Perusahaan Di Kendawangan Perbaiki Jalan Penuh Lubang Berbahaya | Borneotribun.com -->

Selasa, 25 Juli 2023

Perusahaan Di Kendawangan Perbaiki Jalan Penuh Lubang Berbahaya

Foto alat berat sedang merapikan tumpukan tanah timbunan ruas jalan Pesaguan-Kendawangan.
Foto alat berat sedang merapikan tumpukan tanah timbunan ruas jalan Pesaguan-Kendawangan.
KETAPANG (BT) - Kondisi jalan rusak banyak lubang akibat lamban diperbaiki menjadi keprihatinan salah satu perusahaan di Kendawangan memperbaiki jalan penghubung dari kecamatan MHS (Pesaguan) sampai Kendawangan.

Terlihat tumpukan material tanah dan beberapa unit alat berat terus bekerja siang malam menimbun lubang menganga di sepanjang jalan tersebut. Dari keterangan warga di sekitar lokasi tumpukan tanah timbunan latrit mengatakan, pekerjaan itu dilakukan oleh CV Joos Kendawangan.

"Kalau yang kami tahu, yang betulkan jalan ini dari CV Joos, tanahnye dari area tambang mereka dan mobil dump truck itu milik perusahaan," ujar Ujang, warga Sei Nanjung.

Saat dikonfirmasi, manager oprasional CV Joos, Syarif Mahdi mengatakan dana perbaikan, material dan dump truck adalah milik perusahaanya. Sedangkan, grader dipinjam dari perusahaan kebun sawit. 

"Sudah banyak korban jiwa akibat kondisi jalan seperti ini. Berbahaya kalau dibiarkan terus. Padahal di daerah ini ada perusahaan tambang besar, tapi sepertinya mereka kurang peduli. Mudah-mudahan dengan kita mulai begini mereka tergerak membantu. Karena yang susah lewat jalan ini kami-kami juga," kata Syarif saat ditemui di Ketapang, Selasa 25 Juli ini. 

Syarif mengatakan, kondisi jalan ini sudah banyak dikeluhkan masyarakat bahkan anggota DPR RI juga angkat bicara. Namun,  pemerintah terlalu lamban mengeksekusi jalan poros tersebut. 

"Sering di viralkan di medsos, bahkan pak Boy (Boyman Harun anggota DPR RI) kami ketahui puas bersuara keras tapi belum juga tuntas. Ya udah kita dulu yang mulaikan," kata Syarif. 

Diapun berharap perusahaan seperti WHW juga berperan memperbaiki jalan ini karena juga dipakai sebagai lalu lintas mereka terutama karyawan dan mobil operasional. 

"Semoga yang kita mulai juga di ikuti perusahaan lain sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan," ujarnya. 

Terkait asal tanah timbunan, Syarif menjelaskan berasal dari areal pertambangan perusahaanya sehingga biaya pembelian material menjadi nol. 

"Enteng sikitlah kalo soal tanah, paling alat berat yang tidak kita miliki bisa dibantu pengusaha lain yang juga kita ajak perbaiki jalan ini," tandasnya.

Oleh: Muzahidin

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar