Penyerangan Brutal KKB di Puncak: 3 Warga Tewas, 11 Honai Dibakar, Polisi Tetap Buru Pelaku. |
HUKUM - Kejadian mengerikan terjadi di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Kalenak Murib menyerang permukiman warga, menewaskan tiga orang, melukai empat lainnya, serta membakar sedikitnya 11 honai (rumah adat Papua). Aksi keji ini terjadi pada Selasa sore, 17 Juni 2025, sekitar pukul 16.00 WIT.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, yang memimpin Operasi Damai Cartenz, menyampaikan bahwa tindakan tersebut adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Ini tindakan biadab. Warga sipil yang tak tahu apa-apa jadi korban. Kami tidak akan tinggal diam dan akan terus memburu para pelaku sampai tuntas,” tegasnya, Jumat (20/6/25).
Motif Pribadi yang Berujung Maut
Berdasarkan kesaksian warga dan hasil penyelidikan awal, penyerangan ini ternyata dipicu oleh motif pribadi. Kalenak Murib diketahui murka setelah mengetahui bahwa istri ketiganya diduga berselingkuh dengan salah satu anak buahnya sendiri, Minanggen Wijangge. Kalenak kemudian mengamuk dan masuk ke Kampung Lambera sambil membawa empat senjata api laras panjang.
Dalam kondisi yang penuh emosi dan bersenjata, Kalenak melepaskan kemarahannya secara brutal kepada warga sekitar. Hasilnya, tidak hanya nyawa yang melayang dan warga yang terluka, tapi juga honai-honai warga dibakar habis, menyisakan trauma dan rasa takut yang mendalam.
Warga Mengungsi Demi Keselamatan
Serangan ini membuat banyak warga ketakutan dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Saat ini, sebagian besar penduduk Kampung Lambera telah pindah ke Distrik Megeabume dan Distrik Sinak. Mereka mencari perlindungan sementara sambil menanti situasi kembali kondusif.
“Warga kini lebih memilih mengungsi daripada mengambil risiko tetap tinggal di kampung yang sudah tak aman,” jelas Faizal Ramadhani.
Polisi Terus Kejar Pelaku
Operasi Damai Cartenz memastikan bahwa proses pengejaran terhadap Kalenak Murib dan kelompoknya terus dilakukan secara intensif. Aparat gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan untuk menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa situasi keamanan di beberapa wilayah Papua masih rentan dan perlu perhatian serius dari semua pihak. Negara tidak boleh kalah oleh kekerasan bersenjata yang mengorbankan warga sipil.
Penyerangan yang dilakukan oleh KKB di Puncak bukan sekadar kekerasan biasa, tapi sudah masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia. Motif pribadi tidak bisa jadi alasan untuk membunuh dan membakar permukiman orang lain. Harapan besar tertuju pada pihak keamanan untuk segera menangkap para pelaku dan memulihkan rasa aman masyarakat di wilayah tersebut.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS