Polresta Bandung Sukses Ringkus 52 Preman dalam Operasi Pekat Lodaya II, Memberikan Keamanan bagi Pelaku UMKM dan Warga | Borneotribun

Selasa, 13 Mei 2025

Polresta Bandung Sukses Ringkus 52 Preman dalam Operasi Pekat Lodaya II, Memberikan Keamanan bagi Pelaku UMKM dan Warga

Polresta Bandung Sukses Ringkus 52 Preman dalam Operasi Pekat Lodaya II, Memberikan Keamanan bagi Pelaku UMKM dan Warga
Polresta Bandung Sukses Ringkus 52 Preman dalam Operasi Pekat Lodaya II, Memberikan Keamanan bagi Pelaku UMKM dan Warga.

BANDUNG - Polresta Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas premanisme lewat rangkaian Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lodaya II yang digelar pada 1-10 Mei 2025. 

Selama sepuluh hari operasi, polisi berhasil menangkap sejumlah preman yang kerap meresahkan masyarakat, khususnya pelaku tindak kriminal jalanan.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, mengungkapkan bahwa sebanyak 52 preman berhasil diamankan. Jumlah tersebut terdiri dari lima orang yang sudah masuk dalam target operasi (TO) dan 47 orang lainnya yang terjaring dalam operasi ini. 

Dalam kesempatan itu, Aldi juga melaporkan bahwa sejak awal tahun hingga Mei 2025, total 153 orang yang terlibat dalam praktik premanisme telah berhasil diamankan oleh jajaran Polresta Bandung.

“Berbagai modus yang digunakan oleh pelaku, seperti pemerasan, pengancaman, dan pencurian, menjadi fokus utama dalam operasi Pekat ini,” jelas Aldi pada konferensi pers yang diadakan di Mapolresta Bandung, Senin (12/5/2025).

Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti dari tangan pelaku. Di antaranya ada 34 unit sepeda motor, dua unit mobil, 16 senjata tajam, empat buah kunci astag (alat pencuri motor), satu unit airsoft gun, dua unit handphone, serta 45 barang bukti lainnya yang terkait dengan tindak pidana premanisme.

Selain tindakan tegas berupa penangkapan, Polresta Bandung juga menerapkan langkah preventif untuk menanggulangi premanisme. Beberapa di antaranya adalah pendataan para pelaku, pengambilan sidik jari, serta pembinaan terhadap mereka yang belum terbukti terlibat dalam tindak pidana.

“Kami berupaya memberikan rasa aman, terutama bagi masyarakat yang bekerja di sektor UMKM dan industri, yang sering menjadi sasaran pemalakan saat pulang kerja,” tambah Aldi.

Tindakan Polresta Bandung dalam menanggulangi premanisme ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. DPRD Kabupaten Bandung memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil polisi, dan mengapresiasi usaha Polresta dalam menjaga ketertiban dan menciptakan rasa aman di masyarakat.

Selain itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bandung juga memberikan pujian atas dampak positif yang dirasakan oleh para pelaku usaha, khususnya UMKM yang selama ini sering terganggu oleh ulah preman jalanan. Mereka berharap, operasi seperti ini bisa dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas keamanan serta kenyamanan bagi seluruh warga dan pelaku usaha di Kabupaten Bandung.

Operasi Pekat Lodaya II yang digelar Polresta Bandung berhasil membuktikan keseriusan dalam memberantas premanisme, memberikan rasa aman bagi warga, pelaku usaha, dan sektor industri. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan operasi ini terus dilakukan untuk menjaga ketertiban di Kabupaten Bandung.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.