisi nomor 18, ditemukan lagi 3 keping emas dengan berat total 3,163 kilogram. Kalau dijumlahkan semuanya, total emas yang diamankan dari dua laporan ini mencapai 47 keping emas dengan berat total lebih dari 32,9 kilogram.
“Semua emas tersebut kini diamankan di Polresta Pontianak sebagai barang bukti untuk proses hukum selanjutnya,” kata AKP Wawan.
Nggak berhenti sampai di situ, AKP Wawan juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang menunggu kedatangan tim ahli dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan datang langsung dari Jakarta. Rencananya, ada delapan orang yang bakal dimintai keterangan untuk mendalami lebih lanjut kasus ini.
“Begitu proses pemeriksaan selesai, kami akan langsung serahkan berkas perkaranya ke Kejaksaan Negeri Pontianak untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.