Pontianak - Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kalimantan Barat menggagas kegiatan Safari Literasi Kalbar 2025 yang dimulai sejak 16 hingga 20 Mei mendatang dengan menghadirkan Duta Baca Indonesia Gol A Gong dan menggandeng berbagai pihak untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh pada 17 Mei, sekaligus upaya menyemarakkan kehadiran Duta Baca Indonesia di Bumi Khatulistiwa," kata Ketua FTBM Kalimantan Barat Anissa Maharani Nasran, di Pontianak, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa Safari Literasi Kalbar 2025 menjadi yang pertama kali digelar secara menyeluruh, melibatkan banyak pihak mulai dari forum TBM tingkat provinsi, kota, hingga kabupaten, serta didukung penuh oleh sejumlah instansi dan mitra strategis.
"Safari Literasi ini merupakan rangkaian menyambut Duta Baca Indonesia, yang hadir di Kalimantan Barat sejak 16 Mei hingga 20 Mei 2025. Dalam pelaksanaannya, kami menggandeng Forum TBM Kota Pontianak, Forum TBM Kubu Raya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak (Dispendusif), serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kubu Raya (Disperpusib)," tuturnya.
Selain melibatkan para pegiat literasi, kegiatan ini juga menggandeng pihak swasta melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Di antaranya adalah Gramedia yang turut berpartisipasi menyalurkan bantuan buku dan Al-Qur’an kepada sejumlah pengelola TBM di Kalbar.
"Safari ini bukan sekadar seremoni, tetapi membawa semangat kolaborasi nyata, termasuk peluncuran program literasi unggulan seperti Gerakan Literasi Gesit dari Disperpusip, kampanye gemar membaca, Talk show Menulis Catatan Perjalanan (Traveling Writing), Literasi membaca bagi keluarga serta Talk show membaca bagi mahasiswa," katanya.
Sementara itu, Sekretaris FTBM Kalimantan Barat, Umilia menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara para pegiat literasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait.
"Harapan kami sebagai perwakilan Forum TBM Kalbar dan Kabupaten Kubu Raya, kegiatan ini mampu mendorong semangat membaca masyarakat melalui inklusi sosial. Artinya, literasi harus menjadi alat pemberdayaan yang menjangkau semua lapisan masyarakat," ungkap Umilia.
Ia berharap Safari Literasi Kalbar bisa menjadi pemantik gerakan literasi di daerah, khususnya dalam meningkatkan budaya baca di Kalimantan Barat secara berkelanjutan.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS