Berita Borneotribun.com: Prabowo Subianto Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 April 2025

Presiden Prabowo Respons Bijak Masukan Purnawirawan TNI: Utamakan Persatuan dan Stabilitas Bangsa

Presiden Prabowo Respons Bijak Masukan Purnawirawan TNI Utamakan Persatuan dan Stabilitas Bangsa
Presiden Prabowo Respons Bijak Masukan Purnawirawan TNI: Utamakan Persatuan dan Stabilitas Bangsa.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan sikap yang tenang dan penuh pertimbangan dalam menanggapi pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. 

Dalam pernyataan yang berisi delapan poin saran mengenai berbagai persoalan penting di negeri ini, para purnawirawan menyampaikan pandangan mereka demi kebaikan bersama. 

Namun, Presiden Prabowo memilih untuk meresponsnya secara bijak dan tidak tergesa-gesa.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, usai bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 24 April 2025. Menurut Wiranto, Prabowo sangat menghargai apa yang disampaikan oleh para mantan prajurit tersebut, karena mereka adalah sosok-sosok yang pernah berjuang bersama dalam satu barisan.

“Presiden sangat menghormati dan memahami aspirasi dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Beliau satu almamater, satu perjuangan, dan tentu punya komitmen moral yang sama. Semangat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu sudah mengakar dalam diri beliau,” kata Wiranto di hadapan media.

Tidak Tergesa, Presiden Akan Telaah dengan Hati-hati

Meskipun aspirasi tersebut dianggap penting, Presiden Prabowo tidak serta-merta memberikan jawaban atau reaksi secara langsung. 

Menurut Wiranto, hal itu dilakukan karena Presiden ingin memahami lebih dalam isi dari usulan-usulan tersebut, terutama karena isu yang disampaikan bersifat mendasar dan strategis bagi bangsa.

“Presiden tidak bisa langsung merespons. Beliau perlu waktu untuk mempelajari dengan seksama isi dari delapan poin tersebut. Karena yang disampaikan bukan hal remeh, ini menyangkut masa depan bangsa, menyentuh aspek fundamental dalam bernegara,” jelas Wiranto.

Langkah ini mencerminkan sikap kenegarawanan yang hati-hati dan bertanggung jawab. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Negara, Prabowo menyadari bahwa setiap kebijakan atau respons harus melalui pertimbangan matang agar tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari.

Menghormati Batasan Kewenangan Berdasarkan Konstitusi

Wiranto juga mengingatkan bahwa Indonesia menganut sistem trias politica, yaitu pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 

Oleh karena itu, tidak semua usulan bisa langsung dijawab atau ditanggapi oleh Presiden karena ada hal-hal yang menjadi wewenang lembaga lain.

“Kalau ada usulan yang berada di luar kewenangan Presiden, tentu tidak bisa langsung ditanggapi. Presiden hanya bisa menjawab hal-hal yang berada dalam ranah eksekutif. Kita semua harus memahami batasan dalam sistem ketatanegaraan kita,” tegas Wiranto.

Hal ini penting agar masyarakat luas juga tidak salah paham. Dalam negara demokrasi, pembagian kekuasaan adalah fondasi penting untuk menjaga keseimbangan dan mencegah penyalahgunaan wewenang.

Imbauan untuk Tetap Tenang dan Tidak Terpancing Isu

Dalam penjelasannya, Wiranto juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

Beliau mengimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu atau perdebatan yang berkembang di media sosial terkait dengan pernyataan Forum Purnawirawan.

Menurutnya, perbedaan pendapat itu adalah hal yang lumrah dalam masyarakat yang demokratis. Namun, jangan sampai perbedaan itu justru memecah belah persatuan bangsa.

“Perbedaan itu wajar, tapi jangan sampai membuat kita tercerai-berai. Saat ini kita sedang menghadapi banyak tantangan, jadi sebaiknya energi kita difokuskan pada hal-hal yang membangun, bukan memperkeruh suasana,” ujar Wiranto.

Pesan ini sangat penting di tengah kondisi masyarakat yang semakin aktif di media sosial. Sering kali, pernyataan yang belum diklarifikasi atau dipahami secara utuh bisa memicu kesalahpahaman dan polarisasi.

Penjelasan Resmi Akan Diberikan di Waktu yang Tepat

Menutup keterangannya, Wiranto menegaskan bahwa penjelasan resmi dari pihak Istana mengenai respons terhadap delapan poin usulan Forum Purnawirawan TNI akan disampaikan pada waktu yang tepat. Hal ini dilakukan demi menjaga suasana yang kondusif dan mendukung stabilitas nasional.

“Nantinya akan ada penjelasan resmi dari pihak terkait. Kita semua tentu ingin suasana di masyarakat tetap tenang, tidak gaduh, agar pemerintah bisa fokus menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang kita hadapi bersama,” pungkasnya.

Harmonisasi Bangsa Jadi Prioritas

Dari sikap yang ditunjukkan Presiden Prabowo, terlihat jelas bahwa beliau menempatkan keharmonisan bangsa sebagai prioritas utama. Beliau tidak ingin ada tindakan atau kebijakan yang justru memperuncing perbedaan. 

Sebaliknya, beliau mengedepankan dialog, pertimbangan matang, dan kerja sama lintas sektor untuk menjaga kestabilan nasional.

Situasi ini menjadi contoh bagaimana seorang pemimpin mengambil langkah secara bijak dan proporsional, tidak mudah terprovokasi, serta tetap menjunjung tinggi semangat kebersamaan.

Menyatukan Visi Demi Masa Depan Indonesia

Sikap Presiden Prabowo dalam menanggapi masukan dari Forum Purnawirawan TNI menjadi cerminan dari kepemimpinan yang matang dan berpijak pada prinsip demokrasi. 

Di tengah banyaknya tantangan global dan domestik yang sedang dihadapi Indonesia mulai dari ekonomi, sosial, hingga geopolitik penting bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga kesatuan.

Perbedaan pendapat dan kritik konstruktif harus dilihat sebagai bagian dari dinamika demokrasi, bukan sebagai ancaman. 

Namun tentu saja, semua itu harus disampaikan dan disikapi dalam koridor yang bijak, damai, dan berdasarkan konstitusi.

Masyarakat Indonesia kini punya harapan besar terhadap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo. 

Namun, keberhasilan pembangunan bangsa tidak hanya tergantung pada Presiden saja, melainkan butuh dukungan dan partisipasi dari semua pihak, termasuk para tokoh, purnawirawan, dan rakyat itu sendiri.

Indonesia-Fiji Pererat Kerja Sama Strategis: Dari Pertahanan, Pendidikan, hingga Pemberdayaan Anak Muda

Indonesia-Fiji Pererat Kerja Sama Strategis Dari Pertahanan, Pendidikan, hingga Pemberdayaan Anak Muda
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, menyampaikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menerima kunjungan penting dari Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, di Istana Merdeka, Jakarta. 

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 24 April 2025 itu, kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral dengan langkah-langkah nyata di berbagai sektor strategis, termasuk pertahanan, pendidikan, hingga pengembangan sumber daya manusia.

Pertemuan ini bukan hanya sekadar seremoni diplomatik, tapi juga mencerminkan keseriusan dua negara kepulauan ini dalam menjalin kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.

Kesamaan Sebagai Negara Kepulauan: Tantangan yang Sama, Visi yang Sejalan

Dalam konferensi pers bersama yang digelar usai pertemuan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Fiji memiliki banyak kesamaan sebagai negara kepulauan di kawasan Pasifik. 

Kedua negara ini menghadapi tantangan yang serupa, mulai dari isu perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, hingga pentingnya menjunjung tinggi prinsip kedaulatan dan kesetaraan antar bangsa.

"Kita punya banyak kepentingan yang sama, kita menghadapi tantangan-tantangan yang sama. Kita sama-sama menjunjung tinggi prinsip saling menghormati antar bangsa," ujar Presiden Prabowo dengan penuh semangat.

Kesamaan nilai dan tantangan ini menjadi fondasi yang kuat bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang lebih erat, tidak hanya dalam urusan pemerintahan, tapi juga dalam membangun koneksi yang lebih kuat antar masyarakatnya.

Fokus pada Kerja Sama Pertahanan: Komitmen untuk Keamanan Kawasan

Salah satu fokus utama dari pembicaraan ini adalah penguatan kerja sama di bidang pertahanan. Prabowo, yang memiliki latar belakang militer, menyatakan bahwa kerja sama di bidang ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Pasifik.

“Kita ingin mengefektifkan perjanjian kerja sama pertahanan yang sudah kita jalin sebelumnya. Ini adalah bentuk komitmen kita untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan,” tutur Presiden.

Dengan meningkatnya dinamika geopolitik global, kerja sama pertahanan antar negara-negara Pasifik seperti Indonesia dan Fiji menjadi kian relevan. 

Tidak hanya dalam konteks keamanan tradisional, tetapi juga dalam menanggulangi ancaman non-tradisional seperti bencana alam, perubahan iklim, dan kejahatan lintas negara.

Pendidikan dan Pelatihan: Investasi untuk Generasi Masa Depan

Di luar pertahanan, sektor pendidikan juga menjadi prioritas dalam kerja sama kedua negara. Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan Pusat Pelatihan Pertanian Regional di Fiji, yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun ini. 

Pusat pelatihan ini akan menjadi wadah penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kapasitas petani muda di Fiji dan sekitarnya.

Tak hanya itu, Indonesia juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi generasi muda Fiji untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia. Peluang ini mencakup pendidikan vokasi, teknik, pertanian, hingga pelatihan militer.

“Kami mengundang anak-anak muda dari Fiji untuk menempuh pendidikan di berbagai lembaga kami di Indonesia. Kami terbuka untuk pelatihan militer bersama, baik di darat, laut, maupun udara,” ucap Prabowo.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia dalam memperkuat diplomasi pendidikan dan memperluas jejaring antar generasi muda dari berbagai negara. 

Pendidikan bukan hanya alat untuk membangun kapasitas individu, tapi juga jembatan bagi hubungan internasional yang lebih kuat dan saling menghargai.

Beasiswa dan Pemberdayaan SDM: Menanam Benih untuk Masa Depan

Sebagai bentuk nyata dukungan Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia Fiji, Presiden Prabowo juga mengumumkan akan menambah kuota beasiswa untuk pemuda Fiji. 

Program ini termasuk dalam skema Kemitraan Negara Berkembang, yang bertujuan membantu negara-negara sahabat dalam membangun kapasitas masyarakatnya.

“Kita ingin semakin banyak anak muda dari Fiji bisa merasakan langsung pendidikan dan pelatihan di Indonesia. Ini adalah bagian dari komitmen kita dalam membangun masyarakat yang maju dan saling mendukung,” tambah Presiden.

Dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, Fiji akan memiliki lebih banyak tenaga profesional yang siap berkontribusi dalam pembangunan negaranya sendiri, sekaligus mempererat hubungan sosial dan budaya dengan Indonesia.

Apresiasi atas Peran Fiji di Kawasan Pasifik

Presiden Prabowo juga menyampaikan penghargaan tinggi terhadap peran Fiji sebagai salah satu negara penting di kawasan Pasifik Selatan. 

Indonesia melihat Fiji sebagai mitra strategis yang dapat menjembatani hubungan Indonesia dengan berbagai forum regional.

“Atas nama pemerintah Indonesia, saya menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Fiji di Pasifik Selatan dan atas dukungan mereka terhadap partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum kawasan,” kata Presiden.

Kehadiran Indonesia dalam forum regional Pasifik menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada kawasan Asia Tenggara, tetapi juga berupaya memperluas pengaruh dan kontribusi positifnya di wilayah-wilayah lain yang memiliki tantangan dan potensi serupa.

Harapan untuk Masa Depan: Kerja Sama yang Lebih Kuat dan Efektif

Menutup pertemuan bilateral tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan harapan agar hubungan baik antara Indonesia dan Fiji tidak hanya dipertahankan, tetapi terus ditingkatkan di masa mendatang.

“Marilah kita terus menjaga dan memperkuat hubungan ini. Kami, dari pihak Indonesia, menegaskan kembali komitmen untuk menjadikan kerja sama ini lebih kuat, lebih erat, dan lebih bermanfaat bagi kedua negara,” pungkasnya.

Saatnya Melangkah Bersama untuk Masa Depan Pasifik yang Lebih Baik

Kerja sama antara Indonesia dan Fiji ini menjadi contoh nyata bahwa hubungan antar negara bukan hanya soal politik dan ekonomi, tetapi juga soal saling belajar, saling menguatkan, dan membangun masa depan bersama. 

Dengan komitmen di bidang pertahanan, pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda, kedua negara membuktikan bahwa solidaritas antar bangsa kepulauan bisa menjadi kekuatan besar untuk menghadapi tantangan global.

Bagi masyarakat Indonesia, ini adalah momen penting untuk semakin memahami peran Indonesia di kawasan Pasifik dan bagaimana kita bisa terus berkontribusi sebagai bangsa yang aktif, terbuka, dan peduli terhadap sesama negara sahabat.

Prabowo Perkuat Diplomasi Pasifik: Indonesia Siap Gandeng Fiji dalam Transformasi Ekonomi dan Ketahanan Pangan

Prabowo Perkuat Diplomasi Pasifik Indonesia Siap Gandeng Fiji dalam Transformasi Ekonomi dan Ketahanan Pangan
Pertemuan Bilateral antara Presiden Prabowo beserta delegasi dengan Perdana Menteri Republik Fiji beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam menjalin dan memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara Pasifik, khususnya Republik Fiji. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Presiden Prabowo saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 24 April 2025.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat persaudaraan itu, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia sangat menghargai hubungan yang telah terjalin baik dengan Fiji, apalagi sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik secara resmi. Prabowo melihat Fiji bukan hanya sebagai mitra, tapi juga sebagai saudara satu kawasan yang memiliki banyak kesamaan tantangan dan kepentingan.

Pentingnya Solidaritas di Kawasan Pasifik

Presiden Prabowo menyoroti pentingnya solidaritas antara negara-negara di wilayah Pasifik. Menurutnya, Indonesia dan Fiji, bersama negara-negara Pasifik lainnya, memiliki tantangan serupa, mulai dari perubahan iklim, ancaman kenaikan permukaan air laut, hingga dinamika politik global yang semakin kompleks.

“Sebagai negara-negara Pasifik, kita tidak hanya berbagi laut dan cuaca tropis, tetapi juga berbagi tantangan dan impian. Kita semua ingin dunia yang lebih damai, lebih adil, dan lebih sejahtera,” ujar Prabowo.

Pernyataan ini menggarisbawahi posisi Indonesia yang ingin menjadi bagian aktif dalam memperkuat solidaritas kawasan, tidak hanya dalam isu ekonomi, tapi juga dalam isu lingkungan hidup, kedaulatan, dan kerja sama internasional.

Indonesia Tegas di Jalur Non-Blok dan Kolaborasi Global

Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten menjalankan prinsip non-blok dalam hubungan luar negerinya. Dalam konteks global yang semakin saling terhubung, Indonesia ingin tetap menjadi negara yang menjunjung tinggi perdamaian dan tidak memihak dalam konflik global.

“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci masa depan. Dunia ini sudah terlalu sempit untuk konflik dan perseteruan. Yang kita butuhkan sekarang adalah saling pengertian dan kerja sama konkret,” kata Presiden Prabowo dengan tegas.

Indonesia, lanjutnya, sangat membuka diri untuk kerja sama internasional, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di kedua negara.

Kerja Sama Ekonomi dan Pangan Jadi Fokus Utama

Dalam pertemuan bilateral ini, salah satu topik yang mendapat perhatian khusus adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa saat ini pemerintah Indonesia tengah menjalankan agenda besar dalam transformasi ekonomi nasional. Salah satu fokus utamanya adalah membangun sektor pertanian yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

“Kami percaya bahwa sektor pertanian adalah fondasi penting bagi kedaulatan sebuah negara. Indonesia telah melakukan banyak terobosan, khususnya dalam pengembangan benih unggul untuk kedelai, padi, dan bahkan gandum,” ungkap Prabowo.

Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola lahan rawa dan tanah-tanah marginal menjadi lahan pertanian yang produktif. Hal ini disebut sebagai potensi kerja sama yang bisa sangat bermanfaat bagi Fiji, mengingat kesamaan kondisi geografis kedua negara.

“Kalau generasi muda Fiji ingin belajar, kami sangat membuka kesempatan. Silakan datang ke Indonesia, kami siap berbagi ilmu dan teknologi pertanian tropis yang kami miliki,” tambahnya.

Ajak Generasi Muda Fiji Belajar di Indonesia

Presiden Prabowo juga secara khusus mengundang generasi muda dari Fiji untuk datang ke Indonesia dan belajar langsung tentang teknologi pertanian dan inovasi pangan. Ini bukan hanya bentuk kerja sama pendidikan, tapi juga langkah strategis untuk membangun ketahanan pangan di kawasan Pasifik secara kolektif.

“Kita harus berpikir ke depan. Dunia akan menghadapi krisis pangan jika kita tidak bersiap sejak sekarang. Indonesia siap berbagi ilmu dan pengalaman untuk memastikan kita semua bisa berdiri kuat dan mandiri,” jelas Prabowo.

Fiji: Mitra Strategis Indonesia di Oseania

Dalam penutupan pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Fiji saat ini adalah mitra dagang keempat terbesar Indonesia di kawasan Oseania. Angka ini menjadi sinyal positif sekaligus peluang besar untuk memperluas kerja sama perdagangan antarnegara.

Selain perdagangan, Indonesia juga melihat Fiji sebagai mitra penting dalam forum-forum internasional, terutama Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum/PIF). Indonesia sangat menghargai peran aktif Fiji dalam forum tersebut, dan lebih dari itu, menghargai dukungan Fiji terhadap kehadiran Indonesia di dalam forum itu.

“Kami menghormati peran Anda di Forum Kepulauan Pasifik dan sangat menghargai dukungan Anda terhadap partisipasi aktif Indonesia,” ucap Prabowo dengan penuh rasa hormat.

Diplomasi Ala Prabowo: Hangat, Tegas, dan Visioner

Langkah Prabowo memperkuat hubungan dengan Fiji menunjukkan pendekatan diplomasi yang tidak hanya formal, tapi juga personal dan penuh rasa persaudaraan. Ia menyadari bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kestabilan ekonomi membutuhkan solidaritas dan kerja sama yang nyata, bukan sekadar retorika.

Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun tetap hangat, Prabowo tampak ingin membawa Indonesia menjadi pemain aktif dan dihormati di panggung regional dan global. Diplomasi yang dijalankannya mencerminkan visi jangka panjang: membangun dunia yang lebih bersatu, sejahtera, dan berkelanjutan.

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Fiji menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam membangun hubungan kuat dengan negara-negara Pasifik. Fokus pada kerja sama ekonomi, pendidikan, dan ketahanan pangan menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi mitra strategis bagi Fiji dan negara-negara sekitarnya.

Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia secara geopolitik, tapi juga membawa manfaat langsung bagi rakyat kedua negara. Dari pertanian hingga perdagangan, dari solidaritas kawasan hingga kolaborasi global Indonesia dan Fiji sedang berjalan bersama menuju masa depan yang lebih cerah.

Awal yang Mantap! Investasi di Indonesia Tembus Rp465,2 Triliun di Kuartal Pertama 2025

Awal yang Mantap! Investasi di Indonesia Tembus Rp465,2 Triliun di Kuartal Pertama 2025
Presiden Prabowo Subianto menerima laporan capaian realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025 dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 April 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA - Indonesia membuka tahun 2025 dengan kabar super positif dari sektor investasi. Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, tentang capaian investasi nasional di kuartal pertama tahun ini. Pertemuan itu berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 April 2025.

Menurut Rosan, realisasi investasi selama Januari hingga Maret 2025 berhasil menyentuh angka Rp465,2 triliun, atau sekitar 24,4 persen dari target investasi nasional tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun. Angka ini bukan hanya sekadar statistik, tapi juga menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan investor baik dari dalam maupun luar negeri terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih sangat tinggi.

Naik 15,9 Persen Dibanding Tahun Lalu

Yang bikin makin semangat, ternyata capaian ini mengalami lonjakan 15,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di triwulan pertama 2024, investasi hanya mencapai Rp401,5 triliun. Artinya, tahun ini Indonesia menunjukkan performa yang jauh lebih solid.

“Alhamdulillah, angka ini sesuai bahkan lebih dari target awal yang diberikan oleh Bappenas. Ini bukti bahwa investor semakin percaya dengan Indonesia,” ujar Rosan dalam sesi keterangan pers.

Ribuan Lapangan Kerja Baru Tercipta

Selain membawa modal, investasi yang masuk juga punya dampak nyata buat masyarakat. Di kuartal pertama 2025 ini, investasi yang tercatat telah menyerap 594.104 tenaga kerja, meningkat sekitar 8,5 persen dibanding tahun lalu.

Angka ini memperlihatkan bahwa investasi bukan cuma urusan ekonomi makro, tapi juga memberikan peluang kerja baru dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Investasi Lokal vs Asing: Seimbang!

Yang menarik, komposisi antara investasi asing dan lokal juga terbilang sangat seimbang. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat angka Rp234,8 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tak jauh beda, yaitu Rp230,4 triliun. Ini menunjukkan bahwa pelaku usaha lokal juga makin pede menanamkan modalnya di negeri sendiri.

Kalau dilihat dari sisi wilayah, ada kejutan menarik. Investasi di luar Pulau Jawa justru sedikit lebih tinggi dibanding Pulau Jawa, dengan angka Rp235,9 triliun vs Rp229,3 triliun. Ini jadi pertanda bagus bahwa pembangunan dan geliat ekonomi mulai merata ke berbagai daerah di Indonesia.

5 Negara Paling Rajin Investasi di Indonesia

Rosan juga menyebut lima negara yang jadi penyumbang investasi terbesar ke Indonesia di awal 2025. Mereka adalah:

  1. Singapura – USD 4,6 miliar

  2. Hong Kong – USD 2,2 miliar

  3. Tiongkok (China) – USD 1,8 miliar

  4. Malaysia – USD 1 miliar

  5. Jepang – USD 1 miliar

“Singapura masih jadi pemain utama, sudah lebih dari 10 tahun jadi investor terbesar di Indonesia,” kata Rosan.

Proyek LG Tetap Jalan, Cuma Ganti Partner

Menjawab isu yang sempat ramai soal proyek investasi LG, Rosan memastikan bahwa proyek ini tetap berlanjut, hanya saja mitra bisnisnya yang mengalami pergantian.

“Tidak ada pembatalan, hanya perubahan partner. Proyeknya tetap berjalan sesuai rencana,” tegasnya.

Peran Strategis Danantara, SWF Milik Indonesia

Dalam perkembangan lain, Rosan juga membawa kabar baik soal Danantara, sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia. Menurutnya, kehadiran Danantara membuat banyak investor global semakin yakin dan tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.

“Mereka melihat kehadiran Danantara sangat tepat waktu dan potensial. Bahkan, banyak yang ingin Danantara ikut serta dalam konsorsium investasi mereka,” ungkap Rosan.

Optimisme Pemerintah untuk Masa Depan

Dengan semangat tinggi, Rosan menyampaikan optimisme pemerintah terhadap tren positif ini. Menurutnya, arus investasi yang makin deras akan membawa manfaat besar bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.

“Kepercayaan dunia terhadap Indonesia sangat tinggi. Investasi terus masuk, target tercapai, dan semoga ini memberikan manfaat besar buat bangsa dan masyarakat,” tutup Rosan.

Indonesia Masuk Jalur Cepat Menuju Pertumbuhan

Dengan realisasi investasi yang tinggi, penciptaan lapangan kerja, dan minat investor global yang terus meningkat, Indonesia kini berada di jalur cepat untuk tumbuh lebih besar dan lebih kuat secara ekonomi. Peran pemerintah dalam menjaga stabilitas, serta kehadiran instrumen strategis seperti Danantara, menjadi kunci penting di balik keberhasilan ini.

Langkah awal 2025 ini bisa jadi sinyal kuat bahwa masa depan ekonomi Indonesia sangat cerah tentu saja, dengan catatan kita terus menjaga momentum positif ini.

Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia: Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa

Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa
Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia: Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa.

JAKARTA - Indonesia kini berada di titik balik penting dalam sejarah ketahanan pangannya. Presiden Prabowo Subianto menyuarakan harapannya yang besar bahwa Indonesia tak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tapi juga mampu berkontribusi bagi dunia sebagai negara penyuplai bahan pangan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu, 23 April 2025. Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan rasa bangga terhadap capaian luar biasa sektor pertanian nasional selama beberapa bulan terakhir.

Lonjakan Produksi Pangan, Indonesia Tak Lagi Bergantung

Menurut Presiden, dalam empat bulan terakhir Indonesia mencatat lonjakan besar dalam produksi pangan, khususnya beras. Hal ini bukan hanya mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri, tapi juga menarik perhatian sejumlah negara yang kini secara resmi meminta bantuan dari Indonesia.

"Beberapa negara bahkan minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan dan perintahkan untuk bantu. Kalau perlu, kita kirim atas dasar kemanusiaan," ujar Prabowo di hadapan ribuan petani dan pejabat daerah yang hadir.

Permintaan ini mencerminkan perubahan besar posisi Indonesia di mata dunia. Dari yang sebelumnya dikenal sebagai negara pengimpor beras, kini justru menjadi salah satu negara yang mampu mengekspor hasil pertaniannya.

Namun, Presiden menegaskan bahwa ekspor bantuan tersebut tetap akan memperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan administrasi. Meski begitu, ia menyebut bahwa Indonesia tidak akan semata-mata mencari keuntungan besar dalam membantu negara lain.

"Kita tidak perlu cari untung besar. Yang penting biaya produksi, ongkos angkut, dan administrasi kembali. Ini bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang mampu membantu, bukan hanya meminta," tegasnya.

Transformasi Pertanian Dimulai dari Desa

Salah satu fokus utama dalam program Gerakan Indonesia Menanam adalah membangun fondasi kuat ketahanan pangan dari tingkat desa. Pemerintah berencana membangun fasilitas-fasilitas penting seperti gudang penyimpanan hasil panen dan kamar pendingin di tiap desa, agar petani tidak lagi mengalami kerugian akibat hasil panennya rusak sebelum sempat dijual.

"Mulai sekarang, tiap desa akan punya gudang sendiri. Akan ada kamar pendingin di desa-desa. Hasil panen apapun akan aman, dan bisa disimpan hingga saatnya dijual dengan harga yang baik," ujar Prabowo.

Tak hanya itu, koperasi di desa-desa juga akan mendapatkan bantuan truk pengangkut hasil pertanian. Langkah ini diambil agar para petani punya akses logistik yang layak dan tidak tergantung pada tengkulak atau jalur distribusi yang tidak efisien.

Presiden mengaku prihatin atas kenyataan banyaknya hasil panen yang terbuang atau rusak hanya karena tidak ada sarana penyimpanan dan transportasi. "Saya tidak mau lagi dengar petani kita rugi karena panennya busuk di ladang. Negara harus hadir dan bantu petani," katanya tegas.

Bangsa Mandiri, Bukan Bangsa yang Mengeluh

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan moral dan semangat kebangsaan. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit, bekerja keras, dan percaya pada kemampuan sendiri.

“Kita bukan bangsa yang kalah, bukan bangsa yang lemah. Kita bukan bangsa yang minta-minta. Kita adalah bangsa yang bisa berdiri di kaki sendiri,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.

Ia menegaskan bahwa pembangunan ketahanan pangan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal harga diri bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat, dari petani, aparatur desa, hingga pemerintah pusat untuk bekerja bersama membangun masa depan Indonesia yang mandiri dan berdaulat.

Gerina: Tonggak Penting Menuju Indonesia Berdaulat Pangan

Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) diyakini menjadi titik awal revolusi pertanian nasional. Dengan konsep “menanam dari desa, untuk dunia,” program ini menargetkan setiap desa di Indonesia menjadi simpul penting dalam rantai pasokan pangan nasional.

Pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga memperkuat infrastruktur pendukung pertanian seperti teknologi irigasi, distribusi pupuk yang merata, pelatihan petani, serta peningkatan akses pasar bagi produk lokal.

Gerina juga akan melibatkan anak muda dan komunitas milenial dalam kegiatan pertanian modern. Melalui pendekatan digital dan inovasi, diharapkan generasi muda tertarik untuk kembali bertani dengan cara-cara yang lebih produktif dan menguntungkan.

Indonesia Siap Ambil Peran Global

Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berpikir lokal, tapi juga siap mengambil peran global dalam menjawab tantangan krisis pangan dunia.

Di tengah ancaman perubahan iklim dan geopolitik yang memengaruhi pasokan pangan global, Indonesia hadir sebagai harapan baru. Negara agraris ini tidak lagi hanya menjadi konsumen, tapi juga bisa menjadi penyelamat bagi negara lain yang mengalami krisis pangan.

Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia dengan tetap menjunjung nilai solidaritas, kemanusiaan, dan kemandirian.

“Kita buktikan bahwa bangsa kita punya potensi besar. Selama ini kita terlalu meragukan diri sendiri. Sekarang saatnya kita percaya, bekerja, dan jadi bangsa yang memberi, bukan hanya menerima,” pungkasnya.

Kebijakan dan program yang digagas Presiden Prabowo ini menunjukkan arah baru bagi pembangunan pertanian Indonesia. Dengan membangun dari desa, memperkuat petani, dan memperluas peran di dunia internasional, Indonesia bergerak menuju visi besar: menjadi lumbung pangan dunia.

Program Gerina bukan hanya soal menanam tanaman, tapi juga menanam harapan dan masa depan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Indonesia tidak hanya bicara soal kedaulatan pangan, tapi benar-benar membuktikannya lewat aksi nyata.

Kamis, 24 April 2025

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo: Dari Makanan Basi hingga Anak-anak Keracunan, Apakah Waktunya Evaluasi Serius?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo Dari Makanan Basi hingga Anak-anak Keracunan, Apakah Waktunya Evaluasi Serius
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo Dari Makanan Basi hingga Anak-anak Keracunan, Apakah Waktunya Evaluasi Serius. (GAMBAR ILUSTRASI)

JAKARTA - Belakangan ini, Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Prabowo Subianto ramai jadi bahan perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang mengkritik program ini, bahkan menyebutnya sebagai bentuk pemborosan anggaran. Nggak sedikit juga yang merasa bahwa seharusnya pemerintah lebih fokus pada program sekolah gratis atau penyediaan peralatan sekolah bagi anak-anak kurang mampu.

Tapi, benarkah program ini gagal? Atau justru banyak yang belum paham tujuan sebenarnya dari program ini?

Tujuan Utama Program Makan Bergizi Gratis

Pertama-tama, kita perlu ngerti dulu, apa sih sebenarnya tujuan dari Program Makan Bergizi Gratis ini?

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia, terutama yang masih duduk di bangku sekolah, mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap harinya. Kenapa penting? Karena banyak anak-anak yang ke sekolah dalam kondisi perut kosong. Akibatnya, mereka sulit konsentrasi, gampang sakit, dan akhirnya prestasi akademiknya jadi turun.

Dengan adanya makanan bergizi setiap hari di sekolah, diharapkan anak-anak bisa lebih semangat belajar, tumbuh kembangnya optimal, dan akhirnya menciptakan generasi muda yang sehat, pintar, dan kuat.

Kenapa Banyak yang Protes?

Meski niatnya baik, ternyata program ini juga nggak lepas dari kritikan. Beberapa alasan yang sering dilontarkan netizen antara lain:

  1. Anggaran yang Besar: Program ini memang butuh dana yang nggak sedikit. Banyak yang khawatir dana triliunan rupiah ini malah nggak tepat sasaran atau berujung pada korupsi.

  2. Masalah Prioritas: Di beberapa daerah, masih banyak anak-anak yang putus sekolah karena nggak mampu bayar SPP, beli seragam, atau buku pelajaran. Bagi sebagian masyarakat, program sekolah gratis atau bantuan pendidikan terasa lebih urgent dibanding makan siang gratis.

  3. Logistik dan Pengawasan: Distribusi makanan sehat ke seluruh sekolah di Indonesia jelas bukan perkara mudah. Tantangannya besar, mulai dari kualitas makanan, kebersihan, hingga pengawasan pelaksanaannya.

Jadi, Gagal atau Belum Matang?

Kalau dibilang gagal, mungkin masih terlalu dini. Program Makan Bergizi Gratis ini sebenarnya belum sepenuhnya berjalan di seluruh Indonesia. Banyak tahapan yang masih dalam proses perencanaan dan uji coba.

Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana program ini bisa disempurnakan. Misalnya:

  • Pelibatan UMKM lokal atau petani sebagai penyedia bahan makanan agar sekaligus menggerakkan ekonomi.

  • Sistem pengawasan transparan yang melibatkan masyarakat, sekolah, dan pihak ketiga agar program tetap bersih dari korupsi.

  • Integrasi dengan program pendidikan lain seperti bantuan perlengkapan sekolah, beasiswa, atau perbaikan fasilitas belajar.

Pentingnya Kolaborasi dan Evaluasi

Nggak ada program pemerintah yang sempurna di awal. Tapi yang penting adalah niat untuk memperbaiki dan mendengarkan suara rakyat. Kalau banyak kritik dari netizen, itu tandanya masyarakat peduli dan ingin yang terbaik.

Tugas pemerintah selanjutnya adalah membuka ruang dialog, melakukan evaluasi terbuka, dan memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak Indonesia.

Dan untuk kita sebagai masyarakat, alangkah baiknya jika kita ikut mengawasi dan memberi masukan secara konstruktif, bukan cuma nyinyir di medsos.

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo bukan program yang buruk, tapi juga bukan tanpa kekurangan. Yang dibutuhkan saat ini adalah kerja sama, keterbukaan, dan pengawasan yang kuat agar program ini benar-benar jadi solusi, bukan masalah baru.

Jadi, apakah program ini gagal? Belum tentu. Tapi tanpa perbaikan dan keterlibatan semua pihak, potensi kegagalan itu bisa saja terjadi.

Rentetan Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis: Waktunya Evaluasi Serius!

Siswa menunjukkan menu ayam yang berbau dan hitam dalam penyajian paket Makan Bergizi Gratis di Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/4/2025). Belasan siswa keracunan. (GAMBAR: KOMPAS.ID)
Siswa menunjukkan menu ayam yang berbau dan hitam dalam penyajian paket Makan Bergizi Gratis di Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/4/2025). Belasan siswa keracunan. (GAMBAR: KOMPAS.ID)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dasar di Indonesia kini kembali jadi sorotan.

Alih-alih membawa manfaat, program ini justru memunculkan kekhawatiran setelah berulang kali menimbulkan kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Terbaru, kejadian keracunan dialami oleh belasan siswa SD di Bombana, Sulawesi Tenggara. Apa yang sebenarnya terjadi?

Ayam Tepung Basi Picu Kepanikan di SDN 33 Kasipute

Pada Rabu, 23 April 2025, suasana di SDN 33 Kasipute mendadak berubah tegang. Belasan siswa yang baru saja menyantap menu ayam goreng tepung dari program MBG mendadak mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah, pusing, dan sakit perut. Menurut Kepala Sekolah, Santi Jamal, total ada 13 siswa yang terdampak.

“Sebagian besar siswa sudah mulai membaik, hanya satu yang masih butuh istirahat. Kami langsung melarang siswa lain untuk melanjutkan makan setelah melihat ada yang muntah dan mencium bau tidak sedap dari makanan,” ujarnya.

Yang lebih mengejutkan, ayam yang disajikan untuk siswa kelas 1 sampai 3 ternyata sudah mengeluarkan bau tak sedap dan warnanya menghitam. Dalam video yang beredar, terlihat beberapa siswa langsung memuntahkan makanan dan tampak ketakutan, bahkan menangis karena panik.

Orang Tua Khawatir, Sekolah Lebih Waspada

Insiden ini langsung membuat para orang tua dan wali murid panik. Banyak yang khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka di sekolah. Pihak sekolah pun memutuskan untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap makanan sebelum disajikan, dan untuk sementara menunda distribusi makanan program MBG hingga ada kejelasan.

“Sepertinya hari ini belum ada pembagian makanan lagi. Masih menunggu koordinasi lebih lanjut,” tambah Santi.

Dinas Kesehatan Turun Tangan, SPPG Jadi Sorotan

Tampak ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin (21/4/2025) malam. Di tempat ini menjadi lokasi puluhan siswa dirawat karena mengalami gejala keracunan diduga setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlah korban di rumah sakit mencapai 52 orang. (SUMBER: KOMPAS.ID)
Tampak ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin (21/4/2025) malam. Di tempat ini menjadi lokasi puluhan siswa dirawat karena mengalami gejala keracunan diduga setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlah korban di rumah sakit mencapai 52 orang. (SUMBER: KOMPAS.ID)

Darwin, Kepala Dinas Kesehatan Bombana, mengonfirmasi bahwa insiden ini hanya terjadi di satu dari tiga sekolah yang menerima program MBG pada hari itu. Makanan tersebut disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kasipute untuk total 1.043 penerima.

“Kami langsung turunkan tim untuk investigasi. Sampel makanan sudah kami ambil dan akan diuji di laboratorium. Dugaan awalnya karena ayam yang disajikan sudah dalam kondisi tidak layak konsumsi,” jelas Darwin.

Ia menekankan pentingnya evaluasi total terhadap sistem kerja SPPG. Dinas kesehatan sendiri, kata Darwin, tidak terlibat dalam penyusunan menu atau proses distribusi makanan MBG, sehingga evaluasi mendalam harus dilakukan oleh pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang.

Data Mengerikan: Sudah Empat Kasus Sejak Januari

Insiden di Bombana ini bukan yang pertama. Berdasarkan catatan sejak program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025, sudah ada empat kejadian keracunan yang tercatat:

  1. Sukoharjo, Jawa Tengah (16 Januari): 40 siswa keracunan setelah makan dari program MBG.

  2. Empat Lawang, Sumatera Selatan (18 Februari): Delapan siswa mengalami gejala keracunan.

  3. Batang, Jawa Tengah (14 April): 60 siswa mengalami pusing, mual, muntah, dan diare.

  4. Cianjur, Jawa Barat (21 April): 78 siswa dari dua sekolah dilaporkan keracunan, sebagian masih dirawat.

Total, ratusan siswa sudah menjadi korban sejak program ini bergulir, membuat masyarakat bertanya-tanya: apakah program ini benar-benar aman?

Peringatan dari Ahli: Masalah di Proses Produksi Massal

Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Toto Sudargo, menyebut bahwa 60-70% kasus keracunan makanan di Indonesia berasal dari pengolahan makanan rumahan dalam skala besar, termasuk katering untuk acara atau program seperti MBG.

Menurutnya, banyak penyelenggara makanan massal tidak mematuhi prosedur keamanan pangan secara ketat. Mulai dari pemilihan bahan mentah, proses pengolahan, penyimpanan, hingga pengemasan dan distribusi bisa menjadi sumber masalah jika tidak dikelola dengan baik.

“Setiap tahapan pengolahan makanan punya risiko sendiri. Kalau tidak diawasi secara ketat, dampaknya bisa membahayakan kesehatan banyak orang,” tegas Toto.

Program Makan Bergizi Gratis adalah inisiatif yang punya niat baik: memberi nutrisi layak untuk anak-anak Indonesia. Tapi jika implementasinya justru menimbulkan risiko kesehatan, maka sudah saatnya program ini direvisi secara menyeluruh.

Evaluasi terhadap SPPG, prosedur distribusi, hingga sistem pengawasan harus dilakukan dengan serius. Tidak cukup hanya minta maaf atau sekadar “koordinasi”. Kejadian demi kejadian ini adalah sinyal bahwa ada yang salah secara sistemik, bukan sekadar kesalahan teknis semata.

Memberikan makanan bergizi kepada anak-anak bukan hanya soal memberi makan. Ini soal tanggung jawab, kualitas, dan keamanan. Harapan masyarakat pada program MBG sangat besar, tapi jika terus dibiarkan tanpa perbaikan, kepercayaan itu akan hilang, dan anak-anak kita justru menjadi korban.

Semoga kasus ini jadi pelajaran penting, dan semua pihak bisa bergerak cepat untuk memperbaiki sistem. Karena anak-anak Indonesia layak mendapatkan yang terbaik bukan makanan basi.

Waspada! Sejumlah Murid TK di Batang Muntah Usai Makan Program MBG, Dinkes Turun Tangan

Waspada! Sejumlah Murid TK di Batang Muntah Usai Makan Program MBG, Dinkes Turun Tangan
Waspada! Sejumlah Murid TK di Batang Muntah Usai Makan Program MBG, Dinkes Turun Tangan. (Gambar ilustrasi)

Sebuah kejadian mengejutkan pada hari Senin yang sudah berlalu (14/4/2025) terjadi di salah satu taman kanak-kanak (TK) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Beberapa murid dilaporkan mengalami mual, muntah, hingga pusing setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pagi tadi. Kini, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat sedang menyelidiki penyebabnya.

Peristiwa ini pertama kali mencuat ke publik setelah akun Instagram @batanghelp mengunggah keluhan dari para orang tua murid. Salah satunya menyebutkan bahwa tiga murid dari TK Al Karomah muntah tak lama setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari mi goreng, telur dadar, dan sayuran.

Anak-anak Mengeluh Mual dan Pusing Setelah Makan

Adi Pras, salah satu orang tua murid, menceritakan bahwa anaknya tiba-tiba merasa pusing dan muntah usai makan. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB, saat sebagian besar anak sudah menyelesaikan sarapan mereka di sekolah.

"Pas saya jemput, anak saya cerita kalau habis makan langsung muntah. Dia juga bilang kepalanya pusing. Dari kelas anak saya, ada tiga yang mengalami hal yang sama," tutur Adi kepada wartawan.

Adi mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pihak sekolah yang tidak mengecek lebih dulu kualitas makanan sebelum diberikan ke murid-murid. Ia merasa bahwa seharusnya guru juga mencoba makanan tersebut untuk memastikan aman dikonsumsi.

"Kalau makanan layak, ya nggak masalah. Tapi ini malah bikin anak trauma, sekarang jadi nggak mau makan lagi di sekolah," keluhnya.

Banyak Orang Tua Khawatir, Trauma dan Takut Anak Keracunan

Hal serupa juga disampaikan Ema, orang tua murid lain dari TK yang sama. Anaknya pulang sekolah dalam kondisi lemas dan pucat. Ia mengeluhkan sakit perut, mual, bahkan sempat muntah beberapa kali saat di kelas.

"Anak saya langsung tidur pas sampai rumah, masih merasa mual dan perutnya hangat. Biasanya kalau sakit minta makan, ini malah nggak mau makan sama sekali," kata Ema.

Menurut Ema, beberapa anak lain di kelas juga mengalami gejala serupa. Bahkan ada yang menyebutkan kalau makanannya terasa basi.

"Katanya sih banyak yang muntah, dan banyak yang bilang mi-nya bau. Saya jadi takut anak saya keracunan. Kalau sampai besok belum sembuh, saya bawa ke klinik atau rumah sakit," tambahnya.

Ema juga sudah menghubungi pihak sekolah dan meminta agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Tanggapan Pihak MBG dan Langkah Dinkes

Hasan Al Sidiq, Koordinator Lapangan MBG Kecamatan Batang, mengatakan bahwa ia belum menerima komplain langsung dari pihak sekolah terkait insiden tersebut. Ia justru baru mengetahui dari media sosial.

“Kami langsung cari info terkait anak-anak yang mual-mual itu. Dari Dinas Kesehatan juga sudah turun untuk ambil sampel makanan buat diperiksa,” jelas Hasan.

Ia menambahkan bahwa bisa saja anak-anak tidak cocok dengan menu yang diberikan. Misalnya, aroma mi goreng dengan bawang goreng yang mungkin tidak disukai sebagian anak.

“Kami akan evaluasi. Ke depan, mi tidak akan digunakan sebagai pengganti karbohidrat lagi. Pernah juga ada anak yang nggak suka bau pisang, jadi sekarang pisang dibungkus plastik dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

"Masih dalam tahap penelitian," katanya singkat saat dikonfirmasi lewat pesan singkat.

Edukasi dan Pengawasan Jadi Kunci

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa program makan bergizi di sekolah harus diawasi secara ketat. Niat baik pemerintah menyediakan makanan sehat dan gratis tentu patut diapresiasi, tapi kontrol kualitas dan kebersihan tetap harus jadi prioritas utama.

Bagi para orang tua, kejadian ini juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tak sedikit yang kini merasa ragu untuk membiarkan anak mereka ikut program MBG, padahal seharusnya ini jadi langkah bagus untuk membantu tumbuh kembang anak-anak di usia emas.

Penting bagi semua pihak, baik sekolah, penyedia makanan, hingga pemerintah, untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik agar kejadian seperti ini tidak terulang. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, dan kesehatan mereka harus jadi prioritas utama.

SUMBER REFENSI:

https://www.kompas.id/artikel/keracunan-mbg-berulang-puluhan-siswa-sd-di-bombana-muntah-muntah

https://www.detik.com/jateng/berita/d-7868911/viral-murid-tk-di-batang-muntah-usai-santap-mbg-dinkes-selidiki

Penulis: Yakop

Presiden Prabowo Tebar Benih Padi Pakai Drone: Langkah Modern untuk Ketahanan Pangan

Presiden Prabowo Tebar Benih Padi Pakai Drone Langkah Modern untuk Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Tebar Benih Padi Pakai Drone: Langkah Modern untuk Ketahanan Pangan.

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Pada Rabu, 23 April 2025, Prabowo memimpin langsung kegiatan tanam padi serentak di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Aksi ini dilakukan serentak bersama 14 provinsi lainnya dan jadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam mempercepat proses tanam demi memperkuat kedaulatan pangan.

Yang bikin acara ini makin menarik, Presiden Prabowo nggak cuma datang buat meresmikan aja. Beliau langsung turun ke lapangan, meninjau area rawa yang sebelumnya nggak produktif tapi sekarang disulap jadi sawah modern seluas 105 hektare. Bahkan, Prabowo ikut langsung mencoba teknologi canggih untuk menebar benih padi menggunakan drone!

Drone yang dipakai adalah DJI Agras T40, salah satu teknologi pertanian terkini. Menurut Presiden, drone ini mampu menjangkau hingga 25 hektare lahan dalam sehari. Bandingkan aja, kalau pakai tenaga manusia bisa butuh waktu 25 hari untuk tanam di lahan 25 hektare. Gila nggak tuh? Ini bukti nyata bagaimana teknologi bisa bikin pertanian kita makin efisien dan modern.

“Alhamdulillah saya bisa lihat langsung perubahan lahan dari rawa yang tadinya tempat buaya, jadi sawah modern dengan teknologi terbaik di dunia,” ujar Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya peran petani sebagai ujung tombak ketahanan nasional. Beliau menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, kelompok tani, sampai stakeholder pertanian lainnya. Semangat gotong royong ini yang membuat cita-cita besar Indonesia sebagai lumbung pangan dunia bukan lagi mimpi.

Prabowo optimis kalau Indonesia nggak cuma bakal swasembada pangan, tapi juga akan memimpin "revolusi hijau kedua" di dunia. Menurutnya, banyak orang dulu meragukan hal ini, tapi sekarang bukti nyatanya bisa dilihat langsung di lapangan.

“Nanti Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua. Kita akan jadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.

Kegiatan ini juga jadi bukti bahwa pertanian Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih modern, efisien, dan siap bersaing secara global. Lewat pemanfaatan teknologi seperti drone, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk maju, nggak cuma dalam sektor industri, tapi juga di sektor pangan yang jadi tulang punggung bangsa.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, dan Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar.

Dengan semangat dan teknologi, Prabowo dan timnya membuktikan bahwa masa depan pertanian Indonesia cerah. Kalau pangan kita aman, negara juga ikut aman. Dan lewat kolaborasi semua pihak, Indonesia siap jadi pemimpin baru dalam ketahanan pangan dunia.

Rabu, 23 April 2025

Presiden Prabowo Luncurkan Program Gerina di Sumsel: Aksi Nyata Demi Swasembada Pangan

Presiden Prabowo Luncurkan Program Gerina di Sumsel Aksi Nyata Demi Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Luncurkan Program Gerina di Sumsel: Aksi Nyata Demi Swasembada Pangan.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Pada Rabu, 23 April 2025, Presiden melakukan kunjungan kerja ke Sumatra Selatan untuk meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam atau yang dikenal dengan singkatan Gerina

Program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan di masa depan.

Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Prabowo bertolak menuju Kota Palembang sekitar pukul 08.30 WIB.

Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Presiden langsung melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Banyuasin, lokasi utama peluncuran program Gerina.

Apa Itu Program Gerina?

Gerina adalah program nasional yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih aktif dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan. 

Tujuan besarnya adalah untuk meningkatkan kemandirian pangan di tingkat lokal maupun nasional.

 Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari petani, pelajar, hingga komunitas lokal, Gerina diharapkan bisa menjadi gerakan masif yang berdampak luas.

"Gerina menjadi salah satu langkah nyata untuk menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. 

Gerakan ini diharapkan turut mewujudkan swasembada pangan serta memperkuat ketahanan pangan nasional," ujar Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Tanam Raya Bersama di Banyuasin

Selain meluncurkan program Gerina, Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengikuti acara tanam raya bersama masyarakat di Banyuasin. 

Aksi simbolis ini menjadi penegasan bahwa pemerintah tidak hanya membuat kebijakan dari balik meja, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memberikan contoh nyata.

Program Gerina ini dirancang bukan hanya untuk jangka pendek, tapi sebagai gerakan berkelanjutan yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi ketahanan pangan nasional. 

Apalagi, di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang bisa mempengaruhi pasokan pangan dunia, Indonesia perlu berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan.

Dalam kunjungan ke Palembang, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. 

Keberangkatan Presiden dari Halim Perdanakusuma juga dilepas oleh sejumlah pejabat penting, seperti Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. 

Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, serta Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso.

Setelah agenda di Banyuasin selesai, Presiden dijadwalkan kembali ke Kota Palembang untuk kemudian terbang kembali ke Jakarta.

Peluncuran program Gerina ini memberikan angin segar bagi dunia pertanian Indonesia. 

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, diharapkan masyarakat semakin semangat untuk menanam dan memproduksi pangan lokal secara mandiri. 

Program ini juga bisa menjadi sarana edukasi, terutama bagi generasi muda, bahwa bertani bukan profesi yang kuno, melainkan masa depan bangsa.

Dengan semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor, Gerina menjadi simbol harapan baru menuju Indonesia yang mandiri pangan dan lebih berdaulat dalam hal produksi pangan.

Terima Wakil PM Malaysia, Presiden Prabowo Nostalgia Seru Sampai Bahas Gaza

Terima Wakil PM Malaysia, Presiden Prabowo Nostalgia Seru Sampai Bahas Gaza
Terima Wakil PM Malaysia, Presiden Prabowo Nostalgia Seru Sampai Bahas Gaza.

Jakarta – Suasana hangat dan penuh tawa mewarnai pertemuan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Wakil Perdana Menteri (WPM) Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). 

Pertemuan ini bukan cuma sekadar acara formal antarnegara, tapi juga jadi ajang nostalgia dua sahabat lama yang udah kenal sejak lama banget.

Prabowo, yang kini udah resmi jadi orang nomor satu di Indonesia, kelihatan santai dan penuh semangat saat menyambut kedatangan tamunya dari negeri jiran itu. 

Dalam suasana yang super akrab, dua tokoh penting Asia Tenggara ini ngobrol ngalor-ngidul soal banyak hal. Mulai dari masa lalu, kondisi global saat ini, sampai isu-isu sensitif yang lagi hot dibicarain dunia, semuanya dibahas bareng.

“Ngobrolin, ketawa kan, banyak ketawa kan,” ucap Presiden Prabowo sambil senyum lebar, nunjukin kalau hubungan mereka bukan sekadar hubungan diplomatik, tapi emang udah kayak teman lama yang saling paham satu sama lain.

Nostalgia Seru, Tapi Tetap Serius Bahas Isu Berat

Meski suasana cair dan penuh tawa, bukan berarti pertemuan ini cuma buat reunian doang. Presiden Prabowo dan Zahid Hamidi juga serius bahas isu-isu penting. Mereka tukar pikiran soal perkembangan global, kondisi ekonomi dunia, dan tentu aja, kerja sama strategis antara Indonesia dan Malaysia.

Yang bikin pertemuan ini makin menarik, keduanya juga ngomongin soal "Trump Tarif" kebijakan dagang global yang lagi jadi sorotan dunia. Presiden Prabowo bilang, “Bagaimana kita nggak bahas, ini kan lagi ramai se-dunia lagi bahas.”

Topik ini penting banget, apalagi buat negara berkembang kayak Indonesia dan Malaysia, yang ikut terdampak langsung sama kebijakan-kebijakan ekonomi negara besar.

Isu Gaza Jadi Sorotan Bersama

Nggak cuma soal ekonomi dan dagang, isu kemanusiaan juga jadi perhatian utama dalam diskusi mereka. Gaza, yang lagi dilanda konflik, jadi topik yang nggak dilewatin. Kedua pemimpin sama-sama nunjukin kepedulian mereka, mengingat sebagian besar rakyat Indonesia dan Malaysia adalah Muslim.

“Ya, kita bicara Gaza. Bagaimanapun rakyat kita sebagian besar Muslim,” ujar Presiden Prabowo dengan nada serius tapi tetap penuh empati.

Isu Gaza ini jadi bukti kalau Prabowo dan Zahid nggak cuma mikirin urusan politik dan ekonomi aja, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang penting buat masyarakat mereka.

Harapan Besar Buat Masa Depan Hubungan RI–Malaysia

Di akhir pertemuan, Presiden Prabowo ngucapin terima kasih atas kunjungan Zahid Hamidi, dan berharap hubungan antara Indonesia dan Malaysia bakal makin erat ke depannya. Dia pengin supaya kerja sama di berbagai sektor mulai dari ekonomi, pendidikan, keamanan, hingga kebudayaan — bisa terus ditingkatin.

“Saya sangat senang bisa menerima sahabat lama saya. Semoga hubungan kita semakin kuat dan memberikan manfaat besar buat rakyat kedua negara,” tutupnya.

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Wakil PM Malaysia ini bukan cuma jadi ajang diplomatik biasa, tapi juga jadi simbol eratnya persahabatan dua bangsa serumpun. 

Dengan suasana yang akrab tapi tetap produktif, harapannya hubungan Indonesia dan Malaysia bakal terus harmonis dan jadi contoh positif buat kawasan Asia Tenggara.

Dari nostalgia seru sampai diskusi serius tentang isu global, momen ini nunjukin kalau pemimpin yang punya chemistry kuat bisa ngebawa perubahan positif nggak cuma buat negaranya sendiri, tapi juga buat dunia.

Pertemuan Hangat Prabowo dan Wakil PM Malaysia: Kawan Lama yang Akhirnya Ketemu Lagi!

Pertemuan Hangat Prabowo dan Wakil PM Malaysia Kawan Lama yang Akhirnya Ketemu Lagi!
Pertemuan Hangat Prabowo dan Wakil PM Malaysia: Kawan Lama yang Akhirnya Ketemu Lagi!

Jakarta – Istana Merdeka siang itu terasa beda. Bukan cuma karena langit Jakarta lagi cerah-cerahnya, tapi juga karena ada pertemuan penting yang penuh suasana akrab dan nostalgia. 

Presiden Republik Indonesia, Pak Prabowo Subianto, kedatangan tamu istimewa dari negeri tetangga Wakil Perdana Menteri (WPM) Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi.

Yang bikin makin menarik, ternyata mereka bukan cuma kolega antarnegara, tapi juga kawan lama dari masa muda. Wah, ini bukan sekadar kunjungan diplomatik biasa, Sob!

Sambutan Super Hangat di Istana Merdeka

Begitu mobil dinas Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid masuk ke halaman Istana, langsung disambut dengan pasukan jajar kehormatan. Nuansanya penuh khidmat, tapi juga terasa dekat. Presiden Prabowo sendiri yang nyambut beliau, didampingi sama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

Masuk ke ruang kredensial, keduanya langsung foto bareng. Dan di momen ini, senyuman hangat Pak Prabowo pun terpancar sambil nyeletuk, “Kawan lama, dari masa muda.” Waduh, langsung berasa vibes reuni banget, ya!

Obrolan Strategis yang Penuh Canda

Setelah sesi foto, mereka lanjut ngobrol serius tapi santai di ruang kerja Presiden. Sebelum masuk ke isu-isu berat, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid sempat melempar candaan yang ngena banget:

“Saya ingin beri tahu, bahwa rezeki tidak pernah salah alamat.”

Candaan itu langsung disambut tawa ringan dari semua yang hadir. Suasana jadi cair, tapi tetap profesional. Ini jadi bukti bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia bukan cuma formalitas, tapi benar-benar ada chemistry yang kuat di antara pemimpinnya.

Bahas Banyak Hal Penting, dari Stabilitas Sampai Kolaborasi

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasin Tengku Hussin, kedua belah pihak sepakat buat tingkatin kerja sama di berbagai bidang. Mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga urusan keamanan kawasan.

Pak Prabowo dan Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid sama-sama sepakat bahwa stabilitas regional itu penting banget. Mereka juga tekankan soal pentingnya menjaga hubungan harmonis antara Indonesia dan Malaysia, sebagai dua negara serumpun yang punya sejarah panjang dan ikatan budaya yang kuat.

Persahabatan yang Jadi Pondasi Diplomasi

Pertemuan ini nggak cuma jadi simbol kuatnya hubungan diplomatik antarnegara, tapi juga menunjukkan bahwa persahabatan personal bisa jadi fondasi yang solid buat hubungan bilateral. Hubungan Indonesia-Malaysia yang selama ini erat, makin diperkuat dengan chemistry dua tokoh ini yang udah kenal lama sejak zaman muda dulu.

Bukan cuma diskusi strategis, tapi juga penuh dengan momen-momen hangat dan menyenangkan. Bahkan, suasana obrolannya terasa kayak dua sahabat lama yang lagi reuni sambil bahas kerjaan penting.

Dengan suasana dunia yang makin kompleks, hubungan antarnegara yang solid jadi kunci. Dan pertemuan ini nunjukin bahwa Indonesia dan Malaysia siap bareng-bareng menghadapi tantangan global, dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Kunjungan Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid ke Jakarta ini bisa dibilang bukan cuma sekadar seremoni, tapi juga jadi bukti nyata kalau politik luar negeri kita bisa tetap hangat, manusiawi, dan penuh rasa saling menghargai.

Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus: Dunia Kehilangan Sosok Panutan Perdamaian

Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus Dunia Kehilangan Sosok Panutan Perdamaian
Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus Dunia Kehilangan Sosok Panutan Perdamaian.

Jakarta – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang sangat dihormati dunia, wafat pada Senin pagi, 21 April 2025 waktu setempat. Ucapan belasungkawa pun datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Lewat pernyataan resmi yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/4), Presiden Prabowo menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas kepergian sosok yang selama ini dikenal sebagai pembela perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan lintas agama.

“Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” ujar Prabowo dalam pernyataannya.

Kunjungan Bersejarah ke Jakarta Jadi Momen Tak Terlupakan

Presiden Prabowo juga mengenang momen istimewa saat Paus Fransiskus datang berkunjung ke Jakarta pada tahun 2024 lalu. Menurutnya, kunjungan tersebut membawa pesan damai yang sangat kuat dan berhasil menyentuh hati masyarakat Indonesia, tak hanya umat Katolik tapi seluruh elemen bangsa.

“Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberi kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Kunjungan tersebut memang jadi momen bersejarah. Ribuan umat dan masyarakat umum menyambut hangat kehadiran Paus Fransiskus. Banyak yang merasa terinspirasi oleh pesan-pesan yang disampaikannya kala itu—tentang pentingnya hidup rukun, saling menghormati, dan menjaga keutuhan bersama dalam keberagaman.

Nilai-Nilai Paus Fransiskus Jadi Warisan Tak Ternilai

Lebih jauh, Prabowo menyoroti nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan oleh Paus Fransiskus. Ia dikenal sebagai pemimpin religius yang sederhana, rendah hati, dan sangat peduli terhadap nasib kaum miskin dan mereka yang terpinggirkan. Kepedulian lintas agama juga menjadi ciri khas dari masa kepemimpinannya sebagai Paus.

“Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin, dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua,” tutur Prabowo.

Di masa jabatannya, Paus Fransiskus memang terkenal aktif menyuarakan isu-isu sosial seperti perubahan iklim, pengungsi, kemiskinan, dan perdamaian dunia. Beliau juga berani tampil beda dengan gaya kepemimpinan yang lebih membumi, tidak segan berbicara dengan bahasa rakyat, dan mendatangi tempat-tempat yang jarang tersentuh pemimpin dunia.

Penghormatan Terakhir untuk Sosok yang Menginspirasi Dunia

Presiden Prabowo menutup pernyataannya dengan memberikan penghormatan terakhir untuk mendiang Paus Fransiskus. Ia menyebut bahwa pesan-pesan yang telah ditinggalkan oleh Paus akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi dunia, termasuk Indonesia.

“Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga kemanusiaan dan perdamaian akan selalu membekas di hati kita,” tutup Presiden.

Dunia Berduka, Tapi Warisannya Tetap Hidup

Kepergian Paus Fransiskus memang meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang. Tapi warisan ajarannya—tentang cinta kasih, toleransi, dan solidaritas—akan terus hidup. Sosok beliau bukan cuma milik umat Katolik, tapi milik seluruh umat manusia yang merindukan dunia yang lebih damai dan penuh kasih sayang.

Indonesia, sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman, tentunya juga akan terus mengingat Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin spiritual yang punya peran besar dalam membangun jembatan antarumat beragama.

Anak-anak Bilang Makanan MBG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi

Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi
Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Belakangan ini, media sosial kembali diramaikan dengan keluhan soal makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikhususkan untuk anak-anak. 

Salah satu unggahan yang cukup viral datang dari akun Facebook bernama Frans Yohanes. 

Dalam unggahannya, ia menyuarakan kekhawatiran soal kondisi makanan yang diterima anak-anak, yang menurutnya sudah infas alias basi.

“Waspadailah dan awaslah dengan benar-benar program MBG, banyak keluhan dari anak-anak makanan sudah infas alias sudah basi. Kalau seperti ini bukannya menambah gizi, malah merusak gizi,” tulis Frans.

Keluhan seperti ini bukan hanya sekali dua kali muncul. Beberapa warganet lain juga ikut membagikan pengalaman serupa di kolom komentar. 

Bahkan ada yang menyebut bisa jadi nanti-nati timbul kasus dugaan keracunan akibat makanan dari program tersebut. 

Situasi ini tentu menjadi perhatian penting, terutama jika menyangkut kesehatan dan keselamatan anak-anak.

Makanan Basi Justru Bahayakan Gizi Anak

Program MBG sejatinya diluncurkan dengan tujuan mulia untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak di berbagai daerah. 

Namun jika distribusi makanan tidak dilakukan dengan standar yang ketat, justru bisa menjadi bumerang.

Makanan basi tidak hanya kehilangan nilai gizinya, tetapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti mual, muntah, diare, hingga keracunan serius. 

Dalam usia tumbuh kembang, anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi yang tepat dan higienis. 

Bila yang terjadi justru sebaliknya, maka program ini perlu dikaji ulang.

Usulan: Ganti dengan Pendidikan Gratis?

Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi
Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi. (Foto facebook)

Dalam unggahan yang sama, Frans Yohanes juga menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan untuk mengganti program ini dengan program pendidikan gratis. 

Menurutnya, sebelum program MBG ini berjalan terlalu jauh dan menimbulkan masalah lebih serius, lebih baik dialihkan ke sektor pendidikan yang jelas juga sangat dibutuhkan.

“Mohon kepada bapak presiden Prabowo Subianto, program ini diganti saja dengan pendidikan gratis, mumpung belum jauh melangkah,” lanjutnya.

Usulan ini tentu sah-sah saja sebagai bentuk partisipasi publik dalam pembangunan. 

Namun, hal terpenting adalah pemerintah harus benar-benar mendengarkan suara masyarakat dan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program MBG ini.

Perlu Pengawasan yang Ketat

Agar program MBG bisa benar-benar bermanfaat, pengawasan terhadap kualitas makanan harus diperketat. 

Proses penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. 

Pemerintah juga sebaiknya menggandeng pihak-pihak berpengalaman, seperti ahli gizi dan lembaga pengawas pangan, untuk memastikan kualitas makanan benar-benar layak konsumsi.

Program MBG adalah inisiatif yang bagus, namun pelaksanaannya tidak boleh asal-asalan. 

Masukan dari masyarakat seperti yang disampaikan oleh Frans Yohanes harus dijadikan alarm bagi pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi. 

Jangan sampai niat baik memberi gizi malah berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.

Transparansi, kualitas, dan pengawasan adalah kunci agar program ini bisa benar-benar memberi manfaat.