Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 September 2023

Dana Swadaya Masyarakat Digunakan untuk Fogging Pencegahan DBD di Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin

Rapat Aksi Penggunaan Dana Swadaya Masyarakat untuk Fogging Pencegahan DBD di Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin.
SEKADAU – Dalam upaya proaktif untuk melindungi kesehatan masyarakat untuk pencegahan DBD, bahwa kerja sama Pihak Kepolisian Bersama Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin dan Puskesmas telah melaksanakan kegiatan fogging door to door.

Fogging door to door dipimpin langsung oleh Kadus Kapuas bersama dengan 6 RT selama 3 hari Penyemprotan mulai dari RT 8 sampai RT 11untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan sehat bagi warga.

Kasat Samapta Polres Sekadau, Iptu Triyono, mengatakan bahwa fogging door to door sebagai respons terhadap keluhan dan kekhawatiran masyarakat terkait penyakit demam berdarah.

"Terkait keluhan tersebut, kami mengambil beberapa langkah untuk melakukan fogging dengan bekerja sama antara Sat Samapta Polres Sekadau dan pihak Desa Sungai Ringin bersama Puskesmas Sekadau Hilir." jelas Iptu Triyono.

Fogging ini dilakukan secara merata di setiap rumah di Dusun Kapuas, yang terdiri dari enam RT. Petugas melakukan penyemprotan insektisida untuk membasmikan nyamuk, khususnya nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan penyebab utama penyakit demam berdarah.

Selain fogging, petugas juga memberikan himbauan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 

"Masyarakat dihimbau untuk membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air, limbah, dan tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat." kata Iptu Triyono. 

Sekretaris Desa Sungai Ringin, Sulisnan, sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Polres Sekadau, Dusun Kapuas dan Puskesmas dalam mencegah penyakit demam berdarah di Desa Sungai Ringin.

Ia berharap kegiatan ini dapat membuat masyarakat lebih peduli dan proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama.

Sementara itu, Kadus Kapuas, Iswahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan fogging ini sepenuhnya mengandalkan dana swadaya masyarakat, karena dana pemerintah daerah tidak ada.

Lebih lanjut, Iswahyudi menjelaskan bahwa warga di Dusun Kapuas telah mengambil inisiatif untuk mencegah DBD dengan menggunakan sumbangan dari masyarakat.

"Dana yang digunakan sepenuhnya berasal dari sumbangan masyarakat dan dibantu oleh pihak Kepolisian berupa minyak solar sebanyak 120 liter, serta alat semprotan dan obat fogging dari Puskesmas," ungkap Iswahyudi.

(Tim/Yk/Hr)

Senin, 11 September 2023

Internasional Seminar On Health Science, Karolin Ingatkan Tantangan Digitalisasi Bagi Tenaga Kesehatan

Internasional Seminar On Health Science, Karolin Ingatkan Tantangan Digitalisasi Bagi Tenaga Kesehatan.
PONTIANAK - Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa menjadi keynote speaker pada International Seminar On Health Science yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dalam upaya perkembangan pengetahuan seputar tenaga kesehatan terkini yang bertempat di Kampus II Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Pontianak, senin (11/09/23).

Karolin mengatakan bahwa saat ini perkembangan dunia kesehatan sudah semakin maju dan berkembang baik dari segi keilmuannya maupun dari segi saran dan prasarana kesehatan, sehingga menuntut para tenaga kesehatan untuk melakukan pengembangan diri.

"Jadi yang namanya pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan itu luar biasa cepat perkembangannya. Oleh karena itu, apa yang para mahasiswa pelajari disini, nanti kedepannya bisa mengalami perkembangan-perkembangan, namun demikian dasarnya tetap sama dengan yang sudah kita pelajari," ucap Karolin.

Dihadapan lebih dari 200 peserta mahasiswa dari jurusan keperawatan dan jurusan kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Karolin menjelaskan bahwa saat ini tantangan yang dihadapi oleh para tenaga kesehatan yakni kesetaraan layanan kesehatan yang harus merata baik di kota maupun di desa.

"Kesempatan layanan kesehatan seperti didaerah perbatasan, daerah terpencil dan sebagainya saat ini juga menuntut untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lengkap dan dapat diakses lebih dekat, maka dari itu ketika Saya menjabat sebagai Bupati Landak akses pelayanan kesehatan kami buat lebih dekat untuk masyarakat dengan meningkatkan fasilitas dan layanan Puskesmas yang berstandar prototipe," ungkap Karolin.

Terakhir Karolin yang berlatarbelakang seorang dokter mengingatkan kepada Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo agar dapat menciptakan tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki daya saing ketika terjun ke dunia kerja.

"Bagi kampus tantangannya adalah bagaimana mana menciptakan sebuah lingkungan pendidikan yang mampu untuk meningkatkan potensi siswa dan sesuai dengan kebutuhan dilingkungan pekerjaan dimasa depan. Tantangan lain kedepan adalah digitalisasi yang mau tidak mau kita berhadapan dengan dunia digital, karena saat ini saja banyak startup yang mengeluarkan aplikasi-aplikasi bidang kesehatan," terang Karolin. (Dekky/Tino)

Transformasi Teknologi Kesehatan Kubu Raya Dapat Pujian dari Kepala BKKBN

Transformasi Teknologi Kesehatan Kubu Raya Dapat Pujian dari Kepala BKKBN.
KUBU RAYA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, atas upayanya dalam mendorong transformasi teknologi kesehatan di daerah tersebut.
Transformasi ini, yang dimulai sejak tahun 2019, melibatkan pemberian alat ultrasonografi (USG) portabel kepada seluruh puskesmas di Kabupaten Kubu Raya. Hal yang patut dicatat adalah bahwa langkah Kubu Raya dalam mengadopsi teknologi ini lebih cepat daripada Kementerian Kesehatan yang baru mengeluarkan regulasi tentang penggunaan USG portabel pada tahun 2020.

"Sebelum Menteri Kesehatan membagikan USG portabel ke puskesmas di seluruh Indonesia, Pak Bupati Muda Mahendrawan ini sudah membagikan USG duluan. Makanya kematian ibu dan bayi turun drastis di Kubu Raya," ungkap Hasto Wardoyo saat mengisi acara Triponcast di Sungai Raya bersama Bupati Muda Mahendrawan pada Sabtu (9/9).

Selain menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Hasto juga mengungkapkan bahwa keberadaan USG portabel secara signifikan menekan angka stunting di Kubu Raya. Menurut data pemerintah pusat, terjadi penurunan angka stunting hingga 13 persen.

"Makanya wajar kalau angka stunting-nya bisa turun banyak sekali, dari 40,3 persen menjadi 27,6 persen. Saya melihat Pak Bupati Muda ini sejak dulu ketika pemerintah belum menggerakkannya, beliau sudah menggerakkan. Maka inilah hasil yang dapat kita lihat sekarang," ujar Hasto.

Hasto juga mengapresiasi perhatian besar yang diberikan oleh Bupati Muda Mahendrawan terhadap kesehatan ibu dan anak di desa-desa Kubu Raya. Ini merupakan salah satu faktor penting dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi serta stunting yang signifikan.

“Jadi Pak Bupati ini bukannya menunggu setelah gerakan stunting (nasional) ini baru bergerak, tidak. Beliau mulainya sudah duluan. Malah sebelum digerakkan oleh pemerintah pusat, beliau sudah membagi USG duluan ke seluruh puskesmas. Ini kecerdasan beliau,” puji Hasto.

Mengenai hal tersebut, Hasto melihat Kubu Raya sebagai contoh yang layak diikuti dan sebagai pendorong dalam menyeimbangkan angka stunting di Kalimantan Barat, yang masih mencapai 27 persen.

“Bagi saya, Kubu Raya menjadi model best practice dan sekaligus penyeimbang di Kalimantan Barat. Nah, jika angka stunting di Kubu Raya turun drastis, harapannya Kalimantan Barat dapat mencapai angka di bawah 20 persen. Ini akan menjadi kontribusi penting baik pada tingkat provinsi maupun nasional,” tuturnya.

Menanggapi pujian dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa selain pemberian USG portabel kepada 20 puskesmas di Kubu Raya sejak 2019, saat ini desa-desa di Kubu Raya juga telah menginvestasikan dalam pembelian USG portabel untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah pedesaan.

“Karena kalau di puskesmas itu tentu jaraknya ada yang jauh dan akan menimbulkan kekhawatiran. Tetapi kalau di desa sudah ada USG portabel, maka pelayanan kesehatan akan lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga peran kader-kader Posyandu, bidan, dan perawat akan jauh lebih maksimal,” terang Muda.

(Tim Liputan)

Bupati Sekadau Buka Bimtek PAUD HI Tahun 2023

Bupati Sekadau Buka Bimtek PAUD HI Tahun 2023.
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Kabupaten Sekadau untuk tahun 2023. Acara ini berlangsung di GOR Haji Matkali SMK Amaliyah Sekadau pada hari Senin, 11 September 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sekadau, Aron, mengungkapkan keprihatinan atas tingginya angka stunting di Kabupaten Sekadau. Ia mengajak seluruh masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau untuk bersama-sama bekerja keras dalam mengatasi masalah ini dan mencapai penurunan angka stunting yang lebih signifikan.

Bupati Sekadau juga menekankan pentingnya Bimtek PAUD HI dalam mendukung upaya penanganan stunting oleh pemerintah.

Bupati Sekadau melihat acara ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan pemahaman dan kapasitas para stakeholder yang terlibat dalam pengembangan anak usia dini secara holistik dan integratif.

Lebih lanjut, Aron menjelaskan bahwa tujuan umum dari program PAUD HI adalah untuk memberikan pelayanan pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif, dengan tujuan akhir menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. 

Bupati Sekadau berharap semua pihak dapat bersatu untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa, baik secara umum untuk Indonesia maupun secara khusus untuk Kabupaten Sekadau.

Aron juga mengajak para peserta Bimtek untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, dan belajar sebanyak mungkin dari fasilitator yang kompeten di bidangnya.

Bupati Sekadau berharap pengetahuan yang diperoleh akan menjadi bekal berharga dalam upaya mencapai tujuan bersama dalam pengembangan anak usia dini di Kabupaten Sekadau. (YK/N)

Minggu, 10 September 2023

Bupati Ketapang Pantau Pelayanan Kesehatan Gratis dan Desa Akan Bangun Jembatan Pawan 6

Bupati Ketapang Pantau Pelayanan Kesehatan Gratis dan Desa Akan Bangun Jembatan Pawan 6.
KETAPANG – Direncanakan, akan segera dilakukan pembangunan jembatan Pawan 6 yang menghubungkan Desa Makmur Abadi, Kecamatan Sungai Melayu Rayak dan Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan.

Harapan Bupati, dengan adanya jalan lingkar kabupaten dan jembatan Pawan 6 dapat meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat Kabupaten Ketapang.

Rencana strategis Bupati Ketapang Martin Rantan, SH.,M.Sos tersebut disampaikan saat kunjungan kerja (kunker) dalam rangka peninjauan program Pelayanan Kesehatan Gratis dan pelantikan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa se-Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kecamatan Jelai Hulu dan Kecamatan Pemahan tahun 2023, pada Sabtu (10/9/2023).

Bupati Ketapang melalui Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Heryandi, M.Si mengatakan, acara pelantikan ini menandai awal dari peran yang sangat penting dalam menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan di desa.

Dalam kesempatan tersebut, Beliau kembali mengulas proyek strategis daerah Kabupaten Ketapang yang merupakan turunan dari visi dan misi bupati dan wakil bupati Ketapang “Melanjutkan Ketapang maju menuju masyarakat sejahtera”, yang mana proyek tersebut telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang periode 2021-2026.

Adapun 10 proyek strategis tersebut adalah Pembangunan Food Estate dan kawasan agropolitan Kabupaten Ketapang; Kawasan potensial cepat tumbuh (KPCT) Kuala Tolak - Kuala Satong; Optimalisasi bandara Rahadi Oesman; Penataan pelabuhan dan dermaga;
Peningkatan ruas jalan kabupaten, pembangunan ruas jalan baru dan jembatan Pawan 6; Pengembangan desa fokus dan desa mapan; Pendirian perguruan tinggi Ketapang; Peningkatan tipe rumah sakit; Pelestarian dan pengembangan budaya daerah; Persiapan pembentukan daerah otonomi baru.

“Kami berharap kepada seluruh pemangku kepentingan, para kepala perangkat daerah, para camat dan para kepala desa seluruh elemen untuk dapat berpartisipasi dan mendukung 10 proyek strategis daerah demi terwujudnya Ketapang maju menuju masyarakat sejahtera,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Ketapang diwakili Ketua TP PKK Kecamatan Sungai Melayu Rayak Ny. Norberta Berti Robert mengucapkan selamat kepada Ketua TP PKK Desa yang telah di lantik dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab .

“Sukseskan pelaksanaan sepuluh program pokok PKK, berdayakan keluarga sesuai dengan wilayah kerjanya hingga ke tingkat dasa wisma,” ucapnya.

Norberta mengingatkan kepada seluruh kepala desa sebagai ketua pembina TP PKK desa untuk memberikan dukungan dan bimbingan dalam melaksanakan sepuluh program pokok PKK.

“Ada sepuluh program PKK antara lain, penurunan angka stunting melalui peningkatan kader posyandu, pemberian makanan tambahan dan pemberian vitamin. Kedua, penguatan ekonomi keluarga melalui pemberian bantuan dan pembinaan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K),” pungkasnya.(sh/mz)


Jumat, 08 September 2023

Polres Kapuas Hulu Melaksanakan Kegiatan Polri Presisi Peduli Stunting

Polres Kapuas Hulu Melaksanakan Kegiatan Polri Presisi Peduli Stunting.
KAPUAS HULU – Kegiatan Polri Presisi Peduli Stunting yang diselenggarakan oleh Polres Kapuas Hulu,Jumat 8/9/2023, merupakan upaya yang sangat penting untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut. Stunting adalah kondisi gizi kronis dalam pertumbuhan tubuh yang terhambat pada anak-anak akibat kurangnya asupan gizi yang memadai selama masa pertumbuhan awal. Inisiatif ini tampaknya merupakan bagian dari upaya lebih besar yang dilakukan oleh Polda Kalimantan Barat untuk mengatasi masalah stunting di seluruh provinsi.

Dalam kegiatan ini, data mengenai anak-anak dan ibu-ibu yang berisiko stunting diidentifikasi untuk memungkinkan intervensi yang tepat sasaran. Fokus pada bayi (0-2 tahun), anak-anak (2-5 tahun), ibu hamil, dan ibu menyusui adalah langkah yang sangat penting karena mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap masalah gizi.

Upaya ini juga mencerminkan kepedulian Polri dan pemerintah daerah terhadap masalah gizi di masyarakat, terutama dalam rangka menurunkan angka stunting yang masih tinggi di Kalimantan Barat. Data yang dikumpulkan selama kegiatan ini dapat digunakan untuk merancang program-program lebih lanjut yang akan membantu meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak dan ibu-ibu di wilayah tersebut.

Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mengurangi tingkat stunting di Kapuas Hulu dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan ibu-ibu di sana. (Red)

Kamis, 07 September 2023

Kecamatan Nanga Taman Sukses Wujudkan 3 Pilar STBM

Deklarasi Open Defication Free (ODF) Kecamatan Nanga Taman.
SEKADAU – Deklarasi Open Defication Free (ODF) Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau bertempat di Kantor Camat pada hari Kamis, 7 September 2023.

Pemerintah kecamatan Nanga Taman berhasil mewujudkan 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni, Stop Buang Air Besar Sembarangan/Open Defication Free (ODF), Cuci Tangan Pakai Sabun, dan Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT).

Atas kerjasama antara pemerintah daerah dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), maka pemerintah desa Se-Kecamatan Nanga Taman telah 100%. Yang mana masyarakat kini memiliki jamban pribadi.

Bupati Sekadau, Aron, S.H mengatakan bahwasanya ini bukan kehebatan seseorang, tetapi berkat kerjasama semua untuk mewujudkan ODF 100%.

"Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah apresiasi kepada pemerintah kecamatan Nanga Taman atas kerja kerasnya", kata Bupati

Kedepan lanjut Aron, ada proses dan mendorong desa agar bisa melakukan ODF. Nah, kita targetkan 4 atau 5 desa pada tahun 2025, tuturnya.

Kesempatan sama, Manager WVI Area Kabupaten Sekadau, Bastian Rangga mengatakan sejak tahun 2011 sudah mendampingi pemerintah daerah merancang STBM.

"Ini bukan akhir, tetapi titik awal kerjasama kita semua untuk hal yang baru kedepan", kata Rangga

Kepala Dinkes Provinsi Kalimantan Barat diwakili Amer M. Pasaribu menuturkan, salah satu syarat mengikuti kompetisi adalah kabupaten harus capai 80% ODF.

"Apresiasi kemeriahan deklarasi harapan menjadi motivasi daerah lain", cetusnya.

Sementara itu, Camat Nanga Taman, Gunawan menyampaikan, untuk mewujudkannya melibatkan lintas sektoral sampai tingkat RT.

Menurut Camat, mulai tahun 2015 - 2023 telah bekerjasama dengan WVI merancang STBM di 13 desa. Namun, Pantok merupakan desa pertama yang mewujudkan ODF.

Meskipun Deklarasi STBM dilaksanakan, namun kendala yang dihadapi yaitu kesadaran masyarakat di wilayah ini masih rendah, ada budaya BABS, serta warga hanya menonton ketika tim bekerja membuat jamban, kata Camat.

Tiga belas (13) desa di Kecamatan Nanga Taman, yakni: Pantok, Meragun, Nanga Kiungkang, Lubuk Tajau, Nanga Taman, Nanga Mentukak, Rirang Jati, Sungai Lawak, Nanga Koman, Nanga Engkulun, Nanga Mongko, Tapang Tingang, Senangak.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Sekadau, Kodim Nanga Taman, Kapolsek Nanga Taman, Kepala SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Sekadau, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Ketua TP.PKK Kabupaten Sekadau, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau. 

(Yk/Dn)

Sabtu, 02 September 2023

Puskesmas Puring Kencana Gencar Lakukan USG untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Puskesmas Puring Kencana Gencar Lakukan USG untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
PUTUSSIBAU - Tenaga kesehatan di Puskesmas Puring Kencana, sebuah pusat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut, telah melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang telah menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan, pada Rabu, 30 Agustus 2023 lalu.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggencarkan pelayanan Ultrasonografi (USG) kepada ibu hamil (Bumil). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin, yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan ibu dan bayi yang dikandungnya.

Pemeriksaan USG Dasar adalah salah satu bentuk upaya untuk menurunkan AKI yang dilakukan di Puskesmas Puring Kencana. Kegiatan ini dipimpin oleh tim medis yang terdiri dari dr. Aldi, dr. Syahrial Fauzi, Susiati Julia, A.Md.Keb, Sri Putri Rahayu, A.Md.Keb, dan Misi A.Md.Keb, yang dengan penuh dedikasi memberikan pelayanan terbaik kepada ibu hamil di wilayah tersebut.

Menurut dr. Aldi, penanggung jawab kegiatan tersebut, pemeriksaan USG sangat penting bagi ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk memantau kesehatan ibu dan pertumbuhan janin, sehingga potensi risiko kematian pada ibu dan janin dapat diidentifikasi dan dicegah sedini mungkin. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin dapat ditingkatkan.

Kegiatan pemeriksaan USG ini juga telah dilaksanakan dengan sukses. Sebanyak 8 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Puring Kencana telah menerima pelayanan USG dari petugas kesehatan Puskesmas tersebut. Ini adalah langkah positif dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi yang akan lahir di wilayah tersebut.

Puskesmas Puring Kencana terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di wilayahnya. Dengan langkah-langkah strategis seperti pemeriksaan USG ini, diharapkan AKI dan AKB dapat terus mengalami penurunan, sehingga kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut semakin meningkat.

(Tim Liputan)

Jumat, 01 September 2023

Upaya Serius Wakil Bupati Sekadau dalam Mengatasi Masalah Stunting

Upaya Serius Wakil Bupati Sekadau dalam Mengatasi Masalah Stunting.
SEKADAU - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, dengan penuh semangat membuka kegiatan diseminasi audit kasus stunting yang berlangsung di ruang serba guna Kantor Bupati Sekadau. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dan bertujuan untuk mendalami dan mengatasi permasalahan stunting yang telah menjadi fokus perhatian di kabupaten ini.

Dalam sambutannya, Subandrio menekankan urgensi penanganan masalah stunting sebagai isu serius yang memerlukan perhatian kolektif dari semua pihak. Ia menggarisbawahi perlunya pendekatan serius dalam pencegahan dan penanganan stunting, dan menegaskan bahwa komitmen semua unsur terkait adalah hal yang tidak dapat diabaikan dalam pelaksanaan intervensi program yang telah dirancang.

"Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan angka prevalensi stunting di kabupaten Sekadau mencapai 26,5%. Sayangnya, angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 35,5%, atau mengalami kenaikan sebesar 9%. Untuk itu, upaya menurunkan prevalensi stunting ini harus melibatkan pendampingan keluarga yang berkelanjutan," kata Subandrio dengan tegas.

"Proses pendampingan ini perlu dimulai sejak calon pengantin, ibu hamil, pasca persalinan, hingga anak berusia 2 hingga 5 tahun. Melalui pendampingan ini, diharapkan semua faktor risiko stunting dapat diidentifikasi secara dini, dan langkah-langkah untuk mengurangi faktor risiko tersebut dapat dilakukan," lanjutnya.

Subandrio juga menyampaikan pentingnya Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting sebagai acuan dalam pencegahan masalah ini. Dia menyatakan bahwa melalui formulasi kebijakan dan strategi yang tepat, siklus terjadinya stunting dapat dicegah. Salah satu upaya yang diambil adalah melalui audit kasus stunting.

"Dalam konteks ini, saya mengajak semua pihak terkait untuk melakukan identifikasi risiko dalam audit kasus stunting. Dengan mengidentifikasi penyebab langsung maupun tidak langsung terjadinya stunting pada kelompok sasaran, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif," ujar Subandrio.

Lebih lanjut, Subandrio berharap kepada tim yang ditunjuk dalam kegiatan diseminasi audit kasus stunting di Kabupaten Sekadau agar dapat menyampaikan hasil kajian kasus stunting yang dapat dijadikan rekomendasi. Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan panduan bagi intervensi pencegahan yang sesuai dengan kondisi dan kelompok sasaran yang menjadi fokus audit.

Pada acara tersebut, tampak hadir pula sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Mohammad Isa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sekadau, Hironimus, serta sejumlah kepala dinas terkait lainnya seperti Kesehatan, Kependudukan, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dengan kehadiran mereka, diharapkan upaya bersama dalam menangani permasalahan stunting di Kabupaten Sekadau dapat terus dikoordinasikan dan diimplementasikan dengan lebih efektif.

(Tim/Yk/Hr)

Senin, 28 Agustus 2023

Wabup Sekadau Hadiri Peresmian Kantor Desa Bokak Sebumbun

Peresmian Kantor Desa Bokak Sebumbun.
SEKADAU – Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, menghadiri acara peresmian Kantor Desa Bokak Sebumbun dan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Bokak Sebumbun.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, menyambut positif deklarasi ini, berharap langkah ini akan menginspirasi desa-desa lainnya. 

Wakil Bupati Subandrio mengucapkan selamat atas peresmian Kantor Desa baru, berharap kantor tersebut dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Ia juga mengapresiasi Deklarasi ODF Desa Bokak Sebumbun dan berharap keberhasilan ini bisa menjadi contoh untuk meningkatkan status ODF hingga tingkat kecamatan.

(Tim/Yk/Hr)

Kamis, 24 Agustus 2023

Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Sekadau Kalbar, Tercatat 64 Kasus dan 1 Anak Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
SEKADAU – Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, menghadapi tantangan serius dengan adanya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam laporan terbaru, tercatat 64 kasus DBD yang telah terjadi, dengan satu kasus yang tragis berakhir dengan kematian. Korban meninggal tersebut adalah seorang anak di Belitang.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengungkapkan permasalahan ini dalam sebuah wawancara pada tanggal 23 Agustus 2023. "Jika dilihat dari trennya, kasus DBD mengalami peningkatan," ungkap Henry.

Tanggapan serius terhadap situasi ini datang dari Bupati Sekadau, yang telah mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap DBD. Surat edaran tersebut juga mempromosikan gerakan "1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik" serta pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Plus. Surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Sekadau.

"Langkah satu-satunya yang dapat kita lakukan dalam upaya penanganan DBD adalah dengan menggerakkan masyarakat mulai dari tingkat rumah. Kemudian, melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk." jelas Henry.

Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit.

Sebaran kasus DBD teridentifikasi di beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau, seperti Belitang, Sungai Ayak Belitang Hilir, dan Sekadau Hilir.

Upaya pemberantasan nyamuk telah dilakukan melalui fogging di daerah-daerah tersebut, disertai dengan pendistribusian abate ke seluruh rumah tangga.

Henry juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap DBD. Jika gejala DBD terdeteksi, Henry menyarankan untuk segera mengunjungi pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan keluarnya surat edaran dari Bupati, diharapkan semua lapisan pemerintahan desa, kecamatan, serta masyarakat dapat bekerja sama dalam melaksanakan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengatasi ancaman serius ini demi kesejahteraan bersama.

(Tim/Yk/Hr)

Rabu, 23 Agustus 2023

Peningkatan Kasus DBD di Kapuas Hulu Mencemaskan, Masyarakat Diminta Waspada

Peningkatan Kasus DBD di Kapuas Hulu Mencemaskan, Masyarakat Diminta Waspada.
KAPUAS HULU - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, yang terletak di Kalimantan Barat, telah mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah merebak di 13 kecamatan di wilayah tersebut. Hingga saat ini, terdapat 85 individu yang telah terjangkit penyakit ini.

Dalam keterangan pada hari Rabu di Putussibau, Kapuas Hulu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Kastono, mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka. Fokus utama adalah pada genangan air yang memiliki potensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Kastono mengungkapkan bahwa sejak 21 Agustus 2023, DBD telah menyebar di 13 kecamatan dengan total 85 kasus yang terkonfirmasi positif. Dalam rincian sebarannya, Kecamatan Putussibau Utara melaporkan delapan kasus, Putussibau Selatan dengan 15 kasus, Kalis dua kasus, Bunut Hulu 10 kasus, Boyan Tanjung tiga kasus, Pengkadan empat kasus, Hulu Gurung satu kasus, Seberuang 18 kasus, Semitau enam kasus, Embaloh Hulu lima kasus, Batang Lupar enam kasus, Badau satu kasus, dan Kecamatan Empanang dengan enam kasus.

"Saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat DBD," ujar Kastono.

Dalam upaya menangani situasi ini, Kastono mengungkapkan bahwa selain merawat individu yang terinfeksi DBD, pihaknya juga sedang melaksanakan langkah-langkah pencegahan. Ini melibatkan pengasapan atau fogging untuk membasmi nyamuk, serta kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

Namun, Kastono menegaskan bahwa pengasapan hanya dapat memberikan efek jangka pendek. Yang lebih krusial adalah peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka dengan menerapkan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Kastono juga mengingatkan masyarakat untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala demam tinggi yang tidak mereda. "Jika demam tinggi diiringi gejala lain, ini bisa jadi tanda DBD, dan penanganan medis diperlukan segera," katanya.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman DBD. Dia mengingatkan agar masyarakat aktif membersihkan lingkungan di tempat tinggal masing-masing dan mengadopsi pola hidup yang bersih dan sehat, baik di tingkat masyarakat maupun keluarga.

"Kita tidak perlu menunggu petugas kesehatan untuk bertindak melawan DBD, upaya menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan meremehkan demam berdarah," pesannya."

Harap diperhatikan bahwa ini hanya merupakan hasil dari model bahasa dan tidak mewakili artikel berita asli.

(Tim Liputan)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Pemkab

Polda Kalbar