Pemkab Bengkayang imbau warga waspada hewan penyebar rabies | Borneotribun

Rabu, 09 Juli 2025

Pemkab Bengkayang imbau warga waspada hewan penyebar rabies

Pemkab Bengkayang imbau warga waspada hewan penyebar rabies 
Pemkab Bengkayang imbau warga waspada hewan penyebar rabies. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang, Kalimantan Barat, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi penyebaran rabies melalui hewan, meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus gigitan rabies di daerah itu.

"Meskipun Bengkayang hingga saat ini belum ditemukan kasus, namun perlu diwaspadai hewan yang potensi membawa rabies. Mengingat banyak kasus yang terjadi di wilayah Kalbar," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKPPKB Bengkayang Arya Purba dalam keterangannya di Bengkayang, Rabu.

Dia menekankan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi ancaman rabies, karena banyak masyarakat di Kabupaten Bengkayang memiliki hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, yang berpotensi menjadi sumber penularan rabies.

Untuk mencegah penyebaran rabies, pihaknya terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan langkah pencegahan harus tetap dilakukan.

“Kami ingin masyarakat mengerti bahwa hewan peliharaan mereka bisa menjadi vektor rabies, sehingga tindakan pencegahan sangat diperlukan,” ujarnya.

Ia mengatakan vektor utama rabies ada anjing, kucing, musang, rakun, dan kelelawar. Namun anjing menjadi vektor rabies yang paling umum dan bertanggung jawab atas sebagian besar kasus rabies di dunia.

Untuk itu dia mengingatkan warga jika menemukan kasus gigitan anjing atau hewan peliharaan vektor rabies agar segera melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat.

“Pertolongan pertama yang penting diketahui masyarakat ialah mencuci bekas gigitan dengan sabun dan air mengalir. Setelah itu dibawa untuk cek ke fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi mau divaksin rabies atau bagaimana," ujarnya.

Rabies ini, lanjutnya, tidak langsung terjangkit saat digigit dan itu akan terjadi pada jangka waktu empat bulan. "Makanya kalau ada yang terindikasi rabies, pasti yang ditanya pernah di gigit anjing kah atau hewan lainnya. Memang antisipasi kalau digigit cepat ke fasilitas kesehatan," ujarnya.

Arya menambahkan kasus penyebaran rabies pernah terjadi secara signifikan di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2016 dan 2017, sehingga perlu kesadaran dan tindakan preventif dari masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati.

Dia juga menyarankan agar warga yang memiliki anjing atau hewan peliharaan yang lainnya dapat di vaksin untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Oleh : Narwati/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar