Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Bantu Siswa Desa Terpencil dengan Sepatu Sekolah | Borneotribun.com -->

Minggu, 10 Maret 2024

Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Bantu Siswa Desa Terpencil dengan Sepatu Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastaria memasang sepatu kepada salah satu siswi SDN 11 Tanjung Lokang Kecamatan Putussibau Selatan perbatasan Provinsi Kalimantan Timur, di wilayah pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Disdikbud Kalbar. (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat telah memberikan bantuan berupa sepatu sekolah kepada siswa di Desa Tanjung Lokal, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, sebuah daerah terpencil yang terletak di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

"Siswa SDN 11 Tanjung Lokang memiliki semangat belajar yang luar biasa, mereka tinggal di Hulu Sungai Kapuas, yang merupakan lokasi terjauh dan terpencil dari pusat kota. Di sana, sangat diperlukan adanya SMP," kata Rita Hastarita di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Sabtu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastaria memasang sepatu kepada salah satu siswi SDN 11 Tanjung Lokang Kecamatan Putussibau Selatan perbatasan Provinsi Kalimantan Timur, di wilayah pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Disdikbud Kalbar. (Teofilusianto Timotius)
Rita menyatakan bahwa sekitar 50 persen anak di Desa Tanjung Lokang putus sekolah karena tidak adanya SMP di desa tersebut.

"Walaupun ada beberapa anak yang ingin melanjutkan ke SMP, mereka harus pergi ke pusat Kecamatan Putussibau Selatan atau ke Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu," tambah Rita.

Oleh karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu perlu membangun gedung SMP di Tanjung Lokang.

"Desa tersebut terletak sangat jauh, akses ke Tanjung Lokang hanya bisa dilakukan melalui sungai dengan perahu motor melawan arus yang sangat deras di Hulu Sungai Kapuas, kondisi ini benar-benar ekstrem," ujar Rita.

Rita mengaku sengaja mengunjungi Desa Tanjung Lokang untuk mengantarkan bantuan 53 pasang sepatu sekolah kepada siswa dan siswi di daerah tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi siswa dan fasilitas pendidikan di daerah terpencil tersebut.

Rita menjelaskan bahwa perjalanannya menghabiskan waktu 12 jam melalui jalur darat dari Kota Pontianak menuju Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, dan kemudian 6 jam lagi melalui jalur sungai untuk sampai ke Tanjung Lokang.

"Perjalanan kami penuh dengan rintangan, terutama di lokasi-lokasi seperti riam bakang yang memiliki arus sungai deras dan ekstrem, namun kami bersama tim berhasil melewatinya untuk sampai ke Tanjung Lokang," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastaria memasang sepatu kepada salah satu siswi SDN 11 Tanjung Lokang Kecamatan Putussibau Selatan perbatasan Provinsi Kalimantan Timur, di wilayah pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Disdikbud Kalbar. (Teofilusianto Timotius)
Rita memberikan pesan kepada siswa dan siswi SDN Tanjung Lokang untuk tetap semangat dalam mengejar cita-cita mereka sebagai generasi penerus bangsa.

"Walaupun berada di daerah terpencil, saya yakin anak-anak di pedalaman ini memiliki semangat yang sama dengan anak-anak di perkotaan, dan saya yakin mereka mampu bersaing dan meraih prestasi di sekolah untuk mencapai cita-cita mereka," tambahnya.

Dalam kegiatan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat berkolaborasi dengan Perwakilan Faji Kapuas Hulu beserta Tim Rumah Zakat Kalimantan Barat.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar