Kelezatan Swamening, Kuliner Asli Papua yang Diramu oleh Ragil Imam Wibowo | Borneotribun.com -->

Senin, 29 Januari 2024

Kelezatan Swamening, Kuliner Asli Papua yang Diramu oleh Ragil Imam Wibowo

Chef Ragil Imam Wibowo mendemonstrasikan pembuatan Swamening, makanan khas Papua dengan bahan dasar daun singkong atau daun ubi (ANTARA/Fitra Ashari)
Chef Ragil Imam Wibowo mendemonstrasikan pembuatan Swamening, makanan khas Papua dengan bahan dasar daun singkong atau daun ubi (ANTARA/Fitra Ashari)
JAKARTA - Papua memiliki kekayaan kuliner yang tidak hanya lekat dengan Papeda, tetapi juga menyajikan ragam hidangan unik. 

Salah satu yang tengah naik daun adalah Swamening, sebuah hidangan dengan bahan dasar sayur-sayuran yang meraih perhatian banyak orang.

Dalam demonstrasi memasaknya, koki terkenal Ragil Imam Wibowo menyuguhkan Swamening dengan sentuhan modern menggunakan teflon, menyajikan alternatif cara memasak yang lebih praktis dan efisien.

Swamening, makanan khas Papua dengan bahan dasar daun singkong atau daun ubi (ANTARA/Fitra Ashari)
Swamening, makanan khas Papua dengan bahan dasar daun singkong atau daun ubi (ANTARA/Fitra Ashari)
"Dibandingkan dengan hidangan lainnya, Swamening memiliki cita rasa yang unik dan berbeda," ujar Ragil dalam sebuah kesempatan di Jakarta.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Swamening antara lain daun singkong atau daun ubi sebagai bahan utama, dipadukan dengan parutan kelapa, sagu, wortel, daun bawang, bawang merah, dan bawang putih.

Proses pembuatannya cukup sederhana. Semua bahan dicampur rata dalam sebuah wadah dan diberi perasa garam sesuai selera. 

Kemudian, campuran tersebut disusun di atas teflon yang telah dialasi dengan daun pisang. 

Setelah ditutup kembali dengan daun pisang dan daun singkong, Swamening dimasak dengan menggunakan api besar.

Ditandai dengan aroma harum dari daun pisang yang mulai tercium, tambahkan air matang dan tunggu hingga semua bahan matang sempurna. 

Dalam waktu sekitar 15-20 menit, Swamening pun siap disajikan. 

Swamening dapat dinikmati sebagai hidangan utama atau dijadikan pendamping protein lain seperti ikan. 

Keunikan lainnya, hidangan ini tergolong sehat karena kaya akan serat dan mengandung banyak sayuran, serta sagu yang baik untuk pencernaan.

Tidak hanya itu, Swamening juga merupakan pilihan sehat karena tidak menggunakan minyak dalam proses masaknya. 

Dalam resep aslinya, masyarakat sering menggunakan air laut sebagai perasa atau membuat garam sendiri dari pohon sagu yang dipotong bagian bawahnya.

Ragil juga menyoroti keunikan beberapa suku dalam pembuatan garam, di mana pohon sagu yang terkena air laut dapat diolah menjadi kristal asin yang serupa dengan garam. 

"Ada keunikan juga beberapa suku yang ngerti buat garam yaitu pohon sagu paling bawah yang kena air, itu dibakar itu dapet kristal asin seperti garam warnanya hitam," ungkap Ragil.

Sumber: Antara/Fitra Ashari
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar