![]() |
Pedro Acosta Akhirnya Tersenyum Lagi, Meski Podium Brno Penuh Teka-Teki. |
JAKARTA - Setelah mengalami awal musim terburuk dalam kariernya, Pedro Acosta akhirnya kembali tampil gemilang di Sprint MotoGP Republik Ceko. Meski finish di podium terasa manis, pembalap muda Red Bull KTM ini menyadari bahwa beberapa lap yang ia pimpin tidak sepenuhnya murni hasil pertarungan.
Di balapan Sprint yang hanya berlangsung 10 lap, Acosta awalnya berada di posisi ketiga. Namun situasi mulai berubah saat Francesco Bagnaia secara mengejutkan membiarkannya menyalip di lap kelima, disusul Marc Marquez yang melakukan hal serupa di lap keenam. Aksi dua pembalap Ducati Lenovo ini menimbulkan tanda tanya besar, terutama karena keduanya dikenal sebagai pejuang tangguh di lintasan.
“Saya sudah curiga,” ujar Acosta kepada MotoGP.com setelah balapan. “Tidak biasa Pecco dan Marc membiarkan Anda lewat begitu saja. Tapi saya tetap berusaha maksimal di setiap lap, fokus untuk tidak bikin kesalahan. Hasilnya lumayan bagus.”
Perjuangan dari Titik Terendah
Bagi Acosta, podium di Brno bukan sekadar hasil baik ini adalah titik balik. Ia menyebut awal musim 2025 sebagai “masa tergelap” dalam kariernya di MotoGP, apalagi setelah harus menjalani operasi lengan usai balapan di Le Mans.
“Jelas ini start terburuk yang pernah saya alami di musim mana pun. Jadi bisa kembali ke podium rasanya luar biasa,” katanya. “Memang saat memimpin itu agak ‘palsu’, karena saya tahu ada alasan lain di baliknya. Tapi tetap menyenangkan bisa berada di depan untuk beberapa lap.”
Meski sadar bahwa keunggulannya terjadi karena strategi tekanan ban dari Ducati, Acosta tetap menunjukkan performa solid dan menciptakan jarak aman dari pembalap di posisi ketiga dan keempat.
“Kalau kita abaikan Marc, saya rasa saya yang paling kompetitif di lintasan. Jadi saya bangga dengan pencapaian ini,” ucapnya penuh keyakinan.
Marquez Lebih Cepat, Tapi Acosta Tak Mau Kalah
Ketika ditanya soal kecepatan Marc Marquez, Acosta mengakui kehebatan rivalnya tersebut. Menurutnya, sebelum mundur ke posisi dua, Marquez menunjukkan pace luar biasa.
“Anda cukup lihat ritmenya sebelum dia melepas posisi pertama. Jelas dia punya keunggulan dibanding yang lain,” katanya.
Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Acosta. Ia tetap berusaha mengejar dan belajar banyak dari pengalaman bertarung dengan para seniornya.
Grip Sirkuit Jadi Kunci RC16 Bersinar
Keberhasilan Acosta di Sprint Brno juga tak lepas dari performa motor KTM RC16 yang kali ini benar-benar maksimal. Menurut Acosta, aspal baru di sirkuit Brno memberikan grip ekstra yang sangat membantu timnya.
“Grip yang tinggi seperti ini benar-benar menguntungkan kami. Tapi tentu tidak semua trek akan seperti ini. Jadi kami sudah punya gambaran jelas apa yang harus ditingkatkan sebelum balapan di Austria nanti,” jelasnya.
Acosta yang berbagi podium dengan rekan setim KTM, Enea Bastianini, menegaskan bahwa kini saatnya mereka tetap tenang dan fokus menjaga momentum positif ini.
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News