Hangat dan Bersahabat, Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka | Borneotribun.com

Rabu, 30 Juli 2025

Hangat dan Bersahabat, Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka

Hangat dan Bersahabat, Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka
Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 29 Juli 2025 – Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia kembali menunjukkan keharmonisannya. Suasana penuh kehangatan terlihat jelas saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta. Momen ini tidak hanya menjadi simbol persahabatan dua bangsa serumpun, tetapi juga membuka lembaran baru dalam kerja sama strategis kedua negara.

Kunjungan PM Anwar Ibrahim disambut secara resmi dengan protokol kenegaraan. Begitu tiba di Istana Merdeka, Anwar langsung disambut pasukan jajar kehormatan, dentuman musik dari korps Paspampres, serta senyum hangat dari Presiden Prabowo. Nuansa akrab dan bersahabat langsung terasa, apalagi keduanya telah beberapa kali bertemu dalam berbagai forum internasional.

Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo memperkenalkan sejumlah tokoh penting dari Kabinet Indonesia yang turut hadir. Di antaranya:

  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

  • Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

  • Kepala BIN Muhammad Herindra

  • Wamen Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla

Sementara itu, PM Anwar juga memperkenalkan delegasi resmi dari Malaysia yang mendampinginya. Kehadiran para pejabat tinggi dari kedua negara memperlihatkan keseriusan dalam menjalin hubungan bilateral yang lebih erat.

Setelah sesi penyambutan dan perkenalan delegasi, kedua pemimpin negara langsung menuju ruang kredensial untuk melakukan sesi foto bersama. Momen ini menjadi simbol penghormatan sekaligus penegasan akan kuatnya relasi diplomatik Indonesia-Malaysia.

Selanjutnya, digelar pertemuan tête-à-tête antara Presiden Prabowo dan PM Anwar di ruang kerja Presiden. Dalam suasana akrab, keduanya berdialog secara langsung, membahas sejumlah isu penting yang menjadi perhatian bersama.

“Terima kasih Dato’ Seri, kita berjumpa lagi, dalam satu bulan sudah dua kali,” ucap Presiden Prabowo sambil tersenyum, yang langsung disambut tawa ringan dari Anwar. Keduanya tampak nyaman dan saling menghargai, mencerminkan relasi personal yang kuat antara pemimpin negara.

Pertemuan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antar delegasi yang dikemas dalam bentuk Annual Consultation Meeting. Sesi ini menjadi wadah bagi kedua negara untuk menyamakan visi, serta memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, migrasi tenaga kerja, hingga pertahanan dan keamanan kawasan.

Seluruh rangkaian kunjungan berlangsung di Istana Merdeka, salah satu istana kepresidenan paling bersejarah di Indonesia. Lokasi ini kerap menjadi tuan rumah pertemuan bilateral penting antara Indonesia dengan negara sahabat. Dengan suasana yang megah namun tetap bersahaja, Istana Merdeka menjadi simbol kedaulatan dan keterbukaan diplomasi Indonesia.

Selain digunakan sebagai tempat pertemuan resmi, jamuan makan siang juga digelar di tempat yang sama. Santap siang ini menjadi penutup kegiatan bilateral hari itu, sekaligus mempererat hubungan antarpersonal antar anggota delegasi.

Kunjungan resmi ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, tepatnya di pertengahan tahun yang penuh dinamika global. Momen ini menjadi bagian dari upaya kedua negara untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi, di tengah berbagai tantangan ekonomi dan geopolitik yang terjadi di kawasan maupun dunia internasional.

Mengapa Kunjungan Ini Penting?

Kunjungan PM Anwar Ibrahim tidak bisa dianggap sebagai kunjungan biasa. Ada beberapa alasan mengapa momen ini sangat penting:

1. Meneguhkan Hubungan Strategis

Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang sebagai dua negara serumpun yang sering berkolaborasi di berbagai forum internasional. Baik di ASEAN, OKI, maupun G20, posisi kedua negara kerap sejalan.

2. Pentingnya Kerja Sama Ekonomi

Sebagai dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar dalam memperluas kerja sama perdagangan dan investasi. Pertemuan ini membuka jalan bagi peningkatan ekspor-impor, joint venture, hingga inovasi teknologi antar sektor swasta kedua negara.

3. Isu Perlindungan Pekerja Migran

Dengan jumlah pekerja migran Indonesia yang signifikan di Malaysia, kerja sama untuk memperkuat perlindungan hak dan kesejahteraan mereka menjadi prioritas utama. Diharapkan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan konkret di bidang ketenagakerjaan.

4. Stabilitas Kawasan

Sebagai sesama negara anggota ASEAN, Indonesia dan Malaysia memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas di kawasan, khususnya terkait isu Laut China Selatan, perdagangan bebas, serta kerja sama pertahanan regional.

Bagaimana Hasil Pertemuan Ini?

Walaupun belum diumumkan secara rinci poin-poin kesepakatan dari pertemuan tersebut, namun dari suasana yang terbangun terlihat jelas bahwa kedua negara sepakat untuk:

  • Meningkatkan volume perdagangan bilateral

  • Membuka peluang investasi dua arah

  • Memperkuat perlindungan hukum bagi pekerja migran

  • Mempererat kerja sama pendidikan dan budaya

  • Bekerja sama dalam isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Pernyataan pers bersama dijadwalkan akan disampaikan dalam waktu dekat setelah masing-masing tim menyusun tindak lanjut teknis dari hasil pertemuan ini.

Kunjungan PM Anwar Ibrahim ke Jakarta ini menjadi bukti nyata bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia tidak hanya didasari oleh kedekatan geografis dan budaya, tapi juga oleh semangat kolaborasi yang tinggi untuk membangun kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

Presiden Prabowo dan PM Anwar menunjukkan bahwa hubungan bilateral tak harus kaku dan formal, tetapi bisa dibangun lewat dialog hangat dan penuh empati.

Dengan terus mendorong kerja sama konkret di berbagai sektor, Indonesia dan Malaysia punya peluang besar untuk menjadi motor penggerak ASEAN dalam menjawab tantangan global yang terus berubah.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.