Mauricio Pochettino Beri Tantangan untuk Christian Pulisic: Bisa Jadi Lionel Messi-nya Amerika? | Borneotribun

Kamis, 05 Juni 2025

Mauricio Pochettino Beri Tantangan untuk Christian Pulisic: Bisa Jadi Lionel Messi-nya Amerika?

Mauricio Pochettino Beri Tantangan untuk Christian Pulisic: Bisa Jadi “Lionel Messi”-nya Amerika?
Mauricio Pochettino Beri Tantangan untuk Christian Pulisic: Bisa Jadi “Lionel Messi”-nya Amerika?

JAKARTA -- Musim panas ini jadi momen penting bagi pelatih timnas sepak bola pria Amerika Serikat, Mauricio Pochettino. Selain mempersiapkan taktik dan membangun chemistry tim, Pochettino juga menaruh perhatian besar pada peran Christian Pulisic, yang dianggap bukan cuma penting buat tim, tapi juga untuk sepak bola Amerika Serikat secara keseluruhan.

Sayangnya, Christian Pulisic tidak akan tampil bersama timnas AS musim panas ini. Keputusan ini dibuat setelah diskusi antara Pulisic dan federasi sepak bola AS, dengan tujuan memberi waktu istirahat setelah musim panjang yang dijalaninya di AC Milan, klubnya di Eropa. Meski begitu, keputusan ini mendapat sorotan karena waktu Pochettino untuk menyatukan tim sebelum Piala Dunia 2026 di rumah sendiri sangat terbatas.

Dalam sebuah sesi podcast Unfiltered Soccer bersama legenda timnas AS, Tim Howard dan Landon Donovan, Pochettino bahkan membandingkan Pulisic dengan salah satu bintang terbesar dunia, Lionel Messi. Tapi bukan soal kemampuan bermain, melainkan soal peran ikon dan pengaruh yang bisa dimiliki pemain terhadap hubungan antara olahraga dan bangsa.

“Christian di tahun lalu sudah tunjukkan kualitas yang luar biasa. Dia bermain hebat di Eropa, dan juga saat membela timnas. Dia pemain berbakat yang bisa bantu kita meraih kemenangan,” ujar Pochettino.

Dia menambahkan, “Kalau ada yang membandingkan Messi dengan Pulisic, saya tidak mau tidak menghormati keduanya, tapi di negara ini, Pulisic harusnya jadi ‘Messi’-nya kita. Karena dia ikon, anak-anak di jalan pasti tahu siapa Pulisic.”

Sayangnya, Pulisic bukan satu-satunya pemain bintang yang absen di Gold Cup nanti. Antonee Robinson, Yunus Musah, Weston McKennie, Tim Weah, Folarin Balogun, dan Gio Reyna juga dipastikan tidak ikut karena berbagai alasan.

Kondisi ini bikin Tim Howard buka suara. Menurutnya, timnas dan pelatih harus bisa memaksimalkan kesempatan terakhir di Gold Cup ini untuk menunjukan kualitas mereka, walau tanpa banyak pemain inti.

Pochettino sendiri mengakui pentingnya memikirkan jangka menengah hingga panjang, meski tekanan waktu terus berjalan menuju Piala Dunia 2026. Menurutnya, Gold Cup ini seperti latihan lapangan panjang yang harus dijalani, meski harus tanpa banyak pemain kunci.

Namun, di balik tantangan itu, ada peluang bagi pemain muda seperti Diego Luna untuk menunjukkan kemampuan mereka. Pochettino memang tengah berada di bawah tekanan kurang dari satu tahun menjabat sebagai pelatih, apalagi setelah hasil mengecewakan di Concacaf Nations League.

“Saya merasakan tanggung jawab itu. Sepak bola harusnya tentang kebahagiaan, bukan beban berlebih pada pemain. Tapi tentu mereka harus berani dan jadi pemenang,” kata Pochettino.

“Kalau cuma ngomong itu mudah, tapi yang paling penting adalah membuktikan di lapangan. Tunjukan kalau kamu punya kualitas, kamu pemain hebat, tapi sekarang waktunya membela negara.”

Timnas AS akan menjalani laga uji coba internasional melawan Turki dan Swiss pada tanggal 7 dan 10 Juni, sebelum memulai perjuangan di Gold Cup melawan Trinidad dan Tobago pada tanggal 15 Juni.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.