Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025: Komitmen Perdamaian, Ekonomi, dan Perlindungan Migran | Borneotribun.com

Rabu, 30 Juli 2025

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025: Komitmen Perdamaian, Ekonomi, dan Perlindungan Migran

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025: Komitmen Perdamaian, Ekonomi, dan Perlindungan Migran
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar annual consultation meeting atau pertemuan konsultasi tahunan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 29 Juli 2025 – Indonesia dan Malaysia kembali meneguhkan komitmen kerja sama melalui Annual Consultation Meeting atau Pertemuan Konsultasi Tahunan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan penting ini, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dalam suasana yang hangat dan penuh persaudaraan.

Pertemuan ini merupakan forum strategis tahunan antara Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Forum ini dimanfaatkan untuk membahas berbagai isu penting yang menyangkut kepentingan nasional dan kawasan, mulai dari kerja sama ekonomi, pendidikan, hingga keamanan regional.

Pertemuan kali ini mempertemukan langsung dua kepala negara—Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim—dengan didampingi jajaran menteri dari kedua negara. Hadir juga Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, yang memberikan penjelasan kepada media usai pertemuan.

Dalam keterangan resminya, Menlu Sugiono mengungkapkan beberapa poin penting yang berhasil disepakati, antara lain:

  1. Peningkatan Akses Pendidikan bagi Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
    Salah satu hasil konkrit adalah komitmen kedua negara untuk memperluas Community Learning Center (CLC) bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, khususnya di wilayah Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Sarawak.

    “Anak-anak pekerja migran kita harus tetap bisa bersekolah. Dan ini menjadi tanggung jawab bersama Indonesia dan Malaysia,” ungkap Menlu Sugiono.

  2. Penguatan Stabilitas Kawasan ASEAN
    Pertemuan juga menyoroti isu keamanan regional, terutama terkait eskalasi ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Malaysia berperan penting dalam mendorong dialog damai.

    “Indonesia aktif menyampaikan kesiapan untuk terlibat dalam upaya deeskalasi. Ini demi menjaga stabilitas kawasan secara kolektif,” ujar Menlu Sugiono.

  3. Solusi Kekeluargaan dalam Konflik Perbatasan
    ASEAN menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui pendekatan kekeluargaan. Untuk itu, Indonesia mendukung pembentukan Joint Border Committee antara Thailand dan Kamboja guna meredam ketegangan di wilayah perbatasan.

    “Kita percaya pendekatan ASEAN tetap yang terbaik—bukan dengan tekanan, tapi dengan dialog,” tegas Sugiono.

  4. Penguatan Hubungan Ekonomi Bilateral
    Presiden Prabowo menyoroti pentingnya membangun hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Malaysia. Menurutnya, kemiripan budaya dan bahasa menjadi modal sosial yang besar bagi kerja sama konkret di sektor perdagangan dan investasi.

    “Persahabatan harus diwujudkan dalam kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan,” ujar Presiden Prabowo.

Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. Momen ini menjadi salah satu agenda diplomatik utama Indonesia dan Malaysia tahun ini, sekaligus pertemuan resmi pertama sejak Presiden Prabowo menjabat.

Ada beberapa alasan mengapa pertemuan ini sangat penting:

  • Menguatkan solidaritas ASEAN di tengah dinamika geopolitik kawasan yang terus berubah.

  • Melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai jutaan orang di Malaysia.

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral melalui kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih strategis.

  • Menjaga stabilitas politik dan keamanan kawasan, terutama di perbatasan negara-negara ASEAN.

Kedua pemimpin menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi awal dari implementasi konkret berbagai kesepakatan. Kedua negara sepakat untuk terus menjaga komunikasi yang intensif dan melakukan evaluasi bersama terhadap pencapaian kerja sama ke depan.

“Kita tidak ingin hanya membuat janji, tapi juga memastikan pelaksanaan di lapangan,” kata PM Anwar.

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025 menjadi bukti nyata bahwa hubungan dua negara serumpun ini terus bergerak ke arah yang positif. Dengan semangat gotong royong dan diplomasi yang konstruktif, Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera bersama.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.