Terkait Pemberitaan, Sejumlah Wartawan Bengkayang Datangi Kompi Senapan C Yonif 645 GTY | Borneotribun.com -->

Sabtu, 27 Maret 2021

Terkait Pemberitaan, Sejumlah Wartawan Bengkayang Datangi Kompi Senapan C Yonif 645 GTY

Terkait Pemberitaan, Sejumlah Wartawan Bengkayang Datangi Kompi Senapan C Yonif 645 GTY
TNI dan Wartawan di Bengkayang.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Sejumlah wartawan dari beberapa Media di Kabupaten Bengkayang, mendatangi Kompi Senapan C Yonif 645 GTY, kedatangan tersebut untuk mengklarifikasi permasalah Oknum anggota TNI yang di duga Memeras Sopir Truck pada 28 Januari 2021 lalu, yang baru viral di angkat media Borneo Tribun pada Kamis (25/3/2021).

Walaupun berita tersebut sudah tidak bisa di akses lagi, tetapi sejumlah wartawan masih menyimpan tanya, karena tersiar kabar rumah Seorang wartawan yang membuat berita tersebut  di datangi oleh sekelompok oknum anggota.

" Iya bang rumah saya di datangi Anggota tadi malam (25/3/2021), mereka suruh hapus berita saya" ucap Niko Wartawan cetak Tribun Tipikor yang rumahnya di datangi Anggota.

Kendati demikian wartawan tersebut memiliki bukti audio wawancara dengan narasumber sang sopir yang di palak pada saat itu, dan seiring berjalanya waktu mencoba klarifikasi dengan Komandan Kompi Senapan C Yonif 645 karena di ketahui oknum tersebut anggota kompi.

" Saya wa komandan kompinya bulan Februari kemarin Ternyata sudah berganti yang baru yang lama sudah pindah, saya konfirmasi Danramil Bengkayang pak Kunto beliau bilang nanti saya cek" kata Niko.

Terkait adanya sekelompok Anggota TNI yang mendatangi Rumah Wartawan yang bersangkutan, Rinto Andreas, S.Kom selaku Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) Bengkayang Menyayangkan tindakan tersebut, jika memang ingin kordinasi masalah pemberitaannya seharusnya pihak terkait silahkan hadirkan surat panggilan klarifikasi untuk pimpinan redaksinya.

“Bukan jurnalisnya dan rumahnya yang di datangi karena berita yang sudah cetak dan online sudah diproduksi di meja redaksi bagian dari tanggung jawab pimred media tersebut,” kata Rinto.

Dari beberapa pengalaman kasus Rinto menuturkan, pihak yang di rugikan harusnya melakukan koordinasi dengan Dewan Pers terkait aduan. Nantinya akan ada petunjuk dalam penanganan kasus tersebut.

“Jadi penekanan ini, karya jurnalistik harus diuji dengan mekanisme yang diatur oleh Dewan Pers dan disepakti lewat MoU Dewan Pers dan kepolisian bukan dengan mendatangi rumah wartawan nya,” jelas Rinto Andreas.

Saat mendatangi Kompi Pihak media di sambut langsung oleh Komandan Kompi Letda. Chandra Putra, P. dalam mediasi tersebut pihaknya mengatakan masalah tersebut sudah selesai dan pihaknya sepakat berdamai ia mengharapkan masalah ini tidak usah di perpanjang lagi.

" Terkait pemberitaan itu semuanya sudah selesai dan sudah clear, pihak media dan TNI ini hanya mis komunikasi saja, dan sekarang kita dengan pihak media sudah berkomunikasi dan berdamai" 

Saat di tanya  awak media terkait apakah benar adanya oknum Anggota yang melakukan pungli tersebut, ia mengatakan akan menindak tegas oknum tersebut memang jika terbukti telah melakukan pungutan liar.

" Saya akan tindak tegas, kalau benar adanya Oknum kita seperti itu" tutur Chandra.

Letda Chandra Putra juga mengatakan apabila ada rekan atau Anggota yang menyebarkan Vidio klarifikasi terkait kasus ini secara luas, ia berharap di hapus karena itu adalah privasi institusi.

" Saya minta agar tidak menyebarkan pernyataan atau vidio secara luas karena masalah ini sudah selesai, dan tolong di hapus" tegas Chandra.

Kemudian Letda Chandra Putra mengatakan untuk kedepannya kita jalin kerjasama terkait pemberitaan yang baik dan benar agar nantinya bisa sama sama di pertanggung jawabkan.

" Berhubung saya baru 1 bulan di sini,untuk ke depan kita jalin kerjasama  seperti adakan coffe morning biar bersinergi"tutup Chandra. 

Oleh: Rinto Andreas /Tino

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar