BPBD Kalbar intensifkan mitigasi antisipasi potensi Karhutla | Borneotribun

Kamis, 03 Juli 2025

BPBD Kalbar intensifkan mitigasi antisipasi potensi Karhutla

BPBD Kalbar intensifkan mitigasi antisipasi potensi Karhutla
BPBD Kalbar intensifkan mitigasi antisipasi potensi Karhutla. (ANTARA)
Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengintensifkan berbagai upaya mitigasi guna mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut menjelang puncak musim kemarau.

"Menanggapi meluasnya Karhutla di Kalbar, kami telah meminta seluruh BPBD kabupaten dan kota yang berada di kawasan rawan karhutla untuk secara rutin melaksanakan patroli lapangan dengan dukungan peralatan pemadaman yang memadai," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, patroli di wilayah-wilayah rawan karhutla dilengkapi dengan peralatan pemadaman. Kegiatan ini mencakup operasi pemadaman, pembuatan sekat bakar, dan pembasahan lahan kering untuk mencegah api meluas.

Selain upaya di lapangan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga telah mengajukan permohonan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). OMC diharapkan dapat memicu hujan buatan di wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem dan memiliki potensi tinggi terjadinya karhutla.

"Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dini agar kebakaran tidak meluas, terutama di kawasan yang berdasarkan data rawan mengalami titik panas," tuturnya.

Sementara itu, kata Daniel, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak terus melakukan pemantauan titik panas (hotspot) di seluruh wilayah Kalbar. Pemantauan dilakukan melalui sistem satelit dan radar cuaca untuk mendeteksi wilayah yang mengalami peningkatan suhu permukaan.

Daniel menambahkan, dengan kombinasi langkah teknis di lapangan dan pemantauan berbasis teknologi, pihaknya optimistis potensi kebakaran hutan dan lahan di Kalbar dapat ditekan seminimal mungkin, sekaligus mengurangi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan.

"Kami berharap masyarakat juga turut berperan aktif dalam mencegah karhutla, antara lain dengan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.