Wamentan lakukan percepatan mekanisasi pertanian di Ketapang | Borneotribun

Minggu, 22 Juni 2025

Wamentan lakukan percepatan mekanisasi pertanian di Ketapang

Wamentan lakukan percepatan mekanisasi pertanian di Ketapang
Wamentan lakukan percepatan mekanisasi pertanian di Ketapang. (ANTARA)
Pontianak - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, menegaskan komitmennya untuk melakukan percepatan transformasi pertanian di Kalimantan Barat melalui pendekatan intensifikasi dan mekanisasi, khususnya di Kabupaten Ketapang.

"Tujuan utama saya datang ke sini bukan sekadar bagi-bagi alat, karena itu hanya salah satu cara. Yang lebih penting adalah bagaimana para petani bisa panen tiga kali dalam setahun, dari yang sebelumnya hanya sekali," kata Sudaryono dalam kunjungan kerja sekaligus penyerahan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Ketapang, Minggu.

Menurutnya, salah satu hambatan utama dalam peningkatan produksi pertanian adalah proses pengolahan lahan yang masih manual dan menyita waktu, sehingga petani hanya mampu melakukan satu kali tanam dalam setahun.

Untuk itu, pemerintah mendorong penggunaan alsintan agar proses tanam-panen dapat dilakukan lebih cepat dan tepat waktu, menyesuaikan dengan musim tanam.

"Kalau masih dicangkul manual, waktunya habis. Padahal, pertanian sangat bergantung pada cuaca. Dengan bantuan alat seperti traktor dan combined harvester, proses yang biasanya berhari-hari bisa diselesaikan dalam hitungan jam," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan untuk dimiliki pribadi, tetapi digunakan secara kolektif oleh kelompok tani. Alat-alat tersebut dilarang diperjualbelikan dan harus dirawat dengan baik agar dapat digunakan secara berkelanjutan.

"Saya titip ke Pak Bupati dan seluruh dinas pertanian agar alat ini dimonitor. Tidak boleh ada yang mangkrak. Kalau di satu tempat sudah selesai digunakan, bisa disewakan ke kelompok tani lain, tapi tidak boleh dijual. Ini milik negara," kata Sudaryono.

Sudaryono juga memberikan strategi kepada para petani agar bisa mempercepat siklus tanam. Salah satunya dengan menyemai benih di lokasi lain sebelum panen, sehingga setelah panen selesai, lahan bisa langsung ditanami kembali.

"Panen hari ini, olah tanah besok, tanam lusa. Bisa? Bisa! Tapi benihnya harus sudah disiapkan dulu. Jadi, hasil panen yang semula dibagi 12 bulan, kini bisa dua atau tiga kali lipat," katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan dukungannya terhadap upaya peningkatan sektor pertanian di Ketapang. Ia juga menyampaikan progres pembangunan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

"Untuk Ketapang, tahun ini kita mendapat alokasi perbaikan empat ruas jalan. Insya Allah tahun depan akan kita tambah lagi. Target kita dalam lima tahun ke depan, kondisi jalan mantap di Ketapang mencapai 80 persen," kata Norsan.

Ia menambahkan, pemerintah provinsi terus mendorong percepatan pembangunan di Ketapang sebagai salah satu wilayah strategis yang kini makin mendapat perhatian publik.

"Kita ingin jalan-jalan di Ketapang dan seluruh Kalbar semakin baik, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dan mengembangkan ekonomi dengan lancar," kata Norsan.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, Norsan berharap upaya peningkatan sektor pertanian dan infrastruktur di Kalimantan Barat dapat berjalan optimal dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.