![]() |
Francesco Bagnaia Gagal Tampil Maksimal di Mugello: Masalah Klasik Kembali Hantui Sprint Race MotoGP. |
JAKARTA -- Harapan tinggi yang sempat menyala usai penampilannya di Aragon, kini harus kembali meredup di tanah kelahiran sendiri. Francesco Bagnaia, pembalap andalan Ducati, kembali dihantui masalah lama yang belum juga tuntas di Sprint Race MotoGP Italia di Mugello.
Di Aragon, Bagnaia sempat menunjukkan peningkatan berkat penggunaan cakram rem depan berukuran besar 355mm. Tapi sayangnya, di Mugello ia tak bisa mengandalkan perangkat itu lagi. Trek di sana memiliki tekanan pengereman yang lebih ringan, sehingga pemakaian cakram besar tak efektif. Meski begitu, Pecco sapaan akrab Bagnaia tetap optimis bisa menemukan solusi lain, terutama di bagian depan motornya.
Sesi kualifikasi sebenarnya cukup menjanjikan. Bagnaia berhasil mengamankan posisi start dari baris depan, tepat di antara dua pembalap Ducati lainnya Marc Marquez dan Alex Marquez yang kini menempati posisi dua klasemen.
Startnya pun mulus. Begitu lampu hijau menyala, Bagnaia langsung meraih holeshot, memanfaatkan masalah teknis yang dialami Marc Marquez dengan sistem launch control-nya. Tapi, harapan untuk menang enam kali beruntun di Mugello langsung sirna hanya dalam hitungan lap.
Masalah yang selama ini jadi ‘musuh dalam selimut’ kembali muncul: bagian depan motornya mulai bermasalah saat grip ban menurun. Di lap kedua dari total 11 lap, posisi Bagnaia langsung diambil alih oleh dua saudara Marquez. Setelah itu, dia harus berjibaku mempertahankan posisinya dari tekanan Maverick Vinales (KTM) di sisa balapan.
“Jujur aja, gue kecewa banget. Gue pengen banget kasih hiburan maksimal buat fans yang udah datang, tapi kenyataannya gue nggak bisa ngelakuin itu,” ujar Bagnaia ke MotoGP.com. “Marc dan Alex memang lebih cepat dari gue.”
Bagnaia juga menambahkan, “Setiap kali gue coba ngejar, bagian depan motor langsung bermasalah kayak mau jatuh gitu. Jadi ya gitu-gitu aja, kayak ulangan Sprint sebelumnya di mana gue cuma bisa finis ketiga.”
Lebih frustrasinya lagi, dibandingkan dengan musim lalu dengan komposisi ban yang sama catatan waktunya justru lebih lambat. Padahal, kalau dia bisa menorehkan waktu seperti Sprint 2024, kemenangannya di Mugello mungkin masih bisa diraih.
“Sedih sih, karena gue satu-satunya pembalap yang lebih lambat dari tahun lalu padahal waktu itu gue menang Sprint juga,” ujarnya. “Tapi ya udah lah, kenyataannya begitu.”
Dengan musim yang sudah hampir separuh jalan, Bagnaia menyadari bahwa solusi atas masalah motornya harus segera ditemukan. Jika tidak, peluang untuk bersaing di papan atas bisa makin menipis.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS