Pontianak - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat peningkatan jumlah penduduk usia kerja di wilayahnya per Februari 2025 menjadi 4,31 juta orang.
Penduduk usia kerja merupakan seluruh penduduk berusia 15 tahun ke atas yang berpotensi terlibat dalam kegiatan ekonomi.
"Jumlah penduduk usia kerja di Kalimantan Barat pada Februari 2025 mencapai 4,31 juta orang, naik sebanyak 66,24 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin di Pontianak, Selasa.
Menurutnya, peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan mencerminkan potensi tenaga kerja di Kalimantan Barat yang terus berkembang.
Dia menjelaskan dari total penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 2,91 juta orang termasuk dalam kategori angkatan kerja, sedangkan sisanya 1,4 juta orang termasuk bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja terdiri atas penduduk yang bekerja sebanyak 2,79 juta orang dan pengangguran terbuka sebanyak 123,37 ribu orang.
Meski terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja dan penduduk bekerja, BPS mencatat adanya penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 0,18 persen poin dibandingkan Februari 2024, menjadi 67,64 persen.
TPAK mengindikasikan seberapa besar proporsi penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi.
"Naiknya jumlah penduduk usia kerja ini tentu harus dibarengi dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai agar tidak menambah beban pengangguran terbuka," katanya.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), sektor konstruksi mencatat peningkatan jumlah pekerja terbesar, yaitu bertambah 29,94 ribu orang.
Namun, proporsi pekerja di sektor informal masih mendominasi, yaitu sebanyak 1,60 juta orang atau 57,44 persen, meski mengalami penurunan 1,35 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, persentase setengah penganggur mengalami kenaikan 2,76 persen poin, yang menandakan banyak penduduk bekerja tidak dalam jam kerja penuh.
Sebaliknya, pekerja paruh waktu menurun sebesar 0,42 persen poin.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kalbar pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,23 persen, naik tipis 0,03 persen poin dibandingkan Februari 2024.
"Peningkatan jumlah penduduk usia kerja menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui peningkatan kualitas tenaga kerja, perluasan lapangan kerja formal, serta pelatihan keterampilan berbasis kebutuhan pasar," tuturnya.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS