Francesco Bagnaia Ungkap Masalah Serius di Ducati GP25: “Aku Nggak Bisa Ngerasain Ban Depan!” | Borneotribun

Minggu, 25 Mei 2025

Francesco Bagnaia Ungkap Masalah Serius di Ducati GP25: “Aku Nggak Bisa Ngerasain Ban Depan!”

Francesco Bagnaia Ungkap Masalah Serius di Ducati GP25: “Aku Nggak Bisa Ngerasain Ban Depan!”
Francesco Bagnaia Ungkap Masalah Serius di Ducati GP25: “Aku Nggak Bisa Ngerasain Ban Depan!”

JAKARTA - Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua kali, kembali dibuat frustrasi di Sprint Race MotoGP Silverstone. Start dari posisi yang cukup menjanjikan, Bagnaia awalnya berhasil bertahan di posisi ketiga di belakang duo Marquez, tapi kemudian melorot hingga finish di urutan keenam. Penyebabnya? Masalah klasik yang terus menghantuinya sejak awal musim bersama motor barunya, Ducati GP25.

Masalah Cengkeraman Ban Belakang: Efek Domino dari Masalah di Depan

Bagnaia menjelaskan dengan cukup detail usai balapan hari Sabtu. Meski yang terasa langsung adalah ban belakang cepat aus, ternyata masalah utamanya justru terletak di bagian depan motor.

“Aku start cukup oke, sempat salip Fabio karena dia bikin kesalahan, lalu coba ngejar Marc dan Alex. Tapi habis empat lap, ban belakangku udah habis total,” ujar Pecco.

Buat yang awam, mungkin ini terdengar aneh. Tapi menurut Bagnaia, semua ini terjadi karena motornya nggak bisa diajak belok dengan natural. “Setiap masuk tikungan, aku selalu salah garis. Jadi aku paksa bagian belakang buat bantu motor belok. Alhasil, bannya cepat habis,” lanjutnya.

Silverstone Memperburuk Segalanya

Silverstone dikenal sebagai salah satu sirkuit yang paling berat dalam hal konsumsi ban. Dan bagi Bagnaia, layout sirkuit ini benar-benar bikin susah.

“Kalau kami nggak bisa atasi masalah ini, bahkan dengan ban medium pun balapan nanti bakal tetap susah,” katanya.

Yang bikin makin pusing, Pecco sampai nggak bisa bedain antara ban depan soft dan hard saat balapan. “Ini pertama kalinya aku nggak ngerti apa bedanya dua tipe ban depan itu. Rasanya sama aja di motorku sekarang,” ujarnya dengan nada heran.

Marc Marquez Mulai Merasakan Hal yang Sama

Menariknya, Silverstone juga jadi momen pertama di mana Marc Marquez rekan setim Bagnaia di tim pabrikan Ducati merasa hal yang sama. Marc gagal start dari barisan depan untuk pertama kalinya musim ini, dan harus puas di posisi kedua saat Sprint, kalah dari adiknya sendiri, Alex Marquez.

“Marc biasanya selalu bisa adaptasi dan nyelesaiin masalah. Tapi di sirkuit ini, bahkan dia pun kesulitan,” kata Bagnaia.

Pecco juga menambahkan bahwa Alex Marquez yang masih pakai Ducati GP24 justru tampil seperti dirinya tahun lalu percaya diri dan konsisten. Sedangkan dia sendiri merasa performanya sekarang jauh dari harapan.

GP25 vs GP24: Mirip Tapi Nggak Sama

Meski secara teori GP25 dan GP24 dianggap hampir identik, tapi bagi Bagnaia, rasanya sangat berbeda.

“Secara teknis sih mirip. Tapi feeling-nya beda banget. Dan buat pembalap, feeling itu segalanya,” tegas Pecco.

Fakta bahwa Marc Marquez juga akhirnya merasakan masalah yang sama membuat Bagnaia merasa sedikit lega. Artinya, masalah ini bukan cuma ada di dirinya.

“Tapi Marc masih bisa bertahan lebih lama sebelum drop. Dia lebih baik dariku hari ini. Tapi dia ngerasain hal yang sama, dan itu bisa bantu kita cari solusi bareng,” katanya optimistis.

Siapa yang Harus Berubah? Motor atau Pembalap?

Di sisi lain, Marc Marquez sempat bilang bahwa kalau sudah coba berbagai setup tapi tetap nggak nemu solusi, artinya masalah ada di pembalap, bukan di motor. Tapi Bagnaia punya pandangan berbeda.

“Buatku, ini kegagalan bersama kalau kami nggak bisa nemuin solusi. Semua tim kerja keras, dan kami semua harus bertanggung jawab,” katanya.

Pecco juga menekankan bahwa yang dibutuhkan sekarang bukan perubahan besar, tapi perbaikan kecil yang sangat krusial.

“Masalahnya itu detail kecil. Tapi karena detail itu, aku jadi nggak bisa ngerasain ban depan seperti biasanya. Itu bikin gaya balapku jadi kacau, dan aku jadi ngerusak ban. Aku juga nggak nyaman waktu balapan, jadi jelas ini masalah besar buatku,” ujar Bagnaia.

Data Bicara: GP25 Belum Sebaik GP24?

Sebagai perbandingan, Alex Marquez menang Sprint di Silverstone tahun ini dengan catatan waktu 3,7 detik lebih lambat dari Enea Bastianini yang pakai GP24 di tahun sebelumnya. Dan suhu lintasan pun lebih dingin 9 derajat.

Angka-angka ini seakan memperkuat apa yang Pecco rasakan: Ducati GP25 mungkin punya potensi besar, tapi belum bisa keluar maksimal dan malah bikin pembalap pabrikan stres sendiri.

Bagnaia dan Ducati harus segera mencari solusi atas masalah handling GP25 ini. Jika pembalap sekaliber Marc Marquez mulai ikut merasakan problem yang sama, maka ini jelas bukan isu sepele. MotoGP adalah tentang detail, dan saat feeling hilang dari ban depan, semuanya bisa berantakan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.