![]() |
Astronomer Temukan Calon Planet Kesembilan: Bukti Baru dari Data 40 Tahun yang Lalu. |
JAKARTA - Tim astronom dari Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan baru-baru ini membuat temuan yang mengejutkan. Dengan menganalisis data dua pemetaan inframerah langit yang dilakukan dalam rentang waktu 23 tahun, mereka menemukan jejak yang lemah namun menarik.
Jejak tersebut kemungkinan besar adalah objek yang dapat menjadi Planet Kesembilan dalam Sistem Tata Surya kita.
Kisah tentang adanya Planet Kesembilan ini pertama kali mencuat pada tahun 2016. Peneliti dari California Institute of Technology (Caltech) menemukan bahwa enam objek transneptunian yang berada di Sabuk Kuiper memiliki pola yang tidak biasa.
Objek-objek ini tampaknya terkonsentrasi dalam satu area, yang bisa jadi disebabkan oleh adanya benda besar yang mempengaruhi gravitasi dan menarik mereka ke zona tersebut.
Planet yang dimaksud jika memang ada juga dapat menjelaskan kemiringan orbit beberapa objek jauh dan bahkan kehadiran benda-benda yang bergerak berlawanan arah dengan rotasi umum benda di sekitar Matahari.
Penelitian terbaru ini didasarkan pada analisis data dari dua pemetaan inframerah langit peta IRAS pada tahun 1983 dan misi Jepang, AKARI, yang berlangsung pada 2006.
Para ilmuwan mencari objek bergerak lambat yang terletak sekitar 500 hingga 700 AU (astronomical units) dari Matahari jarak yang diperkirakan sesuai dengan orbit Planet Kesembilan.
Hasilnya, mereka menemukan satu kandidat yang "cukup meyakinkan", dengan posisi objek tersebut berbeda antara gambar IRAS dan AKARI, serta memiliki kecepatan sudut yang sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, para peneliti menekankan bahwa ini masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan.
Data yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan orbit objek tersebut atau mengonfirmasi apakah itu benar-benar sebuah planet.
Penemuan ini, meskipun menarik, memerlukan pengamatan lebih lanjut untuk memperkuat hipotesis tersebut.
Saat ini, penelitian tersebut masih dalam bentuk pra-cetak di arXiv dan belum melalui proses review ahli.
Jika hipotesis ini terbukti benar, penemuan ini akan membawa kita lebih dekat untuk mengungkap salah satu misteri terbesar dalam astronomi modern.
Selain itu, penemuan ini juga akan menjadikan sistem tata surya kita sedikit lebih "normal" menurut ukuran sistem bintang lainnya, di mana planet yang ukurannya berada di antara Bumi dan Neptunus sangat sering ditemukan.
Gulir ke atas untuk lanjut membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS