Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Juli 2024

Diduga Akibat Jalan Licin, 1 Unit Bis DAMRI Tergelincir Hingga Mengundang Kemacetan

Foto: Polisi urai kemacetan di sungai kunyit. 

SEKADAU - Kemacetan lalu lintas terjadi di Jalan Sanggau-Sekadau, tepatnya di Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Sekadau Hilir, sejak Sabtu (6/7/2024).

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, melalui Plh Kasat Lantas IPDA Alexander Aldo, menjelaskan bahwa kemacetan ini disebabkan oleh adanya perbaikan jalan di lokasi tersebut.

Petugas Satlantas Polres Sekadau bersama anggota Polsek Sekadau Hilir telah berupaya mengurai kemacetan sejak hari Sabtu hingga dini hari tadi, dengan menutup jalur secara bergantian untuk melancarkan arus lalu lintas dari dua arah.

Kemacetan semakin parah akibat adanya bus yang tergelincir dan melintang di jalan, akibat jalan licin dampak dari timbunan tanah proyek perbaikan jalan di lokasi tersebut.

Kejadian ini terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari, dan menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah terhenti total. Akibatnya, kemacetan panjang pun tak terhindarkan.

"Sejak pukul 20.00 WIB malam, anggota kami telah melakukan pengaturan lalu lintas sampai pada pukul 24.00 WIB dini hari, arus lalu lintas masih bisa diuraikan. Terjadinya macet total sekitar pukul 02.00 WIB karena ada bus Damri yang tergelincir dan melintang di jalan," jelas IPDA Aldo, Minggu 7 Juli 2024.

Untuk mengatasi hal ini, petugas Polres Sekadau kemudian menuju ke PT. MPE guna meminta bantuan alat berat untuk mengevakuasi bus dari badan jalan.

"Pukul 03.00 WIB, anggota kami sudah di PT. MPE untuk meminta bantuan ekskavator dari perusahaan guna proses evakuasi bus, namun belum ada operatornya," kata IPDA Aldo.

Proses evakuasi bus kemudian dilakukan menggunakan ekskavator pada pagi tadi dan baru selesai sekitar pukul 09.40 WIB. Hingga saat ini, petugas Satlantas dan Regu Siaga Polres Sekadau bersama Polsek Sekadau Hilir masih standby untuk menguraikan kemacetan panjang di lokasi tersebut.

"Kami terus berupaya agar kemacetan segera terurai dan arus lalu lintas kembali normal," ujar IPDA Aldo.

"Kami mengimbau kepada pengendara untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas di lapangan, serta berhati-hati saat melintasi jalan yang masih dalam perbaikan untuk menghindari kecelakaan," imbaunya.

Jumat, 28 Juni 2024

Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik

Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik
Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik.
KUBU RAYA – Sebuah tragedi terjadi di Desa Lintang Batang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (27/6/2024). 

Seorang pekerja bangunan, Matsuki (61), warga Kecamatan Sungai Raya, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat memperbaiki atap gudang sawmil mini di salah satu toko bangunan.

Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik
Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik.
Peristiwa naas ini bermula ketika Matsuki sedang melakukan pengukuran jarak kayu untuk memasang atap sawmil mini. 

Meteran (alat ukur) yang digunakannya bersentuhan dengan kabel listrik beraliran tinggi. Meskipun segera dilarikan ke Puskesmas Lingga, nyawa Matsuki tidak dapat diselamatkan.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, S.I.K., S.H., M.H., melalui Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, mengonfirmasi kejadian tersebut. 

Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik
Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik.
"Korban tersengat aliran listrik saat meteran berbahan seng yang digunakannya menyentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN," jelas Ade, Jumat (28/6).

"Setelah tersengat listrik, korban terkapar di atas atap bangunan gudang yang tingginya sekitar 4 meter."

"Beberapa saksi kemudian naik untuk mengevakuasi korban dan segera membawanya ke Puskesmas Lingga untuk mendapatkan pertolongan medis," tambahnya. 

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Matsuki dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi karena telah merelakan dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Saat ini, Matsuki telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Meskipun demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini.

Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik
Pekerja Bangunan di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik.
Ade mengimbau kepada seluruh warga, terutama para pekerja bangunan, untuk selalu memastikan keamanan diri saat bekerja.

"Kami dari Polres Kubu Raya mengimbau kepada seluruh warga, khususnya para pekerja bangunan, untuk selalu memastikan keamanan diri saat bekerja, sehingga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," ungkapnya.

Minggu, 23 Juni 2024

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak
Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak. (Gambar ilustrasi)
LANDAK – Kejadian memilukan terjadi di Sungai Landak, Dusun Kota Baru, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, pada Minggu (23/06/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Seorang pemancing, yang diketahui bernama Dandi (20), diduga jatuh dan tenggelam saat sedang memancing di hulu Teluk Ampar, wilayah Kota Baru, Desa Sebirang.

Kapolres Landak, AKBP I Nyoman Budi Artawan, melalui AKP Prambudi mengungkapkan informasi awal yang diterima dari pesan singkat WhatsApp dari Kades Pak Mayam Pajar. Pesan tersebut disampaikan kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa, yang kemudian dilaporkan lebih lanjut.

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak
Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak.
"Pada hari Minggu, 23 Juni 2024 sekitar pukul 09.00 WIB, ada kejadian di hulu Teluk Ampar wilayah Kota Baru, seorang pemancing hilang saat memancing di perahu yang digunakan. Berdasarkan informasi dari kawan-kawannya, Hafdul Heri dan Roni Apriansyah, korban hilang saat memancing di hulu Teluk Ampar wilayah Kota Baru, Desa Sebirang," jelas Prambudi.

Kejadian bermula saat Hafdul Heri dan Roni Apriansyah, teman-teman yang bersama Dandi, mendengar suara benda jatuh ke sungai yang diikuti dengan gelombang berbentuk pusaran bulat di air Sungai Landak. Setelah itu, mereka segera mencari di sekitar sampan dan di sungai, namun korban tidak ditemukan. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat sekitar Desa Sebirang.

Identitas korban yang hilang diketahui sebagai berikut: Nama: Dandi, Umur: 20 tahun, Alamat: Kuala Ambawang, Gang Manunggal Nomor 18

"Atas informasi tersebut, saya memerintahkan Bhabinkamtibmas Desa Pak Mayam dan anggota untuk mengecek kebenaran kejadian tersebut dan melaporkan secara detail," ujar Kapolsek.

Kapolsek juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak guna membantu pencarian korban yang diduga terjatuh ke sungai. 

Hingga berita ini diturunkan, pencarian korban masih terus dilakukan. Pihak berwenang berharap agar masyarakat sekitar dapat memberikan informasi apapun yang bisa membantu proses pencarian.

Kamis, 13 Juni 2024

Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau

Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Gambar ilustrasi)
Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Gambar ilustrasi)
SEKADAU – Warga Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau digemparkan dengan penemuan sesosok jenazah laki-laki di Jalan Keling Kumang pada Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. 

Jenazah tersebut diketahui bernama Zulkifli, seorang pria berusia 66 tahun yang baru beberapa bulan tinggal di daerah tersebut.

Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
Kapolres Sekadau, AKBP Dr. I Nyoman Sudama melalui Kasi Humas Polres Sekadau, AKP Agus Junaidi, mengungkapkan bahwa Zulkifli bukan merupakan warga asli Sekadau. 

"Menurut keterangan tetangga, Zulkifli baru berdomisili di Sekadau sekitar bulan April 2024 dan tinggal sendirian tanpa keluarga. Ia bekerja sebagai tukang dalam pembangunan seminari di Jalan Merdeka Selatan, Desa Sungai Ringin," ungkap AKP Agus Junaidi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, terakhir kali Zulkifli terlihat dalam keadaan hidup adalah pada Rabu (12/6) malam.

Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
"Tetangga terakhir mendengar Zulkifli batuk-batuk pada hari Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB, dan pada keesokan harinya, Zulkifli ditemukan meninggal dunia," jelas AKP Agus.

Setelah menerima laporan dari warga, tim Inafis Sat Reskrim Polres Sekadau bersama Sat Samapta dan Polsek Sekadau Hilir segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi jenazah. 

Dari hasil identifikasi awal, diduga kuat Zulkifli meninggal dunia karena sakit.

"Untuk penyerahan jenazah, saat ini pihak kepolisian telah menghubungi keluarga korban yang tercatat sebagai warga Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya," tambah AKP Agus.

Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
Penemuan Jenazah Laki-laki di Jalan Keling Kumang, Desa Sungai Ringin Sekadau. (Go-Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
Penemuan jenazah ini menjadi perhatian warga sekitar, mengingat Zulkifli baru beberapa bulan menetap di Sekadau.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga untuk proses lebih lanjut terkait penyerahan jenazah dan penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan.

Warga Desa Sungai Ringin diimbau untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait penyebab kematian Zulkifli sampai ada hasil resmi dari pihak berwenang. Sementara itu, aparat kepolisian akan terus melakukan pemantauan dan pengamanan di sekitar lokasi penemuan jenazah.

Kamis, 06 Juni 2024

Tiga Hari Tersesat di Rawa, Pria Gangguan Jiwa Diselamatkan Polisi Ketapang

Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
KETAPANG - Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. 

Aksi penyelamatan ini terjadi setelah polisi menerima laporan dari masyarakat mengenai keberadaan pria tersebut di tengah semak-semak rawa.

Kapolres Ketapang, AKBP Tommy Ferdian, S.I.K., M.Sc. (Eng) melalui Kapolsek Delta Pawan, IPDA Chepry Perahera, S.H., menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal pada Rabu (5/6/2024) sekitar pukul 13.15 WIB. 

Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
Saat itu, anggota Polsek Delta Pawan yang sedang piket jaga mako menerima informasi dari salah satu warga tentang adanya pria tanpa identitas di semak-semak rawa.

"Ada pria tanpa identitas di semak-semak rawa, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, itu dilaporkan," jelas IPDA Chepry.

Merespons laporan tersebut, IPDA Chepry bersama salah satu Bhabinkamtibmas segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pria tersebut kemudian dibawa ke rumah salah satu warga setempat untuk dimintai keterangan.

"Di sana kita beri makan dan minum, serta mencoba berkomunikasi, tapi sulit," kata IPDA Chepry.

Setelah berkoordinasi dengan warga sekitar, diketahui bahwa pria tersebut telah berada di semak-semak rawa selama tiga hari tanpa mengenakan baju.

Berdasarkan informasi dari warga, pria tersebut memiliki keluarga dan alamatnya diketahui berada di Desa Kalinilam, Kecamatan Delta Pawan.

"Dia tidak tahu tiba-tiba bisa sampai di semak-semak rawa, keluarganya juga tidak mengetahui keberadaannya karena hilang dan dicari tidak ketemu," kata IPDA Chepry.

Karena keluarga tidak mengetahui keberadaan pria tersebut, polisi kemudian mengantarnya pulang. "Alhasil, kami antar pria tersebut ke rumah keluarganya, dan keluarganya sangat berterima kasih atas ditemukannya pria tersebut," ujarnya.

Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa diselamatkan oleh Kapolsek Delta Pawan bersama Bhabinkamtibmas di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. (Humas Polda Kalbar/Borneotribun)
IPDA Chepry menambahkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi laporan warga dan mengimbau kepada keluarga untuk selalu memperhatikan anggota keluarga mereka agar kejadian serupa tidak terulang.

"Dari kejadian tersebut kami sangat mengapresiasi laporan warga dan kami juga menghimbau kepada pihak keluarga agar selalu memperhatikan keluarganya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Dengan tindakan cepat dan tanggap dari pihak kepolisian serta dukungan masyarakat, pria tersebut kini telah kembali ke keluarganya dengan selamat. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian dan kerja sama antara masyarakat dan aparat dalam menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan.

Dua Pengendara Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Merdeka Timur

Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir.
Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir. (Humas Polres Sekadau)
SEKADAU – Dua pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Rabu (5/6) malam sekitar pukul 21.20 WIB.

Kecelakaan tersebut melibatkan FB (16), yang mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih, dan ES (19), yang mengendarai sepeda motor Yamaha X Ride warna biru.

Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, melalui Plh Kasat Lantas IPDA Alexander Aldo, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir. (Humas Polres Sekadau)
Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir. (Humas Polres Sekadau)
"FB melaju dari arah Jalan Tamtama, Desa Sungai Ringin menuju Jalan Merdeka Timur. Saat melintasi di depan toko MR. DIY, Desa Mungguk, tiba-tiba muncul ES yang mengendarai sepeda motor Yamaha X Ride dari arah berlawanan dan berbelok ke kanan," ujar Aldo, pada Kamis (6/6/2024).

IPDA Alexander Aldo melanjutkan bahwa jarak yang terlalu dekat antara kedua pengendara membuat mereka tidak bisa menghindari tabrakan.

Pengendara Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir dibawa ke RSUD Sekadau. (Humas Polres Sekadau)
Pengendara Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir dibawa ke RSUD Sekadau. (Humas Polres Sekadau)
Akibat kecelakaan tersebut, FB mengalami luka lecet di lutut kanan dan luka robek di jari kaki kiri, sementara ES mengalami memar di pinggang.

"Kedua pengendara tersebut telah dibawa ke RSUD Sekadau untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan ringan," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aldo juga mengimbau kepada seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas saat berkendara di jalan raya. 

Pengendara Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir dibawa ke RSUD Sekadau. (Humas Polres Sekadau)
Pengendara Sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir dibawa ke RSUD Sekadau. (Humas Polres Sekadau)
"Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik dan lengkapi surat-surat kendaraan," pesannya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang perlunya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.

Sabtu, 01 Juni 2024

Bertahun Tahun Sakit, Warga Mulia Baru Ini Hanya Bisa Terbaring, Harapkan Belas Kasih

Bertahun Tahun Sakit, Warga Mulia Baru Ini Hanya Bisa Terbaring, Harapkan Belas Kasih
Kondisi Yusnita alias Yok (49) terbaring karena sakit diabetes akut pada kedua kakinya.
KETAPANG – Nasib pilu dialami Yusnita alias Yok (49) warga jalan Tentemak kelurahan Mulia Baru kecamatan Delta Pawan Ketapang bertahun tahun hanya bisa terbaring diatas kasur karna kedua kakinya tak bisa difungsikan akibat penyakit diabetes akut. 

Selain dia, ibu kandungnya yang berusia 80 tahun juga nasibnya tak jauh beda. 

Akibat penyakitnya itu, dia diceraikan istrinya. Anak lelakinya yang berumur 9 tahun harus putus sekolah. Dan kini, dirinya hanya pasrah atas keadaan. 

"Istri saya minta xerai itu sejak saya sakit. Anak saya putus sekolah pas mau naik kelas 3 SD karena belum bayar uang sekolah. Lupa dah saya sebabnye," katanya saat dijumpai di rumahnya, Sabtu (01/06/24). 

Sehari hari, sumber untuk hidup tiga orang ini hanya andalkan pemberian dari tetangga dan warga sekitar. 

Ataupun dari kakak kandungnya yang masih mengurus kehidupan dia, anak, dan ibu kandungnya. 

Sedangkan untuk pengobatan penyakitnya, Yon mengaku hanya memakai obat alami pakai daun insulin. 

Dia mengatakan, bantuan pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH) dan BPJS gratis tidak ada didapatnya. 

Yok mengaku dulunya beberapa tahun lampau dia bekerja di sebuah perusahaan sebagai tanaga keamanan (Satpam). Sejak sakit, dia berhenti. 

"PKH atas nama ibu saya, nama saya tidak ada. Kalau BPJS waktu saya masih kerja ada ditanggung perusahaan, sekarang udah endak lagi," kata dia. 

Dia kini mengaku pasrah atas kondisinya sambil berharap pemerintah daerah memperhatikan kondisi Ia, ibu serta anaknya dan berharap pula dapat berobat teratur agar bisa sehat semula. 

""Biar saya bisa kembali mencari nafkah untuk merawat ibu dan kembali menyekolahkan anak saya," ucapnya. 

Penulis: Muzahidin

Rabu, 22 Mei 2024

Bencana Banjir dan Tanah Longsor Terjadi Di Dua Kecamatan Ngabang dan Jelimpo

Bencana Banjir dan Tanah Longsor Terjadi Di Dua Kecamatan Ngabang dan Jelimpo
Bencana Banjir dan Tanah Longsor Terjadi Di Dua Kecamatan Ngabang dan Jelimpo.
LANDAK – Ngabang, Intensitas curah hujan tadi malam membuat beberapa Desa di dua kecamatan Ngabang dan Jelimpo mengakibatkan terjadinya Banjir dan tanah longsor, berikut yang berhasil kami himpun, Rabu (22/05/2024). 

Kapolres Landak Akbp I Nyoman Budi Artawan, S.H.,S.I.K.,M.M melalui Akp Prambudi, S.H, mengatakan


Berdasarkan informasi, Hujan tersebut terjadi sejak Selasa malam (21/05/2024). Sekitar pukul 18.00 wib. Hujan dengan intensitas cukup tinggi di kedua wilayah tersebut membuat debit air Sungai meluap.

"Seperti di Desa Balai Peluntan Luapan air sungai menggenangi badan Jalan serta pemukiman warga Dusun Balai peluntan dengan ketinggian air berkisar antara 20 cm sampai dengan 30 cm, dan Untuk sementara belum ada warga yang mengungsi,” ungkap Prambudi 


"Untuk di Dusun Sui raya Desa Jelimpo terjadi bencana banjir dan tanah longsor sehingga mengakibatkan sebagian badan jalan tertutup material tanah, Satu buah Tiang listrik patah, Satu buah Tiang Telkom tumbang yang mengakibatkan aliran listrik padam, untuk banjir menggenangi rumah warga dengan kedalaman 10-50 cm." Ucap Prambudi lagi


"Untuk di kecamatan Ngabang banjir terjadi di Desa Raja adalah di Dusun Raja, Dusun Martalaya, Dusun Raiy, Dusun Pesayangan, Desa Hilir Tengah adalah di Dusun Pulau Bendu, Dusun Sri Bernian, Dusun Hilir Tengah I dan II, Desa Munggu adalah di Dusun Selaba, Dusun Manggu, Dusun Munggu, Dusun Riam Panjang, , dengan kedalaman air 15 - 70 cm hingga saat ini blm ada warga yang mengungsi." Ucap Prambudi


"Dan untuk tanah longsor terjadi di Dusun Tapis Tembawang Desa Engkadu yang mengakibatkan akses jalan tertutup sepanjang 200 meter yang menghubungkan kecamatan Ngabang dengan Kecamatan Kuala Behe dan kecamatan air besar, untuk proses evakuasi diterjunkan alat berat dari Dinas Lingkungan Hidup dan dari PT. Palm Bumi Lestari, serta menggunakan Sensaw karena banyak pohon yang tumbang serta batu yang tertimbun tanah menutupi jalan raya." Ungkap Prambudi


"Sampai dengan saat ini tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir serta tanah longsor. Namun, aliran deras air membuat warga harus mengevakuasi sejumlah barang-barang di dalam rumah." Tuturnya


"Diharapkan untuk warga yang rumahnya di dataran rendah atau yang dilewati aliran sungai agar lebih berhati-hati serta selalu memantau perkembangan ketinggian air Sungai" tutup Prambudi

Penulis : Humas Polsek Ngabang

Senin, 20 Mei 2024

Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing

Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing (Gambar ilustrasi)
Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing (Gambar ilustrasi)
BENGKULU - Seorang pengunjung objek wisata air terjun di wilayah Satuan Permukiman (SP) VII Desa Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dari tebing air terjun pada Minggu (19/5). 

Korban yang bernama Farel Alpindo (18) merupakan warga Desa Sibak, Kecamatan Ipuh.

"Korban Farel ini berkunjung ke sana bersama tiga rekannya pada Minggu siang sekira pukul 11.00 WIB," ujar Ahmad Hidayat Syah, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko, saat dihubungi dari Mukomuko.

Kejadian naas ini bermula ketika Farel dan ketiga rekannya berusaha menyeberangi sungai di sekitar air terjun. 

Salah satu rekan korban, Dela, tiba-tiba terpeleset dan memegang tangan Farel, menyebabkan keduanya jatuh ke dalam air terjun. 

Meskipun Dela berhasil diselamatkan oleh salah satu teman lainnya, Farel terjepit di bebatuan dan tidak dapat diselamatkan.

Rekan-rekan korban segera melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Gajah Makmur. Kepala desa kemudian meneruskan laporan tersebut kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. 

Tim gabungan yang terdiri dari pemerintah desa, polisi, TNI, dan masyarakat segera melakukan upaya evakuasi. Setelah tiga jam, korban berhasil dievakuasi namun telah dalam kondisi meninggal dunia.

"Tim gabungan menyeberangi sungai untuk membawa jasad korban dari lokasi air terjun ke jalan raya. Air terjun tersebut memang belum bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga warga harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi," tambah Ahmad Hidayat Syah.

Peristiwa ini mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat berwisata di daerah yang memiliki risiko tinggi, seperti area air terjun yang licin dan berbatu. 

Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan menyediakan fasilitas keselamatan yang memadai untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur
Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur.
JAKARTA - Salah satu dari tiga helikopter dalam iring-iringan kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, menurut sejumlah laporan media Iran. Kejadian ini terjadi saat Raisi sedang dalam perjalanan untuk menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

Menurut laporan dari kantor berita IRNA, tim penyelamat darurat telah tiba di lokasi jatuhnya helikopter, namun operasi penyelamatan diperkirakan akan memakan waktu lebih lama akibat cuaca buruk.

Kantor berita semi-resmi Tasnim mengklaim bahwa helikopter yang mengalami kecelakaan tersebut membawa Presiden Raisi. Kantor berita Fars juga melaporkan bahwa akibat kabut tebal, helikopter yang membawa Raisi terpaksa melakukan pendaratan darurat. Raisi kemudian melanjutkan perjalanannya ke Tabriz melalui jalur darat.

Televisi pemerintah Iran juga melaporkan bahwa helikopter yang membawa Raisi melakukan pendaratan darurat, dan sejumlah tim pertolongan pertama telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Gubernur Azerbaijan Timur menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa atau cedera terkait kecelakaan ini. Laporan media Iran menyebutkan ada tiga helikopter yang ikut dalam konvoi kunjungan Presiden Raisi.

Selain Presiden Raisi, Imam Sholat Jumat Tabriz, Seyyed Mohammad-Ali Al-Hashem, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, juga dilaporkan berada di helikopter yang sama.

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
BANTEN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi insiden jatuhnya pesawat di Kawasan Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada Minggu (19/5). 

Pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP, milik Indonesia Flying Club, mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa pilot, co-pilot, dan mekanik.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan bahwa investigasi ini akan dilakukan oleh KNKT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Mengenai penyebab jatuhnya pesawat akan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” kata Adita melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.

Pesawat yang terbang dari Bandara Salakanagara di Tanjung Lesung menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan ini jatuh sekitar pukul 13.50 WIB. 

Seluruh korban, yaitu pilot Pulu Darmawan, co-pilot Suanda, dan teknisi Farid Ahmad, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri di Keramat Jati, Jakarta Timur.

Kementerian Perhubungan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas insiden nahas tersebut. 

Adita menegaskan bahwa kementerian akan mendukung sepenuhnya proses investigasi yang dilakukan oleh KNKT. 

“Kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memberikan pemutakhiran informasi dan data kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang terjadi di Indonesia. 

KNKT diharapkan dapat segera menemukan penyebab pasti dari kecelakaan ini guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Minggu, 19 Mei 2024

Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit

Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit
Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit.
SINGKAWANG - Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.38 WIB, di Jalan Baru Kelurahan Roban. 

Tim Patroli Perintis Presisi Polres Singkawang yang sedang melakukan patroli rutin menemukan sebuah mobil tergelincir ke parit. 

Diduga, pengemudi mobil tersebut dalam kondisi mengantuk saat kecelakaan terjadi pada Minggu dini hari (19/5/2024).

Menemukan mobil tersebut, Tim Perintis Presisi segera mengambil tindakan cepat. Bersama warga setempat, tim berupaya mengevakuasi mobil dari parit. Proses evakuasi berlangsung cukup lancar berkat kerjasama yang baik antara tim patroli dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Setelah berhasil mengeluarkan mobil dari parit, Tim Perintis Presisi tidak hanya berhenti di situ. Mereka juga memastikan kondisi pengemudi dan penumpang mobil dalam keadaan baik. Untuk memastikan keamanan lebih lanjut, tim membantu mengantar pengemudi beserta penumpang mobil tersebut kembali ke kediaman mereka.

Aksi cepat dan tanggap dari Tim Perintis Presisi mendapat apresiasi dari warga setempat. 

Tindakan sigap ini menunjukkan kepedulian serta kesiapan tim dalam menangani situasi darurat di wilayah mereka, terutama pada jam-jam rawan kecelakaan.

Kapolres Singkawang AKBP Fatchur Rochman, S.I.K., M.I.K. melalui Kasihumas Polres Singkawang AKP M. Mauluddin menuturkan, "Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk lebih berhati-hati dan memastikan kondisi fisik yang prima sebelum mengemudi, terutama pada jam-jam dini hari."

"Kejadian ini juga menegaskan pentingnya kehadiran patroli rutin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat," pungkasnya.

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung
Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung. (Gambar ilustrasi)
KAPUAS HULU - Seorang pemuda bernama Rudi Gunawan (29) dari Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan perahu karam di Riam Matahari, hulu Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut," ujar Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, pada Sabtu di Putussibau Kapuas Hulu.
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Menurut Gunawan, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, kecelakaan terjadi karena perahu loang boat yang ditumpangi korban tenggelam di Riam Matahari pada Rabu (15/5). 

Kapolsek Putussibau Selatan, Iptu Egnasius, menjelaskan bahwa kronologis kejadian bermula saat korban dan rombongan berangkat dari Desa Suka Maju menuju Sungai Tahum di daerah hulu Kapuas Desa Bungan Jaya pada Selasa (14/5).

"Rombongan sempat beristirahat di Riam Gurun Lapan dengan membuat tenda dan bermalam," jelas Egnasius.

Pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sungai Tahum dan tiba di Riam Matahari sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, perahu menepi untuk menurunkan delapan orang, sementara 13 orang lainnya tetap berada di dalam perahu.

"Karena arus deras di riam tersebut, perahu menepi ke batu besar untuk ditarik menggunakan tali," tambahnya.

Namun, ketika perahu sedang menepi, perahu tersebut terbawa arus air dan terbalik di tengah sungai karena posisi melintang. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri, namun setelah berada di tepian sungai, mereka menyadari satu orang hilang.

"Rombongan sudah berusaha mencari korban dengan menyusuri sungai, namun korban tidak ditemukan. Tiga anggota rombongan memutuskan menumpang perahu warga yang melintas untuk kembali dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban di Tanjung Jati," jelas Egnasius.

Pihak kepolisian dan BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan pencarian bersama tim gabungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.

"Sudah dua hari sejak kejadian, korban belum ditemukan. Kami bersama tim gabungan akan terus melakukan pencarian," kata Egnasius.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 18 Mei 2024

BPBD Kubu Raya Perpanjang Status Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor Selama 14 Hari

BPBD Kubu Raya Perpanjang Status Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor Selama 14 Hari
Bencana alam banjir yang melanda Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BPBD Kubu Raya.
KUBU RAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya resmi memperpanjang status darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor di wilayahnya selama 14 hari ke depan. Keputusan ini diambil akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut beberapa hari terakhir.

"Akibat bencana dan cuaca yang tidak kondusif beberapa hari terakhir, BPBD melakukan perpanjangan status darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor selama 14 hari ke depan," ujar Kepala BPBD Kubu Raya, Heri Purwoko, di Sungai Raya pada Jumat (23/5/2024).

Heri menjelaskan bahwa perpanjangan status darurat ini akan memudahkan proses pemberian bantuan, baik dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi, kepada masyarakat yang terdampak. "Penetapan status siaga darurat bencana ini dilakukan untuk mempermudah proses dan akses penanganan apabila terjadi bencana di daerah," katanya.

Status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor ini ditetapkan sejak 23 Februari hingga 31 Mei 2024. Status ini nantinya akan ditinjau kembali jika bencana masih terus terjadi, sehingga kemungkinan besar perpanjangan status darurat dapat dilakukan kembali.

"Nantinya jika setelah 14 hari bencana masih terjadi maka status siaga darurat bencana tersebut akan dilakukan perpanjangan kembali," tambah Heri.

Sementara itu, Ketua Satgas Informasi BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, menyatakan bahwa dalam status siaga darurat bencana, harus terdapat personel yang siap siaga serta kesiapan peralatan dan logistik yang dapat segera dikerahkan di wilayah bencana. 

"Selain itu, kami meminta BPBD kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya di daerah masing-masing untuk mencari solusi dan akar permasalahan bencana di daerah," tutur Daniel.

Ia juga mengimbau seluruh BPBD kabupaten/kota dan instansi terkait di wilayah masing-masing untuk tetap waspada dan siap siaga, karena bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. "Semua BPBD kabupaten/kota dan instansi terkait di wilayah masing-masing agar siaga, karena sewaktu-waktu bencana itu bisa saja terjadi," katanya.

Oleh: ANTARA/Rizki Fadriani
Editor: Yakop

Sabtu, 11 Mei 2024

Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan

Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan
Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan.
JAKARTA – Gempa dengan magnitudo (M) 5,2 mengguncang wilayah Lumajang, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (11/5/2024) dini hari. Gempa ini juga terasa hingga ke wilayah Blitar dan Pacitan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, 112 kilometer barat daya Lumajang.

Kejadian tersebut tercatat pada pukul 02:34 WIB dengan koordinat 9,13 lintang selatan dan 113,06 bujur timur, serta kedalaman 10 kilometer.

Dampak getaran terasa dalam skala MMI II-III di Jember, skala II di Kepajen, Pacitan, dan Blitar. 

MMI II-III mengindikasikan bahwa getaran terasa oleh beberapa orang, sementara benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 

Skala II MMI menggambarkan getaran yang nyata terasa dalam rumah, kadang-kadang seolah-olah ada truk berlalu.

Jumat, 10 Mei 2024

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas
Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas. (Gambar ilustrasi)
KETAPANG – Seorang warga bernama Sandro dinyatakan tenggelam terbawa arus di Sungai Pawan, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 09 Mei 2024 pukul 17.43 Wib.

Kapolsek Sandai, Iptu Alfadamansyah, mengatakan, kejadian bermula saat korban mandi di Sungai Pawan bersama dua temannya yakni Manis dan Tanji.

Saat itu korban bersama kedua temannya itu meloncat ke Sungai dari atas Jembatan. Sementara untuk teman lainnya yakni Geri tidak ikut mandi, hanya berada di atas Jembatan.

“Tidak berselang lama korban meminta tolong kepada kedua kawannya dan badan korban sudah lemas,” kata Kapolsek Sandai, melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat malam.

Melihat kejadian itu, Manis dan Tanji mendatangi Sandro dan mencoba membawa ke tepi, akan tetapi korban sudah tak bertenaga.

Tanji yang sudah tidak kuat lagi karna arus Sungai deras meminta tolong kepada Manis untuk membawa ke Tepi, akan tetapi Manis juga ikut tenggelam karna Korban sudah lemas.

Pada saat keduanya tenggelam, tangan korban terlepas dari Manis. Namun, setelah Manis timbul ke Atas Korban sudah tidak terlihat lagi.

“Selanjutnya saudara Tanji dan Manis berteriak meminta tolong kepada warga, akan tetapi Sandro tidak ada timbul ke Atas Sungai,” jelasnya.

Hingga Jumat (10/5/2024) pukul 21.00 Wib korban belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga dan petugas.

Kamis, 09 Mei 2024

Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya

Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya
Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya.
SEKADAU – Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawa dua orang pada Kamis (9/5/2024) sore di Jalan Sekadau - Sintang, tepatnya di Dusun Entada, Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi membenarkan peristiwa ini. Kecelakaan melibatkan sebuah sepeda motor Honda Revo berwarna merah hitam, sebuah mobil Toyota Avanza berwarna biru, dan sebuah truk Mitsubishi berwarna kuning.


"Menurut keterangan dari saksi, kejadian bermula ketika sepeda motor Honda Revo yang dikendarai oleh IS (22) bersama penumpangnya LS (17), keduanya merupakan warga dari Kecamatan Sekadau Hulu, melaju dari arah Sekadau menuju Sintang,"ucap AKP Agus menjelaskan kronologis kejadian.

Saat melintas di Jalan Sekadau-Sintang tepatnya di Dusun Entada, di depan mereka terdapat mobil Toyota Avanza yang dikemudikan oleh TD (55) warga Pontianak. TD memperlambat kendaraannya karena kondisi jalan sempit dan terdapat lubang di sebelah kiri.

"Diduga pengendara sepeda motor Honda Revo tidak menjaga jarak aman sehingga menabrak bagian belakang mobil Avanza dan terjatuh ke kanan jalan. Pada saat yang sama, dari arah berlawanan, mobil truk Mitsubishi yang dikemudikan oleh RN (45) warga Mempawah melintas," terang AKP Agus.

"Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak dapat menghindar, truk yang dikemudikan oleh RN menabrak sepeda motor Honda Revo dan mengakibatkan kedua korban IS dan LS meninggal dunia di tempat kejadian," sambungnya.


Jenazah kedua korban telah dievakuasi ke RSUD Sekadau. Petugas piket Satlantas Polres Sekadau telah melakukan olah TKP awal di tempat kejadian, mencatat identitas pengemudi dan korban. Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan oleh petugas.

"Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau menangani kasus ini untuk penyelidikan lebih lanjut. Semoga kecelakaan seperti ini tidak terulang di masa yang akan datang," kata AKP Agus Junaidi.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
SEKADAU – Banjir setinggi atas kepala orang dewasa melanda Desa Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Rabu (8/5/2024). 


Ken Jagawastra mengatakan ketinggian banjir terkini di Desa Teluk Kebau bervariasi, Setinggi kepala, bahu dan dada orang dewasa. 

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
"Kondisi terkini banjir di desa teluk kebau, tinggi air bervariasi ada yang diatas kepala, sebahu dan sedada orang dewasa," tulisan Ken Jagawastra dalam grup WhatsApp.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
Diketahui, banjir di daerah RTM (Rawak, Taman, Mahap) biasanya disebabkan hantaran air curah hujan dari hulu, mengakibatkan di daerah RTM mengalami banjir sementara.(**)

Selasa, 07 Mei 2024

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
BATURAJA – Curah hujan cukup tinggi dan sedang,  terjadi pada sore hari kemarin hingga subuh hari ini membuat Sungai Ogan yang mengelilingi Kota Baturaja air meluap hingga ke pemukiman warga baik yang ada di sekitar bantaran sungai maupun yang ada di sekitar Kota Baturaja. 

Hingga pada pagi hari ini pantauan dari portal media ini meninjau langsung sebagian tempat yang wilayah terdampak banjir akibat luapan Sungai Ogan dampak hujan yang mengguyur Kota Baturaja pada sore hari kemarin hingga sampai pagi hari ini, Selasa (7/5/2024). 

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Beredarnya pemberitaan di media sosial mengenai banjir akibat luapan sungai ogan serta menggenangi jalan jalan yang ada di Kota Baturaja membuat sebagian warga Kota Baturaja binggung untuk melintas keluar rumah akan takutnya terjebak banjir. 

Seperti yang terdampak di wilayah Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat luapan air sungai ogan cukup tinggi di karnakan wilayah tersebut tidak jauh dari bantaran sungai membuat kepanikan warga masyarakat yang begitu mengkhawatirkan. 

Hendri warga masyarakat Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat menyampaikan luapan air sungai ogan cukup begitu tinggi dan ini sangat jarang terjadi yang mana ketinggian air mencapai 2 meter lebih. 

" Luapan air sungai ogan yang terjadi pada pagi  hari ini akibat curah hujan yang begitu deras terjadi malam kemarin sehingga terdampaklah banjir yang menggenai di wilayah pemukiman kami. " Ungkapnya. 

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
"Jadi sekarang siapa yang bisa kita persalahkan, apakah ini adalah salah kita sendiri apakah orang lain dan apakah ini adalah sebuah teguran  dari Yang Maha Kuasa. " Tambah Hendri. 

Sekarang hujan sudah redah, mudah-mudahan air pasang dari sungai ogan dapat cepat surut sehingga dampak banjir yang di alami warga Kota Baturaja dapat terselesaikan terta masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya. (Andi)

Senin, 06 Mei 2024

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
SEKADAU – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi pada pagi hari ini, Senin (6/5/2024) pukul 07.30 WIB di jalan raya Dusun Tebelian Mangkang, Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Kecelakaan ini melibatkan pengemudi mobil Daihatsu Hiline warna hitam dan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam, dan mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat kejadian.

Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi, menjelaskan kronologi kejadian berawal ketika AB (30), warga Sekadau yang mengendarai mobil Daihatsu Hiline melaju dari arah Tinting Boyok menuju Ensalang.

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
"Pada saat melintas di tempat kejadian, AB tidak dapat mengendalikan setir kendaraannya dan berbelok ke kanan. Bersamaan dengan itu, datang dari arah berlawanan MJ (35), warga Sanggau, mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion. Dikarenakan jarak yang terlalu dekat, AB tidak dapat menghindar dan terjadi tabrakan," jelasnya.

"Akibat kecelakaan tersebut, MJ meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka benturan di kepala. Jenazah MJ telah dibawa ke RSUD Sekadau. Sedangkan AB, pengemudi mobil Daihatsu Hiline, tidak mengalami luka," bebernya.

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
Lanjut AKP Agus, saat ini, kasus kecelakaan tersebut tengah ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau. Pihak kepolisian masih melakukan penanganan lebih lanjut serta membawa barang bukti kedua kendaraan ke Poslantas Polres Sekadau.

"Terkait kecelakaan ini, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Perhatikan kondisi kendaraan serta patuhi peraturan lalu lintas dan selalu utamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain," tukasnya.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno