Berita Borneotribun Hari ini

Rabu, 25 Juni 2025

Bocoran Render Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7: Desain Lebih Tipis, Layar Lebih Fungsional!

Bocoran Render Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7: Desain Lebih Tipis, Layar Lebih Fungsional!
Bocoran Render Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7: Desain Lebih Tipis, Layar Lebih Fungsional!.

JAKARTA - Samsung kembali menjadi sorotan dengan bocoran terbaru yang memperlihatkan desain dari dua smartphone lipat andalannya: Galaxy Z Flip 7 dan Galaxy Z Fold 7. Render berkualitas tinggi ini dibagikan oleh pembocor terpercaya @OnLeaks, dan langsung menarik perhatian para pecinta gadget.

Desain Lebih Tipis dan Elegan

Jika dilihat dari render yang beredar, perubahan paling mencolok terletak pada ketebalan perangkat. Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 tampak jauh lebih tipis dibandingkan generasi sebelumnya. Bahkan, Galaxy Z Fold 7 diprediksi akan memiliki ketebalan hanya 3,9 mm saat dibuka penuh—sangat ramping untuk ukuran smartphone lipat!

Meski demikian, bagian kamera belakang tetap sedikit menonjol, mirip seperti pada model sebelumnya. Namun, secara keseluruhan desain terlihat lebih halus dan ringkas.

Layar Eksternal Flip 7 Kini Lebih Besar

Khusus untuk Galaxy Z Flip 7, Samsung tampaknya menjawab kebutuhan pengguna dengan menyematkan layar eksternal yang lebih besar dan fungsional. Sekarang, layarnya hampir setara dengan Motorola Razr 60, menjadikan Flip 7 lebih praktis untuk melihat notifikasi, mengambil foto, atau mengakses aplikasi tertentu tanpa harus membuka perangkat.

Fold 7 Lebih Lebar = Lebih Nyaman Digunakan

Perubahan lain yang menarik adalah pada ukuran Galaxy Z Fold 7. Bocoran menunjukkan bahwa perangkat ini lebih lebar hingga 10 mm dibandingkan Fold 6. Dengan demikian, layar depannya akan terasa lebih nyaman digunakan seperti smartphone biasa, yang sebelumnya kerap dikeluhkan terlalu sempit.

Pilihan Warna yang Keren

Dalam bocoran render, dua pilihan warna yang ditampilkan adalah hitam dan biru. Namun, tidak menutup kemungkinan Samsung akan menghadirkan varian warna lain saat peluncuran resmi nanti.

Kapan Rilis Resminya?

Samsung dikabarkan akan memperkenalkan Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 pada acara Galaxy Unpacked yang digelar 9 Juli 2025. Selain dua ponsel lipat ini, kabarnya Galaxy Watch 8 juga akan turut diperkenalkan.

Samsung tampaknya mendengarkan feedback pengguna dengan menghadirkan desain yang lebih ramping dan layar yang lebih fungsional. Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 menjanjikan pengalaman baru dalam menggunakan smartphone lipat, dengan peningkatan kenyamanan dan estetika.

Pantau terus informasi terbarunya, dan siapkan diri untuk kehadiran dua perangkat canggih ini bulan depan!

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!
Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!.

Melun, Prancis — Tim arkeolog Prancis baru-baru ini menemukan sisa-sisa kota besar dari zaman Romawi di kota modern Melun, sekitar 40 kilometer tenggara Paris. Penemuan ini memberikan gambaran luar biasa tentang bagaimana kehidupan dan arsitektur pada masa Romawi dulu lengkap dengan rumah mewah, dapur, hingga sistem pipa air dari keramik!

Jejak Kota Kuno di Tengah Kota Modern

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!
Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!.

Proyek penggalian yang dilakukan di area seluas sekitar 3.500 meter persegi ini berhasil mengungkap struktur jalan yang saling bersilangan, membentuk pola teratur khas permukiman Romawi. Temuan ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut dulunya merupakan pusat aktivitas penting, mungkin sebagai kawasan pemukiman elite atau kawasan perdagangan.

Rumah Romawi Mewah dengan Teknologi Canggih pada Masanya

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!
Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!.

Di bagian barat lokasi, para arkeolog menemukan sebuah "domus", yaitu rumah pribadi khas Romawi, seluas lebih dari 700 meter persegi. Meskipun sebagian bangunan sudah hancur karena usia dan aktivitas modern, bagian pondasi batu, beberapa ruangan, dan halaman dalamnya masih terlihat jelas.

Yang paling mengesankan, para peneliti menemukan ruang bawah tanah sedalam 2,2 meter yang masih utuh, lengkap dengan ventilasi udara, ceruk-ceruk penyimpanan, dan tangga turun. Uniknya lagi, di struktur bangunan ini terdapat kolom kuno yang digunakan kembali, menunjukkan adanya praktik daur ulang dalam arsitektur Romawi hal yang sangat modern untuk ukuran zaman kuno!

Area Dapur dengan Teknologi Air Mengalir

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!
Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!.

Sekitar 40 meter di sebelah timur, ditemukan kompleks bangunan kedua yang berukuran sekitar 600 meter persegi. Meski sebagian rusak akibat pembangunan modern, di lokasi ini ditemukan sisa dapur yang dilengkapi tungku dari ubin Romawi dan sistem saluran air dari keramik. Ini menunjukkan bahwa teknologi sanitasi dan kenyamanan hidup sudah sangat diperhatikan pada masa itu.

Ada Delapan Sumur dan Gudang Bawah Tanah!

Di antara kedua bangunan utama ini, arkeolog menemukan area terbuka yang digunakan untuk keperluan rumah tangga dan penyimpanan. Ada lubang-lubang penyimpanan, ruang bawah tanah kecil, dan bahkan delapan sumur kuno yang dibangun dari balok kapur. Kombinasi unsur rumah tinggal dan fungsi pertanian atau ekonomi ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat saat itu.

Kompleks atau Kawasan Terpisah?

Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!
Penemuan Menakjubkan: Sisa Kota Romawi Kuno Ditemukan di Prancis!.

Para peneliti saat ini masih mencoba memastikan apakah dua bangunan besar tersebut merupakan rumah yang berdiri sendiri atau sebenarnya bagian dari satu kompleks besar seluas lebih dari 2.000 meter persegi. Jika benar satu kompleks, ini akan menjadi temuan luar biasa karena skala sebesar itu sangat jarang ditemukan di wilayah ini dalam konteks arsitektur Romawi.

Nilai Penting Penemuan Ini

Penemuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang sejarah Romawi di Prancis, tapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana orang-orang zaman dulu hidup dengan teknologi yang cukup maju. Ini juga membuka peluang baru bagi studi sejarah dan arkeologi, serta bisa menjadi daya tarik wisata sejarah di masa depan.

Penemuan ini jadi pengingat bahwa banyak cerita masa lalu yang masih tersembunyi di bawah tanah kita. Melalui eksplorasi seperti ini, kita bisa belajar tentang kemajuan peradaban kuno dan bagaimana mereka membentuk dunia yang kita tinggali hari ini.

Xiaomi Umumkan Soundbar Pro 2.1 ch dengan NFC dan Subwoofer Nirkabel Bertenaga, Siap Hadir di Pasar Global!

Xiaomi Umumkan Soundbar Pro 2.1 ch dengan NFC dan Subwoofer Nirkabel Bertenaga, Siap Hadir di Pasar Global!
Xiaomi Umumkan Soundbar Pro 2.1 ch dengan NFC dan Subwoofer Nirkabel Bertenaga, Siap Hadir di Pasar Global!

Xiaomi kembali bikin gebrakan! Kali ini, mereka resmi mengumumkan kehadiran Soundbar Pro 2.1 ch di situs global mereka tanda kuat kalau perangkat ini akan segera meluncur secara internasional, termasuk Indonesia. 

Soundbar ini digadang-gadang punya kualitas suara setara bioskop di rumah. Wah, makin seru dong nonton film atau dengerin musik!

Suara Sinematik dengan Subwoofer 180W

Xiaomi Soundbar Pro 2.1 ch dibekali dengan subwoofer nirkabel bertenaga 180 watt berukuran 6,5 inci. Nggak ketinggalan, ada juga speaker utama di bagian depan. Jika digabungkan, total kekuatan sistem ini mencapai 300 watt cukup gahar untuk memenuhi ruang keluarga dengan suara bombastis!

Soundbar ini mendukung teknologi Dolby Audio dan DTS Virtual:X, yang bikin suara terdengar lebih realistis dan mengelilingi. 

Tersedia juga 6 mode suara yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan: mulai dari mode Musik, Film, hingga Game. Kamu tinggal pilih sesuai selera dan aktivitas.

Konektivitas Lengkap: NFC, Bluetooth, dan HDMI ARC

Urusan koneksi? Gak usah khawatir! Xiaomi Soundbar Pro 2.1 ch punya konektivitas super lengkap:

  • HDMI ARC

  • Input optik

  • Input koaksial

  • Bluetooth

  • NFC (Near Field Communication)

Fitur NFC ini memungkinkan kamu menghubungkan ponsel dengan sekali sentuh. Super praktis, apalagi buat pengguna HP Xiaomi atau Android lainnya yang sudah mendukung NFC.

Desain Elegan & Kontrol Modern

Soundbar dan subwoofer-nya punya tampilan premium dengan finishing logam matte. Ukurannya juga pas untuk ditaruh di meja TV atau digantung di dinding:

  • Soundbar: 840 x 87 x 60 mm

  • Subwoofer: 363 x 249 x 249 mm

Untuk kontrol, kamu bisa pakai panel sentuh di bagian atas soundbar atau cukup pakai remote control yang sudah termasuk dalam paket.

Kapan Rilis & Berapa Harganya?

Xiaomi memang belum mengumumkan tanggal rilis atau harga resmi untuk Soundbar Pro 2.1 ch ini. Tapi sebagai gambaran, model sebelumnya (Xiaomi Soundbar 2.0 ch) dijual di Eropa seharga €60, atau sekitar Rp1 jutaan.

Kalau melihat fitur dan peningkatan yang ditawarkan, besar kemungkinan Soundbar Pro 2.1 ch ini bakal dibanderol di kisaran Rp1,5 juta hingga Rp2 juta saat masuk Indonesia. Cukup terjangkau untuk perangkat audio kelas premium!

Xiaomi Soundbar Pro 2.1 ch bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang pengen upgrade sistem audio di rumah tanpa harus keluar budget besar. Dengan kualitas suara sinematik, subwoofer nirkabel, fitur NFC, dan konektivitas lengkap, soundbar ini cocok banget buat nonton film, main game, atau sekadar santai dengerin musik.

3 Keunggulan HarmonyOS dari Huawei yang Bikin Android & iOS Terlihat Biasa Aja

3 Keunggulan HarmonyOS dari Huawei yang Bikin Android & iOS Terlihat Biasa Aja
3 Keunggulan HarmonyOS dari Huawei yang Bikin Android & iOS Terlihat Biasa Aja.

JAKARTA - Huawei kembali bikin gebrakan! Kali ini lewat sistem operasinya sendiri, HarmonyOS, yang disebut-sebut punya tiga keunggulan utama dibanding Android dan iOS

Bukan cuma klaim semata, bos divisi konsumer Huawei, Richard Yu, langsung yang mengungkapkannya. 

Yuk, simak apa saja keunggulan HarmonyOS ini dan kenapa kamu mungkin mulai berpikir buat pindah dari Android atau iPhone.

1. Keamanan Lebih Canggih: Star Shield Security

Pernah ngerasa was-was pas aplikasi minta akses ke galeri atau data pribadi kamu? Nah, di HarmonyOS, Huawei memperkenalkan arsitektur keamanan bernama Star Shield Security.

Sistem ini nggak akan membiarkan aplikasi mengakses seluruh galeri kamu sembarangan. Misalnya kamu mau kirim satu foto, maka aplikasi hanya bisa mengakses foto yang kamu pilih itu aja, bukan seluruh album. 

Setelah selesai, akses langsung ditutup otomatis. Jadi, peluang data kamu disalahgunakan jadi jauh lebih kecil.

🔐 Privasi kamu, kontrol tetap di tangan kamu.

2. Integrasi Perangkat yang Super Nyambung

HarmonyOS dirancang untuk terintegrasi secara mendalam di berbagai perangkat. Mulai dari smartphone, tablet, laptop, PC, perangkat smart home, sampai mobil pintar—semuanya bisa saling terhubung dan kerja bareng dengan mulus.

Bayangin kamu bisa:

  • Pindahin file dari HP ke laptop tanpa ribet

  • Lanjut kerja dari tablet ke PC tanpa harus buka ulang file

  • Atur suhu AC dari smartwatch kamu

Semua perangkat berbasis HarmonyOS bisa ngobrol satu sama lain dengan lancar. Rasanya kayak punya ekosistem digital sendiri yang bikin hidup makin gampang.

🔄 Semua terkoneksi, tanpa ribet.

3. AI Pintar yang Beneran Bantu

HarmonyOS juga makin canggih berkat teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus dikembangkan. Asisten virtual mereka, Celia, sekarang lebih pintar dalam memahami kebiasaan dan kebutuhan pengguna.

Celia bisa kasih rekomendasi sesuai rutinitas kamu, bantu mengelola jadwal, sampai kasih saran soal penggunaan data atau keamanan. Bahkan AI-nya juga disisipkan di fitur keamanan, jadi sistem bisa menyesuaikan proteksi secara real-time.

🤖 AI bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi benar-benar ngebantu keseharian.

HarmonyOS 6.0 Segera Hadir!

Berbekal fitur-fitur canggih itu, HarmonyOS sudah dipasang di lebih dari 103 juta perangkat dalam beberapa tahun terakhir. Dan kabarnya, Huawei segera meluncurkan HarmonyOS 6.0 dengan peningkatan lebih lanjut.

Jadi, buat kamu yang penasaran dan pengen coba ekosistem digital yang lebih aman, nyambung, dan pintar, mungkin sudah saatnya kasih kesempatan ke HarmonyOS. Siapa tahu cocok banget buat kebutuhan kamu sehari-hari.

Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet

Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet
Bocor Besar! 16 Miliar Password dari Apple, Google, Telegram, dan GitHub Tersebar di Internet.

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari dunia siber! Para peneliti dari Cybernews dan Keeper Security, bersama jurnalis Forbes, mengungkapkan bahwa sebanyak 16 miliar data login termasuk email dan password dari berbagai platform besar seperti Apple, Google, Telegram, hingga GitHub kini tersebar luas di internet.

Ini bukan sekadar kabar iseng. Ini disebut sebagai “kebocoran data terbesar dalam sejarah” yang sangat mungkin dimanfaatkan untuk serangan phishing (penipuan online) dan pembajakan akun pribadi.

🔍 Dari Mana Bocornya?

Sepanjang tahun ini, para peneliti siber memantau kemunculan 30 kumpulan database baru yang muncul di forum gelap dan berbagai kanal terbuka di internet. Masing-masing database ini berisi mulai dari puluhan juta hingga 3,5 miliar kombinasi login dan password.

Kebanyakan data ini didapat dari:

  • Malware pencuri data (data stealer)

  • Cloud storage (penyimpanan awan) yang tidak dilindungi dengan baik

  • Kesalahan konfigurasi dari pengguna atau layanan itu sendiri

Yang bikin makin parah, data yang tersebar ini bukan cuma data lama yang di-repost, tapi juga informasi baru dan masih relevan. Formatnya pun rapi: nama situs, lalu email atau username, kemudian password. Mudah banget dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

⚠️ Bukan Cuma Ulah Hacker

Menariknya, tidak semua kebocoran ini akibat peretasan. Ada juga yang disebabkan oleh kelalaian pengguna, misalnya menyimpan password tanpa enkripsi di cloud, atau membuat akun tanpa pengamanan ganda (two-factor authentication). Jadi, bukan hanya hacker yang harus disalahkan.

🛡️ Tips Agar Akunmu Aman

Tenang, kamu masih bisa melindungi diri. Berikut langkah-langkah penting yang disarankan oleh para ahli:

  1. Ganti password secara rutin – jangan pakai password yang sama di banyak akun!

  2. Gunakan password manager – tools ini bisa bantu simpan dan buat password super kuat tanpa kamu harus menghafalnya semua.

  3. Aktifkan two-factor authentication (2FA) – ini lapisan keamanan tambahan yang sangat penting.

  4. Gunakan kunci akses (passkey) – beberapa platform seperti Google dan Apple sudah mendukung fitur ini.

🔒 Butuh bantuan buat bikin password yang kuat? Coba pakai generator password aman dari Cybernews tinggal klik dan pilih tingkat keamanannya.

📌 Jangan Anggap Remeh

Dengan skala kebocoran seperti ini, siapa pun bisa jadi target bahkan kalau kamu cuma pengguna biasa. Jadi, yuk mulai lebih peduli sama keamanan digital kita.

Baca juga: Panduan Lengkap Melindungi Data Pribadi di Internet

Astronom Tampilkan Gambar Super Detil Galaksi Sculptor dalam 1000 Warna!

Astronom Tampilkan Gambar Super Detil Galaksi Sculptor dalam 1000 Warna!
Astronom Tampilkan Gambar Super Detil Galaksi Sculptor dalam 1000 Warna!

JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menciptakan citra paling detil dari galaksi Sculptor (NGC 253), mengungkap keindahan luar angkasa dengan lebih dari 1000 gradasi warna. Begini penjelasannya!

Galaksi Sculptor atau dikenal juga sebagai NGC 253 kembali mencuri perhatian dunia astronomi. Kali ini, para astronom berhasil menampilkan gambar paling detil dari galaksi ini—dan yang bikin luar biasa, gambarnya disajikan dalam 1000 warna berbeda! Gambar ini memberikan pandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya tentang galaksi yang sedang aktif membentuk bintang.

Apa Itu Galaksi Sculptor?

Galaksi Sculptor terletak sekitar 8 hingga 11 juta tahun cahaya dari Bumi, dan saat ini sedang mengalami masa "sibuk" dalam membentuk bintang-bintang baru. Bisa dibilang, galaksi ini sedang berada di puncak produktivitasnya!

Bagaimana Gambar Ini Dibuat?

Untuk menciptakan gambar super detil ini, para ilmuwan menggunakan teleskop raksasa bernama Very Large Telescope (ELT) milik European Southern Observatory (ESO) yang dilengkapi dengan alat canggih bernama MUSE.

Berbeda dari foto-foto langit biasa yang hanya menggunakan filter warna standar seperti merah, biru, dan hijau, gambar ini dibuat dengan setiap warna mewakili panjang gelombang cahaya tertentu. Ini memungkinkan para ilmuwan melihat perbedaan halus antara cahaya yang dipancarkan oleh bintang, gas, dan debu kosmik.

Prosesnya Nggak Main-Main

Untuk menghasilkan gambar menakjubkan ini, para ilmuwan butuh waktu lebih dari 50 jam pengamatan, terdiri dari lebih dari 100 eksposur terpisah yang disatukan dengan presisi tinggi. Hasilnya? Sebuah gambar yang mencakup hampir seluruh galaksi dengan diameter sekitar 65.000 tahun cahaya. Gede banget, kan?

Apa yang Ditemukan?

Salah satu penemuan penting dari gambar ini adalah sekitar 500 nebula planet—yaitu cangkang gas dan debu yang dikeluarkan oleh bintang yang sekarat seperti Matahari kita. Ini adalah jumlah terbanyak yang pernah ditemukan di luar galaksi Bima Sakti!

Menurut Enrico Congiu, penulis utama studi ini, Galaksi Sculptor adalah objek yang sempurna untuk diteliti karena cukup dekat untuk melihat detail kecil, tapi juga bisa diamati secara keseluruhan.

Katherine Kreckel dari Universitas Heidelberg menambahkan:

“Kita bisa memperbesar gambar untuk melihat tempat lahirnya bintang, atau menjauh untuk melihat keseluruhan galaksi. Ini memberi kita wawasan unik tentang bagaimana sistem sebesar ini bekerja.”

Apa Selanjutnya?

Penelitian ini baru awal. Tim ilmuwan berencana melanjutkan eksplorasi untuk mempelajari bagaimana gas panas bergerak di dalam galaksi dan bagaimana pergerakan itu memengaruhi pembentukan bintang baru.

Congiu menyimpulkan dengan kalimat yang menggugah:

“Bagaimana proses-proses kecil bisa memengaruhi galaksi sebesar ini masih menjadi misteri yang baru mulai kita pecahkan.”

Kenapa Ini Penting?

Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman lebih dalam tentang evolusi galaksi dan proses pembentukan bintang, yang tentunya juga membantu kita memahami asal usul alam semesta dan bahkan masa depan galaksi kita sendiri.

ChatGPT Ungkap Fungsi Rahasia Dodekaeder Romawi, Mungkin Alat Jarak Tempur?

ChatGPT Ungkap Fungsi Rahasia Dodekaeder Romawi, Mungkin Alat Jarak Tempur?
ChatGPT Ungkap Fungsi Rahasia Dodekaeder Romawi, Mungkin Alat Jarak Tempur?

Misteri Benda Aneh dari Masa Romawi

Kalau kamu suka sejarah atau artefak kuno, kamu pasti bakal tertarik dengan salah satu misteri terbesar dari zaman Kekaisaran Romawi: dodekaeder Romawi. Benda ini bentuknya unik banget—seperti bola logam berukuran 4 sampai 11 cm dengan 12 sisi, masing-masing sisi punya lubang berbeda ukuran. Sejauh ini, sudah ditemukan sekitar 130 buah di kawasan Eropa Barat seperti Prancis, Jerman, Belgia, dan Inggris.

Masalahnya, nggak ada satu pun catatan tertulis dari zaman itu yang menjelaskan benda ini buat apa. Jadi, para ilmuwan cuma bisa menebak-nebak: ada yang bilang buat lilin, ada yang bilang alat ritual, bahkan ada yang nyangka buat bantu merajut sarung tangan!

Tapi... apa jadinya kalau kecerdasan buatan ikut nimbrung cari jawabannya?

Hipotesis Unik dari ChatGPT

Seorang penulis teknologi dari Telegram, Denis Sexy IT, penasaran dan bertanya pada model AI terbaru milik OpenAI, yaitu ChatGPT o3-Pro, soal fungsi dodekaeder ini. Jawabannya cukup mengejutkan—dan masuk akal!

Menurut ChatGPT, benda ini kemungkinan adalah alat pengukur jarak portabel yang dipakai oleh tentara Romawi!

Cara Kerjanya (Menurut AI)

Idenya sederhana, tapi cerdas banget. Begini cara pakainya menurut ChatGPT:

  1. Dipegang di depan mata: Seorang prajurit memegang dodekaeder dengan tangan lurus ke depan, sambil menutup satu mata.

  2. Lihat lewat dua lubang yang saling berhadapan, sampai dua lingkaran (lubang depan dan belakang) terlihat menyatu jadi satu bulat sempurna.

  3. Kalau lingkaran ini pas banget mengelilingi target (misalnya prajurit musuh setinggi 1,7 meter), berarti target itu berada di jarak tertentu, yang sudah bisa dihitung berdasarkan ukuran lubangnya.

  4. Angka jaraknya bisa disiapkan dalam bentuk tabel, atau langsung ditulis di permukaan dodekaedernya.

Dengan metode ini, tentara Romawi bisa memperkirakan jarak 15, 25, bahkan 100 meter tanpa alat optik canggih! Sederhana, kuat, dan tidak butuh baterai.

DeepSeek: “Hipotesis Ini Masuk Akal!”

Menariknya, saat hipotesis ini diuji ke AI lain bernama DeepSeek, hasilnya juga mendukung. Menurut DeepSeek, alat ini bisa sangat berguna untuk:

  • Menentukan jarak lempar tombak (plumbata),

  • Menyusun formasi tempur,

  • Sampai membantu mengatur posisi balista (semacam meriam zaman dulu).

Memang ada kemungkinan kesalahan pengukuran sekitar 10%, tapi itu masih cukup akurat untuk keperluan militer waktu itu.

Tapi... Masih Banyak Pertanyaan

Meski terdengar logis, tetap ada kelemahan dari teori ini:

  • Kenapa nggak ada catatan sejarahnya? Penulis besar seperti Vitruvius atau Frontinus nggak pernah menyebut alat ini.

  • Kenapa bentuknya harus dodekaeder? Kalau tujuannya ukur jarak, kenapa nggak bentuk lain?

  • Tidak semua punya lubang berpasangan—mungkin karena fungsinya berbeda, atau hanya cacat produksi.

Tetap saja, teori ini jauh lebih solid dibanding dugaan-dugaan sebelumnya. Dan yang paling menarik: bisa jadi AI membantu memecahkan teka-teki sejarah yang manusia belum berhasil selesaikan selama ribuan tahun!

Apa yang dilakukan ChatGPT dan DeepSeek ini membuktikan satu hal: AI bukan cuma pintar soal teknologi modern, tapi juga bisa jadi partner dalam mengeksplorasi masa lalu. Mungkin di masa depan, makin banyak misteri sejarah yang akan terungkap berkat bantuan AI.

Kalau kamu sendiri gimana? Setuju dengan hipotesis alat ukur jarak? Atau punya teori lain soal dodekaeder Romawi ini? Yuk, share di kolom komentar!

Bekasi Mayor’s Visit: Minister Nusron Emphasizes Collaboration to Accelerate Municipal Asset Certification

Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN
Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN.

Jakarta, June 25, 2025The Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency (ATR/BPN) is once again showing its commitment to improving asset management across the country. On Tuesday (June 24), ATR/BPN Minister Nusron Wahid welcomed Bekasi Mayor Tri Adhianto Tjahyono and his team for an official meeting at the ministry’s headquarters in Jakarta.

During the meeting, Minister Nusron highlighted the importance of active cooperation between ATR/BPN and the Bekasi City Government to fast-track the certification of government-owned assets.

“The Bekasi City Government should ensure that all necessary documents are completed. That way, we can process the certifications more efficiently,” said Nusron in a firm yet approachable tone.

He also gave a direct order to the Head of the Bekasi City Land Office to prioritize the certification of municipal assets.

“I’ve instructed that the certification of all Bekasi municipal assets be completed as soon as possible,” he added.

Bekasi City Ready to Follow Through

Mayor Tri Adhianto expressed his appreciation for the ministry’s support and presented a list of assets that have yet to be certified. He committed to promptly submitting any required documentation to speed up the process.

“We’ll make sure all the paperwork is complete. Certification is essential to ensure legal security over these assets,” said Mayor Tri.

Institutional Collaboration in Action

The meeting was also attended by key officials from the ATR/BPN Ministry, including:

  • Director General of Land Rights and Registration, Asnaedi

  • Secretary of the Directorate General of Spatial Planning, Reny Windyawati

  • Head of Public Relations and Protocol Bureau, Harison Mocodompis

This visit is a strong example of how collaboration between central and local governments can drive progress in resolving land and asset legality issues. It's hoped that this partnership will also inspire similar initiatives in other regions.

Why Asset Certification Matters

Certifying government-owned assets isn’t just a legal formality. Land and building certificates provide legal clarity, protect against ownership disputes, and allow local governments to manage their resources more efficiently. Certified assets are also easier to optimize for public services and development.

Efforts like these are essential to ensuring that public assets are protected, clearly documented, and legally recognized.

Inaugurating Structural and Functional Officials, Deputy Minister Ossy Urges ATR/BPN to Stay Adaptive in Facing Modern Challenges

Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN
Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN.

Jakarta, June 23, 2025 — Deputy Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Deputy Head of the National Land Agency (ATR/BPN), Ossy Dermawan, officially inaugurated 28 structural and functional officials within the ministry. During the ceremony held at the Prona Hall of the ATR/BPN Office in Jakarta, he emphasized the importance of being adaptive in the face of changing times and maintaining strong, collaborative work ethics.

Embracing Change with a Fresh Spirit

Deputy Minister Ossy stated that the inauguration is not just about filling positions but also part of adapting the organization to current and future demands.

“This inauguration reflects the organization’s evolving needs and its effort to stay agile and responsive. It also signifies the trust placed by the government and leadership in your dedication and integrity,” said Deputy Minister Ossy.

This initiative aligns with Presidential Regulation (Perpres) No. 176 of 2024 and Ministerial Regulation No. 6 of 2025, both of which serve as the legal framework for restructuring roles, responsibilities, and functions at ATR/BPN.

28 Officials Ready to Serve

The 28 newly inaugurated officials include:

  • 4 Senior Executive Officials (Echelon II)

  • 13 Administrative Officers

  • 11 Functional Officers

This event also reaffirms that career advancement at ATR/BPN is open to all civil servants (ASN) who demonstrate consistent performance and professionalism. A special moment during the ceremony was the appointment of Ms. Narsiyah as Principal Auditor, a senior functional role.

“This is clear proof that functional career paths are wide open for those with dedication and high integrity. I hope her achievement becomes a source of inspiration for other civil servants,” Deputy Minister Ossy noted.

Collaboration and Professionalism: The Foundation for Success

He also stressed the importance of synergy and strong coordination between departments to support the ministry’s strategic goals. All officials are expected to work quickly, effectively, and uphold accountable governance.

“The success of our key policies depends on your collective work and professionalism. With a spirit of collaboration, we can deliver the best public services and strengthen public trust in our institution,” he concluded.

The ceremony was also attended by senior executives from the ATR/BPN. This moment marks a renewed spirit of transformation in Indonesia’s land and spatial planning services.

Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN

Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN
Appointed as Honorary Alumni of KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi Brings New Spirit to the Ministry of ATR/BPN.

Jakarta – There’s exciting news from Indonesia’s land affairs scene! The Secretary General of the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, has officially been appointed as an Honorary Alumni of the Alumni Association of Higher Education in Agrarian Studies (KAPTI-Agraria)

The special moment took place on Friday, June 20, 2025, during the inauguration of the KAPTI-Agraria Central Board for the 2025–2028 term in Jakarta.

For Mr. Pudji, becoming a part of KAPTI-Agraria is more than just an honorary title. He sees it as a personal honor and a fresh source of motivation to keep pushing forward in his work at the Ministry.

“Thank you. This is truly an honor for me personally and brings new energy to keep contributing in carrying out my duties at the Ministry of ATR/BPN,” said Pudji with pride.

More Than Just a Title – A Symbol of Appreciation

This honorary title wasn’t handed out lightly. Pudji was recognized for his significant support and contribution to the development of national agrarian resources. The ceremony was marked by the symbolic wearing of the KAPTI-Agraria blazer and the presentation of an Honorary Alumni ID Card.

Adding to the moment, Mr. Pudji shared an inspiring message with the newly appointed board members of KAPTI-Agraria, urging them to align their programs with the direction set by the Minister of ATR/BPN.

“As the Minister said, the new board must serve the grassroots and become a source of innovation within the Ministry of ATR/BPN. Use that as a foundation to lead the organization,” Pudji emphasized.

Attended by Key Figures – Full of Energy and Optimism

The event was also attended by top officials including the Minister of ATR/BPN Nusron Wahid, Deputy Minister Ossy Dermawan, and several high-ranking ministry officials.

Also present were KAPTI-Agraria Chairman Sri Pranoto and Chairman of the Advisory Board Andi Tenrisau, along with other key alumni figures who showed their full support for the new leadership and vision.

A Fresh Spirit for the Future of Indonesia’s Agrarian Sector

With Pudji Prasetijanto Hadi now officially part of the KAPTI-Agraria family, there’s great hope that his involvement will bring new energy and innovation to the future of land and agrarian development in Indonesia. The synergy between alumni, organizations, and the ministry is seen as a crucial part of building a stronger and more modern land management system.

Let’s hope this positive energy continues to spread—not just among alumni, but throughout the entire agrarian community in Indonesia!