29 Pemuda Ditangkap Usai Ricuh di Perbatasan Kediri-Malang Usai Laga Persik vs Arema | Borneotribun

Selasa, 13 Mei 2025

29 Pemuda Ditangkap Usai Ricuh di Perbatasan Kediri-Malang Usai Laga Persik vs Arema

29 Pemuda Ditangkap Usai Ricuh di Perbatasan Kediri-Malang Usai Laga Persik vs Arema
29 Pemuda Ditangkap Usai Ricuh di Perbatasan Kediri-Malang Usai Laga Persik vs Arema.

Hukum, Borneotribun.com -- Polres Kediri baru aja mengamankan 29 orang yang ngaku-ngaku sebagai suporter Persik Kediri. Mereka ditangkap saat polisi menggelar penyekatan di perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di wilayah Kandangan-Kasembon. Penyekatan ini dilakukan setelah pertandingan seru antara Persik Kediri lawan Arema yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5/25).

Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa pihaknya mendapat informasi ada sekitar 150 orang yang bergerak menuju perbatasan. “Kami langsung lakukan penyekatan di Desa Kacangan, Kandangan. Rombongan ini mengaku suporter Persik, tapi malah bikin ulah,” jelasnya, Senin (12/5/25).

Ternyata, saat diminta berhenti, mereka malah melakukan perlawanan. Nggak cuma adu mulut, mereka juga menembakkan petasan ke arah petugas, melempar batu, botol kaca, bahkan kayu. Situasi pun makin panas.

Melihat kondisi yang mulai tidak terkendali, polisi akhirnya harus mengambil tindakan tegas. Gas air mata ditembakkan untuk membubarkan kerumunan yang makin brutal. “Anggota Sat Samapta terpaksa menembakkan gas air mata karena mereka menyerang saat kami lakukan penyekatan,” tambah AKBP Bimo.

Dari aksi ricuh itu, polisi mengamankan tujuh orang yang diduga jadi provokator. Mereka adalah BI (20) dari Desa Jambu, DE (23) seorang mahasiswa dari Desa Langenharjo, AD (17) yang masih pelajar asal Desa Krandang, FA (21) dari Mojoroto, GA (24) asal Puncu, MO (22) dari Gadungan Timur, dan RA (15) pelajar dari Kandangan.

Nggak cuma orangnya aja yang diamankan, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Ada batu, sisa petasan, sebatang kayu, 24 motor, dan 25 ponsel yang semuanya dibawa ke Polres Kediri untuk ditindaklanjuti secara hukum.

Yang bikin miris, menurut pengakuan mereka ke polisi, ternyata sebagian besar dari mereka bukanlah suporter fanatik Persik. Mereka cuma ikut-ikutan aja, bahkan banyak yang statusnya masih pelajar. Lebih parahnya lagi, hampir semuanya kedapatan dalam kondisi habis minum alkohol.

“Sebagian besar hanya ikut-ikutan temannya. Banyak yang masih muda, pelajar pula, dan hampir semuanya dalam pengaruh alkohol,” ungkap Kapolres.

Insiden ini jadi pengingat buat kita semua, terutama anak muda, supaya nggak gampang terpengaruh lingkungan. Ikut-ikutan yang ujung-ujungnya berurusan sama hukum jelas bukan pilihan yang bijak. Jadi suporter boleh, tapi tetap jaga sikap dan jangan sampai merugikan diri sendiri atau orang lain.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.