![]() |
Sekjen ATR/BPN Tekankan Transparansi Anggaran Proyek ILASP 2025–2029: Efisiensi dan Kolaborasi Jadi Kunci. |
Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, membuka secara resmi Rapat Evaluasi Proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP) yang berlangsung pada Kamis, 6 Juni 2025, di kantor pusat ATR/BPN, Jakarta. Dalam kesempatan ini, beliau menegaskan pentingnya pengelolaan anggaran proyek ILASP secara efisien, transparan, dan bertanggung jawab.
Proyek ILASP ini merupakan program besar yang berjalan dari tahun 2025 sampai 2029, dan dibiayai oleh dana pinjaman dari Bank Dunia. Karena itu, Pudji menekankan bahwa setiap rupiah yang digunakan harus tepat sasaran. “Saya ingin dana proyek ini dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai ada penyimpangan. Kita harus bisa membuktikan bahwa anggaran ini dikelola dengan profesional dan hasilnya jelas terlihat,” ujar Pudji.
Menariknya, proyek ini melibatkan berbagai lembaga penting, seperti Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Kementerian Dalam Negeri. Karena melibatkan banyak pihak, Pudji mengingatkan pentingnya pembagian tugas yang jelas. Ia juga menyoroti soal dana yang masih tertahan alias terblokir, yang perlu segera ditangani agar tidak menghambat jalannya proyek.
Pudji juga mengingatkan soal risiko duplikasi kegiatan. Artinya, jangan sampai ada aktivitas yang dilakukan dua kali oleh pihak berbeda karena koordinasi yang kurang. Maka dari itu, ia mendorong agar setiap perkembangan proyek dilaporkan secara rutin dan terbuka. “Kalau ada hambatan, jangan ditutup-tutupi. Segera komunikasikan agar kita bisa cari solusi bersama. Ini tanggung jawab kita semua, bukan cuma ke Bank Dunia, tapi juga ke negara dan masyarakat,” jelasnya.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Andi Tenri Abeng selaku Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama yang bertindak sebagai moderator, menyampaikan bahwa evaluasi proyek ILASP akan dilakukan secara rutin setiap dua minggu. Tujuannya jelas: memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana dan memberi dampak nyata, terutama dalam hal pengelolaan pertanahan dan penataan ruang yang lebih baik di Indonesia.
Rapat ini digelar dalam format hybrid gabungan antara tatap muka dan daring dan dihadiri oleh para pejabat tinggi pratama serta perwakilan satuan kerja dari berbagai unit di lingkungan ATR/BPN. Masing-masing perwakilan memaparkan progres kegiatan mereka yang sudah dan akan dilakukan sebagai bagian dari proyek ILASP.
Dengan adanya evaluasi rutin dan kolaborasi lintas lembaga, harapannya Proyek ILASP bisa jadi salah satu gebrakan positif dalam reformasi pertanahan dan tata ruang di Indonesia. Tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS