Bengkayang - Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam panen raya jagung serentak di Bengkayang Kamis (5/6) memicu semangat untuk wujudkan swasembada pangan di daerah.
Bupati mengaku berbangga karena Bengkayang menjadi pusat panen raya serentak tahap II tahun ini. Tentu katanya, hal tersebut bukan sekedar serimonial belakang, namun menjadi awal bangkitnya semangat kebersamaan dalam mensukseskan swasembada pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
“Presiden ingin agar kita bisa menjadi negara penghasil dan bukan lagi impor jagung. Dan Tahun 2026 sesuai yang disampaikan Presiden kita diharapkan tidak akan mengimpor lagi,” kata Bupati di Bengkayang, Jumat.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut kata Bupati, pemerintah daerah Bengkayang juga berkomitmen untuk bisa swasembada pangan. Apalagi kata Bupati, Bengkayang merupakan kabupaten dengan komoditas andalan pertanian jagung terbesar di Kalbar.
“Untuk mendukung program nasional, kami juga mendorong petani kami untuk terus menanam jagung dan meningkatkan kualitas dan produktivitas sehingga hasilnya juga lebih baik,” ujarnya.
Bupati juga kedepannya menargetkan penanaman jagung di wilayah Bengkayang seluas 30 hektare. Luasan tersebut akan terus bertambah.
Kemudian dengan harga jagung yang ditawarkan secara nasional sebesar Rp 5.500 per kilogram, Bupati Darwis berharap semangat petani semakin terpicu untuk meningkatkan produksi jagung dan mewujudkan swasembada pangan di Bengkayang.
“Yang pasti kita mengharapkan kehadiran Bapak Presiden di Bengkayang dapat meningkatkan semangat dan motivasi petani untuk meningkatkan produksi jagung dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan komitmennya untuk menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.
“Indonesia tidak boleh hanya swasembada secara nasional. Setiap provinsi dan daerah harus swasembada. Ini kunci kemerdekaan kita,” ujarnya.
Prabowo mengatakan, pada kuartal pertama produksi jagung mengalami peningkatan 48 persen atau rata-rata produksi per hektare mencapai 6-7 ton yang sebelumnya hanya 4ton per hektare.
“Jadi cita-cita kita swasembada jagung tidak sampai tiga tahun, mungkin satu tahun bisa swasembada. Ini signifikan sekali, benih kita juga bagus dan pupuk kita banyak juga yang organik,” ujarnya.
Presiden mengucapkan terima kasih ke Polri, TNI, Kementan, Gubernur dan Bupati serta kerjasama semua pihak atas keberhasilan tersebut.
“Kita bisa menjadi solusi bagi banyak negara lain yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan,” ujarnya.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS