![]() |
Tangsel Jadi Lokasi Uji Coba Integrasi NIB dan NOP, Wamen Ossy Harapkan Data Akurat dan Pendapatan Daerah Meningkat. |
Tangerang Selatan — Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi lokasi uji coba program integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) yang digagas oleh Kantor Pertanahan (Kantah) Tangsel bersama Pemerintah Kota Tangsel. Program ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata untuk meningkatkan akurasi data pertanahan sekaligus mendorong peningkatan pendapatan daerah.
Integrasi NIB dan NOP merupakan langkah kolaboratif untuk menyatukan data antara sektor pertanahan dan perpajakan daerah. Dengan sistem ini, informasi mengenai bidang tanah dan kewajiban pajaknya bisa saling terhubung, sehingga proses administrasi menjadi lebih efisien, transparan, dan akurat.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara:
-
Kantah Kota Tangsel
-
Pemerintah Kota Tangsel
-
Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kota Tangsel
-
Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital)
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, turut hadir langsung dalam pemaparan program ini pada Rabu, 23 Juli 2025. Ia memberikan apresiasi atas inisiatif yang dinilai bisa membawa banyak manfaat baik dari segi teknis maupun finansial.
“Saya apresiasi pilot project dari integrasi NIB dengan NOP ini. Bagi Kantah, kita bisa mendapatkan data yang sangat akurat, dan bagi Pemkot, ini bisa mendongkrak pendapatan daerah,” ujar Wamen Ossy.
Saat ini, program masih dalam tahap uji coba atau pilot project yang dilaksanakan di Kota Tangerang Selatan. Namun, bila berhasil, bukan tidak mungkin integrasi ini akan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
Meski belum diberlakukan secara nasional, Wamen Ossy menyebutkan bahwa langkah implementasi secara menyeluruh akan dilakukan setelah data pertanahan di setiap daerah benar-benar lengkap.
“Semua data harus lengkap dulu. Kalau sudah, Kantah bisa bertransformasi dan berkolaborasi dengan instansi lain untuk menyatukan datanya,” jelasnya.
Integrasi NIB dan NOP dinilai penting karena bisa mengoptimalkan pelayanan publik dan pendapatan daerah, serta meningkatkan transparansi data pertanahan dan perpajakan. Wamen Ossy juga berharap, sinergi lintas instansi dapat mempercepat peluncuran resmi program ini secara nasional.
Wamen Ossy mendorong semua pihak yang terlibat untuk terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama. Ia ingin memastikan bahwa program ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dalam kunjungannya ke Kantah Tangsel, Wamen Ossy juga menyempatkan diri untuk menyapa warga yang sedang mengantre di loket pelayanan. Ia juga meninjau beberapa ruangan kerja dan memastikan layanan pertanahan berjalan dengan baik.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ossy didampingi oleh beberapa pejabat penting, antara lain:
-
Adjie Arifuddin (Tenaga Ahli Bidang Administrasi Negara dan Good Governance)
-
Hendri Teja (Tenaga Ahli Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis)
-
Sudaryanto (Kepala Kanwil BPN Provinsi Banten)
-
Yeka Hendra Fatika (Perwakilan Ombudsman RI)
-
Fadli Afriadi (Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten)
-
Shinta Purwitasari (Kepala Kantah Kota Tangsel)
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News