Pontianak jadi kota ke-15 program akselerasi digital #KotaMasaDepan | Borneotribun

Selasa, 03 Juni 2025

Pontianak jadi kota ke-15 program akselerasi digital #KotaMasaDepan

Pontianak jadi kota ke-15 program akselerasi digital #KotaMasaDepan
Pontianak jadi kota ke-15 program akselerasi digital #KotaMasaDepan. (ANTARA)
Pontianak - Pontianak resmi menjadi kota ke-15 yang terpilih dalam program akselerasi digital #KotaMasaDepan, hasil kolaborasi Grab Indonesia dan OVO bersama Kementerian Usaha Kecil Menengah (Kemeterian UMKM) Republik Indonesia.

"Peluncuran program ini dihadiri MenteriUKM RI bapak Maman Abdurrahman, serta Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Dalam pelaksanaannya, program #KotaMasaDepan di Pontianak juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Kota Pontianak," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, di Pontianak, Selasa.

Edi menyatakan pihaknya menyambut baik pelaksanaan program ini. Ia menilai digitalisasi telah menjadi bagian penting dalam perkembangan sektor UMKM di Pontianak, terlebih sejak pandemi.

"Digitalisasi sudah tidak terelakkan, termasuk dalam kegiatan pasar tradisional. Pemerintah Kota Pontianak terus mendorong UMKM beradaptasi dengan teknologi, salah satunya dengan membangun rumah kemasan gratis bagi UMKM pemula dan harapannya, program ini dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk lokal," tuturnya.

Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya digitalisasi bagi sektor UMKM sebagai penopang utama perekonomian nasional.

"Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Pemerintah berkomitmen mendorong UMKM agar dapat bertransformasi digital melalui pelatihan dan dukungan teknologi. Dengan lebih dari 60 persen kontribusi terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja, UMKM menjadi fondasi penting ekonomi Indonesia," kata Maman pada peluncuran program #KotaMasaDepan di Pontianak pada Senin (2/6).

Program ini mengusung tema "Berani Digital" dan menyasar ratusan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi Kota Pontianak. Sebagian UMKM telah mengikuti pelatihan daring pada 23 Mei 2025 untuk mengenal ekosistem digital, termasuk cara mengembangkan bisnis melalui platform digital, strategi pemasaran, dan pemanfaatan fitur marketplace.

Selain pelatihan daring, program ini juga menyediakan pendampingan pengurusan sertifikat halal, pelatihan tatap muka, serta sesi berbagi pengalaman antar pelaku usaha.

Data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Barat mencatat terdapat 4.056 unit usaha UMKM di Kota Pontianak pada tahun 2024.

Salah satu peserta program, Yaser Mas'ud Attamimi, pemilik Sers Pizza yang juga mitra merchant Grab, mengaku mendapat banyak manfaat dari pelatihan yang diikutinya.

"Saya jadi lebih melek digital. Belajar cara foto produk yang menarik, tips promosi, hingga memahami pola perilaku konsumen. Ini membantu saya bertahan dan berkembang di tengah kondisi persaingan yang ketat," kata Yaser.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan bahwa program #KotaMasaDepan merupakan bagian dari komitmen Grab dan OVO dalam mendukung pertumbuhan UMKM di berbagai daerah.

"Kami ingin menjadi mitra pertumbuhan pengusaha lokal. Lewat teknologi, pelatihan, dan akses ekosistem Grab, kami percaya UMKM bisa naik kelas dan bersaing secara nasional maupun global," tuturnya.

Ia menambahkan, selama 2020–2024, platform Grab telah menciptakan 2,3 juta peluang kerja melalui digitalisasi UMKM. Bahkan, satu dari lima mitra merchant Grab merupakan generasi muda (Gen Z) yang memulai bisnis pertamanya lewat Grab.

Grab juga mencatat pencapaian lain, antara lain mendorong adopsi teknologi ke lebih dari 5.200 pedagang pasar melalui GrabMart Pasar, menyalurkan lebih dari Rp1 triliun pembiayaan usaha kepada 25.000 pelaku UMKM lewat program GrabModal Mantul dan OVO Modal Usaha, serta membawa perwakilan UMKM Indonesia ke ajang internasional seperti MotoGP, G20, dan World Economic Forum (WEF) Davos 2025.

Sejak diluncurkan pada 2021, program #KotaMasaDepan telah menjangkau 15 kota dan mendukung lebih dari 26.000 UMKM di seluruh Indonesia. Inisiatif ini ditujukan untuk mempercepat pemerataan akses digital dan inklusi keuangan, serta mendukung target pemerintah dalam mendigitalisasi 30 juta UMKM pada 2024.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.