Berita BorneoTribun: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Maret 2023

Naas, Pengendara Vega Tewas Tertimpa Pohon Akasia

Lokasi kejadian, tampak motor Korban masih tertimpa pohon.
Ketapang, Kalbar - Cuaca mendung dan berangin membuat satu batang pohon akasia di areal pemakaman muslim dan tionghoa di desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan tumbang, Rabu pagi (22/03) sekitar pukul 8.30 wib.

Pohon tumbang tersebut menimpa dan menewaskan seorang pengendara motor bernama Wahab Nedhi Kandoko (37) warga komplek BTN Gerbang Permata Kelurahan Sukaharja.

Kronologi peristiwa yang diperoleh dari TRC BPBD Ketapang dan video saat kejadian.
Korban saat itu naik motor merk yamaha Vega warna biru dari arah barat atau dari arah meubel klasik menuju timur ke jalan Gatot Subroto Payak Kumang.  

Pas depan pemakaman Tionghoa, sebatang pohon akasia tua berukuran sekitar 50 centimeter menimpa kepala korban.

Organ tubuh bagian kepala korban sampai terlepas dan korban tewas ditempat kejadian. 

Warga setempat bernama Hendra mengatakan, jalan diarea perkuburan ini memang sering dipakai warga karena dianggap dekat dan memotong ruas jalan Gatot Subroto desa Payak Kumang dengan jalan Brigjen Katamso kelurahan Sukaharja. 

Setidaknya ada dua batang akasia yang tua dan harus ditebang agar tidak terulang kejadian serupa di jalan komplek pemakaman muslim dan tionghoa tersebut. 

Informasi terakhir, saat ini jenazah korban sudah dimakamkan keluarganya. 

(Muzahidin/R. Hermanto)

Senin, 13 Maret 2023

Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang

Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang
Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang.
Kayong Utara, Kalbar – Kanit Binmas Polsek Teluk Batang bersama anggota bantu evakuasi kebakaran di Kantor Guru Sekolahan MA Dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang Jalan GM. Saunan Nomor 09 Dusun. Muara Karya Desa Teluk Batang Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara, Senin,(13/03/2023), pagi pukul 04.20 Wib.


Kapolres Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto, S.H., S.I.K melalui Kapolsek Teluk Batang AKP Rudiyanto, S.H, menerangkan,  informasi berawal Kanit Binmas Aiptu Suhadi yang akan melaksanakan Sholat Subuh mendapat kabar adanya kebakaran di Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang.e

"Kemudian Aiptu Suhadi dengan Anggota langsung menuju ke lokasi dan bersama masyarakat memadamkan api secara manual bersama para santri dan masyarakat yang berada di lokasi," terangnya.

Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang
Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang.
Namun, kata dia, karena api sudah terlalu besar sehingga kantor guru Sekolah tersebut dilalap api

"Sekitar pukul 06.00 Wib Api baru bisa dipadamkan dan Anggota Polsek melaksanakan Pengamanan serta lokasi TKP kebakaran diberi tanda Police line, Supaya tidak adanya orang yang masuk TKP sebelum adanya pemeriksaan," pungkas Rudiyanto.

Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang
Terjadinya Kebakaran Kantor Guru Sekolahan MA dan MTS Nurul Hasani Teluk Batang.
Menurutnya, penyebab kebakaran diduga dari konsleting listrik arus pendek yang berasal dari Kantor Guru, sehingga api dengan cepat membesar karena barang barang yang berada di kantor tersebut yang mudah terbakar.

"Atas kejadian tersebut Yayasan Sekolah tersebut mengalami kerugian ditaksir sekitar Rp 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah),' tutur Rudiyanto.

Sumber: Humas Polres Kayong Utara
Oleh: Muzahidin
Editor: Yakop

Reporter Berparas Cantik Tewas Selepas Berenang Di Kolam Renang Tirta Yudha Pontianak

Almarhum Tia saat sedang membacakan berita di kanal Ketapang TV. (istimewa/muzahidin)
KETAPANG, KALBAR – Sebuah insiden mengejutkan terjadi menimpa keluarga almarhum Tiara Anandika eks reporter Ketapang TV. 

Gadis berparas cantik ini tewas kehabisan napas selepas berenang di kolam renang Tirta Yudha Pontianak yang dikelola Pangdam XIII Tanjungpura pada Minggu pagi (12/03/23).

Meski, sempat dilakukan pertolongan pertama, namun saat tiba di rumah sakit, wanita asal Ketapang ini tewas. 

Informasi yang diperoleh, perempuan muda yang dikenal dengan nama Tia ini ditemukan tenggelam oleh seorang saksi mata bernama Abdi Pangestu.

Saat itu saksi melihat ada tubuh manusia tenggelam didasar kolam bagian tepi sebelah kanan pintu masuk areal kolam Tirta Yudha dengan posisi tertelungkup dan tangan di atas kepala.

Melihat ada orang di dasar kolam, saksi meminta bantuan pada orang yang saat itu sedang berada di areal kolam renang tersebut. 

Tubuh Tia sempat di tolong oleh saksi dan seorang tentara bernama serka Kasim dengan melakukan tindakan memompa jantung selama 3 menit. 

"Melihat Korban sudah memuntahkan air selanjutnya korban dibawa menuju rumah sakit Kartika Husada Pontianak oleh serka Kasim dan serma Slamet Ngalim," ujar sumber, Senin (13/03/23).

Namun naas, setibanya di rumah sakit,  dokter jaga RS Kartika Husada, Rani Adiansyah menyatakan Tia sudah tidak ada denyut nadi. 

"Sekitar pukul 10.28 wib, dokter jaga memastikan Tia sudah meninggal," ujarnya.

Hingga hari semalam, jasad wanita cantik itu masih berada di rumah sakit, menunggu dijemput keluarga. 

Rencananya, wartawati Ketapang TV itu akan disemayamkan di tanah kelahirannya Ketapang. 

Semasa hidupnya, Almarhum Tia dikenal sebagai presenter kanal Ketapang TV yang baik. 

Saat bertugas di lapangan, wajah cantiknya menonjol dibandingkan jurnalis lain. Maklum saja, Tia adalah perempuan dan terbilang cantik. 

Sikapnya ramah dan mudah berdiskusi, sehingga terkadang banyak digoda orang yang melihatnya 

Oleh: Muzahidin

Selasa, 07 Maret 2023

Pemerintah Pindahkan Depo Pertamina Plumpang yang Terbakar ke Tanah Milik PT Pelindo: Pembangunan Depo Baru Diperkirakan Selesai pada Akhir 2024!

Pemerintah Pindahkan Depo Pertamina Plumpang yang Terbakar ke Tanah Milik PT Pelindo: Pembangunan Depo Baru Diperkirakan Selesai pada Akhir 2024!
Reruntuhan dan kendaraan yang rusak di daerah perumahan yang terkena dampak kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, 4 Maret 2023. (REUTERS/Willy Kurniawan)

JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan untuk memindahkan Depo Pertamina Plumpang yang terbakar pada tanggal 4 Maret lalu ke tanah milik PT Pelindo. 

Keputusan tersebut diambil setelah rapat bersama antara Pemprov DKI Jakarta, PT Pertamina, Kementerian BUMN dan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Meskipun demikian, Menteri BUMN Erick Thohir tidak merinci di wilayah mana yang dimiliki PT Pelindo yang nantinya akan menjadi lokasi baru depo tersebut. 

Pembangunan depo baru tersebut diperkirakan akan memerlukan waktu 2-2,5 tahun dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.

Sebelum pembangunan depo baru dimulai, Pertamina akan membangun wilayah aman atau buffer zone di sekitar depo dan kilang minyak yang ada. 

Hal ini akan dilakukan tidak hanya di Plumpang, tetapi juga di lokasi-lokasi lain, seperti di Balongan dan Semarang.

Pertamina juga akan memastikan penyediaan perlindungan bagi masyarakat yang saat ini masih tinggal di sekitar Depo Plumpang, seperti memberikan perawatan kepada korban kebakaran, dan menyewakan rumah bagi warga yang rumahnya terbakar. 

Mereka juga akan membantu kehidupan warga selama beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya. 

Keamanan masyarakat menjadi prioritas utama dalam pemindahan depo ini, sehingga dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sangat diharapkan.

Editor: Yakop

Senin, 06 Maret 2023

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari
Sejumlah korban kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (3/3) tiba di RS Koja. (VOA/Indra Yoga)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan audit di seluruh zona berbahaya di Indonesia setelah terjadinya kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam. Evaluasi perlu dilakukan karena menyangkut sebuah nyawa.

Jokowi juga menginstruksikan Erick Thohir dan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi terkait kebakaran di Depo Plumpang. Solusi tersebut dapat berupa penggeseran lokasi depo ke daerah reklamasi atau bahkan relokasi penduduk sekitar.

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari
Presiden Jokowi menyambangi korban pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada 5 Maret 2023. (Foto; Biro Setpres)

“Karena ini memang zona yang berbahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya.... Saya kira nanti akan diputuskan oleh PT Pertamina dan Gubernur DKI,” ungkap Jokowi ketika meninjau posko pengungsi korban kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3).

Ia juga menyarankan zona di sekitar Depo Plumpang tersebut sebaiknya dijadikan zona air.

“Entah dibuat sungai, entah dibuat yang harus melindungi dari objek vital yang kita miliki, karena barang-barang di dalamnya sangat berbahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa sebelumnya telah ada rencana untuk membuat jarak (buffer zone) antara permukiman warga dengan Depo Pertamina Plumpang selebar 50 meter. Namun, rencana tersebut belum terwujud karena pada saat itu belum ada solusi bagi para penduduk sekitar.

"Tanah Merah ini kan padat dan penuh, semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," tandasnya.

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir pasca meninjau Depo Pertamina Plumpang. (Foto: Biro Sepres)

Menanggapi instruksi dari Jokowi, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan bahwa Pertamina akan segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kami akan segera melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencari solusi terbaik," ungkap Nicke.

Saat ini, Pertamina memprioritaskan bantuan untuk para korban dan keluarga yang terdampak. Nicke menyampaikan komitmen Pertamina untuk menanggung seluruh biaya pengobatan, santunan, dan bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak.

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari
Erry Widiastono Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Persero beserta jajaran mengunjungi langsung lokasi insiden di Terminal Bahan Bakar Plumpang, Sabtu (4/3). (Foto: Pertamina)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan terpisah menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat 17 korban jiwa yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan dalam keterangan terpisah bahwa sejauh ini telah tercatat 17 orang yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Selain itu, kejadian tersebut juga menimbulkan luka berat pada 49 orang, sedangkan dua orang mengalami luka sedang dan 18 orang belum diketahui keberadaannya. Terdapat 1.085 orang yang saat ini masih mengungsi di sejumlah tempat pengungsian. "Ada 1.085 orang pengungsi yang terdata, tersebar di seluruh tempat pengungsian. Karena tempatnya tidak dapat terpusat menjadi satu," ujar Suharyanto.

Instruksi Presiden untuk Audit Zona Berbahaya di Indonesia Setelah Kebakaran Depo Plumpang: Solusi Relokasi dan Zona Air Dicari
Sejumlah korban kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (3/3) tiba di RS Koja. (VOA/Indra Yoga)

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa satu jenazah korban kebakaran lainnya yang berhasil diidentifikasi merupakan seorang perempuan. Dengan penemuan itu, RS Polri Kramat Jati telah menerima 15 jenazah korban kebakaran yang terdiri dari sembilan laki-laki dan enam perempuan. [gi/ah]

Oleh: VOA Indonesia/Editor: Yakop

Sabtu, 04 Maret 2023

Gangguan Teknis Diduga Sebabkan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Kapolri Ungkap Kronologi Awal

Gangguan Teknis Diduga Sebabkan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Kapolri Ungkap Kronologi Awal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan peristiwa awal kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Ia menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh gangguan teknis.

Informasi ini diperoleh dari hasil tinjauan tim investigasi gabungan dari Polri dan Pertamina. Menurutnya, pada sekitar pukul 20.00 WIB sedang terjadi pengisian BBM jenis Pertamax.

"Sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin, kurang lebih jam 20.00 sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan, diterima di Depo Plumpang," katanya di Depo Pertamina Plumpang saat dikutip dari Detikcom, Sabtu (4/3/2023).


Setelah itu, menurutnya, terjadi gangguan teknis yang menyebabkan tekanan berlebihan dan kemudian terjadi kebakaran hebat.

"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian menyebabkan tekanan berlebihan, dan setelah itu terjadi kebakaran," tuturnya.

Namun, untuk mengetahui sumber pasti api, tim investigasi sedang melakukan pendalaman. Pihaknya juga terus mengumpulkan saksi-saksi dan rekaman CCTV di lokasi.

"Kemudian hal-hal yang kita perlukan yang bersifat sangat teknis, yang kemudian bisa kita jelaskan secara ilmiah tentang peristiwa yang sebenarnya, khususnya terkait dengan sumber api yang kemudian menyebabkan terjadinya kebakaran," jelasnya.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menjelaskan tentang kebakaran Depo Plumpang. Berikut adalah 4 poin yang disampaikan oleh Eko:


Terjadi kebakaran di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang pada Jumat (3/2/23) pada pukul 20.20 WIB.

Saat ini, Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja dan warga di sekitar lokasi ke area yang lebih aman.

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini.

Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi.

Editor: Yakop

Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang

Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang
Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang. (Sumber foto Detikcom)

JAKARTA - Pada Jumat (3/3), terjadi kebakaran besar di depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara. Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 WIB dan objek yang terbakar adalah pipa bensin.

Menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi, seperti yang disaksikan oleh warga seperti Pandi Ahmad, seorang warga Koja, Jakarta Utara, yang dikutip oleh Antara.

Insiden ini telah menelan korban jiwa sebanyak 17 orang dan 50 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan sedang dirawat di rumah sakit rujukan. Selain itu, 579 warga telah mengungsi akibat kebakaran tersebut dan 8 orang lainnya dilaporkan hilang.

Sebelum kebakaran di Depo Plumpang, terdapat beberapa insiden yang pernah terjadi di berbagai fasilitas Pertamina. Berdasarkan berbagai sumber, berikut ini adalah deretan insiden Pertamina dalam beberapa tahun terakhir.

Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang
Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang. (Sumber foto Detikcom)

Kilang Minyak Balikpapan Terbakar: Pada tanggal 15 Mei 2022, kilang Pertamina yang berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengalami kebakaran. Satu pekerja tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut.

Kebakaran terjadi di Plant 5 Kilang Pertamina Balikpapan pada pukul 11.31 WITA, namun tidak mempengaruhi pasokan BBM ke masyarakat.

Kilang Minyak Balongan Terbakar: Kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada tanggal 29 Maret 2021. Saat kebakaran terjadi pada pukul 00.45 WIB, hujan deras disertai petir sedang terjadi.

Setidaknya 20 orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Namun, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu.

Kilang Minyak Cilacap Terbakar: Pada tanggal 13 November 2021 pukul 19.20 WIB, kilang minyak Pertamina yang berada di Cilacap, Jawa Tengah, juga mengalami kebakaran. General Manager Kilang Cilacap, Eko Sunarno, menyebutkan bahwa tangki yang terbakar berisi 31 ribu kiloliter komponen produk Pertalite.

Pertamina melakukan pengecekan terhadap masyarakat di sekitar area kejadian untuk memastikan keamanan mereka. Beberapa masyarakat yang berada di area terdekat dengan lokasi kebakaran dievakuasi ke area yang lebih aman.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, pada tanggal 11 Juni 2021 pukul 19.45 WIB, kebakaran juga terjadi di salah satu tangki kilang minyak Pertamina Cilacap yang berisi benzena. Kebakaran berhasil dikendalikan dalam waktu kurang lebih satu jam setelah kejadian, yakni sekitar pukul 20.40 WIB.

Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang
Berita Kumpulan Insiden Pertamina Sebelum Terjadinya Pipa Meledak dan Gas Bocor di Depo Plumpang. (Sumber foto Detikcom)

Kebocoran Minyak dan Gas di Pesisir Utara: Pada tanggal 12 Juli 2019, terjadi insiden kebocoran minyak dan gas yang merupakan milik dari Pertamina. Kebocoran tersebut berasal dari blok minyak dan gas (migas) lepas pantai Offshore North West Java (ONWJ) yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE)-ONWJ, cucu usaha dari PT Pertamina (Persero). Kebocoran terjadi di sumur YYA 1 yang terletak sekitar 7 mil (11,2 km) dari bibir pantai Cilamaya, pesisir utara Karawang, Jawa Barat.

Dalam keterangannya kepada media pada Juli 2019, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menjelaskan bahwa ada indikasi terjadi anomali tekanan pengeboran di sumur YYA-1 sehingga gelembung gas muncul dan mengakibatkan kebocoran.

Setelah kejadian tersebut, operator menghentikan kegiatan operasi. Dua hari setelahnya, atau pada tanggal 14 Juli pukul 22.40 WIB, pegawai mulai dievakuasi.

Hanya dalam waktu empat hari sejak kebocoran terjadi, lapisan minyak mulai muncul di permukaan laut. Tiupan angin membuat minyak menyebar luas, mengotori delapan pantai di Karawang dan dua pantai di Bekasi, bahkan hingga ke Pulau Seribu di Jakarta.

Pertamina sendiri telah berusaha untuk menahan tumpahan minyak di sekitar anjungan YYA 1. Berdasarkan keterangan dari VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, pada awal Agustus, perusahaan menyatakan telah memasang oil boom atau alat yang digunakan untuk mengurung tumpahan minyak di air.

Pipa Meledak di Lokasi Proyek Kereta Cepat: Pada Oktober 2019, pipa milik Pertamina meledak di Cimahi, Jawa Barat. Ledakan terjadi di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kejadiannya kan sekitar pukul 13.30, tiba-tiba terdengar ledakan kencang sekali," kata Rohati, seorang warga di Gang Melong, Kecamatan Cimahi Selatan pada tahun 2019.

Akibat ledakan tersebut, seorang petugas operator alat berat proyek KCJB tewas di lokasi. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, menduga bahwa petugas yang tewas tersebut mengoperasikan alat berat dengan menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina.

Depo Plumpang Terbakar: Pada tanggal 18 Januari 2009 pukul 21.15 WIB, terjadi kebakaran di Depo Plumpang yang mengakibatkan satu petugas keamanan Pertamina tewas akibat insiden tersebut.

Beberapa media saat itu melaporkan bahwa Depo Plumpang mengalami kebakaran pada saat terjadi isu pergantian Dirut Pertamina Ari H Soemarno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rumor bahwa ledakan itu disebabkan oleh aksi teroris juga menyebar luas. Hal ini disebabkan karena sebelumnya pada tanggal 21 Oktober 2009, Densus 88 berhasil menangkap sekelompok teroris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang hendak menyerang Depo Pertamina Plumpang.

Editor: Yakop

Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Orang Tewas dan 50 Luka-luka

Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Orang Tewas dan 50 Luka-luka
Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Orang Tewas dan 50 Luka-luka.
JAKARTA – Berdasarkan catatan di Posko Kebakaran yang terletak di Koramil Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (4/3/2023) dini hari.

Jumlah korban tewas akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang kembali bertambah.

Info terbaru menyebutkan bahwa ada 17 orang yang meninggal dunia, di antaranya terdapat 2 anak-anak.

Data tersebut tercatat hingga pukul 23.22 WIB. Para korban tewas dibawa ke RS Tugu, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.

Selain itu, ada juga 50 orang yang mengalami luka-luka, termasuk 1 anak, yang telah dievakuasi ke RS Pelabuhan, RS Tugu, RS Muliasari, dan RS Koja.

Pertamina mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi pada bagian pipa di Depo Plumpang.

Orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian dievakuasi segera setelah insiden terjadi.

Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Jawa Barat Barian, Eko Kristiawan, menyatakan bahwa terjadi kebakaran pada pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang. 

Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api di Depo Pertamina Plumpang.

Pertamina juga melakukan upaya penanggulangan dan evakuasi terhadap pekerja dan warga di sekitar.

(Yk/er)

Jumat, 03 Maret 2023

Janda Buruh Cuci Pakaian Ditangkap Setelah Membuang Bayi, Ayah Bayi Terungkap dari Pengakuan Tersangka

Janda Buruh Cuci Pakaian Ditangkap Setelah Membuang Bayi, Ayah Bayi Terungkap dari Pengakuan Tersangka
Foto kiri warga menemukan bayi, foto kanan bayi setelah diselamatkan warga. Janda Buruh Cuci Pakaian Ditangkap Setelah Membuang Bayi, Ayah Bayi Terungkap dari Pengakuan Tersangka.
KUBU RAYA, KALBAR – Polisi sektor (Polsek) Sungai Raya telah berhasil mengungkap seorang janda berinisial MW (38) yang merupakan pelaku pembuang bayi perempuan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Komplek Batara II RT 09 RW 01, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada hari Selasa, 28 Februari 2023, sekitar pukul 10.00 WIB.

Upaya pengungkapan pelaku yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Polres Kubu Raya jajaran Polda Kalimantan Barat tersebut tidak sia-sia. Seorang janda asal Kabupaten Ketapang berinisial MW itu ditangkap di rumahnya di Komp Bumi Batara 3 Gg. Suka Damai, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Kamis, 2 Maret, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat, S.H., S.I.K melalui Kapolsek Sungai Raya AKP Hasiholand Saragih, S.H., mengatakan bahwa pelaku dengan inisial MW (38), yang bekerja sebagai buruh cuci pakaian, berhasil diamankan dalam waktu tiga hari pasca membuang anak kandungnya.

“Penangkapan pelaku tidak jauh dari lokasi pembuangan bayi yang merupakan anak hasil hubungan gelap MW dengan pria lain,” ungkap Hasiholand.

MW diamankan oleh Tim Joker yang dipimpin oleh Aiptu Lintong Pandiangan dan bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas Sungai Raya Dalam Aiptu Ardi Witono.

“Perlu diketahui pada saat penemuan bayi tersebut, kami langsung melakukan pengusutan dengan menggali keterangan saksi-saksi dan memeriksa CCTV di beberapa sudut. Dengan bantuan masyarakat dan kerjasama Tim Joker dengan Bhabinkamtibmas Sungai Raya Dalam, kami dapat mengamankan pelaku pembuangan bayi tersebut,” tuturnya.

Selanjutnya, Pelaku dan Barang-bukti (BB) berupa sepeda mini warna pink kombinasi putih selaku sarana pelaku membuang bayi tersebut diamankan ke Polsek Sungai Raya untuk dilakukan penyidikan mendalam.

“Pada saat dilakukan interogasi, pelaku mengakui bahwa ia (MW) yang melakukan pembuangan bayi yang merupakan anak kandungnya ke pembuangan sampah di Komplek Batara II RT 09 RW 01 Desa Sungai Raya Dalam dengan menggunakan sepeda mini Merk JIEYANG kombinasi warna Pink dan putih. MW diduga membuang bayinya karena malu memiliki bayi hasil hubungan gelap dengan pria lain,” tandas Hasiholand.

Dari hasil interogasi itu, terungkap fakta baru terkait Ayah dari bayi yang dibuang tersebut, seorang Laki-laki berinisial AN (40) warga Jalan Tanjung Harapan Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.

“AN ditangkap di rumahnya oleh Tim Gabungan (Joker Polsek Sui Raya, Resmob Dit Reskrimum Polda Kalbar, Unit Jatanras Sat Reskrim Polres Kubu Raya) pada Pukul 20.45 WIB tanpa perlawanan, setelah pengakuan dari AN tim gabungan langsung mengamankan ke Polsek Sungai Raya untuk dilakukan penyelidikan mendalam,” jelas Kapolsek Sungai Raya.

Kedua Pelaku, lanjut AKP Hasiholand Saragih menyampaikan MW dan AN mengakui bahwa bayi tersebut adalah bayi hasil hubungan gelap keduanya dan saat ini kasus tersebut ditangani oleh Subdit 4 Renata Polda Kalimantan Barat untuk dilakukan penyelidikan mendalam motif kedua tersangka membuang darah dagingnya sendiri.

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Sungai Raya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Masyarakat dalam pengungkapan kasus pembuangan bayi tersebut. Ia juga menghimbau kepada warga Kubu Raya, jangan berbuat dosa lebih dalam setelah melakukan dosa di awal.

“Membuang bayi tanpa dosa adalah perbuatan keji, jika tidak menginginkan memiliki bayi silahkan serahkan kepada Dinas Sosial agar dapat diasuh oleh orang yang bertanggung jawab, semoga kejadian ini tidak terulang, baik di Kabupaten Kubu Raya maupun di Provinsi Kalimantan Barat,” pungkasnya.

Sb: Humas Polda Kalbar
Editor: Yakop

Terminal BBM Plumpang Terbakar, Pertamina Fokus Evakuasi dan Investigasi Penyebabnya

Terminal BBM Plumpang Terbakar, Pertamina Fokus Evakuasi dan Investigasi Penyebabnya
Terminal BBM Plumpang Terbakar, Pertamina Fokus Evakuasi dan Investigasi Penyebabnya.
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengonfirmasi bahwa terjadi kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (03/03/2023) pukul 20.20 WIB.

Eko Kristiawan, Manager Area Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat, menyatakan bahwa saat ini Pertamina sedang fokus dalam menangani kebakaran.

Selain itu juga, tim sedang melakukan evakuasi terhadap pekerja dan warga yang berada di sekitar lokasi ke area yang lebih aman.

"Dalam keterangan resmi, Jumat (03/03/2023), Eko Kristiawan mengungkapkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat terus berusaha maksimal untuk menanggulangi kejadian ini."

Saat ini, penyebab kejadian masih dalam proses investigasi oleh perseroan. (*)

Kamis, 02 Maret 2023

Demonstrasi Pecah di Yunani Setelah Tabrakan Kereta Yang Mematikan

Demonstrasi Pecah di Yunani Setelah Tabrakan Kereta Yang Mematikan
Sebuah foto drone udara yang diambil pada hari Rabu menunjukkan kru darurat mencari reruntuhan kecelakaan, yang menewaskan puluhan orang dan menyebabkan banyak orang terluka. (Foto CNN Internasional)

JAKARTA - Demonstran memadati jalan-jalan Yunani setelah tabrakan kepala antara dua kereta yang menewaskan puluhan orang dan melukai banyak lainnya, di tengah kemarahan atas catatan buruk negara itu dalam hal keselamatan kereta api.

Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di ibu kota Yunani, Athena, setelah kereta penumpang yang membawa lebih dari 350 orang bertabrakan dengan kereta barang pada Selasa malam di Tempi, dekat kota Larissa, menewaskan setidaknya 46 orang dan melukai banyak lainnya. Jumlah kematian diperkirakan akan terus bertambah.

Menteri transportasi Yunani mengundurkan diri setelah tragedi itu, sementara serikat pekerja kereta api menggelar mogok, menuduh pemerintah "tidak menghormati" sektor tersebut.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

Ada 52 orang yang masih dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan itu, yang meninggalkan kereta yang terguling dan puing-puing terbakar di belakangnya. Enam orang yang terluka sedang dalam kondisi kritis karena luka kepala dan luka bakar serius, melaporkan penyiar publik yang dimiliki negara, ERT, pada hari Kamis.

Sebagian besar penumpang yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah orang muda, kata rumah sakit setempat kepada ERT. Kecelakaan itu terjadi segera setelah akhir pekan libur.

Proses identifikasi korban masih berlangsung bersamaan dengan upaya pemulihan yang melibatkan petugas pemadam kebakaran dan paramedis, dengan fokus pada gerbong pertama kereta penumpang, kata otoritas Yunani.

"Rasa sakit telah berubah menjadi kemarahan"

Protes menargetkan kantor perusahaan kereta api Yunani, Hellenic Train, di Athena.
Protes menargetkan kantor perusahaan kereta api Yunani, Hellenic Train, di Athena.

Yunani memiliki catatan lemah dalam hal keselamatan penumpang kereta api dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa, dengan tingkat kematian kereta api tertinggi per juta kilometer kereta dari 2018 hingga 2020 di antara 28 negara di benua itu, menurut laporan 2022 dari Badan Kereta Api Uni Eropa.

Dalam sebuah pertemuan luar biasa, federasi pekerja kereta api Yunani memutuskan dengan bulat untuk meluncurkan mogok kerja 24 jam pada hari Kamis untuk menyoroti kondisi kerja yang buruk dan kekurangan staf yang kronis.

Protes menargetkan kantor perusahaan kereta api Yunani, Hellenic Train, di Athena.
Protes menargetkan kantor perusahaan kereta api Yunani, Hellenic Train, di Athena.

Serikat pekerja menuduh pemerintah federal "tidak menghormati" jalur kereta api karena menyebabkan kecelakaan tragis tersebut, mengatakan "lebih banyak staf tetap, pelatihan yang lebih baik, dan terutama penerapan sistem keamanan modern, selalu dibuang."

Secara terpisah, mogok kerja 24 jam lainnya diumumkan oleh pekerja metro Yunani, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan tragedi seperti ini."

Senin, 27 Februari 2023

Sulawesi Tengah Diguncang Gempa Magnitudo 5,5

Sulawesi Tengah Diguncang Gempa Magnitudo 5,5
Sulawesi Tengah Diguncang Gempa Magnitudo 5,5. Foto: Gempa bumi guncang 42 km Tenggara SIGI-SULTENG Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI. (Dok. BMKG)
SULTENG - Terjadinya gempa di Sulawesi Tengah dengan kekuatan Magnitudo 5,5 pada pukul 08.26.02 WIB. 

Hal tersebut disampaikan dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari Senin (27/2/2023). 

"Gempa Magnitudo 5,5," tulis BMKG dalam keterangan tertulis.

Gempa tepatnya terjadi di titik 1,59LS, 120,21BT atau 42 km Tenggara Sigi dan 64 km Poso Sulawesi Tengah dengan ingkat kedalaman gempa adalah 10 km.

BMKG menyarankan agar masyarakat tetap tenang namun waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi serta cermat dalam menanggapi informasi yang muncul.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Editor: Yakop

Minggu, 26 Februari 2023

Kisah Para Pejuang Mitigasi Bencana: Dari Olokan Sampai Dianggap “Sok Jadi Tuhan”

Kisah Para Pejuang Mitigasi Bencana: Dari Olokan Sampai Dianggap “Sok Jadi Tuhan”
Anak-anak sekolah di Kota Padang diajak berlatih menghadapi gempa dan tsunami oleh KOGAMI (Courtesy KOGAMI)
JAKARTA - Tinggal di kawasan yang berpotensi gempa dan tsunami, masyarakat Indonesia diharapkan tahu cara untuk memitigasi bencana tersebut. Sejumlah individu pun tergerak untuk memberdayakan komunitasnya agar siap siaga. Akan tetapi, masih ada sebagian orang yang enggan terlibat.

Masih jelas dalam ingatan Anis Faisal Reza kejadian empat tahun yang lalu. Warga Desa Panggarangan, Lebak, Banten, mengolok-oloknya ketika ia mendirikan tenda posko kesiapsiagaan fenomena La Nina. Anis, yang akrab disapa Abah Lala, adalah pendiri Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), komunitas siaga bencana di desa tersebut.

"Ada aja yang iseng, 'Pak, memang tsunaminya jadi?' Kenyinyiran-kenyinyiran itu banyak sekali," ujarnya.
Masjid Raya Banda Aceh pasca tsunami 26 Desember 2004 (foto: dok. VOA/Eva M.).
Masjid Raya Banda Aceh pasca tsunami 26 Desember 2004 (foto: dok. VOA/Eva M.).

Sementara di Padang, Sumatra Barat, Patra Rina Dewi tergerak untuk menjadi seorang relawan pascatsunami Aceh. Patra, yang biasa dipanggil Uni, terkekeh saat menceritakan kembali pengalamannya pada tahun 2005. Saat itu, ia dihardik warga yang marah karena mengampanyekan bahaya tsunami dari pintu ke pintu.

“Kita tuh sampai dikejar sama parang, sama masyarakat, hehehe… [Mereka bilang] ‘Apa kalian? Memang bidang ilmu kalian apa? Sok-sok jadi Tuhan…” tuturnya, meniru ucapan warga.

Kini ia tertawa mengingatnya. Ia paham mengapa warga enggan diedukasi saat itu. Selain masih trauma dengan pemberitaan tsunami Aceh yang memilukan, mereka juga tidak percaya pada Patra dan rekan-rekannya yang sekonyong-konyong datang dan bicara tentang gempa dan tsunami sementara tak memiliki latar belakang pendidikan mengenai hal itu. Itu sebabnya ia kemudian mendirikan Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI) pada pertengahan 2005.

Berkompromi dengan Rasa Takut

Sembilan tahun lalu, Anis yang seorang aparatur sipil negara dipindahtugaskan dari Pandeglang ke kawasan pesisir Lebak selatan. Ia membawa serta keluarganya untuk tinggal di Desa Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten. Seperti yang sudah-sudah, ia mempelajari daerah tempat tinggal barunya tersebut.

“Pusat logistik, pusat pemerintahan Lebak selatan, puskesmas, pasar, semuanya ada di pesisir,” ungkapnya saat berbicara kepada VOA.

Suatu hari, dari artikel di sebuah majalah terkemuka, sang istri memberitahunya tentang potensi gempa besar di selatan pulau Jawa. Kabar itu bukan saja membuatnya terkejut, tapi juga membuat sang istri cemas bukan main.

“Sejak baca artikel itu kehidupan berubah,” ungkap Anis. “Kami tinggal dengan kekhawatiran bahwa sewaktu-waktu bisa terjadi gempa besar yang berpotensi tsunami.”

Alhasil, bayang-bayang gulungan ombak menerjang ia dan keluarganya terus melekat di dalam benak. Apalagi sekolah kedua anaknya berada persis di pinggir pantai.

Setahun kemudian, ia akhirnya memutuskan untuk “bernegosiasi dengan ketakutan”nya dan melakukan sesuatu.

Ia dan seorang kawan lantas membuat rencana untuk membangun jejaring radio komunikasi yang bisa membantu masyarakat desa tetap terhubung dalam kondisi darurat ketika bencana terjadi. Jaringan itu berdiri tahun 2018 dengan membangkitkan lagi komunitas radio setempat yang sudah lama tidak aktif.

Anis tidak berhenti di situ. Setelah dipertemukan dalam berbagai kesempatan dengan beberapa pihak, dari lembaga pemerintahan seperti BNPB dan BMKG, hingga LSM UInspire Indonesia dan akademisi ITB, Anis akhirnya mendirikan komunitas Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) pada tahun 2020.

“Saya rekrut teman-teman yang satu pemikiran,” ujarnya.

Meski demikian, nyatanya tidak mudah mencari relawan yang mau membantu komunitasnya mengampanyekan kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami di desa. Banyak masyarakat yang mengira ada upah yang bisa diperoleh dari kegiatan tersebut.

“Ternyata mereka belum paham kerelawanan itu adalah kerja kemanusiaan yang tanpa ada imbalan,” kata Anis. “Akhirnya dari puluhan relawan yang mendaftar, tersisa sangat sedikit."

Sekarang ia hanya berdelapan mengelola komunitas tersebut: dirinya, sang istri, kedua anaknya yang masih duduk dibangku SD dan SMP, dua relawan usia SMA serta dua relawan pegawai kantoran.

“Silakan bayangkan betapa sulitnya, hehehe,” imbuhnya. “Tapi nggak masalah, lanjut terus.”

Sejak berdiri, komunitasnya telah melakukan berbagai kegiatan bersama pihak-pihak lain, dari sosialisasi ancaman dan mitigasi tsunami ke sekolah-sekolah, melakukan survei literasi kebencanaan, hingga simulasi evakuasi tsunami di Desa Panggarangan.

‘Mau Kayak di Aceh Atau Berbuat Sesuatu?’

Patra terjun ke Aceh sebagai sukarelawan pada awal tahun 2005 untuk membantu kondisi pascatsunami di Serambi Mekah. Tetapi kesadarannya untuk mengampanyekan kesiapsiagaan tsunami baru muncul setelah para relawan asing yang mengajaknya ke Aceh dulu mengajukan satu pertanyaan: “Kalian mau membiarkan masyarakat kalian meninggal seperti di Aceh atau berbuat sesuatu?”

Pertanyaan itu muncul setelah artikel sebuah majalah terkemuka saat itu menyebut Kota Padang sebagai kota paling rawan tsunami di dunia.

Patra, yang sulit melupakan kemungkinan terjadinya bencana tersebut, bersama rekan-rekannya memilih untuk berbuat sesuatu. Mereka mulai belajar cara membuat peta evakuasi tsunami, bagaimana cara mengevakuasi warga, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut.

Mereka juga bekerja sama dengan sekelompok profesional dari kalangan pemerintahan dan akademisi yang kala itu sudah sadar akan potensi tsunami di Padang. “Kalau begitu kita bersatu aja. Kami jadi pemikirnya, kalian eksekusinya,” ungkap Patra menirukan ajakan kelompok profesional itu.

Tanpa nama dan dengan perangkat sederhana, Patra dan kawan-kawannya kemudian melakukan kampanye. Mereka mengetuk rumah warga satu demi satu, memperkenalkan diri sebagai relawan untuk mensosialisasikan ancaman tsunami.

Namun, tak disangka, gerakan itu justru memancing amarah warga. Patra melihat orang-orang berusaha menyangkal potensi tsunami di kota tempat mereka tinggal. Bagaimanapun, beberapa bulan sebelumnya tsunami dahsyat yang tergolong salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah modern baru saja menerjang sisi utara pulau itu. Ia paham, warga masih trauma.

Di luar itu, ia juga sadar kehadiran mereka yang tak jelas asal-usulnya membuat warga jadi curiga. “Saya master biologi, tiba-tiba ngomongin gempa tsunami. Yang lain lulusan ekonomi, ada yang guru… Nggak matching banget, nggak ada background kegempaan dan tsunami.”

Itu sebabnya Patra dan rekan-rekannya akhirnya mendirikan Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI) pada tahun 2005. “Kalau kayak gitu masyarakat nggak akan marah,” ujarnya.

Sejak saat itu, kegiatan mereka lebih terstruktur dan terukur. Mereka memasang baliho-baliho berisi imbauan dan materi edukasi di berbagai sudut kota. Perlahan-lahan masyarakat mulai mau menerima informasi yang dibagikan dan mengakui bahaya yang mereka hadapi, hingga pada satu titik mau ikut serta dalam simulasi evakuasi.

“Kalau sekarang masyarakat sudah hampir semuanya mulai memahami kalau mereka memang berada di daerah rawan tsunami, karena kita sudah pernah kena gempa: 12 September 2007 [gempa] besar di atas 7 [magnitudo], 13 September 2007, dua hari berturut-turut itu di atas 7 [magnitudo]. Kemudian 30 September 2009 besar juga 7.9 [magnitudo] kan, seribu lebih yang meninggal di Sumatra Barat. Kesadaran itu sudah mulai terbentuk.”

Dalam 17 tahun terakhir, KOGAMI telah melakukan berbagai hal bersama mitra-mitranya, baik dari pemerintah seperti LIPI, maupun entitas nonpemerintah seperti UNESCO, Universitas Andalas dan organisasi kemanusiaan Mercy Corps International. Mereka melakukan advokasi pembentukan peraturan daerah Kota Padang tentang penanggulangan bencana, advokasi peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang program satuan pendidikan aman bencana, membentuk kelompok siaga bencana percontohan, mengadakan sosialisasi dan simulasi evakuasi tsunami, hingga menjadi pembicara untuk berbagai pertemuan tentang mitigasi tsunami di luar Indonesia.

Pada 26 Desember 2022 lalu, bertepatan dengan peringatan 18 tahun tsunami Aceh, Kelurahan Lolong Belanti dan Kelurahan Purus di Kota Padang, yang didampingi KOGAMI dan mitra lainnya, menerima pengakuan Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO (IOC-UNESCO) sebagai Komunitas Siap Tsunami (Tsunami Ready Community).

Komunitas Siap Tsunami

Pengakuan yang sama juga telah diberikan kepada tujuh komunitas lainnya di Indonesia, termasuk masyarakat Desa Panggarangan di Lebak, Banten, yang dipelopori GMLS.

Pengakuan IOC-UNESCO itu diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang telah memenuhi dua belas indikator komunitas siaga tsunami yang sudah ditetapkan. Dalam aspek penilaian, suatu komunitas harus sudah memiliki peta bahaya, memperkirakan jumlah orang yang ada di daerah rawan, serta mendaftar sumber daya ekonomi, infrastruktur, politik dan sosial yang ada di wilayah masing-masing.

Dalam aspek kesiapsiagaan, masyarakat harus memiliki peta evakuasi tsunami yang mudah dipahami, memasang rambu-rambu dan papan informasi yang bisa dilihat siapa saja, menyebarluaskan materi kesiapsiagaan tsunami, menggelar sosialisasi setidaknya tiga kali setahun, serta mengadakan simulasi evakuasi tsunami minimal dua tahun sekali.

Sementara dalam aspek respons, rencana tanggap darurat tsunami suatu komunitas harus sudah disepakati bersama, komunitas mampu mengelola operasi tanggap darurat, serta adanya sarana dan prasarana untuk bisa menerima sekaligus menyebarluaskan peringatan dini tsunami kepada masyarakat setiap saat.

“Jadi, kami membangun rasa tanggung jawab untuk melakukan upaya pengurangan risiko tsunami dan kesiapsiagaan tsunami di masyarakat,” ungkap Ardito M. Kodijat, Kepala Pusat Informasi Tsunami Samudera Hindia (IOTIC) IOC-UNESCO, kepada VOA. “Tanggung jawab untuk mempertahankan keberlanjutan tingkat kesiapsiagaan itu harus dijaga oleh masyarakat.”
GMLS menggelar simulasi evakuasi tsunami di Desa Panggarangan, Lebak, Banten (Courtesy GMLS)

Ardito menjelaskan, program lembaganya itu bersifat sukarela. Komunitas yang sudah membangun kapasitas kesiapsiagaan dan memenuhi seluruh indikator Tsunami Ready Community dapat mengajukan diri kepada National Tsunami Ready Board (NTRB) untuk dipertimbangkan.

Meski tidak diganjar dengan dukungan finansial, status ‘siap tsunami’ yang disematkan kepada suatu komunitas, menurutnya, akan memberi motivasi bagi komunitas lain untuk mengikuti jejaknya. Hal itu akan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat yang lebih luas, karena bagaimanapun juga, “kesiapsiagaan satu desa akan terpengaruh oleh ketidaksiapsiagaan desa sebelahnya, karena tsunami itu kan tidak hanya menarget satu desa saja,” imbuhnya.

Di samping itu, status itu bisa membuat suatu komunitas memiliki daya tawar lebih tinggi saat menjajaki kesempatan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengetuai NTRB, dewan nasional siap tsunami. Mereka bertugas mendampingi, meninjau sekaligus memberikan penilaian terhadap komunitas yang mengajukan diri untuk menjadi komunitas siap tsunami.

Champion

Selain program yang digagas IOC-UNESCO, BMKG juga menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) untuk melatih kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami. Sejak 2015, program itu sudah diselenggarakan di 114 lokasi. Masih ada program-program pemerintah lain – Desa Tangguh Bencana (Destana) dari BNPB atau Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kementerian Sosial RI – yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana alam secara umum.

Akan tetapi, BMKG mengaku kesiapsiagaan masyarakat masih harus lebih ditingkatkan.

“Masih sangat jauh,” kata Suci Dewi Anugrah, koordinator penyiapan tsunami ready dari BMKG. “Dari 5744 desa yang rawan tsunami [di Indonesia], sementara kita baru edukasi 114 lokasi.”

Keterbatasan anggaran hingga banyaknya daerah rawan menjadi alasan upaya itu belum optimal, menurut Suci. Itu sebabnya metode training on trainers (TOT), alias pelatihan terhadap pelatih, digalakkan agar edukasi mitigasi itu bisa disebarluaskan.

Suci sendiri menyebut sosok-sosok seperti Anis dan Patra sebagai “champion,” alias pejuang. Menurutnya, pendekatan ke masyarakat akan lebih mengena jika dilakukan oleh anggota komunitas itu sendiri, karena dianggap lebih memahami karakter warga setempat dan bisa melakukan upaya secara lebih intensif.

“Seperti di Lebak itu, dia masuk lewat dongeng-dongeng, petuah-petuah nenek moyang mereka zaman dulu, cerita terkait Caah Laut. Mungkin Caah Laut itu sebetulnya fenomena tsunami,” tuturnya. “Kan kita nggak tahu nih [cerita ini] kalau orang-orang kementerian/lembaga yang ada di pusat […] Tapi kalau orang daerah, mereka tahu apa yang sudah ada, yang jadi pesan moral dari cerita-cerita nenek moyangnya.”

Suci mengingatkan, kesiapsiagaan itu amat penting mengingat empat puluh persen pesisir pantai Indonesia berada di wilayah rawan tsunami. Belum lagi, kapan tsunami terjadi tidak dapat diprediksi.

“Meskipun jarang – tsunami itu bencana yang jarang terjadi – tapi di Indonesia ini frekuensinya cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain. Dari [tahun] 1600 sampai 2021 kita mengalami 246 tsunami, meskipun tidak semuanya berdampak signifikan,” ujarnya. “Tetapi ketika dia berdampak signifikan, korbannya bisa sangat banyak melebihi bencana lainnya.”

Tsunami Aceh pada 2004, atau disebut juga sebagai tsunami Samudera Hindia, menewaskan lebih dari 200.000 orang di empat belas negara, termasuk Indonesia. Tsunami itu diawali gempa di atas 9 magnitudo.

Dua tsunami terakhir yang menerjang Indonesia terjadi pada tahun 2018, yaitu tsunami Palu, yang menewaskan sekitar 2.000 orang, dan tsunami Selat Sunda, yang menewaskan sekitar 400 orang. Tsunami Palu diawali oleh gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang disusul dengan peristiwa likuifaksi, sedangkan tsunami Selat Sunda terjadi akibat longsor bawah laut setelah erupsi Gunung Anak Krakatau.

Menurut Katalog Desa/Kelurahan Rawan Tsunami yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2019, terdapat 1.013 desa yang tergolong rawan tinggi tsunami dan 4.731 desa yang rawan sedang di Indonesia. [rd/ka/ab]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Kamis, 23 Februari 2023

Tulang manusia di dalam mobil cocok dengan pria Georgia yang hilang sejak 1976

Tulang manusia di dalam mobil cocok dengan pria Georgia yang hilang sejak 1976
Foto: Mayor Terry "Tj" Wood/Chambers County Sheriff's Department via AP, File.
LAGRANGE, GA — Sheriff Georgia mengungkapkan Tulang manusia yang ditemukan di dalam mobil yang terendam di dekat garis negara bagian Georgia-Alabama pada 2021 telah dicocokkan dengan seorang mahasiswa yang telah hilang selama 47 tahun.

Kyle Clinkscales , 22, dari LaGrange, menghilang pada bulan Januari 1976 setelah meninggalkan klub Georgia tempat dia bekerja.

Penyelidik mendapat kasus ini pada Desember 2021, ketika seseorang melihat sebuah mobil di sungai Alabama yang keruh. 

Ford Pinto tahun 1974 yang ditarik dari air adalah milik Clinkscales, dan beberapa barangnya masih ada di dalam. Begitu pula sekitar 50 tulang, termasuk bagian dari tengkorak.

Kantor Sheriff Troup County James Woodruff mengumumkan dalam sebuah pernyataan hari Minggu bahwa tes forensik oleh Biro Investigasi Georgia dan FBI telah menyimpulkan bahwa tulang yang ditemukan di dalam mobil lebih dari setahun yang lalu adalah sisa-sisa Clinkscales.

“Saat ini belum ada laporan resmi yang diselesaikan atau dirilis oleh GBI terkait dengan penyebab kematiannya,” menurut pernyataan sheriff.

Juru bicara GBI Nelly Miles mengkonfirmasi Rabu bahwa penyelidik belum menentukan bagaimana Clinkscales mati atau apakah ada orang lain yang terlibat.

Pada tahun 2006, Jimmy Earl Jones mengaku bersalah membuat pernyataan palsu kepada pihak berwenang tentang kematian Clinkscales dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara. 

Jones telah memberi tahu penyelidik bahwa Clinkscales ditembak mati oleh orang lain, tetapi dia memberikan laporan yang bertentangan yang menurut jaksa tidak jelas untuk mengungkap kebenaran.

Pete Skandalakis, mantan jaksa wilayah yang menuntut Jones, mengatakan setelah mobil Clinkscales ditemukan bahwa "penjelasan yang paling masuk akal" atas kematiannya adalah karena dia tidak sengaja keluar dari jalan raya.

Editor: Yakop

Selasa, 21 Februari 2023

Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk

Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk
Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk.
SEKADAU, KALBAR – Sebuah jembatan di desa Sungai Tapah, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalbar Ambruk, selasa (21/2/2023). 

Penyebabnya ambruk jembatan tersebut dikarena tertimpa batang pohon mentawa yang tumbang. 

Jembatan yang di bangun pada masa Sekadau masih bergabung dengan Kabupaten Sanggau itu pernah direhab. 

Seorang warga di Kecamatan Belitang Hulu, Tri mengatakan, jembatan penyeberangan sungai Ngaring  yang ambruk disebabkan tertimpa pohon mentawa. 

Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk
Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk.
"Itu penyebab nya tertimpa pohon mentawa di samping jembatan," kata Tri. 

Terlebih lagi, kata Tri, jembatan itu sudah memang tua, dibangun masih kabupaten sanggau dulu.

"Kalau tak salah pernah direhab," ungkap Tri. 

Tri menjelaskan, pohon tersebut memang mau tumbang ke arah jembatan.

"Ya di tebang lah sekalian oleh  warga setempat. Kalau tak salah sih, karena pohon itu tidak mampu di tarik pakai tali," jelas Tri. 

Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk
Jembatan di Desa Sungai Tapah Belitang Hulu Ambruk.
Sementara, warga setempat membuat jembatan darurat menggunakan perahu besar. 

Hal itu supaya warga hingga anak sekolah bisa menyeberangi sungai Ngaring. 

Editor: Ery

Senin, 20 Februari 2023

Dua WNI di Dyarbakir Ditemukan Meninggal Pasca Gempa Bumi, Korban Bekerja Sebagai Terapis Spa Profesional

Dua WNI di Dyarbakir Ditemukan Meninggal Pasca Gempa Bumi, Korban Bekerja Sebagai Terapis Spa Profesional
Dua warga ngara Indonesia di Diyarbakir, Turki, menjadi korban tewas dalam gempa bumi di negara itu dua pekan lalu, menambah korban tewas menjadi empat orang. (Foto: Courtesy/KBRI Ankara)
JAKARTA - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Diyarbakir, Turki, menjadi korban tewas dalam gempa bumi di negara itu dua pekan lalu, menambah korban tewas menjadi empat orang.  

Dua warga negara Indonesia (WNI) di Dyarbakir, Turki, yang pasca gempa bumi belum berhasil dikontak oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal.

Kedua WNI tersebut adalah Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali. Keduanya ditemukan pada Jumat (17/2) di antara reruntuhan Apartemen Galeria di Dyarbakir.

Mereka adalah pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai terapis spa profesional di Dyarbakir. Apartemen tempat mereka tinggal hancur total akibat gempa. Secara keseluruhan 89 orang penghuni apartemen itu tewas.
Dua WNI di Dyarbakir Ditemukan Meninggal Pasca Gempa Bumi, Korban Bekerja Sebagai Terapis Spa Profesional
Salat jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turki. (Foto: Courtesy/KBRI Ankara)
Sebelumnya, pada 16 Februari 2023, tim gabungan KBRI dan INASAR (BASARNAS) yang dipimpin langsung oleh Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, telah berangkat menuju Diyarbakir untuk melakukan pencarian kedua WNI tersebut. Dalam proses pencarian di lokasi apartemen tersebut, tim gabungan itu berkoordinasi dengan AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki).

Segera setelah kedua jenazah ditemukan, dilakukan proses identifikasi dengan dukungan tim DVI Polri yang berada di Hatay.

Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, telah menyampaikan langsung kabar duka itu kepada keluarga di Indonesia.

"Kita semua sangat berduka cita. Insyaallah dengan telah terkonfirmasinya jenazah kedua saudara kita, KBRI Ankara dan Kementerian Luar Negeri akan segera mengupayakan pemulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing,” ujarnya.

Saat ini tim KBRI sedang melakukan pemulasaraan jenazah untuk kemudian dibawa dari Diyarbakir ke Adana dan selanjutnya dipulangkan ke Tanah Air. Jenazah akan diberangkatkan dari Adana ke Jakarta pada 22 Februari 2023.

Ratusan WNI Masih Bertahan di Lokasi Gempa

Ada sekitar 500 WNI yang berada di sekitar lokasi gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo itu. Sebanyak 128 orang sudah berhasil dievakuasi dari lokasi gempa, tetapi sekitar 350 lainnya masih berada di berbagai tempat penampungan di sekitar lokasi gempa. Dari jumlah itu 10 orang mengalami luka berat.

Dengan penemuan dua jenazah WNI di Diyarbakir, jumlah korban WNI yang tewas kini menjadi empat orang.

Dalam perkembangan lainnya, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul juga menerima sejumlah laporan bahwa seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII),Yogyakarta, berinisial ARP yang hingga kini juga tidak dapat dikontak. Ia dilaporkan melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia, pada 4 Februari dalam rangka tugas kampus, dan seharusnya kembali pada pada 12 Februari melalui Istanbul dengan penerbangan Turkish Airlines.

“Terakhir berkontak pada Minggu, 12 Februari 2023 kemarin. Saat itu posisi beliau berada di Bandara Oslo,” ucap istri ARP dalam pesan Whatsapp yang diterima KBRI Ankara.

Segera setelah menerima informasi tersebut, KJRI Istanbul melakukan komunikasi formal dan informal dengan sejumlah otoritas terkait di Istanbul guna mencari petunjuk kemungkinan keberadaan yang bersangkutan.

“KJRI sudah menghubungi imigrasi dan otoritas bandara untuk meminta sejumlah informasi yang bisa menjadi petunjuk kemungkinan keberadaan yang bersangkutan. Selain itu KJRI juga Sudah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul,” ujar Konsul Jenderal RI Istanbul, Imam Asyari.

Banyak yang berspekulasi ARP menjadi korban gempa, tetapi Dubes Lalu Muhamad mengatakan ada banyak kemungkinan terkait kehilangan tersebut. Apalagi belum bisa dipastikan apakah yang bersangkutan masih berada di Oslo atau sudah di Istanbul. Kecil kemungkinan ARP menjadi korban gempa karena ia baru menuju ke Turki pada 12 Februari, sedangkan gempa terjadi pada 6 Februari.

Korban Tewas Gempa Tembus 45.000 Orang

Hingga laporan ini disampaikan lebih dari 40.000 orang di Turki dan hampir 5.000 lainnya di Suriah tewas dalam dua gempa bumi itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan jumlah korban di Suriah bisa jadi lebih besar karena banyak wilayah terpencil yang belum dapat diakses, baik karena hancurnya jalan dan bangunan, maupun karena masih terus berkobarnya perang saudara.

Kantor berita Associated Press melaporkan tim SAR berhasil mengevakuasi sepasang suami-istri dan anak mereka yang berusia 12 tahun dari reruntuhan apartemen di Antakya, ibu kota provinsi Hatay, pada hari ke-13 operasi pencarian.

Stasiun televisi lokal melaporkan ketiganya segera dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit setelah terjebak puing-puing reruntuhan selama lebih dair 296 jam. Namun sang anak meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

Associated Press juga melaporkan Christian Atsu, pesepak bola profesional asal Ghana yang bermain di klub Chelsea dan Newcastle pada Liga Premier lalu, juga tewas dalam gempa bumi di Turki. 

Tim SAR menemukan jenazah Atsu di antara puing reruntuhan gedung apartemen mewah setinggi 12 lantai di Antakya di mana ia tinggal.

Atsu bergabung dengan klub Turki Hatayspor pada September lalu dan membukukan kemenangan bagi tim baru itu dalam pertandingan melawan Kasimpasa SK pada 5 Februari, hanya beberapa jam sebelum gempa mengguncang sebagian Turki pada 6 Februari. [fw/em]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda