![]() |
Strategi Jitu PSG Bekuk Arsenal: Tekanan Tinggi, Ketenangan, dan Sentuhan Magis Dembélé |
JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) sukses mencuri kemenangan tipis 1-0 atas Arsenal di leg pertama semifinal Liga Champions 2025. Tapi jangan salah, walaupun skornya cuma satu gol, PSG benar-benar tampil dominan dan bikin Arsenal kesulitan sepanjang laga.
Gol cepat Ousmane Dembélé di menit ke-4 jadi pembeda di Emirates Stadium. Itu adalah gol ke-25 Dembélé musim ini, dan seolah jadi bukti tajamnya sang winger asal Prancis. Tapi yang bikin PSG layak diacungi jempol bukan cuma golnya, tapi cara mereka main: agresif, penuh tekanan, tapi tetap tenang saat menguasai bola.
Arsenal Dibuat Mati Gaya
Bermain di kandang sendiri, Arsenal justru terlihat gugup. Dalam 30 menit pertama, mereka lebih sering mengejar bayangan pemain PSG ketimbang mengatur ritme permainan. Passing mereka acak-acakan, akurasi umpan babak pertama cuma 80,1% – termasuk yang terendah musim ini. Padahal biasanya mereka bisa tembus 88%.
PSG benar-benar menekan sejak menit pertama. Dembélé langsung mengejar kiper David Raya, bikin bola diarahkan ke Jakub Kiwior yang terlihat panik. Dalam sekejap, pemain PSG sudah mengepung. Bahkan dalam dua menit pertama, jumlah pemain PSG di wilayah Arsenal lebih banyak dari tuan rumah sendiri!
Tekanan Cerdas dan Disiplin
Taktik Luis Enrique terlihat jelas: main berani, tekan tinggi, dan ganggu build-up Arsenal dari belakang. Dan itu sukses besar. Arsenal yang biasanya nyaman main pendek dari belakang, malah terpaksa mengandalkan bola panjang dari Raya ke Martinelli atau Saka.
Parahnya lagi, dua kombinasi umpan terbanyak Arsenal malam itu justru antara kiper Raya ke Saliba dan Saliba balik lagi ke Raya. Artinya? Mereka nggak punya ruang dan terus ditekan mundur!
PSG Juga Kalem Saat Pegang Bola
Meski main agresif, PSG nggak cuma asal tekan. Saat pegang bola, mereka sangat rapi. Nggak panik walau dikejar pemain Arsenal. Setiap pemain terlihat nyaman dengan bola, bahkan dalam ruang sempit sekalipun.
Vitinha tampil sebagai Man of the Match dengan 50 umpan sukses. Marquinhos nggak jauh beda dengan 49 umpan. Hebatnya lagi, akurasi umpan mereka nyaris sempurna – Vitinha 93,2%, Marquinhos 92,4%. Dua pemain ini jadi pemimpin statistik di Liga Champions musim ini dalam hal akurasi umpan saat ditekan.
Gol Indah Lewat Rangkaian 26 Umpan
Gol tunggal PSG ke gawang Arsenal bukan gol biasa. Prosesnya keren banget: 26 umpan berturut-turut dari lini belakang sampai ke depan tanpa kehilangan bola. Itu jadi rekor rangkaian umpan terpanjang PSG untuk mencetak gol di Liga Champions sejak 2003-04, dan juga jadi gol dengan build-up terlama yang pernah kebobolan Arsenal.
Dembélé nggak cuma cetak gol, tapi juga sering turun bantu di lini tengah. Dia pintar banget membaca ruang. Bek Arsenal kayaknya ragu buat ikut menempel dia ke tengah, dan itu dimanfaatkannya dengan cerdik.
Arsenal Punya Peluang, Tapi Donnarumma Lagi On Fire
Meski ditekan habis-habisan, Arsenal tetap punya peluang. Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard nyaris bikin gol, tapi Gianluigi Donnarumma tampil luar biasa. Kiper Italia itu melakukan lima penyelamatan penting – terbanyak yang dia catat di Liga Champions musim ini. Bahkan itu jadi rekor tersendiri buat PSG: kiper mereka belum pernah bikin sebanyak ini di laga knockout tanpa kebobolan.
Masih Ada Harapan Buat Arsenal
Arteta sempat mengaku setelah pertandingan kalau dia mengubah taktik di pertengahan babak pertama demi mencari keseimbangan. Meski belum maksimal, setidaknya Arsenal mulai bisa merespons.
Buat Arsenal, tertinggal 1-0 di leg pertama memang bukan hal ideal, tapi bukan akhir segalanya. Mereka masih punya peluang besar di Paris. Tapi satu hal jelas: kalau mau membalikkan keadaan, Arsenal harus tampil jauh lebih siap dan disiplin. Karena PSG, seperti yang kita lihat, bukan tim yang mudah diberi celah.
Gulir ke atas untuk lanjut membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS