Pratinjau Jepang vs Indonesia: Kans akhiri fase grup dengan elegan | Borneotribun

Senin, 09 Juni 2025

Pratinjau Jepang vs Indonesia: Kans akhiri fase grup dengan elegan

Pratinjau Jepang vs Indonesia: Kans akhiri fase grup dengan elegan
Pratinjau Jepang vs Indonesia: Kans akhiri fase grup dengan elegan. (ANTARA)
Jakarta - Timnas Indonesia akan memainkan pertandingan terakhirnya di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C, Selasa (10/6), dengan melawat ke markas juara grup, Jepang, di Stadion Suita City, Prefektur Osaka.

Hasil pertandingan ini sudah tidak berpengaruh pada kiprah kedua tim di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jepang sejak beberapa pertandingan lalu telah memastikan diri lolos ke putaran final, sedangkan tim Garuda berkat kemenangan atas China dibarengi dengan kekalahan Bahrain dari Arab Saudi, telah mengunci satu tiket ke putaran keempat.

Namun pertandingan ini sama sekali tidak dapat dilewatkan begitu saja. Terutama jika melihat hasil pertandingan terakhir yang didapat kedua tim.

Tuan rumah Jepang menelan kekalahan pertamanya di putaran ketiga pada laga terakhirnya. Melawat ke markas Australia, tim Matahari Terbit harus pulang dengan kekalahan 0-1 akibat kemasukan gol Aziz Behich pada menit ke-90.

Pencinta sepak bola boleh berasumsi bahwa Jepang tidak menurunkan skuad terbaiknya. Dari 11 pemain inti yang tampil melawan Australia, hanya Daichi Kamada dan Tsuyoshi Watanabe yang berkarier di Eropa.

Namun tetap saja, kekalahan tentu bukan hal yang diinginkan pelatih Hajime Moriyasu saat melawat ke Australia. Maka kekalahan itu boleh disebut sebagai salah satu noda yang akhirnya mencemari catatan Jepang di putaran ketiga.

Sebaliknya Indonesia baru mendulang kemenangan tipis 1-0 atas China berkat penalti Ole Romeny. Kemenangan yang memastikan langkah ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain raihan tiga poin, hal lain yang patut diapresiasi dari pelatih Patrick Kluivert dalam laga ketiganya mengarsiteki tim Garuda adalah keberanian ia dan tim kepelatihannya untuk menurunkan pemain-pemain yang berkiprah di Liga 1 Indonesia. Ada empat pemain asal klub Liga 1 yang menjadi 11 pertama pada laga melawan China, dan mereka berempat mampu membuktikan kualitasnya di tengah-tengah banyaknya pemain diaspora.

Pertemuan terakhir

Indonesia menelan kekalahan pahit 0-4 saat menjamu Jepang pada November silam. Saat itu gawang Maarten Paes kemasukan oleh gol Takumi Minamino, Hidemasa Morita, Yukinari Sugawara, dan gol bunuh diri Justin Hubner.

Pada pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu, Jepang tampil dominan sejak awal. Samurai Biru mendominasi penguasaan bola dengan 67 persen dibanding 33 persen penguasaan bola timnas Indonesia yang saat itu masih dilatih Shin Tae-yong. Dari sisi melepaskan tembakan dan tembakan akurat pun Jepang unggul, dengan catatan 12 tembakan dan 7 tembakan ke gawang, dibanding 8 tembakan dan 3 tembakan ke gawang yang dicatatkan tim Garuda.

Dua pemain utama telah kembali

Menjelang laga melawan Jepang, dua pemain utama Indonesia yakni kiper Paes dan penyerang Marselino Ferdinan sudah dapat kembali dimainkan oleh pelatih Kluivert. Baik Paes maupun Marselino absen pada laga melawan China akibat akumulasi kartu kuning.

Kini sanksi itu telah selesai dijalankan, dan keduanya dibawa serta oleh Pelatih Kluivert ke Jepang. Namun bukan berarti keduanya dijamin mendapatkan tempat di tim inti. Sebab dari pertandingan melawan China, terlihat bahwa Kluivert dan tim kepelatihannya menilai pemain berdasarkan kualitas, dan bukan nama besar belaka.

Paes memiliki pesaing yang tidak kalah kualitasnya dalam diri Emil Audero Mulyadi. Emil memperlihatkan kelasnya sebagai mantan kiper Juventus dan Inter Milan saat ia tampil gemilang pada laga melawan China. Clean sheet dan beberapa penyelamatan penting membuat Emil layak dipertimbangkan untuk kembali tampil sejak awal.

Sedangkan fungsi Marselino di sektor serangan Indonesia dapat diemban oleh Egy Maulana Vikri dengan baik pada laga kontra China. Pemain Dewa United itu juga terbukti dapat menjadi mitra yang sepadan bagi Ole Romeny di lini serang tim Garuda.

Di sisi lain, melihat Indonesia sudah mengamankan tiket ke putaran keempat, bukan tidak mungkin laga ini menjadi eksperimen bagi Kluivert dan tim kepelatihannya untuk melakukan beberapa perubahan.

Kevin Diks dan Mees Hilgers mungkin akan coba dimainkan sejak awal setelah pada laga melawan China keduanya menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan. Selain itu, Beckham Putra yang tampil sebagai pemain pengganti dan mampu memperlihatkan kemampuannya saat melawan China juga berpeluang dimainkan Kluivert sejak awal.

Jepang mungkin turunkan lapis kedua

Sebagaimana laga melawan Australia, Jepang berpeluang kembali menurunkan tim lapis kedua saat menjamu Indonesia. Pemain-pemain top mereka seperti Kaoru Mitoma tidak masuk dalam skuad kontra Australia, sedangkan Zion Suzuki dan Wataru Endo tidak dimainkan, dan Takefusa Kubo dimainkan sebagai pemain pengganti.

Jepang juga harus kehilangan dua pemain yakni Koki Machida dan Tsuyoshi Watanabe yang mengalami cedera. Pelatih Moriyasu memutuskan tidak menambah anggota skuad timnasnya, sehingga saat ini hanya ada 21 pemain timnas Jepang.

Terlebih Pelatih Moriyasu memang memanggil tujuh pemain baru untuk dua laga penutup di kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. Saat melawan Australia pun Jepang memainkan tiga pemain debutan, yakni Hiroki Sekine, Yu Hirakawa, dan Kota Tawaratsumida.

Maka besar peluang, saat melawan Indonesia, Pelatih Moriyasu kembali memberi kesempatan melakukan debut kepada pemain-pemain muda Jepang.

Jika hal itu terjadi, timnas Indonesia berpeluang mendulang minimal satu poin di kandang Jepang. Sebab pada laga terakhirnya, timnas telah memperlihatkan bukan saja mampu meraih kemenangan tetapi juga mampu tampil dengan baik secara permainan kolektif.

Oleh A Rauf Andar Adipati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.