Cerita Saksi Mata Detik-Detik Puting Beliung Di Tepian Sungai Kapuas Sekadau | Borneotribun.com -->

Jumat, 28 Agustus 2020

Cerita Saksi Mata Detik-Detik Puting Beliung Di Tepian Sungai Kapuas Sekadau

Ilustrasi angin puting beliung. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)


BORNEOTRIBUN - Hari sabtu, tanggal 22 Agustus 2020, awal malam cuaca disini seperti biasa-biasa saja, dilihat dari tepian sungai Kapuas ke desa seberang cuacanya sudah mulai memburuk, tidak seperti biasa. Hal ini dikatakan Lahong warga asal Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar.


Selang berapa jam, terang Lahong, sekitar pukul 9 malam lewat, hujan mulai turun dan angin terasa kencang.


“Baru ini merasakan angin bergitu kencang, saat membuka pintu depan rumah, wajah seperti terasa diatas mobil bus yang sedang laju, bibir kita bergerak-gerak terus”, ungkap Lahong yang juga perajin kayu Tanjung Kreatif.


Selain itu, ia mengatakan, Bapaknya juga mengaku baru ini bapaknya menyerah untuk turun ke lanting disaat cuaca buruk.


“Dilanting ada motor air kami, setiap saat kalau ada cuaca buruk harus di kontrol, motornya bocor Mas”, ungkap Lahong kepada awak media, Jum'at (28/8/2020).


Dengan perasaan was-was bermodal nekad, Ia (Lahong red) bersama Bapak dan Adiknya berusaha ke lanting untuk kedua kalinya.


Bapak dan adiknya berhasil sampai turun kelanting, sedangkan Lahong masih dijalan melawan angin pitung beliung dengan jarak pandang kurang lebih 1 meter.


Sesampai di lanting, motor air kondisinya baik-baik saja, yang anehnya, kata Lahong, ia merasa angin tidak sekencang saat kami mau turun kelanting dan melihat keatas atap rumah warga sudah ambruk diterjang angin puting beliung.


“Ini angin puting beliung, saya yakin, saat kami berada dilanting, angin tidak sekencang saat kami keluar rumah, apalagi yang pertama melawan angin, kami bertiga sudah menyerah, selang berapa menit memikirkan motor air perlu diselamatkan, kami turun dan berhasil kelanting”, cerita Lahong.


Beberapa menit kemudian, kata Lahong, hujan dan angin sudah reda, melihat tempat kerja berserakan kemana-mana, alat kerja semuanya basah dan ada yang hilang terbawa angin.

Foto: Netizen/Mor


“Sedih melihat tempat kerja sudah ambruk, atap dan alat-alat kerja berserakan kemana-mana, mesin ukir juga habis basah, Alhamdulillah mesin tidak ada yang rusak, kecuali tempat kerja”, kata Lahong.


Paginya, ia melihat kondisi rumah warga banyak atap rumah yang ambruk, pohon banyak yang tumbang, atap-atap rumah warga ada yang tersangkut dipohon besar akibat dibawa angin kencang tersebut.

Foto: Netizen/Mor


Selain itu, dilokasi terilihat Bupati Sekadau Rupinus bersama Wakil Bupati Sekadau Aloysius sedang meninjau tempat-tempat yang terdampak angin puting beliung.


“Alhamdulillah, tempat saya dapat bantuan dari Pemda Sekadau juga”, ujar Lahong. (yk/er)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar