![]() |
MotoGP Sprint: Risiko Tinggi, Poin Minim – Pembalap Kini Lebih Hati-Hati? |
JAKARTA - MotoGP Sprint awalnya digadang-gadang sebagai ajang balapan setengah panjang dengan aksi gila-gilaan dan penuh kejutan. Tapi belakangan, yang terjadi justru sebaliknya. Aksi seru yang diharapkan justru makin jarang terlihat, dan para pembalap mulai memilih main aman daripada ambil risiko besar.
Contohnya bisa kita lihat di Sprint Race MotoGP Spanyol. Dari lap ke-2 sampai finish, posisi sepuluh besar nggak berubah sama sekali! Hal yang sama juga pernah kejadian di Buriram, di mana lima pembalap teratas mempertahankan posisi sejak lap ke-2. Bahkan di beberapa seri seperti Termas, COTA, dan Qatar, urutan podium sudah bisa ditebak sejak lap pertama.
Luca Marini: “Risikonya Gede, Tapi Poinnya Kecil”
Salah satu suara yang cukup vokal soal kondisi ini datang dari Luca Marini, pembalap HRC. Menurut dia, sistem poin yang hanya memberikan setengah dari balapan utama bikin para pembalap mikir dua kali sebelum ambil risiko.
“Sekarang para rider udah mulai terbiasa dengan Sprint Race,” kata Marini. “Mereka sadar kalau risikonya besar, tapi poinnya kecil.”
Marini juga menyinggung bagaimana Pecco Bagnaia kehilangan banyak poin tahun lalu gara-gara crash di Sprint Race. Pengalaman itu, katanya, jadi pelajaran buat semua pembalap.
“Ya semua rider pasti tetap pengen podium. Tapi kalau jatuh cuma buat dapetin tambahan satu poin yang gak ngaruh banyak, dan malah bikin hasil jadi nol, itu malah rugi banget,” tambahnya.
Data dan Konsistensi Kini Jadi Fokus
Selain risiko cedera, hal lain yang bikin pembalap lebih berhati-hati adalah kehilangan data penting untuk balapan utama kalau mereka crash di Sprint. Data dari Sprint biasanya jadi bekal buat strategi saat race penuh di hari Minggu.
Marini juga menyebutkan kalau sekarang semua pembalap mulai lebih kalem karena takut kena penalti. Menurut dia, pendekatan ini juga dibantu sama kerja sama yang bagus antara rider, Dorna, IRTA, dan Komisi Keselamatan.
“Kita semua kerja bareng untuk bikin balapan lebih seru tapi juga lebih aman. Dan sejauh ini, menurutku kita berada di jalur yang tepat,” ujarnya.
Solusi? Mungkin Poin Penuh untuk Sprint?
Soal solusi biar Sprint Race makin seru lagi, Marini punya usulan menarik. “Kalau Sprint dikasih poin penuh, pasti bakal lebih menarik!” katanya dengan antusias.
MotoGP Sprint memang punya potensi besar buat ngasih tontonan seru. Tapi kenyataannya, saat risiko terlalu tinggi dan poin yang diperebutkan nggak sepadan, wajar aja kalau para pembalap pilih main aman. Mungkin, sudah saatnya Dorna dan FIM mempertimbangkan ulang sistem poin biar Sprint bisa kembali jadi ajang yang benar-benar menggigit.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS