Kesialan Beruntun Pecco Bagnaia: Salah Sinyal, Gagal Podium | Borneotribun.com

Minggu, 20 Juli 2025

Kesialan Beruntun Pecco Bagnaia: Salah Sinyal, Gagal Podium

Kesialan Beruntun Pecco Bagnaia: Salah Sinyal, Gagal Podium
Kesialan Beruntun Pecco Bagnaia: Salah Sinyal, Gagal Podium.

JAKARTA - Pecco Bagnaia mengalami hari yang penuh drama di balapan sprint MotoGP Ceko. Ia awalnya tampil menjanjikan dengan meraih pole position pertamanya musim ini, tapi justru harus puas finis di posisi ketujuh akibat kesalahan teknis pada motornya.

Masalah bermula ketika dashboard motornya memberikan peringatan bahwa tekanan ban depan berada di bawah batas yang diperbolehkan. Akibatnya, Pecco pun memutuskan untuk mengalah dan membiarkan pembalap lain menyalip demi menaikkan tekanan ban—sebuah strategi yang biasa digunakan untuk menghindari hukuman. Namun sayangnya, upaya itu sia-sia.

“Sayangnya, saya dapat peringatan di dashboard kalau tekanan ban saya di bawah batas minimum,” ungkap Pecco kepada motogp.com. “Saya biarkan beberapa rider menyalip, tapi pesan itu tetap muncul. Saya benar-benar yakin akan kena penalti.”

Namun setelah balapan selesai, tim Ducati menemukan bahwa motor Pecco sebenarnya mengalami gangguan elektronik yang membuat sensor tekanan ban memberikan data yang salah. Data telemetri menunjukkan bahwa tekanan ban sudah sesuai sejak lap kedua!

Masalah Elektronik Jadi Biang Kerok

Pecco mengaku bahwa sejak awal, dashboard motornya sudah bermasalah. Timnya sebenarnya sudah mencoba memperbaiki pengaturan elektronik sebelum start, tapi kemungkinan ada konfigurasi yang tidak normal.

“Seharusnya saya tidak perlu membiarkan rider lain lewat karena tekanan ban saya sebenarnya sudah sesuai,” jelasnya. “Tapi saya tetap lakukan karena motor saya terus menyuruh begitu. Situasinya benar-benar sial.”

Perbandingan dengan Marc Marquez

Marc Marquez pun sempat mengalami situasi serupa dalam sprint tersebut. Ia terlihat membiarkan Pedro Acosta menyalip sebelum mengambil alih posisi lagi demi mengatur tekanan ban. Namun berbeda dengan Pecco, strategi Marquez berhasil dan ia justru keluar sebagai pemenang sprint.

“Marc saya lihat sempat di bawah batas tekanan, tapi dia biarkan Pedro lewat, tekanannya naik, lalu dia salip lagi. Jadi dia lakukan strategi normal. Saya coba lakukan hal sama, tapi tidak berhasil,” kata Pecco, pasrah.

Ambil Sisi Positif Meski Gagal Podium

Meski kehilangan kesempatan besar naik podium, Pecco tetap berusaha mengambil pelajaran positif dari hari itu. Ia merasa bisa memahami gaya balap Marc Marquez dengan lebih baik karena sempat mengikutinya cukup lama di lintasan.

“Kalau dipikir-pikir, saya cukup senang dengan hari ini karena untuk pertama kalinya saya bisa bertarung untuk pole,” ujarnya. “Saya berhasil dapat pole, dan sempat berada di belakang Marc cukup lama untuk memahami beberapa hal. Itu penting.”

Namun Pecco mengakui bahwa menjelang akhir sprint, ia kehilangan fokus akibat masalah tekanan ban yang tidak kunjung membaik.

Pecco masih optimistis menghadapi balapan utama. Ia menyebut akan lebih fokus mengatur grip ban belakang, terutama di awal lomba.

“Besok pasti akan berbeda. Kami harus lebih kontrol ban belakang di awal balapan, kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.