Pontianak - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono mengajak seluruh jajaran organisasi Tani Merdeka Indonesia untuk menjadi wadah saluran penyampai aspirasi dan persoalan petani di lapangan, guna mempercepat terwujudnya program kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
"Organisasi ini dibentuk bukan untuk mencari proyek, melainkan menjadi wadah pengabdian bagi para petani dan saya harap organisasi Tani Merdeka harus hadir di setiap kelompok tani untuk menjadi mata dan telinga atas segala permasalahan yang dihadapi petani. Jika ada kesulitan pupuk, alat pertanian, atau penjualan hasil panen, sampaikan ke saya melalui organisasi ini," kata Sudaryono saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Sabtu.
Pada kesempatan tersebut dirinya menekankan pentingnya menjadikan organisasi ini aktif, bukan sekadar seremonial.
"Jangan sampai hanya pakai seragam tetapi tidak terasa manfaatnya. Yang harus kita bangun adalah nilai dan dampaknya bagi petani, ini bagian dari amal ibadah dan kontribusi kita bagi masyarakat," tuturnya.
Sudaryono juga mengapresiasi kehadiran anggota DPD RI asal Kalimantan Barat sekaligus mantan juara dunia tinju, Daud Yordan, yang menurutnya menjadi contoh nyata pemimpin yang rendah hati dan peduli pada tanah kelahirannya.
"Pak Daud ini bukan hanya petarung di ring, tapi juga petarung dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat Kalbar, termasuk petani. Komitmennya patut diapresiasi," katanya.
Lebih lanjut, Wamentan menegaskan bahwa organisasi Tani Merdeka juga harus bersinergi dengan pemerintah daerah dan dinas pertanian setempat dalam mendukung berbagai program Kementerian Pertanian seperti optimasi lahan, pompanisasi, tumpang sari (Padi Gogo), dan brigade pangan yang telah dimulai pada 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyampaikan bahwa visi besar Indonesia menuju 2045 hanya dapat terwujud jika bangsa ini mampu mewujudkan kemandirian pangan. Hal ini sejalan dengan misi nasional (Asta Cita) yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Swasembada pangan adalah prioritas, namun tantangan di depan kita tidak mudah. Alih fungsi lahan, minimnya tenaga kerja muda di pertanian, dan rendahnya minat generasi muda menjadi tantangan serius yang harus kita jawab bersama dengan inovasi, teknologi, dan semangat kolaborasi," ujar Norsan.
Ia menambahkan perlindungan terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) harus terus dikawal secara konsisten agar keberlangsungan produksi pangan nasional dapat terjamin.
Menurut Norsan, keberadaan Tani Merdeka Indonesia menjadi salah satu mitra strategis pemerintah daerah dalam menyukseskan pembangunan sektor pertanian di Kalbar.
"Pengurus yang baru dilantik harus mampu mengambil peran aktif, termasuk dalam mendorong keterlibatan generasi muda agar lahir petani milenial yang inovatif dan produktif," katanya.
Ia berharap Tani Merdeka menjadi katalisator dalam mendekatkan program pemerintah dengan para petani, serta memperkuat peran masyarakat dalam mengawal dan mempercepat pembangunan sektor pertanian.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS