Berita Borneotribun: Kalbar Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Mei 2025

Bapenda Bengkayang kejar target penerimaan PBB P2-BPHTB Tahun 2025

Bapenda Bengkayang kejar target penerimaan PBB P2-BPHTB Tahun 2025
Bapenda Bengkayang kejar target penerimaan PBB P2-BPHTB Tahun 2025. (ANTARA)
Bengkayang - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat mengoptimalkan penarikan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBBP2), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) agar target 2025 sebesar Rp3,6 miliar dan Rp23,4 miliar dapat tercapai.

"Saat ini (per April) capaian untuk PBB P2 sebesar Rp427,2 juta atau 11,87 persen dari target sebesar Rp3,6 miliar tahun ini," ujar Kepala Bapenda Kabupaten Bengkayang, Yohanes Atet di Bengkayang, Rabu.

Sementara untuk realisasi pendapatan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai Rp2 miliar atau 15,21 persen dari target sebesar Rp13,4 miliar.

Kemudian untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bengkayang per April 2025 mencapai Rp39,1 miliar atau 33,86 persen dari target sebesar Rp115,1 miliar.

Untuk mengoptimalkan hal tersebut, kata Atet, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Kejaksaan Negeri Bengkayang.

"Kami juga meningkatkan kerja sama dengan kepolisian bidang lantas dan dinas perhubungan. Dua instansi ini untuk penertiban Pajak Kendaraan Bermotor dan parkir, serta penerangan jalan," ujarnya.

Sementara dengan Kejaksaan Negeri untuk memperkuat penegakan hukum dalam pemungutan pajak sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pajak daerah bagi pembangunan daerah.

Dia menambahkan, saat ini masih banyak wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban menjadi tantangan serius dalam meningkatkan PAD.

"Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara Bapenda dan Kejaksaan Negeri dalam penegakan hukum pajak. Kami membutuhkan dukungan dalam menangani wajib pajak yang masih membandel agar dapat meningkatkan kepatuhan pajak di wilayah kita," ujarnya.

Dia berkomitmen terus meningkatkan upaya untuk tercapainya target PAD kabupaten Bengkayang dari sumber-sumber pendapatan yang ada.

Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen bersama dalam memperbaiki kesadaran dan kepatuhan pajak di Kabupaten Bengkayang. 

Dengan dukungan hukum yang kuat dari Kejaksaan Negeri, dia berharap penegakan hukum terhadap pelanggaran pajak dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

"Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi peningkatan PAD, tetapi juga membangun citra positif dalam pengelolaan pajak di masyarakat," ujarnya.

Dia juga berharap upaya yang dilakukan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan PAD Kabupaten Bengkayang demi kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkayang Arifin Arsyad menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah penting dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004.

Ia menekankan pada pasal 30 yang mengatur tugas, fungsi, dan kewenangan kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara.

"Dalam konteks sinergi ini, kejaksaan memiliki kuasa khusus untuk bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan. Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat pengawasan dan penegakan hukum dalam sektor pajak," ujarnya.

Ia juga mengajak dinas untuk memberikan kuasa khusus kepada kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses penegakan hukum terkait masih ada wajib pajak bandel di Kabupaten Bengkayang.

Dia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan kewajiban pajak sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.

Ia berharap melalui kerja sama yang dibangun, tingkat kepatuhan wajib pajak dapat meningkat, sehingga pendapatan daerah dapat optimal dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Oleh : Narwati/ANTARA

Kalbar siap laksanakan sistem baru penerimaan siswa SMA/SMK

Kalbar siap laksanakan sistem baru penerimaan siswa SMA/SMK
Kalbar siap laksanakan sistem baru penerimaan siswa SMA/SMK. (ANTARA)
Pontianak - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita menyatakan pihaknya siap untuk menerapkan sistem baru untuk penerimaan siswa SMA/SMK sederajat di provinsi tersebut untuk tahun ajaran 2025-2026.

"Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengganti sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026. Perubahan ini merupakan bagian dari upaya perbaikan menyeluruh terhadap proses penerimaan siswa baru yang selama ini menimbulkan berbagai persoalan di lapangan," kata Rita di Pontianak, Rabu.

Rita menjelaskan, SPMB dirancang untuk menjadi solusi dari sejumlah kendala teknis maupun sosial dalam pelaksanaan PPDB. 

"Melalui mekanisme baru ini, kami berharap proses penerimaan murid baru bisa lebih adil, inklusif, dan transparan," tuturnya. 

Salah satu perubahan signifikan dalam sistem SPMB adalah penghapusan sistem zonasi yang selama ini menuai banyak keluhan dari masyarakat. Sistem zonasi kini digantikan oleh sistem domisili yang tetap mempertimbangkan jarak tempat tinggal murid dengan sekolah, namun dilakukan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

Rita menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan menjadi penyelenggara SPMB untuk jenjang SMA dan SMK di seluruh kabupaten/kota. Pada SPMB jenjang SMA, terdapat empat jalur penerimaan, yaitu, Jalur Domisili, dengan kuota minimal 35 persen. Jalur ini menggantikan sistem zonasi, namun tetap mempertimbangkan alamat domisili calon murid dengan penyesuaian tertentu.

Kemudian, Jalur Prestasi, dengan kuota minimal 30 persen. Jalur ini mencakup prestasi akademik dan nonakademik, termasuk bidang olahraga, seni, dan kepemimpinan.

Lalu, Jalur Afirmasi, dengan kuota minimal 30 persen, diperuntukkan bagi murid dari keluarga kurang mampu atau penyandang disabilitas. Dan terakhir Jalur Mutasi, dengan kuota maksimal 5 persen. 

"Jalur ini ditujukan bagi murid yang berpindah domisili karena perpindahan tugas orang tua/wali, serta bagi anak guru yang mendaftar di sekolah tempat orang tuanya mengajar," katanya.

Sementara itu, untuk jenjang SMK, SPMB akan dilaksanakan melalui tiga tahapan seleksi utama, yakni nilai Rapor, yakni nilai dari lima semester terakhir, prestasi akademik dan non-akademik, jika dimiliki, tes bakat dan minat, yang disesuaikan dengan program keahlian yang dipilih oleh calon murid dan diselenggarakan berdasarkan kriteria dari satuan pendidikan, dunia usaha, dunia industri, maupun asosiasi profesi.

Selain itu, terdapat dua kategori calon murid prioritas yang akan dipertimbangkan secara khusus dalam SPMB SMK, yaitu murid dari keluarga ekonomi tidak mampu dan/atau penyandang disabilitas dengan kuota minimal 15 persen, serta murid yang berdomisili terdekat dengan sekolah, dengan kuota maksimal 10 persen.

Rita menambahkan, untuk pembuatan akun untuk mendaftar dapat dilakukan pada 9–12 Juni 2025. Selanjutnya, pendaftaran untuk jalur afirmasi dan mutasi dijadwalkan pada 16–17 Juni 2025. Jalur domisili dibuka pada 24–26 Juni 2025, disusul jalur prestasi pada 7–9 Juli 2025. Untuk jenjang SMK reguler, pendaftaran dibuka pada 24 Juni hingga 9 Juli 2025.

"Kemudian, murid yang tidak tertampung di sekolah negeri akan difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk mengakses pendidikan di sekolah swasta yang telah terakreditasi, sesuai kemampuan keuangan daerah dan mengacu pada Permendagri Nomor 3 Tahun 2023 Bab IV tentang Pengelolaan Dana BOSP Satuan Pendidikan Swasta," katanya.

Calon peserta SPMB wajib memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya telah menyelesaikan pendidikan jenjang SMP atau sederajat (dibuktikan dengan ijazah/STL/SKL), memiliki nilai rapor semester 1 hingga 5 untuk lima mata pelajaran inti (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Inggris), serta berusia maksimal 21 tahun per 16 Juni 2025 (dibuktikan dengan akta kelahiran).

Untuk konsentrasi keahlian tertentu, calon peserta juga wajib melampirkan surat keterangan tidak buta warna dan surat keterangan bebas narkoba dari instansi resmi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar mencatat daya tampung SMA negeri di provinsi ini sebanyak 45.792 murid, sementara daya tampung SMK negeri mencapai 27.409 murid. Untuk sekolah swasta, SMA memiliki daya tampung 12.993 murid dan SMK sebanyak 11.754 murid.

"Kami berharap pelaksanaan SPMB ini dapat berjalan lancar dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi seluruh anak-anak Kalimantan Barat untuk mengakses pendidikan yang berkualitas," kata Rita.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Era digital, Bupati Bengkayang minta UMKM genjot kreativitas-inovasi

Era digital, Bupati Bengkayang minta UMKM genjot kreativitas-inovasi
Era digital, Bupati Bengkayang minta UMKM genjot kreativitas-inovasi. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis meminta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menghadapi tantangan usaha di era teknologi digital.

"Di sini pentingnya kreativitas dan inovasi bagi UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan menembus pasar yang lebih luas lewat digitalisasi industri kreatif," ujar Sebastianus Darwis di Bengkayang, Rabu.

Darwis menekankan agar para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang yang ada, seperti kerja sama dengan perusahaan dan industri, untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk mereka.

Kemudian melakukan pemasaran produk secara digital lewat platform e-commerce, mendesain produk yang menarik lewat kemasan.

Pemkab Bengkayang sendiri juga memberikan jembatan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal dari perbankan, serta memberikan pelatihan dan pendampingan.

"Kami sudah luncurkan program Collaborative Partnership (CORP) pengembangan UMKM tahun lalu, yang bertujuan meningkatkan akses keuangan, pemanfaatan teknologi, dan pemasaran produk UMKM. Saya harap peluang yang ada di manfaatkan secara maksimal oleh pelaku UMKM," ujarnya.

Dia yakin, UMKM Bengkayang dapat berkembang dan bahkan maju jika mampu berinovasi dan berkreasi. Fasilitas yang diberikan pemerintah juga menjadi salah satu solusi menyelesaikan permasalahan dalam pengembangan UMKM untuk mencapai ekosistem usaha yang produktif, kompetitif, berdaya saing dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Bengkayang, Markus Dalon menambahkan pemerintah kabupaten telah melaksanakan beberapa program untuk mendukung pengembangan UMKM antara lain pelatihan manajemen usaha, pendampingan dan promosi produk UMKM.

Selain itu, pemerintah kabupaten juga telah melaksanakan Program Kredit Usaha Mikro (KUM) Peduli dan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bermitra dengan bank penyalur.

"Program-program ini diharapkan dapat membantu UMKM di Kabupaten Bengkayang untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka dalam menghadapi persaingan di pasar," ujarnya.

Lanjutnya, upaya pemerintah kabupaten ini telah membuahkan hasil yang signifikan.

Berdasarkan data, katanya, ada 13.280 UMKM di Kabupaten Bengkayang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB Indonesia pada 2024.

Selain itu, UMKM Bengkayang juga memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu rata-rata sebesar 97 persen dari total keseluruhan tenaga kerja nasional.

"Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Bengkayang dapat mencapai visi Kabupaten Bengkayang 2025-2029, yaitu Kabupaten Bengkayang maju, mandiri dan berkelanjutan," ujarnya.

UMKM di Kabupaten Bengkayang diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi kabupaten.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB Indonesia.

Oleh : Narwati/ANTARA

Serikat Buruh di Singkawang dapat bantuan sembako

Serikat Buruh di Singkawang dapat bantuan sembako 
Serikat Buruh di Singkawang dapat bantuan sembako. (ANTARA)
Singkawang - Sepuluh serikat pekerja/buruh menerima bantuan sembako dari puluhan donatur yang ada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Singkawang Yasmalizar mengatakan pemberian sembako ini dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei 2025.

"Merujuk dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Kalbar, hal ini sebenarnya dilakukan setiap tahun dalam rangka untuk menjaga hubungan antara serikat buruh dengan pengusaha yang ada di Kota Singkawang guna memberikan partisipasinya membantu para buruh, khususnya di Kota Singkawang," katanya.

Menurutnya, sebanyak 22 donatur yang memberikan bantuan sembako kepada 10 serikat pekerja/buruh yang ada di Kota Singkawang. Bahan pokok yang diberikan, seperti beras, gula, telur, dan lain-lain tergantung perusahaan yang memberikan bantuan.

"Intinya kita tidak memaksakan mereka memberikan bantuan, begitu pula dengan jumlahnya," ujarnya.

Harapannya, dengan adanya bantuan ini setidaknya bisa membantu para buruh di Kota Singkawang untuk kesejahteraan mereka.

"Minimal bisa mengurangi angka kemiskinan yang ada di Kota Singkawang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kota Singkawang Frangko Hasibuan mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan sebanyak 60 paket sembako.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari kebersamaan dan kemitraan kita dengan pemkot dan serikat pekerja/buruh," katanya.

Dia berharap bantuan yang diberikan betul-betul memberikan manfaat kepada serikat pekerja/buruh.

"Kita yang mempunyai kemampuan secara kelembagaan bisa berbagi dengan mereka yang merupakan mitra BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang

Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang
Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat Sebastianus Darwis menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Darwis dalam pembukaan lomba bertutur tingkat SD/MI se Kabupaten Bengkayang, Rabu.

Ia mengatakan, lomba tersebut juga dalam rangka melestarikan budaya dan meningkatkan kemampuan bahasa dan literasi generasi muda sedini mungkin.

"Lomba bertutur ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang," ujarnya.

Bupati menegaskan, pemerintah Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan literasi masyarakat. Hal ini diukur dengan dua indikator, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat.

Pada tahun 2024, nilai IPLM Kabupaten Bengkayang sebesar 61,54 (kategori cukup), sedangkan TGM masyarakat mencapai 80,07 yang menempatkan Bengkayang sebagai terbaik kedua di Kalimantan Barat.

Bupati Bengkayang berharap melalui dukungan seluruh pihak terkait, kerja sama dan sinergi program dan kegiatan antarperangkat daerah, sekolah, pihak swasta, dan masyarakat, pembangunan literasi di masyarakat dapat terus ditingkatkan.

"Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi yang hebat, berkarakter, dan mampu mewujudkan keunggulan daerah," ujarnya.

Bupati Darwis juga mengajak masyarakat, terutama pelajar, untuk aktif membaca buku-buku yang bermanfaat dan berpartisipasi dalam kegiatan literasi. Sebab kata Bupati, membaca adalah jendela dunia.

"Karena dengan membaca, kita dapat mengakses informasi, pengetahuan, dan wawasan yang luas," katanya.

Pemkab juga terus berupaya gerakan minat membaca masyarakat Bengkayang khususnya pada siswa siswa. Sehingga anak-anak tumbuh menjadi anak dan remaja yang gemar membaca dan menjadi generasi bangsa yang cerdas dan bermartabat.

"Saya harap ini menjadi ajang untuk memperkenalkan Kekayaan budaya Bengkayang kepada masyarakat luas. Dan berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus melestarikan dan mengembangkan budaya lokal," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA 

Pembunuh Fransiska Tertangkap, Diduga Sakit Hati Karena Aib Dibongkar

Foto: Penangkapan pelaku pembunuhan Fransiska.

LANDAK - Warga Dusun Bagak, Desa Bagak, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak digemparkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan tanpa busana di area perkebunan kelapa sawit pada Jumat (2/5/2025) sore. Mayat tersebut kemudian diketahui merupakan Fransiska, anak kandung dari pelapor, yang telah dinyatakan hilang sejak Rabu malam (30/4/2025).

Menurut laporan, pelapor pertama kali mendapat informasi dari Sdri. Tini—ibu dari istri pelapor—yang mengabarkan bahwa Fransiska tidak berada di rumah sejak malam sebelumnya. Setelah meminta keluarga untuk memberi tahu jika bertemu dengan Fransiska, pelapor kembali melanjutkan aktivitas bekerja.

Namun pada Jumat sekitar pukul 17.30 WIB, pelapor mendengar teriakan warga terkait penemuan mayat di kebun sawit. Setelah menuju lokasi, pelapor mendapati seorang wanita tergeletak tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan tanpa sehelai pakaian pun di badannya. Pelapor merasa mengenali ciri-ciri korban sebagai anaknya, Fransiska, meski awalnya sempat dibantah oleh anak pertamanya, Sdri. Hilaria Sari.

Keyakinan pelapor semakin kuat setelah melihat sepasang sandal merah di dekat korban yang biasa digunakan oleh Fransiska serta tidak ditemukannya bra, sesuai kebiasaan korban sehari-hari. Pelapor segera melaporkan temuan itu kepada Kepala Desa Bagak, Pihak kepolisian dari Polres Landak dan Polsek Menyuke yang tiba sekitar pukul 20.00 WIB kemudian melakukan Olah TKP dan mengamankan beberapa barang bukti seperti pakaian dan sandal korban.

Menindaklanjuti laporan tersebut, penyidik melakukan serangkaian tindakan penyelidikan salah satunya dengan melakukan tindakan autopsi yang di lakukan oleh tim Forensik DokPol Bid Dokkes Polda Kalbar terhadap mayat korban utk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti penyebab kematian setelah mendapati bukti dan petunjuk Tim Jatanras Sat Reskrim Polres Landak yang dibantu oleh Anggota Reskrim Polsek Menyuke langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil pengembangan pada Minggu (4/5/2025), penyelidikan mengarah pada seorang pria berinisial A sebagai terduga pelaku.

Setelah melakukan pengintaian, pada Sabtu (10/05/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, petugas akhirnya berhasil menangkap pelaku A di sekitar rumahnya tanpa perlawanan. Pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Landak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam interogasi awal, pelaku mengakui telah membunuh korban menggunakan pisau dapur Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku juga mengaku sempat melakukan hubungan badan dengan korban. Motif pelaku melakukan pembunuhan diketahui karena sakit hati lantaran korban sempat menceritakan kepada keluarga pelaku, bahwa mereka pernah berhubungan intim.

Kapolres Landak, AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.K., melalui
Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Heri Susandi, S.H., menjelaskan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja cepat dan kolaboratif antara Unit Jatanras Sat Reskrim Polres Landak dan Unit Reskrim Polsek Menyuke.

“Pelaku berhasil kami amankan setelah dilakukan serangkaian tindakan penyelidikan intensif. Dari hasil interogasi berdasarkan bukti, petunjuk dikaitkan dengan keterangan saksi-saksi, pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban Fransiska,” kata Kasat Reskrim, Rabu (14/5/2025).

Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Heri Susandi, S.H.,
menambahkan bahwa penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Fransiska dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikan yang mendalam mendasari informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian dan keterangan para saksi.

“Setelah dilakukan serangkaian tindakan penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi pelaku berinisial A. Pelaku diamankan di rumahnya tanpa perlawanan pada Sabtu, 10 Mei 2025 sekitar pukul 17.00 WIB,” jelasnya.


Selasa, 13 Mei 2025

Singkawang dukung pengembangan akhlak generasi muda lewat pesantren

Singkawang dukung pengembangan akhlak generasi muda lewat pesantren
Singkawang dukung pengembangan akhlak generasi muda lewat pesantren. (ANTARA)
Singkawang - Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat berkomitmen untuk mengembangkan dan membantu lembaga pendidikan berorientasi pendidikan karakter dan akhlak, salah satunya lewat Pondok Pesantren.

“Di era pemerintahan kami, kami sangat serius memperhatikan dan membantu Pondok Pesantren. Karena inilah lembaga yang mengedepankan pendidikan karakter,” kata Wakil Wali Kota Singkawang Muhammadin di Singkawang, Selasa.

Dia menyampaikan kekhawatirannya terhadap kenakalan remaja saat ini. Sehingga dirinya menyebut Pondok Pesantren sebagai lembaga penyelamat akhlak generasi muda.

“Karena kenakalan remaja yang begitu mengkhawatirkan saat ini, sungguh dunia pesantren inilah yang menjadi ujung tombak kita dalam mendidik generasi muda kita melalui ilmu agama yang berorientasi akhlak,” ujarnya.

Pengasuh Ponpes Makarim El Akhlak Singkawang Sayyid Ali Helmi Farmadi Alhiduan mengapresiasi kepedulian Pemkot Singkawang, melalui kepemimpinan Tjhai Chui Mie-Muhammadin dalam memperhatikan dunia santri.

“Kepedulian Pemkot pada pesantren, sungguh sebuah terobosan dalam membangun generasi muda kita,” kata Habib Helmi.

Menurutnya, Singkawang dengan dinamika perkembangannya, juga harus diikuti dengan penanaman nilai akhlak pada setiap diri masyarakatnya.

“Singkawang terus berbenah menjadi kota yang lebih indah, toleran antarsuku dan agama, sehingga Singkawang memiliki nilai lebih dari daerah-daerah lainnya,” ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA 

Pemkab Kubu Raya dorong peran PGRI dalam pemerataan pendidikan

Pemkab Kubu Raya dorong peran PGRI dalam pemerataan pendidikan
Pemkab Kubu Raya dorong peran PGRI dalam pemerataan pendidikan. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat, mendorong Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mengambil peran strategis dalam mendukung pemerataan layanan pendidikan, khususnya di wilayah terpencil dan kepulauan.

"PGRI adalah mitra strategis pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan. Peran organisasi ini sangat penting, tidak hanya dalam membina profesi guru, tetapi juga dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses," kata Wakil Bupati (Wabup) Kubu Raya Sukiryanto di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan tantangan geografis di Kubu Raya cukup kompleks. Dengan luas wilayah sekitar 70 kali lipat dari Kota Pontianak dan mayoritas daerah hanya dapat diakses lewat jalur air, diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah daerah dan organisasi profesi untuk memastikan pendidikan merata hingga ke pelosok.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dan keterlibatan aktif dari PGRI agar para guru di daerah-daerah terluar mendapat perhatian, pembinaan, dan pemahaman regulasi yang memadai," tuturnya.

Menurutnya, guru merupakan ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia. Karena itu, kata dia, pemerintah daerah menaruh harapan besar kepada PGRI untuk terus memperkuat peran advokasi, peningkatan kompetensi, serta membangun jejaring kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

Wakil Bupati Sukiryanto berharap konferensi PGRI kabupaten ini dapat melahirkan kepengurusan yang solid, profesional, dan mampu merumuskan strategi organisasi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan di Kubu Raya.

"Siapa pun yang terpilih nanti harus mampu menjaga semangat kolektif dan menjadi motor penggerak dalam mendukung transformasi pendidikan di daerah," katanya.

Ia menambahkan Pemkab Kubu Raya siap memfasilitasi berbagai program kerja PGRI, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas guru, penguatan karakter siswa, dan literasi digital yang sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

Pemprov Kalbar ingin mempercepat kemandirian energi-akses digital desa

Pemprov Kalbar ingin mempercepat kemandirian energi-akses digital desa
Pemprov Kalbar ingin mempercepat kemandirian energi-akses digital desa. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menginginkan percepatan kemandirian energi dan pemerataan akses digital sebagai bagian dari strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga dua isu strategis tersebut dinilai menjadi penentu utama keberhasilan program hilirisasi industri dan transformasi digital di daerah.

"Meskipun rasio elektrifikasi di Kalbar telah mencapai 99,85 persen pada akhir 2024, pasokan listrik untuk sektor industri masih belum memadai. Hingga kini, sejumlah kawasan industri masih bergantung pada suplai listrik dari Sarawak, Malaysia," kata Gubernur Kalbar Ria Norsan, di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, Kalbar harus keluar dari ketergantungan tersebut, sehingga penguatan infrastruktur kelistrikan harus diarahkan pada penyediaan daya yang cukup dan berkelanjutan untuk mendorong tumbuhnya industri hilir di daerah ini.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov Kalbar tengah mendorong investasi dan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), seperti pembangkit listrik tenaga surya dan bioenergi.

"Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas daya dalam negeri sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan," katanya pula.

Di sisi lain, persoalan kesenjangan digital juga menjadi perhatian. Berdasarkan data terakhir, terdapat 54 desa di Kalbar yang masih belum terjangkau layanan internet alias blank spot. Kondisi ini dinilai kontraproduktif di tengah percepatan transformasi digital global.

"Desa-desa ini perlu segera terhubung. Ketersediaan akses internet adalah prasyarat agar masyarakat desa dapat mengakses informasi, layanan publik, serta meningkatkan produktivitas ekonomi," kata Ria Norsan.

Sebagai solusi awal, Pemprov Kalbar bekerja sama dengan berbagai pihak menyediakan jaringan internet portabel di desa-desa blank spot. Selain itu, program peningkatan literasi digital juga digencarkan melalui pelatihan dan penyuluhan di komunitas lokal.

Ria Norsan menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga menyangkut kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman.

"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada warga Kalbar yang tertinggal dalam arus kemajuan teknologi dan ekonomi. Kemandirian energi dan digitalisasi desa harus berjalan beriringan," katanya lagi.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Wali Kota: Pemandian Rupang Buddha di Singkawang bisa tarik wisatawan

Wali Kota: Pemandian Rupang Buddha di Singkawang bisa tarik wisatawan
Wali Kota: Pemandian Rupang Buddha di Singkawang bisa tarik wisatawan. (ANTARA)
Kota Singkawang - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie mengatakan Festival Pemandian Rupang Buddha bisa menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Festival ini adalah dalam rangka Perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE," kata Tjhai Chui Mie saat menghadiri Festival Pemandian Rupang Buddha di Bagua Point Kota Singkawang, Senin (12/5).

Kegiatan ini diawali dengan prosesi doa bersama dipimpin oleh biksu dan diikuti oleh umat Buddha.

"Ritual Pemandian Rupang Buddha menjadi simbol penyucian diri dan penghormatan terhadap kelahiran Sang Buddha," ujarnya.

Dia mengapresiasi atas semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Kota Singkawang.

Festival tersebut, kata dia, bukan hanya menjadi wujud penghormatan saja, tapi juga mencerminkan keberagaman budaya yang harmonis di Kota Singkawang .

"Semoga nilai-nilai kedamaian dan welas asih selalu hidup dalam masyarakat,” ujarnya.

Dia juga mengatakan Festival Pemandian Rupang Buddha di Singkawang telah menjadi agenda tahunan dalam rangkaian peringatan Waisak.

"Prosesi ini juga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Singkawang," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA 

Kabupaten Bengkayang tuan rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025

Kabupaten Bengkayang tuan rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025
Kabupaten Bengkayang tuan rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025. (ANTARA)
Bengkayang - Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi tuan rumah penyelenggaraan Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2025 yang akan digelar pada November tahun ini.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari di Bengkayang, Senin (12/5), mengatakan bahwa API 2025 adalah ajang yang dapat mendongkrak pariwisata daerah. 

Ia juga mengungkapkan bahwa Kalimantan Barat mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih 9 nominasi di berbagai kategori.

“Menjadi tuan rumah API 2025 merupakan kebanggaan besar bagi Kabupaten Bengkayang dan seluruh masyarakat Kalbar. Ini bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga media promosi strategis bagi pariwisata kita,” ujar Windy.

Dia mengatakan Bengkayang bersiap mencatat sejarah baru di kancah pariwisata nasional. Tahun ini, Bengkayang dipercaya sebagai tuan rumah API 2025, ajang penghargaan pariwisata di Indonesia.

"Puncak acara ini dijadwalkan digelar pada November 2025, dan menjadi sorotan industri pariwisata dari seluruh nusantara," ujarnya.

API diselenggarakan oleh Yayasan Ayo Jalan-Jalan (YAJJ) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, serta didukung oleh pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan sektor pariwisata. Tahun ini adalah penyelenggaraan ke-9, sejak pertama kali digelar pada 2016.

Penunjukan Kabupaten Bengkayang sebagai tuan rumah, kata Windy, menjadi momen strategis bagi Kalbar untuk unjuk gigi. 

Dengan panggung nasional terbuka lebar, potensi pariwisata Kalbar, khususnya Bengkayang, berkesempatan dikenal lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Ia menambahkan capaian nominasi yang diperoleh Kalbar adalah bukti konkret dari kekayaan budaya, keindahan alam, serta semangat kreativitas yang dimiliki masyarakatnya. 

Namun, ia juga menekankan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk meraih kemenangan, mengingat mekanisme pemilihan dilakukan melalui sistem voting publik.

“Ayo dukung pariwisata Kalbar dengan ikut voting. Setiap suara yang kita berikan adalah bentuk kontribusi nyata dalam membangkitkan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata,” ujarnya.

API sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata di Indonesia, memberikan penghargaan kepada destinasi dan pelaku pariwisata yang berkontribusi besar, serta mendorong keterlibatan aktif publik dalam mempromosikan sektor ini.

Adapun 9 nominasi yang diraih Kalimantan Barat pada API Awards 2025 adalah sebagai berikut:

1. Kategori Promosi Digital Inovasi Etic Mbak Kepo dari website disporapar.kalbarprov.go.id – Provinsi Kalimantan Barat (Kode: API 3A)

2. Kategori Destinasi Belanja Kampung Kreatif Sekida – Kabupaten Bengkayang (Kode: API 5D)

3. Kategori Ekowisata
Ekowisata Kandelia Alam – Kabupaten Kubu Raya (Kode: API 9A)

4. Kategori Dataran Tinggi
Bukit Padang Pakumbang – Kabupaten Landak (Kode: API 10B)

5. Kategori Kampung Adat
Ensaid Panjang – Kabupaten Sintang (Kode: API 11E)

6. Kategori Situs Sejarah
Kampung Batu – Kabupaten Landak (Kode: API 12F)

7. Kategori Atraksi Budaya
Gawai Adat Nosu Minu Podi – Kabupaten Sanggau (Kode: API 13B)

8. Kategori Destinasi Unik
Gunung Kelam – Kabupaten Sintang (Kode: API 16F)

9. Kategori Surga Tersembunyi
Riam Berawatn – Kabupaten Bengkayang (Kode: API 18H).

"Kesembilan nominasi tersebut mencerminkan keanekaragaman daya tarik wisata yang dimiliki Kalbar, dari inovasi digital hingga pesona alam tersembunyi," ujarnya.

Dengan sinergi pemerintah, pelaku wisata dan masyarakat, Kalbar kini berada pada momentum emas untuk tampil sebagai pemain utama dalam peta pariwisata nasional.

Ajang API 2025 tak hanya soal penghargaan, tapi juga ajang membangun branding daerah sebagai destinasi unggulan Indonesia.

Oleh : Narwati/ANTARA

Ajak Masyarakat Mandiri Pangan, Kapolres Landak Bertani

Foto: AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.Kmenyemprotkan pupuk dan pestisida ke tanaman jagung muda yang baru tumbuh pada Selasa (13/5/2025).

LANDAK - Dibalik figur kepemimpinannya, ternyata Kapolres Landak hobi juga bertani. Aksi tersebut ditunjukkannya yang turun langsung melakukan penyemprotan lahan pertanian yang dikelola bersama masyarakat diwilayah hukum Polres Landak di PTPN 13 Rayon 4.

Hal tersebut juga sebagai wujud upaya mendukung program ketahanan pangan nasional sesuai program Astacita Presiden RI, Prabowo Subianto.

Kapolres Landak AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.K juga tak segan-segan mengenakan pakaian lapangan lengkap, masker, dan membawa alat semprot, menyemprotkan pupuk dan pestisida ke tanaman jagung muda yang baru tumbuh pada Selasa (13/5/2025).

AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.K dikonfirmasi menyampaikan
kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan Polres Landak terhadap program ketahanan pangan serta upaya mendekatkan diri kepada masyarakat melalui kegiatan nyata yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.

“Saat ini kami sangat serius mendukung program ketahanan pangan, kami membuat Poktan Rajawali dan saat ini sedang didaftarkan diAplikasi Simluhtan Kementerian Pertanian serta melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir dalam tugas keamanan, tetapi juga peduli terhadap kebutuhan masyarakat, salah satunya di sektor pertanian. Kami siap mendukung penuh program-program ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah Landak,” Ujar Kapolres Landak.

Kapolres Landak juga berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh personel Polres dan masyarakat untuk terus semangat mengembangkan pertanian. Kemandirian pangan harus dimulai dari tingkat lokal, dan kami ingin menjadi bagian dari gerakan tersebut.

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat sekitar yang merasa termotivasi dan terbantu dengan kehadiran langsung Kapolres di tengah-tengah mereka. Tidak hanya memberikan contoh, Kapolres juga mendorong jajarannya untuk turut berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pertanian.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian nyata seperti ini, diharapkan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat semakin erat demi menciptakan Landak yang aman, sejahtera, dan mandiri secara pangan. (HR)