Berita Borneotribun: Prabowo Subianto Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Juni 2025

Presiden Prabowo Terima Update Menkes: Situasi Covid-19, Pembangunan Rumah Sakit, dan Cek Kesehatan Gratis

Presiden Prabowo Terima Update Menkes: Situasi Covid-19, Pembangunan Rumah Sakit, dan Cek Kesehatan Gratis
Presiden Prabowo Terima Update Menkes: Situasi Covid-19, Pembangunan Rumah Sakit, dan Cek Kesehatan Gratis.

JAKARTA -- Selasa, 3 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto mengundang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ke Istana Merdeka, Jakarta, untuk mendapatkan laporan terbaru soal kondisi kesehatan nasional. Banyak hal penting yang dibahas, mulai dari perkembangan Covid-19 sampai program cek kesehatan gratis yang tengah berjalan.

Covid-19: Tetap Tenang Meski Kasus Naik

Menkes Budi menjelaskan, meskipun ada kenaikan kasus Covid-19, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik. “Varian yang muncul sekarang itu tergolong tidak berbahaya atau tidak mematikan, jadi jangan sampai membuat panik warga,” ujarnya. Jadi, kita tetap harus waspada, tapi jangan sampai ketakutan berlebihan ya!

Pembangunan 66 Rumah Sakit Baru Dipercepat Jadi 2 Tahun

Berita baiknya, pemerintah sedang mempercepat pembangunan rumah sakit baru. Target awal lima tahun, sekarang dipercepat menjadi dua tahun saja. Tahun ini, sebanyak 32 rumah sakit sedang dibangun, dan tahun depan ada 34 lagi. Dari 32 rumah sakit tersebut, 16 sudah mulai pembangunannya.

Menkes juga menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan anggaran, tapi tetap dalam batas yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo. “Tidak ada tambahan anggaran, hanya perpindahan dana agar pembangunan bisa lebih cepat dan efektif,” jelas Budi.

Cek Kesehatan Gratis: Sudah Dijalankan ke Jutaan Orang

Program cek kesehatan gratis yang diinisiasi Presiden juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sampai awal Juni 2025, sudah ada sekitar 7,8 juta orang yang mendapatkan layanan ini. Setiap hari, sekitar 200 ribu warga melakukan pemeriksaan kesehatan, yang kalau dihitung per bulan bisa mencapai 5 juta orang.

Program ini juga akan diperluas, mulai bulan ini dan bulan depan, ke lingkungan sekolah. Targetnya adalah menjangkau hingga 50 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Menkes pun memaparkan beberapa temuan penting selama cek kesehatan gratis ini, seperti banyak bayi yang terdeteksi memiliki masalah jantung bawaan, balita yang mengalami gangguan gigi, serta orang dewasa yang banyak menderita tekanan darah tinggi dan diabetes.

Peningkatan Skrining Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Selain itu, Menkes Budi juga mengabarkan kemajuan dalam penanganan penyakit menular, terutama TBC. Dengan alat deteksi yang kini lebih murah dan mudah didapat, proses identifikasi dini jadi lebih luas dan cepat. Dari target 1 juta orang yang discreening, diharapkan seluruhnya bisa terdeteksi sehingga pengobatan bisa segera dimulai.

“Pengobatan untuk TBC sekarang juga sudah lebih terjangkau dan efektif, karena kita sudah menerapkan metode pengobatan terbaru,” ungkap Menkes.

Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun dari Presiden Prabowo untuk Jaga Pertumbuhan di Tengah Tantangan Global

Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun dari Presiden Prabowo untuk Jaga Pertumbuhan di Tengah Tantangan Global
Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun dari Presiden Prabowo untuk Jaga Pertumbuhan di Tengah Tantangan Global.

JAKARTA -- Halo teman-teman! Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat penting bersama para menteri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 2 Juni 2025. Tujuannya? Menanggapi risiko perlambatan ekonomi yang muncul akibat tekanan dari situasi global. Nah, hasilnya pemerintah resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun. Ini langkah strategis supaya pertumbuhan ekonomi tetap stabil dan terus bergerak positif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Presiden Prabowo menetapkan lima kelompok kebijakan dalam paket ini. Fokus utamanya adalah sektor transportasi, bantuan sosial, subsidi upah, serta insentif untuk tarif tol. Intinya, paket ini dibuat supaya momentum ekonomi nggak sampai berhenti dan kondisi keuangan negara tetap kuat.

Apa saja isi paket stimulusnya?

  1. Diskon Transportasi:
    Di bulan Juni dan Juli 2025, ada potongan harga tiket transportasi untuk momen libur sekolah dan awal tahun ajaran baru. Misalnya, tiket kereta api dapat diskon 30% untuk 2,8 juta penumpang dengan anggaran Rp0,3 triliun. Tiket pesawat kelas ekonomi juga dapat keringanan PPN 6% yang ditanggung pemerintah, dialokasikan Rp0,43 triliun untuk sekitar 6 juta penumpang. Angkutan laut pun nggak ketinggalan, dapat diskon 50% bagi 0,5 juta penumpang dengan dana Rp0,21 triliun.

  2. Diskon Tarif Tol:
    Tarif jalan tol dipotong 20% selama periode yang sama, berlaku untuk sekitar 110 juta pengguna jalan tol di seluruh Indonesia. Kebijakan ini dijalankan lewat kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan tidak menggunakan dana APBN.

  3. Bantuan Sosial yang Ditingkatkan:
    Pemerintah menambah bantuan sosial dengan anggaran Rp11,93 triliun. Penerima program Kartu Sembako, sebanyak 18,3 juta orang, akan mendapat tambahan dana Rp200 ribu per bulan selama dua bulan, plus 10 kg beras gratis tiap bulan.

  4. Subsidi Upah:
    Bantuan subsidi upah diberikan Rp300 ribu per bulan selama dua bulan bagi 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum wilayah masing-masing. Termasuk juga 565 ribu guru honorer dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Total anggaran subsidi upah mencapai Rp10,72 triliun.

  5. Diskon Iuran JKK untuk Industri Padat Karya:
    Pemerintah memperpanjang diskon 50% iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk 2,7 juta pekerja di enam sektor industri padat karya, supaya pekerja tetap terlindungi meski ada tekanan dari persaingan global.

Total dana paket stimulus ini mencapai Rp24,44 triliun, dengan porsi Rp23,59 triliun berasal dari APBN dan sisanya Rp0,85 triliun dari sumber non-APBN. Selain itu, bulan Juni ini pemerintah juga akan mencairkan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, dan pensiunan dengan total Rp49,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap dengan berbagai langkah stimulus dan program percepatan lain seperti bantuan makan bergizi, perumahan, koperasi Merah Putih, sekolah rakyat, serta rekonstruksi sekolah dengan anggaran Rp16 triliun, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua bisa tetap terjaga di sekitar 5%. Ini penting banget supaya ekonomi Indonesia tidak mudah goyah karena situasi global yang menantang.

Bansos Triwulan II 2025 Resmi Pakai Data Tunggal Nasional, Pemerintah Pastikan Tepat Sasaran

Bansos Triwulan II 2025 Resmi Pakai Data Tunggal Nasional, Pemerintah Pastikan Tepat Sasaran
Bansos Triwulan II 2025 Resmi Pakai Data Tunggal Nasional, Pemerintah Pastikan Tepat Sasaran.

JAKARTA -- Pemerintah akhirnya memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) triwulan II tahun 2025 akan menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 2 Juni 2025.

“Penyaluran bansos triwulan kedua tahun ini akan memakai data tunggal sosial ekonomi nasional, sesuai dengan Inpres Presiden,” ujar Amalia.

Data Sudah Divalidasi, Penyaluran Lebih Akurat

Amalia menjelaskan bahwa data tunggal ini sudah mulai diberlakukan sejak 3 Februari 2025. Data tersebut tidak asal tempel, tapi sudah melewati proses validasi dan verifikasi lapangan. Proses ini dilakukan lewat kerja sama BPS dan Kementerian Sosial, bahkan diawasi langsung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dari total 20,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sebanyak 16,5 juta keluarga sudah diverifikasi oleh BPKP. Dari angka itu, 14,3 juta keluarga benar-benar masuk dalam kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi terbawah (desil 1-4) dan sudah mulai menerima bantuan sejak akhir Mei 2025.

“Dari 20,3 juta KPM, sudah 16,5 juta yang diverifikasi, dan 14,3 juta di antaranya masuk kategori layak menerima. Penyalurannya sudah mulai sejak 31 Mei lalu,” tambah Amalia.

Bersih-Bersih Data Demi Bantuan yang Tepat Sasaran

BPS juga melakukan pembersihan data untuk menghindari kesalahan dalam penyaluran bantuan (alias inclusion error). Jadi, mereka pastikan yang menerima bansos benar-benar yang membutuhkan. Harapannya, bantuan ini tidak cuma membantu masyarakat, tapi juga bisa jadi pemicu positif buat ekonomi nasional di triwulan II.

“Dengan pakai data tunggal nasional, penyaluran bansos jadi lebih tepat sasaran, sekaligus bisa membantu menggerakkan ekonomi,” kata Amalia.

Ada Diskon Transportasi dan Jalan Tol juga, Lho!

Nggak cuma soal bansos, pemerintah juga bakal kasih insentif berupa diskon transportasi dan tol. Kenapa? Karena tahun ini, tingkat mobilitas masyarakat naik cukup signifikan. Menurut data BPS, jumlah wisatawan lokal (wisatawan nusantara) pada April 2025 naik 23 persen dibandingkan April tahun lalu.

“Diskon tiket transportasi dan jalan tol ini bisa bantu banget dorong pergerakan masyarakat. Apalagi, kami lihat ada tiga momen besar yang selalu bikin mobilitas naik: waktu Lebaran, liburan sekolah di Juni–Juli, dan akhir tahun,” jelas Amalia.

Pemerintah benar-benar serius memastikan bansos 2025 tepat sasaran. Dengan sistem data tunggal sosial ekonomi nasional, bantuan yang disalurkan akan lebih akurat, transparan, dan menyentuh masyarakat yang benar-benar butuh. Ditambah lagi, insentif transportasi juga jadi langkah cerdas untuk mendukung ekonomi lewat peningkatan mobilitas masyarakat.

Prabowo Siap Berantas Korupsi Tanpa Ampun: Jangan Main-Main dengan Uang Rakyat!

Prabowo Siap Berantas Korupsi Tanpa Ampun: Jangan Main-Main dengan Uang Rakyat!
Prabowo Siap Berantas Korupsi Tanpa Ampun: Jangan Main-Main dengan Uang Rakyat!

JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menunjukkan ketegasannya soal pemberantasan korupsi. Dalam upacara memperingati Hari Lahir Pancasila 2025, beliau menyampaikan pesan keras kepada seluruh jajaran pemerintahan agar segera bersih-bersih dari tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Berlangsung di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin 2 Juni 2025, Prabowo berbicara lantang sebagai Inspektur Upacara. Beliau menegaskan, negara tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang merugikan rakyat. Semua pelanggaran hukum akan ditindak tanpa pandang bulu—entah itu dari partai mana, berasal dari suku apa, bahkan meskipun punya "nama besar".

“Saya ulangi, atas nama rakyat Indonesia, saya peringatkan semua unsur lembaga: bersihkan diri sekarang juga. Negara akan bertindak tegas. Siapa pun yang tidak setia pada negara akan kami singkirkan, tanpa kompromi,” ujar Presiden dengan tegas.

Korupsi Jadi Musuh Bersama, Bukan Cuma Wacana

Prabowo menegaskan bahwa korupsi masih jadi penyakit menahun di negeri ini. Uang negara yang seharusnya dipakai untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, masih saja ‘diutak-atik’ oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena itulah, beliau menempatkan agenda pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama pemerintahannya.

“Kekayaan Indonesia itu besar, sangat besar. Tapi masih banyak maling-maling yang seenaknya mengambil uang rakyat. Saya tidak akan biarkan itu terus terjadi. Saya butuh dukungan dari seluruh rakyat,” ungkapnya dengan nada penuh tekad.

Anak Muda Didorong Aktif Awasi Pemerintah

Bukan cuma aparat yang diingatkan, Presiden Prabowo juga mengajak generasi muda untuk ikut ambil peran dalam mengawal jalannya pemerintahan. Menurutnya, di era digital seperti sekarang, rakyat punya senjata ampuh untuk mengawasi pejabat, yakni teknologi.

“Kalau lihat pejabat korup atau menyalahgunakan wewenang, laporkan. Gunakan gadget yang kalian punya. Sekarang semua bisa jadi pengawas. Jangan takut! Negara butuh generasi yang peduli dan berani bersuara,” pesan beliau kepada anak muda Indonesia.

Arah Baru Indonesia: Bersih, Tegas, dan Transparan

Upacara Hari Lahir Pancasila kali ini bukan cuma seremoni biasa. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia ingin memulai babak baru: negara yang bersih dari korupsi, adil untuk semua, dan tegas dalam penegakan hukum.

Komitmen yang disampaikan Presiden bukan hanya janji manis di panggung, tapi sinyal kuat bahwa pemerintah serius ingin membawa perubahan nyata. Semangat ini diharapkan bisa menular ke seluruh lini pemerintahan, mulai dari pusat sampai ke pelosok desa.

Sabtu, 31 Mei 2025

Viral Foto Bersulang di Istana Negara, Benarkah Ada Alkohol? Ini Klarifikasi Seskab Teddy

Viral Foto Bersulang di Istana Negara, Benarkah Ada Alkohol? Ini Klarifikasi Seskab Teddy
Jamuan santap malam kenegaraan dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta – Belakangan ini publik dihebohkan oleh beredarnya foto momen bersulang antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu malam, 28 Mei 2025.

Dalam foto yang tersebar luas di media sosial itu, terlihat kedua pemimpin negara mengangkat gelas berisi minuman berwarna keemasan. Nah, dari situlah muncul berbagai spekulasi netizen: "Itu wine, ya?" atau "Masa iya, acara resmi ada alkoholnya?"

Buat kamu yang juga penasaran, tenang... Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya akhirnya angkat suara buat meluruskan semuanya.

Bukan Alkohol, Tapi Sparkling Apple Cider

Seskab Teddy menjelaskan bahwa minuman yang digunakan saat bersulang itu bukan wine atau minuman keras lainnya. “Owh itu Sparkling Apple Cider, 100% juices. Bukan wine ya, dan tidak mengandung alkohol. Itu memang yang dipilih buat toast, karena non alkohol,” jelas Teddy.

Jadi, yang terlihat seperti wine itu ternyata cuma jus apel berkarbonasi alias sparkling apple cider minuman yang tampilannya memang mirip wine, tapi sama sekali nggak mengandung alkohol. Aman dan sesuai dengan norma budaya Indonesia.

Menghormati Budaya Indonesia dalam Acara Kenegaraan

Viral Foto Bersulang di Istana Negara, Benarkah Ada Alkohol? Ini Klarifikasi Seskab Teddy
Jamuan santap malam kenegaraan dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: BPMI Setpres)

Pernyataan dari Seskab Teddy ini penting banget buat menegaskan bahwa setiap acara resmi kenegaraan, termasuk jamuan makan malam seperti ini, tetap mengikuti aturan dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Apalagi soal konsumsi alkohol, yang memang jadi isu sensitif di tengah masyarakat kita.

Teddy juga berharap masyarakat nggak langsung termakan isu atau informasi yang nggak jelas sumbernya. Karena sejatinya, semua rangkaian acara kenegaraan sudah dipersiapkan dengan matang dan mengedepankan kehormatan serta budaya bangsa.

Jangan Terlalu Cepat Menilai dari Penampakan

Intinya, foto bersulang di Istana Negara itu bukan bukti adanya alkohol di acara resmi. Kadang penampilan bisa menipu, ya! Apalagi di era medsos sekarang, informasi gampang banget dipelintir kalau nggak diklarifikasi langsung oleh sumber yang terpercaya.

Jadi buat kamu yang sempat ikutan bertanya-tanya, sekarang udah jelas ya. Minuman yang dipakai untuk toast antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron itu bukan minuman beralkohol, tapi hanya sparkling apple cider yang aman dan halal.

Prabowo Dorong Kampus Top Inggris Hadir di Indonesia, Bahas Kolaborasi Riset dan Pendidikan

Prabowo Dorong Kampus Top Inggris Hadir di Indonesia, Bahas Kolaborasi Riset dan Pendidikan
Presiden Prabowo Subianto menerima Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris Urusan Pendidikan Prof. Sir Steve Smith dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di kediamannya di Hambalang, Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto kedatangan tamu penting di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, tepat saat momen libur panjang akhir pekan, Jumat, 30 Mei 2025. 

Prabowo bertemu langsung dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris untuk Urusan Pendidikan, Prof. Sir Steve Smith, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey.

Nggak cuma itu, rombongan tamu dari Inggris ini juga datang bersama perwakilan dari Russell Group, jaringan eksklusif yang berisi 24 universitas top di Inggris. 

Beberapa tokoh pendidikan ternama yang hadir di antaranya adalah:

  • Prof. Helen Bailey dari Queen Mary University of London,

  • Prof. Funmi Olonisakin dari King’s College London,

  • Prof. Tariq Ali dari University of Liverpool,

  • serta Country Director British Council untuk Indonesia, Summer Xia.

Pertemuan ini ternyata bukan cuma ajang silaturahmi biasa. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, topik utama yang dibahas adalah soal kerja sama strategis di bidang pendidikan antara Indonesia dan Inggris. 

Salah satu hal paling menarik adalah adanya minat dari sejumlah kampus top Inggris untuk membuka cabang atau kampus di Indonesia!

"Beberapa kampus terbaik di Inggris sangat tertarik untuk hadir langsung di Indonesia dan membuka peluang pendidikan lebih luas untuk pelajar kita," kata Seskab Teddy dalam keterangan tertulisnya.

Presiden Prabowo sendiri menyambut antusias ide tersebut. Ia mendorong agar kerja sama ini bisa memberikan akses lebih besar bagi pelajar Indonesia untuk menikmati pendidikan berkualitas internasional, baik itu kuliah langsung di Inggris maupun di kampus Inggris yang nantinya hadir di tanah air.

Tapi nggak berhenti di situ. Pertemuan ini juga membahas potensi kolaborasi penelitian antarprofesor dan peneliti dari kedua negara. 

Fokus risetnya diarahkan ke isu-isu strategis yang jadi prioritas pembangunan nasional, termasuk program hilirisasi sumber daya alam seperti yang tercantum dalam agenda Asta Cita.

"Kerja sama riset ini akan menyasar 28 komoditas sumber daya alam utama Indonesia, sesuai dengan arah pembangunan nasional," tambah Teddy.

Kolaborasi ini tentunya membawa angin segar, nggak hanya bagi dunia pendidikan, tapi juga buat pengembangan riset dan inovasi di Indonesia. 

Dengan hadirnya kampus-kampus dunia di sini dan riset bersama yang menyentuh isu-isu penting bangsa, masa depan pendidikan dan pembangunan Indonesia bisa makin cerah.

Jumat, 30 Mei 2025

Indonesia-Prancis Resmi Jalin Kerja Sama Budaya Strategis di Candi Borobudur

Indonesia-Prancis Resmi Jalin Kerja Sama Budaya Strategis di Candi Borobudur
Indonesia-Prancis Resmi Jalin Kerja Sama Budaya Strategis di Candi Borobudur.

JAKARTA -- Pada Kamis, 29 Mei 2025, suasana istimewa terjadi di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Ibu Brigitte Macron, hadir langsung menandai dimulainya kemitraan strategis di bidang kebudayaan antara kedua negara.

Dalam kunjungan bersejarah ini, Presiden Macron menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para menteri budaya dan pelaku seni dari kedua negara yang telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama. Ia menjelaskan, kemitraan ini akan fokus pada dua pilar utama.

Pilar pertama adalah kolaborasi dalam pelestarian warisan budaya dunia serta pengelolaan museum. Macron mengakui Indonesia kaya akan situs bersejarah dan warisan budaya yang luar biasa, dan Prancis siap berbagi pengalaman serta keahlian dalam menjaga dan mengelola aset budaya tersebut.

“Kami ada kerja sama antara Indonesian Heritage Agency dengan Centro de Monuments Nationaux di Prancis. Beberapa orang dari Indonesia akan datang ke Prancis untuk saling belajar dan berbagi ilmu,” ujar Macron.

Selain itu, ada juga rencana pendampingan intensif untuk mengkaji dan merawat situs-situs warisan dunia Indonesia dengan dukungan lembaga pendidikan dan penelitian Prancis. Kemitraan lainnya yaitu kolaborasi antara EVO dan Grand Palais Museum Guimet untuk menyiapkan pameran seni kontemporer dari kedua negara.

Pilar kedua dari kemitraan ini adalah pengembangan industri budaya dan ekonomi kreatif. Macron menegaskan bahwa sektor kreatif kini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat modern. Melalui kerja sama ini, mereka ingin memberdayakan generasi muda Indonesia dan Prancis agar lebih kreatif dan inovatif.

“Kerja sama ini bertujuan membantu anak muda di kedua negara untuk mandiri dan berinovasi di dunia kreatif,” jelas Macron.

Beberapa program nyata sudah disiapkan, salah satunya adalah kolaborasi di bidang perfilman antara Pusat Sinema Nasional Prancis (Centre national du cinéma/CNC) dan sekolah film La Fémis. Kerja sama ini meliputi pelatihan, penyebaran karya, serta koproduksi film bersama.

Macron menambahkan, “Model pendanaan perfilman yang akan dibangun tidak hanya mengandalkan skema besar, tapi juga menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan inklusif.”

Di bidang mode, Macron juga menyambut baik kerja sama dengan inkubator PINTU dan keterlibatan para desainer Indonesia di Paris Fashion Week. Tak hanya itu, kemitraan ini akan merambah sektor lain seperti gim, desain produk, gastronomi, hingga tata kota berkelanjutan.

“Saya juga ingin menyapa para pelaku industri kreatif Indonesia yang sudah dikenal di Prancis, baik lewat film di Cannes, masakan khas, atau busana yang mereka ciptakan. Ini kemitraan yang saling menguntungkan dan menghormati satu sama lain,” tuturnya.

Mengakhiri sambutannya di hadapan para hadirin di Candi Borobudur, Presiden Macron menegaskan pentingnya prinsip saling menghormati dan keuntungan bersama dalam kemitraan ini.

“Ini momen luar biasa bagi saya bisa meluncurkan kerja sama budaya ini di Candi Borobudur, simbol kebudayaan Indonesia yang begitu megah. Semoga Indonesia dan Prancis terus menjadi sahabat dan mitra terpercaya,” tutup Macron dengan penuh semangat.

Presiden Macron Puji Candi Borobudur: Warisan Budaya Indonesia yang Menginspirasi Dunia

Presiden Macron Puji Candi Borobudur: Warisan Budaya Indonesia yang Menginspirasi Dunia
Presiden Macron Puji Candi Borobudur: Warisan Budaya Indonesia yang Menginspirasi Dunia.

JAKARTA -- Presiden Prancis, Emmanuel Macron, baru-baru ini berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dalam kunjungannya pada Kamis, 29 Mei 2025, Macron tampak sangat terkesan dengan keindahan dan makna yang terkandung dalam situs warisan budaya dunia ini. Kunjungan ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.

Di tengah suasana alam yang sejuk dan arsitektur kuno yang memukau, Presiden Macron mengungkapkan kekagumannya terhadap Candi Borobudur yang dibangun lebih dari seribu tahun lalu. Menurutnya, Borobudur bukan hanya sekadar candi bersejarah, tapi juga sebuah karya besar yang mencerminkan keunggulan budaya dan spiritual bangsa Indonesia.

“Candi ini bukan cuma tempat wisata, tapi juga merupakan karya spiritual yang luar biasa. Borobudur menunjukkan betapa kuatnya warisan budaya Indonesia,” kata Macron usai berkeliling candi.

Macron juga menegaskan bahwa Borobudur memiliki arti yang sangat dalam, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tapi juga sebagai inspirasi di tingkat global. Keberadaan Borobudur sejak abad ke-8 dan perannya yang masih hidup sampai sekarang membuktikan kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.

Lebih dari itu, Presiden Macron memuji Borobudur sebagai simbol toleransi dan penghormatan universal. Banyak orang datang ke sini untuk beribadah, menjadikan candi ini bukan hanya situs sejarah, tapi juga tempat spiritual yang menyatukan berbagai kalangan.

“Saya melihat Borobudur sebagai tempat ibadah yang membawa pesan universal tentang toleransi dan rasa hormat yang kuat dari Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Macron memberikan apresiasi tinggi atas kerja sama antara Indonesia dan UNESCO yang berhasil menjaga dan melestarikan Borobudur sebagai warisan dunia. Menurutnya, ini adalah contoh nyata dari semangat kerja sama internasional yang membawa manfaat besar bagi semua pihak.

“Borobudur adalah bukti suksesnya multilateralisme dan kemitraan. Kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan UNESCO telah membuat candi ini tetap terjaga dan dikenal dunia,” jelas Macron.

Di akhir kunjungannya, Presiden Macron menyampaikan rasa hormat yang mendalam kepada bangsa Indonesia atas kekayaan sejarah dan seni yang dimiliki. Borobudur bukan hanya kebanggaan nasional, tapi juga inspirasi bagi seluruh dunia.

“Candi ini adalah lambang keunggulan manusia dan sumber inspirasi yang menghubungkan kita semua. Budaya dan kreativitas adalah jembatan yang menyatukan Prancis dan Indonesia,” tutupnya.

Kunjungan Presiden Macron ke Borobudur ini tidak hanya mempererat hubungan diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis, tapi juga menegaskan posisi Borobudur sebagai simbol persahabatan dan pertemuan peradaban dunia.

Kunjungan Presiden Prabowo dan Macron ke Candi Borobudur: Membangun Persahabatan dan Toleransi Antarbangsa

Kunjungan Presiden Prabowo dan Macron ke Candi Borobudur: Membangun Persahabatan dan Toleransi Antarbangsa
Kunjungan Presiden Prabowo dan Macron ke Candi Borobudur: Membangun Persahabatan dan Toleransi Antarbangsa.

JAKARTA -- Pada hari Kamis, 29 Mei 2025, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, mengunjungi salah satu ikon budaya Indonesia, yaitu Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.

Begitu tiba, mereka disambut dengan hangat oleh barisan pelajar lokal yang memakai pakaian adat Jawa. Para anak-anak ini tampak semangat melambai-lambaikan bendera Indonesia dan Prancis, menambah suasana kebersamaan yang terasa begitu hangat di sepanjang jalan menuju candi yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Yang menarik, Presiden Prabowo dan Presiden Macron kompak mengenakan kemeja putih, membuat momen tersebut terasa lebih berkesan di mata pengunjung dan masyarakat sekitar yang ikut menyaksikan dari kejauhan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan rasa bangganya atas kedatangan Presiden Macron dan Ibu Negara Brigitte di situs bersejarah ini. Ia menjelaskan bahwa Candi Borobudur bukan hanya sebuah bangunan kuno, tapi sebuah mahakarya yang sarat dengan nilai sejarah dan spiritual, mencerminkan kekayaan budaya dan filosofi bangsa Indonesia.

Presiden Prabowo menegaskan, “Candi Borobudur ini adalah simbol peradaban yang luar biasa, dan UNESCO sudah mengakui nilai luar biasanya sebagai warisan budaya dunia yang kaya akan makna spiritual.”

Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya nilai toleransi yang menjadi fondasi bangsa Indonesia. Berlandaskan Pancasila, Indonesia menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama dan keberagaman. Kunjungan ini pun menjadi simbol persahabatan dan kesamaan nilai antara Indonesia dan Prancis.

“Indonesia dan Prancis adalah dua negara dengan sejarah dan budaya yang kuat. Kami punya semangat yang sama untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menghormati semua agama, ras, dan budaya,” tambahnya.

Presiden Prabowo juga mengajak semua pihak untuk terus memupuk keharmonisan dan perdamaian. “Kami yakin, dengan persahabatan dan kerja sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bersama-sama,” ujarnya penuh harap.

Menutup sambutannya, Presiden Prabowo optimis bahwa kerja sama Indonesia dan Prancis akan terus tumbuh, terutama di bidang budaya, seni, dan industri kreatif. Ia berharap hubungan ini bisa menjadi jembatan untuk para pelaku budaya dan masyarakat dari kedua negara.

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia memang penuh makna, tidak hanya sebagai kunjungan kenegaraan, tapi juga sebagai wujud komitmen kedua negara dalam menjaga warisan budaya dunia serta mempererat hubungan di berbagai bidang.

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Prancis, Simbol Persahabatan dan Kerja Sama Strategis

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Prancis, Simbol Persahabatan dan Kerja Sama Strategis
Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Prancis, Simbol Persahabatan dan Kerja Sama Strategis.

JAKARTA -- Pada Kamis siang, 29 Mei 2025, momen bersejarah terjadi di Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, secara resmi memberikan penghargaan tertinggi dari pemerintah Prancis, Grand Croix de la Légion d’Honneur, kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Acara ini diawali dengan prosesi penyambutan dan pemeriksaan pasukan yang dipimpin langsung oleh kedua presiden. 

Setelah itu, Presiden Macron secara langsung menyematkan medali kehormatan tersebut kepada Presiden Prabowo. 

Momen ini disaksikan oleh para pejabat tinggi, jajaran militer, serta taruna-taruna Akmil yang hadir dengan penuh khidmat.

Dalam sambutannya saat jamuan makan siang bersama para kadet di Ruang Makan Husein, Akmil Magelang, Presiden Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya. 

Ia menyebut penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya pribadi, tapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia. 

“Ini adalah kehormatan besar bagi saya dan juga negara kita. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Prancis,” ujarnya dengan penuh rasa bangga.

Lalu, apa sebenarnya Grand Croix de la Légion d’Honneur itu? Penghargaan ini merupakan medali tertinggi di Prancis yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki kontribusi luar biasa dalam pengabdian kepada negara, baik di bidang sipil maupun militer. 

Tidak sembarangan orang bisa mendapatkannya hanya tokoh-tokoh istimewa dengan jasa besar yang layak menerima medali ini.

Beberapa tokoh dunia yang juga pernah menerima penghargaan serupa antara lain Muhammad Yunus, penerima Nobel Perdamaian dari Bangladesh; Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei; Kaisar Akihito dari Jepang; Ratu Maxima dari Belanda; dan Dwight D. Eisenhower, Presiden ke-34 Amerika Serikat.

Penyematan medali ini bukan hanya sekadar penghargaan pribadi, tapi juga simbol persahabatan yang erat antara Indonesia dan Prancis. Selain itu, ini jadi pengakuan global atas peran penting Indonesia di panggung dunia. 

Dalam konteks kunjungan kenegaraan, medali ini melambangkan apresiasi atas peran Presiden Prabowo dalam memperkuat kerja sama strategis kedua negara, khususnya dalam bidang pertahanan, diplomasi damai, dan pengembangan sumber daya manusia.

Jadi, penghargaan ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia-Prancis semakin kokoh, dan Indonesia semakin diakui sebagai mitra penting di kancah internasional.

Kamis, 29 Mei 2025

Macron dan Prabowo Sepakat: Indonesia dan Prancis Kompak di Isu Global, Siap Kerja Sama Lebih Dekat

Macron dan Prabowo Sepakat: Indonesia dan Prancis Kompak di Isu Global, Siap Kerja Sama Lebih Dekat
Macron dan Prabowo Sepakat: Indonesia dan Prancis Kompak di Isu Global, Siap Kerja Sama Lebih Dekat.

Jakarta – Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan rasa hormat dan kekagumannya terhadap sambutan hangat yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Dalam konferensi pers bersama Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka pada Rabu, 28 Mei 2025, Macron menegaskan bahwa Indonesia dan Prancis punya kesamaan visi dalam banyak hal, terutama soal peran global.

“Saya benar-benar berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan rakyat Indonesia atas sambutannya yang luar biasa sejak pagi tadi,” ujar Macron membuka pernyataannya dengan nada ramah.

Kompak Soal Kedaulatan dan Hukum Internasional

Presiden Macron menyoroti bahwa Indonesia dan Prancis punya pandangan yang sejalan dalam menjaga kedaulatan negara, menghormati hukum internasional, dan menolak standar ganda. Ia juga menyampaikan posisi tegas Prancis terhadap konflik di Ukraina serta tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina dan Israel.

Menurut Macron, peran aktif Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian sangat penting. Ia mengapresiasi keterlibatan Presiden Prabowo yang dianggap tegas dan berkomitmen dalam menyuarakan perdamaian di dunia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas komitmennya yang jelas dan semangat kolaborasinya,” ucap Macron.

Ajak Indonesia Berkolaborasi di Forum Laut Internasional

Dalam bidang kerja sama internasional, Macron menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut. Ia mengundang Indonesia untuk ikut serta dalam United Nations Ocean Conference yang akan digelar di Nice, Prancis. Ini jadi peluang besar untuk memperkuat kolaborasi maritim antara kedua negara.

“Kita harus jalan bareng, apalagi dalam isu kelautan yang semakin penting,” katanya.

Kerja Sama Strategis di Sektor Pertahanan dan Energi

Macron juga menyambut baik perkembangan kerja sama strategis dalam bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, termasuk soal penguatan alutsista. Tapi bukan cuma itu, ia juga menekankan pentingnya ketahanan rantai pasok dan transisi menuju energi bersih.

“Prancis siap bantu Indonesia dalam transisi energi. Sudah ada komitmen 450 juta euro dari total 500 juta euro lewat ASEAN, termasuk proyek energi surya dan hidrogen,” jelasnya.

Fokus ke Pendidikan, Budaya, dan Investasi

Macron nggak lupa menyebut soal kerja sama di bidang pendidikan dan budaya yang akan terus diperluas. Ia ingin hubungan ini berkembang lebih luas, termasuk dengan meningkatnya investasi Indonesia di Prancis.

“Saya yakin kerja sama kita bisa masuk ke berbagai sektor, termasuk yang menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkapnya.

Dukung Program Gizi Gratis & CEPA

Macron juga menyampaikan dukungan terhadap dua agenda penting Indonesia: program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dan penyelesaian perjanjian perdagangan bebas Indonesia–Uni Eropa (CEPA). Keduanya dianggap penting untuk masa depan yang lebih adil dan seimbang bagi kedua belah pihak.

Prancis di Sisi Indonesia

Menutup pernyataannya, Macron menekankan satu hal penting: meski terpisah jarak, Prancis tetap berdiri di sisi Indonesia. Ia melihat kedua negara punya semangat yang sama dalam membentuk tatanan dunia yang adil dan setara.

“Pesan saya sederhana: Prancis ada di sisi Indonesia. Kita punya cara pandang yang sama tentang dunia,” tegasnya.

Dan sebagai penutup yang manis, Macron mengundang langsung Presiden Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan di Hari Bastille, 14 Juli nanti di Paris. Bahkan, ia berharap Angkatan Bersenjata Indonesia bisa ikut parade bersama pasukan Prancis.

Pertemuan antara Presiden Macron dan Presiden Prabowo bukan sekadar simbolik. Ada banyak kesamaan pandangan strategis antara Prancis dan Indonesia yang bisa menjadi dasar kerja sama jangka panjang, mulai dari pertahanan, energi bersih, hingga kerja sama budaya dan pendidikan. Kabar baik untuk hubungan bilateral dan tentu saja, untuk rakyat kedua negara.

Prabowo Tegaskan: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Diakui Duluan

Prabowo Tegaskan: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Diakui Duluan
Prabowo Tegaskan: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Diakui Duluan.

JAKARTA - Dalam momen penting saat bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan tegas menyuarakan harapan Indonesia terhadap konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Dengan nada serius namun penuh harapan, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap membuka lembaran baru hubungan diplomatik dengan Israel, asalkan satu syarat utama dipenuhi: pengakuan terhadap negara Palestina.

"Kalau Israel mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat, maka Indonesia juga siap mengakui keberadaan Israel. Kita pun siap untuk menjalin hubungan diplomatik," ungkap Prabowo kepada awak media dalam konferensi pers bersama Presiden Macron.

Tidak hanya itu, Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian. Bahkan, beliau menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian ke kawasan yang masih dilanda konflik tersebut. Sebuah langkah nyata yang menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya bicara, tapi juga siap bertindak.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Prabowo memang kerap mengangkat pentingnya solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar utama yang adil bagi kedua belah pihak. Menurutnya, solusi ini adalah satu-satunya cara agar rakyat Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dalam damai.

Indonesia pun mendukung penuh rencana penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digagas oleh Prancis dan Arab Saudi pada bulan Juni nanti. Diharapkan, forum internasional tersebut bisa menjadi ajang dialog yang konkret untuk mendorong perdamaian yang lebih luas.

Namun di balik sikap tegasnya membela Palestina, Prabowo juga menegaskan bahwa keamanan dan eksistensi Israel sebagai negara juga harus dihormati. Ia menekankan bahwa perdamaian sejati hanya akan tercapai jika kedua belah pihak mendapat pengakuan dan jaminan keamanan yang setara.

“Saya ingin tegaskan juga bahwa hak Israel untuk hidup sebagai negara yang berdaulat harus diakui. Kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi saja,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga memberikan apresiasi atas komitmen Prancis dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina. Ia menyebut bahwa Indonesia dan Prancis memiliki visi yang serupa, khususnya dalam mendesak dihentikannya kekerasan dan membuka akses bantuan kemanusiaan di wilayah Gaza.

“Prancis akan terus mendorong agar kekerasan di Gaza segera dihentikan, dan memastikan bantuan kemanusiaan bisa sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Prabowo, menyampaikan sikap bersama kedua negara.

Sikap Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel memang bukan hal baru. Sejak lama, Indonesia selalu berpijak pada nilai-nilai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yakni komitmen untuk aktif dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Langkah Presiden Prabowo ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam diplomasi luar negeri: menjunjung tinggi kemerdekaan dan hak asasi manusia, tanpa melupakan pentingnya dialog dan perdamaian dua arah. Dunia mungkin masih jauh dari kata damai, tapi dari Jakarta, suara untuk keadilan dan perdamaian terus bergema.

Sambutan Meriah Siswa Indonesia untuk Presiden Prancis: Momen Langka yang Bikin Bangga!

Sambutan Meriah Siswa Indonesia untuk Presiden Prancis: Momen Langka yang Bikin Bangga!
Sambutan Meriah Siswa Indonesia untuk Presiden Prancis: Momen Langka yang Bikin Bangga!

JAKARTA - Rabu pagi, 28 Mei 2025, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, berubah jadi lautan semangat dan senyum ceria. Ribuan siswa dari berbagai sekolah di ibu kota berkumpul dengan semangat tinggi, membawa bendera kecil Indonesia dan Prancis. Mereka antusias menyambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan sang istri, Brigitte Macron, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Begitu mobil resmi Presiden Macron melintas, teriakan “Welcome to Indonesia, Mr. President!” terdengar ramai dari barisan siswa yang berdiri rapi di pinggir jalan. Tak mau kalah ramah, Presiden Macron membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan, disambut gelombang sorakan dan lambaian bendera dari anak-anak muda Indonesia. Bahkan, sesekali Presiden Macron mengacungkan jempol sebagai bentuk apresiasi atas sambutan hangat yang ia terima.

Momen ini bukan cuma jadi ajang melihat pemimpin dunia dari dekat, tapi juga jadi pengalaman berharga bagi para pelajar. Bayangkan saja, sejak subuh mereka sudah bersiap, berangkat bareng teman-teman sekolah menuju pusat Jakarta. Bukan hanya untuk menyaksikan, tapi juga jadi bagian langsung dari sejarah.

“Seru banget sih, rame dan bisa ketemu sama teman-teman dari sekolah lain juga. Pengalaman yang gak bakal dilupain,” cerita Rangga, siswa SMKN 3 Jakarta, sambil senyum lebar.

Sambutan untuk tamu negara ini memang spesial. Ada 17 motoris dan 75 pasukan berkuda ikut mengiringi, bikin suasana makin meriah dan berkesan. Bagi Raisya, siswa lainnya dari SMKN 3 Jakarta, ini bukan cuma soal acara formal, tapi juga ajang menunjukkan wajah ramah dan kekompakan Indonesia.

“Presiden Macron jadi tau, kalau penyambutan di Indonesia itu keren. Kita kompak, ada pasukan berkuda, dan semua siswa antusias banget,” ujarnya dengan penuh bangga.

Hal yang sama dirasakan Syifa dan Putri dari SMAN 30 Jakarta. Mereka terkesan banget dengan keseluruhan prosesi penyambutan.

“Tadi liat kuda langsung, terus ada motor-motor juga. Keren banget pokoknya! Kita merasa dihargai karena bisa ikut menyambut pemimpin negara lain,” ungkap Putri sambil tersenyum.

Kunjungan kenegaraan ini jelas punya makna besar dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Prancis. Tapi lebih dari itu, kehadiran Presiden Macron hari ini juga memberikan pelajaran penting buat generasi muda tentang semangat kebersamaan, rasa bangga pada tanah air, dan pentingnya menghormati tamu dari negara lain.

Hari ini, para siswa berdiri di barisan depan dengan wajah penuh semangat, senyum lebar, dan hati yang bangga. Bendera berkibar, semangat membara. Sebuah pengalaman langka yang akan terus mereka kenang sepanjang hidup.

75 Tahun Persahabatan Indonesia-Prancis: Komitmen Baru untuk Stabilitas Dunia dan Kolaborasi Strategis

75 Tahun Persahabatan Indonesia-Prancis: Komitmen Baru untuk Stabilitas Dunia dan Kolaborasi Strategis
75 Tahun Persahabatan Indonesia-Prancis: Komitmen Baru untuk Stabilitas Dunia dan Kolaborasi Strategis.

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025. Pertemuan ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa, melainkan menjadi momen spesial dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis yang penuh makna.

Dalam sambutan hangatnya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Presiden Macron di Indonesia.

“Selamat datang di Indonesia, Yang Mulia. Ini adalah kehormatan besar bagi kami. Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dan lebih dari satu dekade kemitraan strategis antara kedua negara,” ujar Presiden Prabowo.

Hubungan yang Dilandasi Saling Hormat dan Prinsip Bersama

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Prancis bukanlah hal yang muncul begitu saja. Hubungan ini dibangun di atas dasar politik yang kuat, saling menghormati kedaulatan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

“Kerja sama kita kokoh, karena dibangun atas dasar saling menghormati, menjunjung kedaulatan, dan prinsip-prinsip yang kita pegang bersama,” tambahnya.

Banyak Potensi yang Masih Bisa Digali

Meskipun hubungan kedua negara sudah terjalin erat dan telah berkembang pesat di berbagai bidang, Presiden Prabowo melihat masih banyak potensi kerja sama baru yang bisa digali lebih dalam. Apalagi, di tengah dunia yang penuh gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, kerja sama seperti ini menjadi sangat penting.

“Saya sangat mengapresiasi pertemuan ini, apalagi saat dunia sedang tidak pasti. Indonesia dan Prancis bisa memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas geopolitik dan ekonomi dunia,” ujarnya optimis.

Prancis Ingin Perkuat Kolaborasi Lebih Dalam

Sementara itu, Presiden Macron juga menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Indonesia. Ia menekankan bahwa kunjungan ini adalah kesempatan emas untuk mendorong kerja sama strategis yang lebih dalam, terutama di sektor-sektor penting seperti ekonomi, teknologi, hingga keamanan.

“Ini adalah kesempatan luar biasa untuk memperkuat kemitraan strategis, terutama lewat berbagai kerja sama konkret di bidang teknologi, ekonomi, dan juga keamanan,” kata Macron.

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia ini jelas bukan sekadar seremoni diplomatik. Ini adalah sinyal kuat bahwa Indonesia dan Prancis berkomitmen untuk terus bekerja sama menjaga stabilitas dunia dan membangun kemitraan yang saling menguntungkan.

Dengan hubungan yang telah teruji selama 75 tahun, kini saatnya kedua negara melangkah ke babak baru—yang lebih erat, lebih strategis, dan tentunya lebih bermanfaat bagi rakyat kedua bangsa.

Senin, 26 Mei 2025

Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46 di Malaysia, Bahas Isu Strategis dan Perkuat Kerja Sama Kawasan

Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46 di Malaysia, Bahas Isu Strategis dan Perkuat Kerja Sama Kawasan
Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46 di Malaysia, Bahas Isu Strategis dan Perkuat Kerja Sama Kawasan.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang kali ini berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Keberangkatan Presiden Prabowo dilakukan pada Minggu sore, 25 Mei 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, lewat Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Militer Subang di Malaysia.

Sebelum lepas landas, Presiden dilepas secara resmi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Pangkoopsud I Marsma TNI Muzafar, serta Danlanud Halim Marsma TNI Erwin Sugiandi.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Malaysia ini punya agenda yang cukup padat. Nggak cuma hadir di sesi pleno dan sesi retreat, Presiden juga dijadwalkan bertemu dengan berbagai perwakilan penting dari ASEAN, seperti anggota parlemen, organisasi kepemudaan, hingga pelaku bisnis.

Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, selain KTT ASEAN ke-46, Prabowo juga akan menghadiri beberapa pertemuan penting lainnya. “Presiden dijadwalkan hadir di KTT ke-16 BIMP-EAGA, KTT ke-2 ASEAN-GCC, KTT ASEAN-GCC-China, dan KTT ke-16 IMT-GT,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Pertemuan-pertemuan ini dianggap jadi momen strategis untuk memperkuat posisi ASEAN di tengah kondisi global yang terus berubah. Indonesia, lewat kehadiran Presiden Prabowo, ingin menunjukkan komitmennya untuk terus mempererat kerja sama dan menjaga kestabilan kawasan Asia Tenggara.

Tujuan besar dari rangkaian konferensi ini nggak lain adalah memperkuat peran sentral ASEAN, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan membangun sinergi antarnegara demi menghadapi tantangan regional dan global secara bersama-sama.

Dalam penerbangan ke Malaysia, Presiden Prabowo ditemani oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dukungan dari para pejabat tinggi ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia dalam percaturan diplomasi regional, terutama di lingkungan ASEAN.

Kehadiran Presiden Prabowo di KTT ASEAN ke-46 ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap ambil bagian dalam pembentukan arah masa depan kawasan. Semoga dari pertemuan ini lahir kerja sama-kerja sama baru yang makin memperkuat hubungan antarnegara ASEAN dan menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Indonesia-Tiongkok Makin Mesra: Prabowo Sambut Premier Li Qiang dengan Jamuan Penuh Keakraban di Istana Negara

Indonesia-Tiongkok Makin Mesra: Prabowo Sambut Premier Li Qiang dengan Jamuan Penuh Keakraban di Istana Negara
Indonesia-Tiongkok Makin Mesra: Prabowo Sambut Premier Li Qiang dengan Jamuan Penuh Keakraban di Istana Negara.

JAKARTA - Hubungan antara Indonesia dan Tiongkok makin lengket, nih! Momen hangat ini terlihat jelas saat Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menjamu Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang, dalam acara santap siang resmi di Istana Negara, Jakarta, pada Minggu, 25 Mei 2025.

Acara ini bukan cuma sekadar makan siang biasa, tapi jadi simbol eratnya hubungan dua negara yang sudah bersahabat selama 75 tahun. Prabowo membuka acara dengan sambutan penuh semangat. Ia mengapresiasi kunjungan penting dari Premier Li dan menegaskan kalau pertemuan bilateral sebelumnya telah menghasilkan berbagai kesepakatan strategis.

“Kami yakin kerja sama ini nggak cuma bermanfaat buat rakyat Indonesia dan Tiongkok, tapi juga bisa membawa kedamaian di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia Pasifik,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh keyakinan.

Li Qiang: Indonesia Hebat, Mari Maju Bersama

Setelah Prabowo menyampaikan sambutannya, giliran Premier Li Qiang yang berbicara. Ia mengungkapkan rasa senangnya bisa berkunjung ke Indonesia, apalagi bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

“Saya ingin mengucapkan selamat atas kemajuan pembangunan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Terima kasih juga atas sambutan hangat dari Presiden Prabowo dan seluruh pemerintah Indonesia,” kata Premier Li.

Premier Li juga menekankan bahwa hubungan Indonesia-Tiongkok semakin kuat berkat kepercayaan dan semangat saling dukung. Ia berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut menuju masa depan yang cerah dan modern.

“Tiongkok siap berjalan bersama Indonesia, saling bantu dalam perjalanan menuju modernisasi. Mari kita sambut masa depan yang gemilang bersama,” ucapnya.

Nuansa Budaya dan Makanan Nusantara di Meja Diplomasi

Setelah sambutan resmi, acara santap siang dimulai. Makanan yang disajikan pun bikin bangga—ada Sop Buntut, Wingko Babat, dan sajian khas Nusantara lainnya yang dipadukan dengan sentuhan internasional. Suasana makin meriah dengan pertunjukan budaya yang memukau.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah Tari Burung Enggang, tarian khas suku Dayak Kenyah dari Kalimantan Timur. Selain itu, para tamu juga dihibur oleh alunan lagu-lagu indah seperti “One Moment in Time”, “When I Fall in Love”, dan lagu-lagu populer dari kedua negara seperti “Gemu Fa Mi Re”, “Ni Wen Wo Ai”, serta “Wo He Wo De Zhu Guo”.

Jamuan resmi ini ditutup dengan penuh kehangatan dan persahabatan. Presiden Prabowo bahkan mengantar langsung Premier Li Qiang ke mobil resminya—sebuah bentuk penghormatan yang memperlihatkan hubungan yang benar-benar akrab antara dua pemimpin besar ini.

Kehangatan yang tercipta dari makanan, seni, dan sikap saling menghormati di jamuan ini menjadi simbol kuat bahwa Indonesia dan Tiongkok siap berjalan berdampingan menuju masa depan yang lebih damai, bersahabat, dan sejahtera.

Sambutan Hangat di Monas: Antusiasme Warga dan Pelajar Jakarta Sambut Premier Tiongkok Li Qiang

Sambutan Hangat di Monas: Antusiasme Warga dan Pelajar Jakarta Sambut Premier Tiongkok Li Qiang
Sambutan Hangat di Monas: Antusiasme Warga dan Pelajar Jakarta Sambut Premier Tiongkok Li Qiang.

Jakarta – Minggu pagi, 25 Mei 2025, kawasan Monumen Nasional (Monas) mendadak ramai dan penuh semangat. Ratusan pelajar dan warga Jakarta dari berbagai usia berkumpul untuk menyambut tamu penting dari negeri Tirai Bambu Premier Li Qiang dari Republik Rakyat Tiongkok yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Indonesia.

Sejak pagi buta, suasana Monas sudah terasa berbeda. Bukan cuma petugas protokoler dan aparat yang sibuk, tapi juga para pelajar yang datang dengan penuh semangat. Mereka berdiri berjejer sambil membawa bendera kecil Indonesia dan Tiongkok, siap menyambut kedatangan pemimpin negara sahabat.

Salah satu pelajar yang ikut meramaikan adalah Milani, siswi SMP Negeri 60 Jakarta. Ia dan teman-temannya sudah bersiap sejak subuh.

“Jam setengah enam kita udah kumpul di sekolah terus bareng-bareng naik Transjakarta ke sini,” kata Milani sambil tersenyum.

Bagi Milani dan pelajar lainnya, ini bukan sekadar acara formal. Momen ini jadi pengalaman seru yang nggak akan mereka lupakan. Salah satu yang paling bikin mereka kagum adalah saat pasukan berkuda lewat di depan mereka.

Teman-teman dari SMAN 30 Jakarta juga punya kesan serupa. Mereka menganggap acara ini sebagai momen penting untuk menunjukkan keramahan bangsa Indonesia kepada tamu negara.

“Meriah banget! Kita senang banget bisa jadi bagian dari penyambutan ini. Rasanya kayak kita lagi menunjukkan bahwa Indonesia itu ramah dan terbuka,” ujar salah satu perwakilan dari SMAN 30.

Nggak cuma para pelajar yang antusias, lho. Warga yang sedang jogging atau jalan pagi di sekitar Monas juga banyak yang ikutan nonton. Ada yang iseng mampir, ada juga yang sengaja berhenti buat lihat-lihat.

Salah satunya adalah Ibu Viko, warga asal Banjarmasin yang sedang berlibur ke Jakarta. Ia mengaku nggak menyangka bisa melihat penyambutan pemimpin negara asing secara langsung.

“Wah seneng banget, ini pengalaman yang jarang banget bisa dilihat. Apalagi di daerah kan nggak ada acara kayak gini. Jakarta keren banget kalau ada momen begini,” ujarnya sambil merekam suasana dengan ponsel.

Menurut Ibu Viko, acara seperti ini bikin masyarakat merasa lebih dekat dengan pemimpinnya, sekaligus menumbuhkan harapan untuk Indonesia yang makin maju dan terbuka dengan dunia luar.

Kunjungan Premier Li Qiang memang punya tujuan resmi kenegaraan, tapi suasana penyambutannya jauh dari kaku. Justru terasa hangat, penuh kebersamaan, dan menunjukkan sisi ramahnya Indonesia.

Dari pelajar hingga masyarakat umum, semua terlihat bangga dan senang bisa menjadi bagian dari momen ini. Sebuah potret kecil bagaimana diplomasi bisa terasa lebih manusiawi, lewat sambutan tulus dari rakyat.

Indonesia-Tiongkok Sepakat Teken 12 MoU Strategis: Prabowo & Li Qiang Dorong Kerja Sama Ekonomi, Industri, dan Kesehatan

Indonesia-Tiongkok Sepakat Teken 12 MoU Strategis: Prabowo & Li Qiang Dorong Kerja Sama Ekonomi, Industri, dan Kesehatan
Indonesia-Tiongkok Sepakat Teken 12 MoU Strategis: Prabowo & Li Qiang Dorong Kerja Sama Ekonomi, Industri, dan Kesehatan.

JAKARTA - Jakarta lagi-lagi jadi saksi momen penting hubungan internasional. Pada Minggu, 25 Mei 2025, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang bertemu langsung di Istana Merdeka, Jakarta. 

Dalam suasana penuh kehangatan, keduanya menyaksikan penandatanganan 12 nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) strategis antara Indonesia dan Tiongkok.

Langkah ini jadi bukti nyata makin kuatnya kerja sama kedua negara di berbagai sektor utama, mulai dari industri, perdagangan, keuangan, hingga kesehatan. Bisa dibilang, ini adalah tonggak baru dalam kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok yang sudah terjalin lama.

MoU Penting di Bidang Ekonomi dan Industri

Salah satu MoU paling utama datang dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang menggandeng Kementerian Perdagangan Tiongkok. Keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya dalam bidang industri dan rantai pasok. Bukan cuma itu, ada juga kesepakatan trilateral yang melibatkan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, untuk menggarap proyek Two Countries Twin Parks kerja sama industri yang menjanjikan peluang besar buat Indonesia.

Kerja Sama Keuangan Pakai Mata Uang Lokal

Di bidang keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Tiongkok, People’s Bank of China, sepakat membangun kerangka kerja sama transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal. Artinya, ke depan transaksi perdagangan antara kedua negara bisa lebih mudah karena tak harus selalu pakai dolar AS. Ini tentu jadi langkah strategis untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

Bidang Pariwisata dan Ekspor Durian Beku

Sektor pariwisata juga gak ketinggalan. Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RRT menandatangani kerja sama buat mendorong kunjungan wisatawan kedua negara. Selain itu, ada kabar baik buat pecinta durian: Indonesia kini bisa mengekspor durian beku secara resmi ke pasar Tiongkok, setelah ditandatanganinya protokol ekspor antara otoritas karantina kedua negara.

Kolaborasi di Bidang Kesehatan dan Media

Dua dokumen kerja sama di sektor kesehatan juga disepakati. Kementerian Kesehatan RI dan mitranya dari Tiongkok bersepakat mengembangkan pengobatan tradisional Tiongkok dan memperkuat penanganan tuberkulosis. Kolaborasi ini penting buat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di kedua negara.

Gak cuma itu, kerja sama di bidang media juga diperkuat lewat penandatanganan MoU antara Kantor Berita ANTARA dengan dua raksasa media Tiongkok: China Media Group dan Xinhua News Agency. Fokusnya? Pertukaran informasi dan pemberitaan yang lebih luas dan akurat antarnegara.

Investasi dan Hubungan Dagang Diperkuat

Kerja sama investasi juga jadi perhatian utama. Perusahaan Danantara dan China Investment Corporation resmi menjalin kolaborasi. Begitu juga Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang memperkuat sinergi dengan Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia.

Bukti Nyata Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok

Penandatanganan 12 MoU ini nggak sekadar seremoni. Ini jadi bukti konkret bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok makin solid dan punya visi ke depan yang sama: kerja sama saling menguntungkan dan berkelanjutan. Presiden Prabowo dan Premier Li Qiang pun menyambut baik semua kesepakatan ini.

Kunjungan resmi Premier Li Qiang kali ini jelas punya arti penting. Selain mempererat hubungan bilateral, momen ini jadi langkah maju menuju era baru kolaborasi Indonesia-Tiongkok yang lebih produktif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.

Dari industri, ekonomi, keuangan, pariwisata, kesehatan, hingga media Indonesia dan Tiongkok benar-benar menunjukkan keseriusannya untuk bekerja sama. Penandatanganan 12 MoU ini jadi sinyal kuat bahwa hubungan kedua negara bukan cuma kuat di atas kertas, tapi juga diwujudkan lewat aksi nyata. Ke depannya, kita tinggal menunggu realisasi dari berbagai proyek besar ini yang diharapkan membawa manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.

Prabowo Sambut Premier Tiongkok di Istana, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok

Prabowo Sambut Premier Tiongkok di Istana, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok
Prabowo Sambut Premier Tiongkok di Istana, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok.

JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto baru saja menerima tamu penting dari Negeri Tirai Bambu! Pada Minggu, 25 Mei 2025, Prabowo menjamu Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang, dalam pertemuan bilateral yang berlangsung hangat di Istana Merdeka, Jakarta.

Pertemuan ini nggak cuma jadi agenda formal semata, tapi juga jadi momen penting untuk mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Tiongkok. FYI, kedua negara ini udah punya sejarah panjang soal kerja sama dan persahabatan lho!

Sambutan Hangat dari Presiden Prabowo

Di awal pertemuan, Presiden Prabowo menyampaikan selamat datang kepada Premier Li Qiang dan seluruh delegasi dari Tiongkok. Beliau juga menegaskan bahwa kunjungan ini sangat berarti dalam menjaga hubungan erat yang telah terjalin sejak lama antara kedua negara.

“Saya sangat menghargai kunjungan Yang Mulia ke Istana Merdeka. Ini adalah kehormatan besar bagi kami,” ucap Prabowo membuka dialog.

Prabowo juga menyoroti pentingnya momen ini, apalagi tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok dan juga 70 tahun sejak Konferensi Asia-Afrika pertama digelar di Bandung.

“Bagi kami, ini bukan sekadar kunjungan biasa. Ini mencerminkan eratnya hubungan antara dua bangsa, antara rakyat Indonesia dan rakyat Tiongkok,” tambah Prabowo.

Komitmen Indonesia untuk Kerja Sama Regional

Lebih jauh lagi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap untuk terus memperkuat kemitraan dengan Tiongkok. Nggak hanya buat kepentingan dua negara aja, tapi juga untuk menjaga stabilitas dan kemajuan kawasan Asia secara keseluruhan.

“Kami punya komitmen kuat untuk terus membangun kemitraan dengan Republik Rakyat Tiongkok. Kami percaya, kerja sama ini bukan hanya menguntungkan Indonesia dan Tiongkok, tapi juga berkontribusi besar untuk kawasan Asia, bahkan dunia,” ujar Prabowo.

Respons Positif dari Premier Li Qiang

Premier Li Qiang pun menyambut hangat sambutan dari Presiden Prabowo. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas penerimaan yang sangat baik dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

Li Qiang juga mengapresiasi perjalanan panjang hubungan dua negara yang saling mendukung satu sama lain dalam berbagai momen penting dari perjuangan kemerdekaan, bantuan saat tsunami, hingga kerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Seperti yang Yang Mulia sampaikan, dalam 75 tahun ini, Indonesia dan Tiongkok selalu bahu-membahu. Itulah kenapa hubungan kita makin kuat dari waktu ke waktu,” kata Li Qiang.

Visi Tiongkok untuk Masa Depan Bersama

Di hadapan Presiden Prabowo, Premier Li menegaskan kesiapan Tiongkok untuk terus melangkah bersama Indonesia menghadapi tantangan global. Ia menyebutkan bahwa hubungan kedua negara akan diperkuat lewat lima pilar utama kerja sama.

“Tiongkok siap memperbesar tradisi persahabatan, memperkuat kolaborasi, dan menghadapi risiko serta tantangan global bersama. Tujuannya tentu demi pertumbuhan bersama dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kita,” tegas Premier Li.

Pertemuan antara Prabowo dan Li Qiang bukan cuma simbolis, tapi juga jadi sinyal kuat bahwa Indonesia dan Tiongkok bakal terus mempererat hubungan di berbagai bidang dari ekonomi, sosial, hingga geopolitik.

Dengan semangat persahabatan dan visi yang sejalan, kemitraan Indonesia-Tiongkok diharapkan bisa jadi contoh positif bagi kerja sama antarnegara lainnya di kawasan Asia maupun dunia.

Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Premier Tiongkok Li Qiang, Bukti Eratnya Hubungan Indonesia–Tiongkok

Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Premier Tiongkok Li Qiang, Bukti Eratnya Hubungan Indonesia–Tiongkok
Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Premier Tiongkok Li Qiang, Bukti Eratnya Hubungan Indonesia–Tiongkok.

Jakarta – Suasana halaman Istana Merdeka terasa spesial pada Minggu pagi, 25 Mei 2025. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut secara resmi kedatangan tamu penting dari negeri tirai bambu, Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang. Kedatangan ini menjadi salah satu momen bersejarah yang menandai eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok.

Premier Li Qiang tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut meriah lewat upacara kenegaraan yang penuh kehormatan. Suasana penyambutan terasa megah, dengan kehadiran 11 pasukan pengawal motor, 70 pasukan berkuda, hingga barisan pasukan kehormatan yang sudah siap berjajar rapi. Lebih dari tiga ribu pelajar juga ikut menyemarakkan momen ini dengan mengibarkan bendera Indonesia dan Tiongkok sepanjang jalan dari Monas menuju Istana Merdeka. Meriah banget, ya!

Presiden Prabowo sendiri langsung menyambut Premier Li di sisi barat Istana Merdeka dengan penuh kehangatan. Upacara resmi pun dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan Tiongkok, lalu dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk memberikan penghormatan tertinggi, meriam salvo pun diledakkan sebanyak 19 kali.

Setelah itu, Prabowo dan Li Qiang bersama-sama melakukan inspeksi terhadap pasukan kehormatan sebelum lanjut ke sesi perkenalan para delegasi dari masing-masing negara. Dari pihak Indonesia, hadir sejumlah pejabat penting seperti:

  • Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)

  • Prasetyo Hadi (Mensesneg)

  • Sjafrie Sjamsoeddin (Menhan)

  • Rosan Roeslani (Menteri Investasi)

  • Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)

  • Amran Sulaiman (Mentan)

  • Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan)

  • Teddy Indra Wijaya (Seskab)

Turut hadir juga tokoh penting lain seperti Gubernur BI Perry Warjiyo, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Arrmanatha Nasir (Wamenlu), serta beberapa wakil menteri lainnya.

Setelah upacara penyambutan selesai, Presiden Prabowo mengajak Premier Li Qiang ke ruang kredensial untuk sesi foto bersama sekaligus penandatanganan buku tamu. Momen berlanjut ke pertemuan bilateral di ruang oval Istana Merdeka, di mana kedua pemimpin berdiskusi bersama jajaran delegasi masing-masing.

Nah, usai pembicaraan resmi tersebut, kedua negara menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU). MoU ini menandai komitmen kerja sama di berbagai sektor strategis antara Indonesia dan Tiongkok—sebuah langkah penting menuju kemitraan yang semakin solid di masa depan.

Sebagai penutup rangkaian kunjungan, Presiden Prabowo menjamu Premier Li dan rombongan dalam santap siang kenegaraan di Istana Negara, Jakarta. Sesi ini sekaligus menjadi simbol keakraban dan penghargaan terhadap mitra strategis dari Asia Timur itu.

Kunjungan resmi Premier Li Qiang ini bukan sekadar agenda diplomatik biasa, tapi punya makna besar bagi masa depan hubungan Indonesia–Tiongkok. Ini mempertegas komitmen kedua negara untuk terus menjalin kerja sama yang erat, baik dari sisi ekonomi, investasi, hingga inovasi teknologi.