Berita Borneotribun: Marc Marquez Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Marc Marquez. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marc Marquez. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Juni 2025

Klarifikasi Marc Marquez dan Pedro Acosta soal Kontak di MotoGP Sprint Aragon

Klarifikasi Marc Marquez dan Pedro Acosta soal Kontak di MotoGP Sprint Aragon
Klarifikasi Marc Marquez dan Pedro Acosta soal Kontak di MotoGP Sprint Aragon.

JAKARTA -- Di balapan sprint MotoGP Aragon, terjadi insiden kontak antara Marc Marquez dari tim Ducati dan Pedro Acosta dari KTM. Nah, kedua pembalap ini sudah kasih penjelasan mereka tentang kejadian tersebut, dan seru banget buat disimak!

Jadi ceritanya, waktu start sprint race, Marquez dan Acosta sempat bersentuhan saat masuk ke Tikungan 1. Tapi lucunya, nggak ada yang mau saling menyalahkan. Marquez bilang ini cuma "insiden balap biasa."

Menurut Marquez, dia sempat agak terlambat dan harus mengerem dengan sangat keras. Kenapa? Karena kalau nggak, bagian depan dan belakang motor nggak akan pas posisi optimalnya. Dia juga bilang, insiden kayak gini biasanya terjadi kalau ada pembalap yang startnya kurang bagus, lalu pembalap lain datang dengan kecepatan lebih tinggi. Apalagi di Tikungan 1 Aragon yang terkenal tricky, jadi wajar kalau begini.

Sementara itu, Acosta punya pandangan lain tapi nggak jauh beda. Dia bilang Marquez nggak dapat start terbaik, dan dia datang dengan kecepatan cukup kencang. Mungkin Marquez mau ke kiri, tapi Acosta datang tiba-tiba dan mereka pun saling bersenggolan. "Itu cuma situasi balap biasa, nggak ada yang aneh," kata Acosta santai.

Meski begitu, Marquez tetap berhasil finis di posisi pertama di sprint race hari Sabtu, walaupun sempat turun ke posisi empat setelah insiden itu. Dia juga sempat membahas soal spesifikasi motornya yang menurut dia berbeda dibanding motor Ducati versi 2024 milik Alex Marquez dan Fermin Aldeguer yang cukup kompetitif.

Sekarang, Marc Marquez memimpin klasemen MotoGP dengan selisih 24 poin dari adiknya, Alex Marquez. Sementara itu, Pedro Acosta yang start dari posisi kelima, berhasil mempertahankan posisi tersebut dan menjadi pembalap non-Ducati terbaik di sprint race ini.

Jadi, intinya insiden di Tikungan 1 itu memang bagian dari dinamika balap, nggak ada yang sengaja atau saling nyalahin. Justru keduanya tetap menunjukkan performa hebat di lintasan!

Marc Marquez Tegaskan: Aku Pakai Motor Ducati yang Sama dengan Rider Lain di GP24, Ini Alasannya!

Marc Marquez Tegaskan: Aku Pakai Motor Ducati yang Sama dengan Rider Lain di GP24, Ini Alasannya!
Marc Marquez Tegaskan: Aku Pakai Motor Ducati yang Sama dengan Rider Lain di GP24, Ini Alasannya!

JAKARTA -- Marc Marquez, sang pemimpin klasemen MotoGP 2025, baru saja bikin heboh dengan kemenangan sprint ketujuhnya di seri Aragon. Meski hanya dirinya yang masuk lima besar dari para rider Ducati pabrikan, Marquez yakin dirinya memakai motor yang “persis sama” dengan rekan-rekannya di Ducati GP24.

Di sprint Aragon, Marc berhasil dari posisi pole dan menyalip Alex Marquez dari tim Gresini dengan selisih waktu 2,080 detik. Meski sempat terjatuh ke posisi bawah akibat start yang kurang mulus, ia sukses mengambil alih pimpinan balapan di lap ke-6 dari total 11 lap, lalu menjauh dan memperlebar jarak poin di klasemen jadi 27 angka menuju balapan utama hari Minggu.

Menariknya, Marc Marquez jadi satu-satunya pembalap Ducati pabrikan yang masuk lima besar sprint ini. Fabio Di Giannantonio menempati posisi keenam dengan jarak 6,379 detik, sementara Pecco Bagnaia malah gagal dapat poin dan finis di posisi ke-12 setelah balapan yang berat.

Sebenarnya, Ducati sudah memastikan kalau motor pabrikan mereka memang memakai mesin yang sedikit berbeda dari versi penuh GP24. Ada juga upgrade kecil seperti perangkat pengatur ketinggian belakang yang masih menggunakan basis mesin tahun lalu. Namun saat ditanya mengapa hanya dirinya yang mampu bersaing ketat, Marquez malah bingung karena dia yakin motornya sama dengan motor rekan satu timnya.

"Saya sudah tanya berkali-kali ke insinyur dan selalu jawabannya sama: saya pakai motor yang sama persis dengan Alex, Fermin, dan Morbidelli," ungkap Marquez.

Ia juga menambahkan kalau di beberapa seri seperti Le Mans dan Silverstone sempat pakai spek motor berbeda, tapi kini ia kembali ke versi yang sama dengan yang lain, dan akan coba pengaturan lain saat tes hari Senin.

Soal start, memang sempat kurang mulus dengan masalah roda belakang yang slip dan membuatnya turun ke posisi empat. Tapi Marquez bilang tim Ducati sudah tahu cara memperbaikinya sebelum balapan utama. Saat menyalip Alex Marquez di tikungan pertama lap keenam, ia juga mengakui sempat terkunci roda depan, tapi itu satu-satunya cara untuk menyalip rider secepat Alex yang juga melakukan pengereman maksimal.

“Di lap kualifikasi saya ambil risiko besar, malah jadi lebih lambat karena memaksakan diri. Motor dan ban nggak bisa diajak lebih cepat, jadi saya slide-slide dan nggak nyaman. Tapi itu cukup buat dapat pole,” katanya jujur.

“Balapan sprint lebih terkendali. Saya merasa kontrol penuh sama motor. Waktu overtake Alex, ada sedikit terkunci roda depan, tapi memang harus begitu kalau mau lewat rider yang cepat dan pengeremannya kuat seperti dia,” jelas Marc.

Satu insiden kecil juga terjadi di awal sprint ketika Marquez bertabrakan dengan Pedro Acosta di tikungan pertama. Namun Marquez menganggap ini cuma insiden balapan biasa yang terjadi karena perbedaan kecepatan saat start, apalagi start di Aragon memang dikenal tricky.

"Saya agak tertinggal, lalu rem keras supaya perangkat depan dan belakang bisa bekerja dengan benar. Insiden seperti ini sering terjadi kalau ada rider yang startnya bermasalah, dan lainnya datang dengan kecepatan berbeda," tutupnya.

Sabtu, 07 Juni 2025

Hasil Latihan Bebas MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Unggul Tipis, KTM Mendominasi

Hasil Latihan Bebas MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Unggul Tipis, KTM Mendominasi
Hasil Latihan Bebas MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Unggul Tipis, KTM Mendominasi.

JAKARTA - MotoGP Aragon 2025 baru aja ngasih kita gambaran panas jelang kualifikasi! Sesi latihan bebas hari Sabtu di sirkuit MotorLand, Spanyol, berlangsung seru banget dan tentu aja penuh kejutan. 

Nama Marc Marquez kembali bersinar setelah sukses mencatatkan waktu tercepat, walaupun selisihnya tipis banget dari rider muda berbakat Pedro Acosta.

Marc Marquez Masih Jadi Raja Aragon

Marc Marquez dari tim Ducati Lenovo sukses jadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 46.607 detik. Meski belum ngalahin rekor lap resminya sendiri dari tahun lalu (1:45.801), performa Marc tetap solid banget. Bisa dibilang dia makin nyaman bareng motor GP25-nya, apalagi di sirkuit yang udah sering jadi tempat dia unjuk gigi.

Pedro Acosta dan KTM Bikin Tekanan

Nggak jauh di belakang Marquez, ada Pedro Acosta dari Red Bull KTM yang cuma terpaut 0,141 detik. Walaupun masih rookie di kelas premier, Acosta udah tampil gila-gilaan sejak awal musim. KTM sendiri punya tiga pembalap yang masuk lima besar hari ini—selain Acosta, ada Maverick Viñales dan Brad Binder yang juga tampil konsisten.

Franco Morbidelli dan Ducati VR46 Ikutan Panas

Di posisi ketiga, Franco Morbidelli dari tim Pertamina VR46 Ducati berhasil mencatat waktu hanya 0,165 detik lebih lambat dari Marquez. Ini bisa jadi pertanda kalau Morbidelli makin nyetel sama GP24, dan siap bikin gebrakan lagi.

Beberapa Pembalap Alami Crash

Sayangnya, sesi latihan ini nggak mulus buat semua pembalap. Joan Mir dari Honda dan Alex Marquez sempat mengalami crash yang cukup keras. Untungnya, keduanya dikabarkan nggak mengalami cedera serius. Tapi jelas ini jadi pukulan buat Alex, yang sedang bersaing ketat di klasemen dunia dan tampil konsisten di sesi sebelumnya.

Nama-Nama Besar Harus Lewat Q1

Sesi Kualifikasi 1 (Q1) bakal jadi medan perang baru, apalagi buat pembalap seperti Fabio Quartararo yang biasanya start dari depan. Quartararo, yang tiga kali terakhir start dari pole position, kali ini harus berjuang lebih dulu karena nggak masuk 10 besar. Begitu juga dengan Marco Bezzecchi, pemenang di Silverstone, yang harus melakoni Q1.

Info Cedera dan Rider Pengganti

Di akhir pekan ini, beberapa nama besar absen karena cedera. Luca Marini, pembalap HRC, absen usai kecelakaan saat tes Superbike di Jepang. Begitu juga rookie Ai Ogura yang masih dalam pemulihan setelah insiden di Silverstone. Keduanya belum diganti dan tim mereka tetap berjalan dengan skuad terbatas.

Sementara itu, Augusto Fernandez tampil sebagai wild-card untuk Yamaha setelah sebelumnya sempat menggantikan Miguel Oliveira. Lorenzo Savadori dari Aprilia juga kembali mengisi tempat Jorge Martin yang masih dalam masa pemulihan cedera.

Catatan Resmi MotoGP Aragon:

  • Rekor Lap Tercepat: Marc Marquez (Ducati), 1:45.801 (2024)

  • Lap Balapan Tercepat: Luca Marini (Ducati), 1:47.795 (2022)

Apa Selanjutnya?

Setelah sesi latihan bebas ini, para pembalap bakal bersaing ketat di babak kualifikasi. Semua mata tertuju ke duel Ducati vs KTM, dan tentu aja performa mengejutkan dari rookie seperti Acosta dan Aldeguer. Jangan lupa juga, tes resmi pertama musim ini bakal digelar Senin depan di Jerez—jadi drama MotoGP belum akan berhenti di Aragon.

Kamis, 05 Juni 2025

Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Alami Masalah di MotoGP Silverstone, Ducati Mulai Khawatir?

Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Alami Masalah di MotoGP Silverstone, Ducati Mulai Khawatir?
Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Alami Masalah di MotoGP Silverstone, Ducati Mulai Khawatir?

JAKARTA - Adu balap seru di MotoGP Inggris yang digelar di Sirkuit Silverstone ternyata meninggalkan catatan kurang manis buat tim pabrikan Ducati. Meski berhasil membawa pulang podium lewat Marc Marquez yang finis kedua di sprint race dan ketiga di balapan utama, ternyata kondisi di paddock Ducati nggak secerah hasil di papan klasemen.

Marquez Akui Sulit Nyatu Sama Motor GP25

Dalam tayangan dokumenter Inside Ducati, ada momen menarik yang tertangkap kamera. Marc Marquez terlihat sedang dalam sesi evaluasi bareng para teknisinya setelah sprint race. Di situ, ia dikritik karena dianggap terlalu cepat membuka gas saat keluar tikungan sebuah kesalahan klasik yang bisa bikin ban belakang kehilangan grip.

Tapi yang bikin publik kaget adalah respons jujur dari Marquez. Tanpa basa-basi dan tanpa alasan bertele-tele, ia bilang, “Akhir pekan ini gue emang kurang bisa ngasih feedback yang spesifik.” Meskipun para insinyurnya coba memaklumi, Marquez tetap pada pendiriannya: “Emang begitu kenyataannya. Gue nggak nemu feel sama motor. Kadang ya emang ada hari-hari di mana semuanya terasa nggak nyambung.”

Jatuh di Balapan Utama, Marquez Ngaku Kebanyakan Maksain

Keesokan harinya, di awal balapan utama, Marquez sempat terjatuh. Tapi karena bendera merah dikibarkan, ia masih bisa ikut restart. Saat balik ke paddock, dia cuma bilang jujur ke timnya, “Tadi gue terlalu maksa.” Lagi-lagi, pembalap delapan kali juara dunia ini menunjukkan sisi manusiawinya—bahwa bahkan rider sekelas Marquez pun bisa punya hari yang buruk.

Bagnaia Juga Punya Masalah Serius

Nggak cuma Marquez yang lagi frustrasi. Pecco Bagnaia, sang juara dunia dua kali, juga mengalami akhir pekan yang bikin geleng-geleng kepala. Di sprint race cuma finis ke-6, dan di balapan utama malah jatuh. Tapi yang lebih bikin khawatir adalah ekspresi dan keluhan Bagnaia saat ngobrol sama kepala kru-nya, Cristian Gabarrini.

“Pas masuk tikungan dan ngerem, gue nggak yakin sama bagian depan motor,” keluh Bagnaia. Gabarrini coba gali lebih dalam: “Maksudnya gimana?” Dan jawaban Bagnaia cukup bikin hati menciut: “Gue ngerem, gue masuk tikungan, tapi nggak ada rasa percaya diri sama sekali.”

Alarm dari Bos Ducati

Kondisi ini bikin General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, mulai ambil sikap. Usai balapan, dia secara terbuka bilang bahwa semua anggota tim harus bekerja ekstra keras buat bantu Bagnaia balik ke performa puncaknya. Meski Ducati masih mendominasi klasemen, kenyataan di balik layar ternyata nggak se-stabil yang terlihat. Gigi bahkan menyebut situasi Ducati saat ini "rapuh banget."

Hasil Boleh Oke, Tapi Masalah di Dalam Serius

Secara kasat mata, Ducati memang masih tampil dominan. Tapi kalau kita lihat lebih dalam, ada sinyal-sinyal masalah yang perlu segera ditangani. Baik Marquez maupun Bagnaia lagi kesulitan menemukan chemistry dengan motor GP25. Dan kalau ini dibiarkan terlalu lama, bisa-bisa dominasi Ducati mulai goyah.

Musim masih panjang, dan tekanan makin tinggi. Apakah Ducati bisa menemukan solusinya sebelum semuanya terlambat? Kita tunggu saja drama berikutnya di MotoGP!

Rabu, 04 Juni 2025

Fermin Aldeguer Siap Pecah Duet Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati

Fermin Aldeguer Siap Pecah Duet Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati
Fermin Aldeguer Siap Pecah Duet Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati.

JAKARTA -- Gengs pecinta MotoGP, siap-siap nih buat kabar yang cukup menggemparkan dari paddock! Ada satu nama muda yang lagi jadi bahan pembicaraan: Fermin Aldeguer. Pembalap muda penuh talenta ini punya rencana besar yup, dia pengen banget nge-break duet maut Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di tim utama Ducati. Wah, berani juga ya!

Seperti yang kita tahu, saat ini Marquez dan Bagnaia lagi jadi andalan utama Ducati dan masih terikat kontrak sampai akhir 2026. Duet ini jelas bukan sembarangan, soalnya mereka punya pengalaman dan performa yang luar biasa. Tapi Aldeguer punya visi jauh ke depan, yaitu mengisi kursi tim pabrikan Ducati mulai tahun 2027.

Dalam wawancara bareng Motorsport, rider muda Gresini itu bilang, “Setiap rookie pasti punya mimpi buat naik ke tim pabrikan. Untungnya kontrak gue langsung dengan Ducati, jadi peluang itu terbuka lebih lebar.”

Aldeguer juga ngasih bocoran kalau dirinya dikontrak selama empat tahun, sistemnya dua tahun pertama ditambah opsi dua tahun selanjutnya. Jadi kalau performanya konsisten dan makin cemerlang, gak menutup kemungkinan dia bisa naik ke tim utama. "Kalau hasil gue oke, targetnya ya naik ke tim pabrikan tahun 2027. Itu rencananya sih," tambahnya santai.

Menariknya lagi, Aldeguer gak datang ke MotoGP dengan tangan kosong. Setelah tampil cemerlang di Moto2, dia langsung diamankan Ducati dan ditempatkan di tim Gresini sebagai pengganti Marquez. Meski pakai motor versi tahun lalu, GP23, tapi performanya gak main-main. Bahkan motor GP24 yang dipakai Alex Marquez rekan setimnya kadang lebih konsisten dari versi terbaru GP25, yang justru masih bikin Bagnaia kesulitan.

Ngomongin soal Alex Marquez, Aldeguer cerita kalau mereka punya hubungan yang akrab dan saling bantu. Lucunya, Alex sempat masuk ke kamar Aldeguer dalam kondisi belum sepenuhnya berpakaian, cuma buat ngasih saran soal pilihan ban sebelum balapan. Wah, solid banget ya timnya!

Aldeguer sendiri udah nunjukkin kemampuannya dengan naik podium di MotoGP Prancis di Le Mans prestasi yang jadi highlight kariernya sejauh ini. “Kalau di awal musim ada yang bilang gue bakal podium di balapan ke-6, pasti gue suruh mereka tidur aja,” candanya. “Tapi Ducati kelihatan senang banget. Gak tahu deh mereka berekspektasi podium secepat ini atau nggak.”

Tentu, 2027 masih beberapa musim lagi, dan akan ada banyak perubahan termasuk regulasi baru di MotoGP. Tapi kalau melihat progres Aldeguer yang luar biasa ini, bukan gak mungkin Ducati udah nemuin pengganti ideal untuk era Marquez-Bagnaia di masa depan.

Siap-siap aja, karena bisa jadi kita bakal lihat wajah baru di garasi merah legendaris itu dalam waktu dekat. Dan namanya? Fermin Aldeguer.

Marc Marquez Akui Kesalahan Sendiri Usai Hasil Kurang Memuaskan di MotoGP Inggris

Marc Marquez Akui Kesalahan Sendiri Usai Hasil Kurang Memuaskan di MotoGP Inggris
Marc Marquez Akui Kesalahan Sendiri Usai Hasil Kurang Memuaskan di MotoGP Inggris.

JAKARTA -- Aksi Marc Marquez di MotoGP Inggris baru-baru ini menarik perhatian, bukan cuma karena performanya di lintasan, tapi juga sikap jujurnya setelah balapan. Meski berhasil naik podium di dua sesi balap berbeda, Marquez secara terbuka mengakui bahwa dirinya belum maksimal dalam memberikan masukan teknis ke tim Ducati.

Di seri Silverstone, pembalap asal Spanyol itu start dari posisi keempat, lalu berhasil finis kedua di sprint race dan ketiga di balapan utama. Tapi ternyata, akhir pekan itu bukanlah akhir pekan yang “lancar-lancar aja” buat Marquez.

Masalah pada Motor Mulai Terasa

Untuk pertama kalinya, Marc juga merasakan apa yang selama ini sering dialami rekan setimnya, Pecco Bagnaia: feeling yang kurang nyaman dengan motor Ducati GP25. Hal itu terungkap dalam video ‘Inside Ducati’ yang memperlihatkan suasana di balik layar tim pabrikan asal Italia tersebut.

Dalam sesi diskusi bersama para teknisi Ducati, Marquez dengan jujur bilang, “Akhir pekan ini aku nggak terlalu detail dalam memberi feedback.” Pernyataan itu keluar setelah salah satu insinyur menyebut bahwa Marquez terlalu cepat membuka throttle di beberapa tikungan, yang justru membuat cengkeraman bannya jadi berkurang.

Sikap Jujur dan Rendah Hati Marquez

Meskipun para teknisi mencoba menenangkannya, Marquez tetap merasa bertanggung jawab. “Enggak, ini memang salahku,” ujarnya tegas. “Kadang ada momen di mana kamu nggak bisa merasakan motor dengan baik, dan akhirnya masukan yang kamu kasih ke tim juga jadi kurang tepat.”

Ia mengakui bahwa tim sempat harus bolak-balik memeriksa banyak hal karena feedback yang dia berikan memang nggak terlalu akurat kali ini. Namun, Marquez menyebut situasi seperti itu bisa saja terjadi di beberapa seri tertentu. Namanya juga balapan, kan?

Start Ulang Usai Jatuh

Masalah belum berhenti sampai di situ. Di hari balapan utama, Marquez sempat jatuh di awal lomba. Tapi beruntung, balapan diulang (restart), dan ia dapat kesempatan kedua. Di dalam paddock, Marquez dengan jujur mengakui, “Tadi aku terlalu memaksa,” sebelum kembali ke lintasan.

Pecco Bagnaia Juga Alami Masalah Serupa

Bukan cuma Marquez yang mengalami akhir pekan yang bikin pusing. Bagnaia, sang juara bertahan, justru alami kesulitan lebih berat. Ia hanya finis keenam di sprint race, dan gagal menyelesaikan balapan utama karena crash.

Yang lebih mengkhawatirkan, Bagnaia secara terbuka bilang kalau dia belum merasa percaya diri dengan bagian depan motornya. “Waktu ngerem dan masuk tikungan, aku masih belum yakin,” curhatnya ke sang kepala kru.

Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati, mengungkapkan bahwa semua pihak di tim harus saling bantu agar Bagnaia bisa kembali ke performa terbaiknya. Menurutnya, ini bukan cuma soal satu pembalap, tapi kerja sama seluruh tim.

Aksi Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di MotoGP Inggris jadi bukti bahwa bahkan pembalap top pun bisa menghadapi akhir pekan yang bikin frustasi. Tapi dari semua itu, yang paling mencolok justru sikap jujur dan rendah hati Marquez dalam mengevaluasi dirinya sendiri.

Buat penggemar MotoGP, ini jadi pelajaran menarik. Balapan nggak cuma soal kecepatan di lintasan, tapi juga tentang bagaimana menghadapi tantangan, bersikap jujur pada diri sendiri, dan terus bekerja sama dengan tim.

Sabtu, 31 Mei 2025

Duel Seru Kakak-Adik Marquez di MotoGP: Pilihan Sulit Marc Bisa Tentukan Juara Dunia

Duel Seru Kakak-Adik Marquez di MotoGP: Pilihan Sulit Marc Bisa Tentukan Juara Dunia
Duel Seru Kakak-Adik Marquez di MotoGP: Pilihan Sulit Marc Bisa Tentukan Juara Dunia.

JAKARTA -- Siapa sangka, dua bersaudara bisa jadi rival terkuat di MotoGP musim ini? Yap, Marc dan Alex Marquez sedang jadi sorotan utama karena mereka berdua menduduki posisi teratas di klasemen sementara. 

Marc saat ini unggul 24 poin dari adiknya, tapi bukan cuma soal angka ini tentang hubungan keluarga yang diuji di lintasan balap.

Marc sendiri mengakui bahwa situasi ini sangat tidak biasa. "Sekarang sih udah terasa biasa aja, tapi sejujurnya ini bukan hal yang normal," katanya ke TNT Sports. 

"Kami ini kakak-adik yang saling bersaing untuk gelar juara MotoGP. Kita udah di race ketujuh, dan tetap saling kejar-kejaran."

Tapi Marc juga menyadari bahwa dalam kondisi kayak gini, ada dua jalan yang bisa dipilih soal hubungan mereka: makin erat atau malah renggang. 

"Dan kami pilih untuk makin dekat. Kami tahu, aku nggak akan menyakiti dia, dan dia juga nggak akan menyakiti aku. Kami sama-sama ingin yang terbaik satu sama lain. Ini juga bikin orang tua kami senang."

Sang ayah memang sering terlihat di paddock karena hampir selalu hadir di setiap balapan. 

Tapi menurut Marc dan Alex, justru ibu mereka yang paling perhatian walau jarang terlihat, telepon dari sang ibu hampir selalu datang. 

“Aku bahkan nggak bisa bayangin kalau punya anak. Sekarang coba bayangin dua anak lo bertarung jadi juara dunia MotoGP. Gila nggak tuh?” ujar Marc sambil tertawa.

Alex juga ikutan menimpali, “Menurutku, orang tua kami lebih bahagia ngelihat hubungan kami yang tetap kuat, dibanding cuma sekadar menang balapan. 

Buat mereka, persaudaraan lebih penting daripada trofi.”

Yang bikin cerita ini makin menarik, keduanya ternyata pakai motor yang beda versi! Marc saat ini mengendarai motor pabrikan Ducati versi 2025. 

Tapi sayangnya, motor itu justru masih punya banyak masalah, bahkan Pecco Bagnaia rider utama Ducati juga kesulitan.

Marc pun mulai merasakan masalah serupa di seri Silverstone kemarin. 

Di sisi lain, Alex justru makin gacor dengan motor Ducati versi 2024 di tim Gresini. 

Hebatnya, dia bahkan konsisten tampil lebih oke dibanding Bagnaia sepanjang musim ini!

Minggu depan, MotoGP bakal lanjut ke sirkuit Aragon kandang sendiri buat duo Marquez. 

Jadi makin panas nih! Apalagi kalau keduanya masih saling salip-menyalip di puncak klasemen.

Akhir musim nanti bisa jadi jadi momen paling emosional, bukan cuma buat mereka berdua, tapi juga buat seluruh keluarga Marquez. 

Akankah sang kakak mempertahankan posisi teratas? 

Atau justru sang adik yang bikin kejutan? Yang pasti, apapun hasilnya, ini bukan cuma tentang siapa yang juara tapi juga tentang arti persaudaraan di dunia balap yang keras.

Jumat, 30 Mei 2025

Marc Marquez Ungkap Masalah Serius pada Ducati GP25 di MotoGP 2025: Perasaan yang Bikin Khawatir

Marc Marquez Ungkap Masalah Serius pada Ducati GP25 di MotoGP 2025: Perasaan yang Bikin Khawatir
Marc Marquez Ungkap Masalah Serius pada Ducati GP25 di MotoGP 2025: Perasaan yang Bikin Khawatir.

JAKARTA -- Marc Marquez baru saja memberikan komentar paling mengkhawatirkan soal motor Ducati GP25 setelah balapan MotoGP Inggris di Silverstone. Ini jadi peringatan besar, terutama karena Ducati yang selama tiga tahun terakhir sangat mendominasi, kini mulai kehilangan keunggulannya.

Di Silverstone, pemenang balapan bukan lagi pembalap Ducati, melainkan Marco Bezzecchi dari Aprilia yang berhasil manfaatkan kesempatan setelah Yamaha Fabio Quartararo kurang maksimal. Marquez sendiri sempat alami weekend yang kurang mulus, tapi ia masih bisa naik podium.

Namun yang jadi perhatian utama adalah perbedaan performa motor Ducati GP25 milik Marquez dibandingkan dengan versi 2024 yang dipakai oleh Franco Morbidelli dan Alex Marquez, yang finish di posisi keempat dan kelima.

Marquez blak-blakan soal masalah ban depan yang bikin dia sangat kesulitan. "Rasanya ban depan itu benar-benar buruk. Saya sebut ban, tapi sebenarnya bukan cuma masalah Michelin saja," kata Marquez.

Ia menambahkan, "Perasaan di depan itu benar-benar seperti bencana."

Karena kondisi ini, tim Ducati sampai harus memilih ban tipe soft saat sesi kualifikasi, sementara banyak pembalap lain di grid menggunakan ban medium saat balapan. Sayangnya, ban medium juga ternyata kurang efektif, tapi itu pilihan satu-satunya agar bisa menyelesaikan balapan.

"Perasaan dengan ban itu memang enggak enak, tapi kami berhasil menyelamatkan posisi," tambah Marquez.

Saat balapan, Marquez sempat melebar di tikungan 9 dan berusaha mengejar Johann Zarco, tapi ban depan dan belakang sudah habis terpakai hingga membuat dia ragu mengambil risiko besar di lap-lap akhir.

Ia juga menegaskan betapa pentingnya podium bagi Franco Morbidelli dan bagaimana mereka berusaha mempertahankan posisi dengan baik.

Marquez juga mengakui dirinya sempat kecewa karena jatuh di awal balapan, meski beruntung dapat kesempatan kedua setelah restart yang cukup kacau. Ia menyebut, perasaan motor saat start awal jauh lebih baik dibandingkan setelah restart, ketika dia harus ganti motor dan ban.

Sayangnya, masalah pada Ducati GP25 makin bertambah. Rekan setim Marquez di Ducati, Pecco Bagnaia, juga belum bisa menemukan ritme terbaik dengan motor terbaru ini sepanjang musim 2025.

Bos Ducati, Gigi Dall’Igna, sudah meminta semua pihak di Ducati untuk membantu Bagnaia agar bisa bangkit dan tampil lebih kompetitif.

Uniknya, Marquez juga mengeluhkan performa motor yang kurang maksimal saat kondisi cuaca dingin dan berangin di Silverstone, sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya dengan Ducati.

Meski begitu, Marquez masih kokoh di puncak klasemen MotoGP 2025 dengan keunggulan 24 poin atas sang adik, Alex Marquez.

Balapan berikutnya akan berlangsung di Aragon, Spanyol yang tentu saja jadi ajang spesial karena Marquez akan tampil di kandang sendiri. Apakah Ducati GP25 bisa bangkit? Kita tunggu bersama di MotoGP Aragon!

Senin, 26 Mei 2025

Marc Marquez Alami Crash Unik di MotoGP Inggris: Rasanya Kayak Wahana Air!

Marc Marquez Alami Crash Unik di MotoGP Inggris: "Rasanya Kayak Wahana Air!"
Marc Marquez, pembalap dari tim Ducati Lenovo.

JAKARTA - Balapan MotoGP di Sirkuit Silverstone, Inggris, baru saja menyuguhkan momen yang cukup unik dan tak biasa. 

Marc Marquez, pembalap dari tim Ducati Lenovo, mengalami insiden di awal balapan yang membuat banyak penonton terkejut dia menabrak balok busa di chicane Becketts!

Balok busa tersebut memang sengaja dipasang di area chicane sebagai pembatas jalur dan pengaman bagi pembalap yang melebar. Tapi kali ini, Marquez jadi pembalap yang justru menabraknya saat mengalami kecelakaan.

Lucunya, Marquez malah bercanda soal kejadian tersebut saat konferensi pers usai balapan.

“Rasanya kayak masuk ke wahana air,” ucap Marquez sambil tertawa.

“Aku memang tergelincir dan lihat ada tembok, tapi aku tahu itu empuk kok. Pas benturan, kamu harus tetap kuat.”

Meskipun jatuh, Marquez bilang momen itu tidak membuatnya takut.
“Aku tahu bakal berhenti dan nggak kenapa-kenapa. Motor juga masih bisa dipakai, cuma bagian kaca depan aja yang bermasalah,” tambahnya.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, Marquez mengaku sebagai pembalap paling beruntung hari itu!

Gimana bisa? Jadi begini ceritanya…

Setelah insiden Marquez, terjadi tabrakan lain antara Franco Morbidelli dan Aleix Espargaro di chicane terakhir. Motor Morbidelli sempat menumpahkan cairan ke lintasan, yang memaksa race director mengibarkan bendera merah alias red flag. Karena red flag terjadi sebelum lap ketiga selesai, balapan diulang dari awal.

Nah, berkat restart itu, Marquez yang sempat crash bisa ikut start ulang benar-benar hoki!

“Hari ini aku pembalap paling beruntung,” ujar Marquez sambil senyum lebar.

Tapi, keberuntungan itu nggak bertahan lama. Di balapan ulang, Marquez justru merasa performanya kurang maksimal.

“Aku nggak tahu kenapa, tapi kami ganti ban di balapan kedua, dan rasanya kayak bencana,” katanya.

Meskipun berhasil finis di podium, Marquez tetap merasa ada yang kurang pas dari motornya di balapan kedua.

Momen crash Marc Marquez di MotoGP Inggris bukan hanya bikin heboh, tapi juga kasih warna unik di jalannya balapan. Dari menabrak balok busa sampai ikut start ulang karena red flag, semuanya menunjukkan betapa tak terduganya dunia MotoGP. Meski hasil akhir tidak sepenuhnya memuaskan, Marquez tetap tampil kompetitif dan penuh semangat.

Kisah ini jadi pengingat bahwa dalam balapan, apa pun bisa terjadi dan kadang, keberuntungan juga ikut main peran.

Minggu, 25 Mei 2025

Marc Marquez dan Alex Marquez Dapat Kesempatan Kedua Usai Kecelakaan di MotoGP Inggris 2025

Marc Marquez dan Alex Marquez Dapat Kesempatan Kedua Usai Kecelakaan di MotoGP Inggris 2025
Marc Marquez dan Alex Marquez Dapat Kesempatan Kedua Usai Kecelakaan di MotoGP Inggris 2025.

Silverstone – Dua pembalap bersaudara, Marc Marquez dan Alex Marquez, mendapatkan kesempatan kedua untuk melanjutkan balapan setelah terjatuh di awal MotoGP Inggris 2025. Balapan yang digelar di Sirkuit Silverstone ini sempat dihentikan sementara akibat insiden yang terjadi di lap pertama.

Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Marc Marquez, yang membela tim Gresini, terjatuh di lap pertama. Tak lama berselang, insiden lain melibatkan pembalap pabrikan Ducati hingga memicu pengibaran bendera merah atau red flag. Dalam waktu singkat, balapan resmi dihentikan sementara.

Namun, sesuai regulasi MotoGP, karena balapan belum menyelesaikan tiga lap penuh, maka seluruh pembalap yang terlibat kecelakaan termasuk Marc dan Alex Marquez, Aleix Espargaro, serta Franco Morbidelli diperbolehkan ikut restart.

Marc Marquez dan Alex Marquez Dapat Kesempatan Kedua Usai Kecelakaan di MotoGP Inggris 2025
Marc Marquez dan Alex Marquez Dapat Kesempatan Kedua Usai Kecelakaan di MotoGP Inggris 2025.

Dalam pasal 1.25.2 disebutkan bahwa apabila balapan dihentikan sebelum tiga lap selesai, maka race dianggap batal dan seluruh pembalap bisa memulai dari awal. Selain itu, menurut pasal 1.26.4, pembalap diizinkan memperbaiki atau mengganti motor, serta melakukan pengisian bahan bakar sebelum balapan dimulai kembali.

Balapan pun diulang dengan posisi grid awal, memberi peluang besar bagi pembalap yang sebelumnya mengalami insiden.

Hasilnya, Marc Marquez tampil konsisten hingga berhasil finis di posisi ketiga, sementara sang adik, Alex Marquez, mengamankan posisi kelima. Hasil ini menjadi pencapaian penting bagi keduanya setelah nyaris gagal meraih poin.

Sementara itu, Fabio Quartararo, yang sebelumnya memimpin jalannya balapan, terpaksa keluar akibat kendala teknis pada sistem ride height device. Hal ini membuka peluang bagi Marco Bezzecchi yang akhirnya keluar sebagai pemenang MotoGP Inggris 2025.

Persaingan sengit terjadi hingga lap terakhir, termasuk duel antara Marc Marquez dan Franco Morbidelli dalam perebutan posisi podium ketiga.

Marc Marquez Puas Finis Kedua meski Start dari Baris Kedua: Aksi Nekat di Lap Pertama!

Marc Marquez Puas Finis Kedua meski Start dari Baris Kedua: Aksi Nekat di Lap Pertama!
Marc Marquez Puas Finis Kedua meski Start dari Baris Kedua: Aksi Nekat di Lap Pertama!

JAKARTA - Marc Marquez kembali menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pembalap paling agresif dan penuh perhitungan di MotoGP. 

Meskipun harus memulai balapan dari baris kedua, Marc sukses finis di posisi kedua dalam balapan hari Sabtu lalu. 

Dalam wawancaranya usai lomba, pembalap Gresini Ducati ini mengungkapkan bagaimana ia mengambil keputusan penting sejak lap pertama demi bisa bersaing di barisan depan.

“Di lap pertama, saya langsung tancap gas. Saya memang sengaja ambil risiko karena kalau mau maju dari posisi start saya, itu satu-satunya cara,” ungkap Marc dengan gaya khasnya yang penuh semangat.

Marc mengakui kalau dirinya sempat membuat kesalahan di Tikungan 3, tikungan yang juga jadi lokasi kecelakaannya sehari sebelumnya. Tapi kali ini, ia cukup cepat menyadari situasi dan memilih untuk menghindar.

“Saya sadar masuk terlalu cepat ke tikungan itu. Daripada jatuh lagi, saya buka jalur sedikit supaya lebih aman. Untungnya bisa lanjut dan tetap di grup depan,” ujarnya.

Setelah insiden kecil itu, Marc sempat mengikuti Alex Marquez, sang adik, yang tampil sangat kuat di sektor tengah sirkuit.

“Di Tikungan 7, 8, dan 9, Alex luar biasa cepat. Itu bagian lintasan yang jadi keunggulan dia, dan sayangnya justru bagian itu kelemahan saya. Saya coba ngejar lagi, tapi hari ini dia memang lebih cepat. Jadi saya ucapkan selamat untuk Alex,” kata Marc dengan sportif.

Meski gagal jadi juara, Marquez merasa puas dengan hasil balapan ini. Baginya, posisi kedua sudah merupakan pencapaian maksimal dari segala upaya yang dilakukan bersama timnya.

“Kami udah kasih yang terbaik, dan ini hasilnya. Jadi saya cukup senang. Fokus kami sekarang ya lanjut ke balapan berikutnya dengan semangat yang sama,” tutupnya.

Marc Marquez kembali membuktikan bahwa semangat juangnya masih menyala. 

Sabtu, 24 Mei 2025

Marc Marquez dan Alex Marquez: Siap Tampil Maksimal di MotoGP Silverstone 2025

Marc Marquez dan Alex Marquez: Siap Tampil Maksimal di MotoGP Silverstone 2025
Marc Marquez dan Alex Marquez: Siap Tampil Maksimal di MotoGP Silverstone 2025.

JAKARTA - MotoGP Silverstone selalu jadi ajang menarik, apalagi buat Marc Marquez dan adiknya, Alex Marquez. Meski Marc terakhir kali menang di Silverstone itu tahun 2014, ia datang ke balapan kali ini dengan sikap realistis dan penuh harapan.

Marc bilang, “Saya tahu Alex dan Pecco bakal tampil kuat di sini. Soalnya, sirkuit ini bukan yang paling cocok buat saya. Kita lihat saja apakah saya bisa dekat dengan mereka dan bagaimana mengatur strategi balapan.”

Salah satu tantangan Marc adalah tikungan panjang ke kanan yang jadi titik lemahnya. “Tikungan seperti itu juga sulit buat saya di Catalunya dan Qatar. Tapi di Qatar tahun ini beda cerita, jadi kita lihat saja hasilnya di sini.”

Sementara itu, Alex Marquez justru merasa Silverstone cocok banget dengan gaya balapnya yang cepat dan minim pengereman tajam. “Kalau menurut saya, sirkuit ini enak banget buat gaya balap yang saya suka, yang cepat dan nggak banyak tikungan pelan. Kalau di Jerez atau Le Mans, itu trek kecil dan ketat, jadi kamu nggak bisa gas pol. Di sini kamu bisa ngerasain power motor secara penuh, jadi asyik banget,” jelas Alex.

Marc juga sempat bercanda soal kenapa dirinya belum menang lagi di Silverstone, seakan-akan ada kelemahan yang Alex tahu. Tapi Alex cepat membalas, “Saya bilang ke dia, ‘Kamu selalu cepat kok di sini!’ Cuma di 2018 dia sempat rusak mesin, lalu di 2019 nyaris menang tapi kalah tipis di detik-detik terakhir. Jadi menurut saya itu cuma soal keberuntungan dan strategi saja.”

Alex sendiri sudah membuktikan kecepatan di musim ini, dengan sembilan kali finis posisi kedua dan satu kemenangan pertamanya di MotoGP di Jerez. Walaupun motor GP24 miliknya tidak banyak berubah, motor GP25 yang digunakan Marc, Francesco Bagnaia, dan Fabio di Giannantonio terus mengalami perkembangan.

Alex menambahkan, “Menurut saya, motor GP25 punya beberapa keunggulan di beberapa situasi karena ada beberapa fitur baru. Tapi dari apa yang saya tahu, motornya masih cukup mirip. Kita lihat saja nanti apakah sasis baru yang sedang dibicarakan itu bisa membuat perbedaan besar atau tidak.”

Ia pun optimis, “Untuk sekarang, dengan kondisi motor yang kami punya, kami punya peluang bagus untuk cepat, konsisten, dan bisa bersaing dengan mereka.”

Marc Marquez Kuasai Latihan Bebas Pertama MotoGP Inggris di Silverstone, Ai Ogura Alami Kecelakaan Serius

Marc Marquez Kuasai Latihan Bebas Pertama MotoGP Inggris di Silverstone, Ai Ogura Alami Kecelakaan Serius
Marc Marquez Kuasai Latihan Bebas Pertama MotoGP Inggris di Silverstone, Ai Ogura Alami Kecelakaan Serius.

JAKARTA - Marc Marquez tampil percaya diri di sesi latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Inggris 2025 yang digelar di Sirkuit Silverstone. Pembalap tim pabrikan Ducati ini sukses jadi yang tercepat, sementara rookie dari tim Trackhouse Aprilia, Ai Ogura, mengalami insiden cukup parah menjelang akhir sesi.

Marquez datang ke seri ketujuh musim ini dengan status pemimpin klasemen sementara, unggul 22 poin dari pesaing terdekatnya. Meski terakhir kali menang di Silverstone adalah tahun 2014, Marquez langsung menunjukkan taringnya sejak awal akhir pekan balapan ini.

Di FP1, ia mencatat waktu tercepat 1 menit 58,702 detik, unggul cukup jauh—0,365 detik—dari Franco Morbidelli yang berada di posisi kedua bersama tim VR46 Ducati. Sementara adiknya sendiri, Alex Marquez, berhasil menempati posisi ketiga untuk tim Gresini Ducati.

Pecco Bagnaia yang juga pembalap pabrikan Ducati hanya mampu menempati posisi ke-8 di sesi berdurasi 45 menit ini.

Sesi berjalan cukup tenang sampai menjelang akhir, ketika bendera kuning berkibar akibat kecelakaan hebat yang dialami Ai Ogura di Tikungan 2, Farm Curve. Motor RS-GP miliknya terpelanting, dan Ogura terlihat terpincang-pincang saat meninggalkan lintasan. Belum ada kabar lebih lanjut soal kondisinya.

Sesi FP1 sendiri dibuka dengan Johann Zarco—pemenang GP Prancis—yang sempat memimpin dengan catatan waktu 2 menit 02,009 detik di atas motor LCR Honda. Tapi posisi tersebut tak bertahan lama, karena Marc Marquez mulai menunjukkan kecepatannya tak lama setelah itu.

Marquez terus mempertajam waktunya, dari 1:59,810 hingga akhirnya mencatatkan waktu terbaik 1:58,702. Meski sempat disalip singkat oleh Marco Bezzecchi dari Aprilia yang mencatat 1:59,343, Marquez langsung membalas dengan waktu lebih cepat beberapa saat kemudian.

Sayangnya, ada sedikit kendala di akhir sesi untuk Marquez. Motornya mengalami masalah teknis sehingga ia tidak bisa ikut simulasi start setelah sesi latihan usai.

Franco Morbidelli menjadi rival terdekat Marquez kali ini, setelah berhasil naik ke posisi kedua berkat putaran cepat di akhir sesi. Bezzecchi harus puas di posisi keempat, diikuti Jack Miller yang tampil apik dengan motor Yamaha.

Maverick Vinales yang pernah menang di Silverstone tahun 2016 menempati posisi keenam dengan KTM, disusul Fabio Quartararo yang ada di urutan ketujuh. Quartararo sempat absen selama 10 menit pertama sesi sebagai hukuman karena mengabaikan instruksi marshal saat GP Le Mans lalu.

Pecco Bagnaia berada di posisi delapan, sementara Alex Rins (Yamaha) dan Pedro Acosta (KTM) melengkapi 10 besar.

Setelah sesi berakhir, pembalap rookie dari LCR, Somkiat Chantra, juga mengalami kecelakaan meski tidak terlalu parah.

Marc Marquez menunjukkan sinyal kuat bahwa ia serius mengejar kemenangan di Silverstone tahun ini, setelah sekian lama puasa kemenangan di trek legendaris ini. Sementara itu, kecelakaan yang dialami Ai Ogura jadi perhatian tersendiri. Kita tunggu kabar lanjutan soal kondisinya dan tentunya jalannya sesi latihan dan balapan selanjutnya.

Senin, 19 Mei 2025

Fakta Sebenarnya di Balik Motor Ducati Marc Marquez: Semua Sama, Cuma Bakat yang Beda!

Fakta Sebenarnya di Balik Motor Ducati Marc Marquez: Semua Sama, Cuma Bakat yang Beda!
Fakta Sebenarnya di Balik Motor Ducati Marc Marquez: Semua Sama, Cuma Bakat yang Beda!

JAKARTA - Masih ada yang penasaran apakah motor Ducati yang dipakai Marc Marquez itu spesial atau beda dari yang lain? Nah, sekarang pertanyaan itu udah terjawab, dan jawabannya: enggak, motor Marc Marquez nggak ada bedanya sama motor Ducati lainnya di grid MotoGP 2025.

Satu-satunya pembalap selain dari tim pabrikan yang pakai motor Ducati GP25 tahun ini adalah Fabio Di Giannantonio dari tim VR46. Jadi, kalau ada yang mikir kalau motor Marquez dibuat khusus atau punya spesifikasi rahasia, itu cuma spekulasi aja.

Dulu waktu Marquez masih di Honda, sempat ada isu kalau motor RC213V dibuat khusus menyesuaikan gaya balapnya. Itu bikin dia jadi rajanya MotoGP, tapi rekan satu timnya malah kesulitan menyesuaikan. Tapi kondisi kayak gitu nggak terjadi di Ducati sekarang, lho.

Di Giannantonio Tegaskan: Semua Pembalap Ducati Dapat Motor yang Sama

Dalam wawancara bareng media Spanyol, AS, Di Giannantonio bilang, “Motor kita semua sama. Tapi kalau masih nggak yakin, tanya aja langsung ke Gigi Dall’Igna (direktur teknis Ducati).”

Dia juga nambahin, “Saya percaya banget kalau kami punya kombinasi rider, tim, dan motor yang bisa bersaing di tiga besar tiap Minggu. Bukan sombong, tapi sadar diri aja.”

Motor yang dipakai Ducati sekarang ini, kata Di Giannantonio, bukan hasil kerja Marquez sendirian. Motor itu dikembangkan selama beberapa tahun terakhir sama Pecco Bagnaia, tim penguji, dan para pembalap pabrikan Ducati lainnya.

“Marc memang pembalap yang luar biasa, dan dia tampil sangat kuat. Tapi dia baru jadi pembalap resmi Ducati sekarang. Masak iya, cuma dalam dua balapan dia langsung bisa ubah motor ini dan semua orang harus ikutin gayanya?” jelasnya.

Bukan Motornya, Tapi Skill Marquez yang Bikin Beda

Motor Ducati yang dipakai Marc tahun ini adalah motor yang sama dipakai Jorge Martin yang nyaris juara dunia tahun lalu, dan juga Pecco yang jadi juara dua tahun berturut-turut sebelumnya. Bahkan tim-tim satelit seperti VR46 juga pernah menang pakai motor ini.

Kesimpulannya? Motornya udah terbukti bisa menang. Tinggal pembalapnya aja yang harus bisa maksimalkan potensi motor itu.

“Kalau mau menang, ya lo harus lebih jago dari yang lain,” tegas Di Giannantonio.

Marquez Lagi On Fire di Le Mans

Buat yang belum ngikutin seri terakhir di Le Mans, Marc Marquez tampil menggila. Dia juara di sprint race, lalu finis kedua di balapan utama, cuma kalah dari Johann Zarco yang kini membela LCR Honda.

Kemenangan dan konsistensinya bikin Marc sekarang memimpin klasemen sementara MotoGP, unggul 22 poin dari adiknya sendiri, Alex Marquez. Sementara itu, Pecco Bagnaia masih kesulitan dengan feeling di bagian depan motornya dan kini tertinggal 51 poin dari Marc.

Marc Marquez bukan menang karena motornya beda. Dia menang karena bakat dan kemampuannya luar biasa. Semua pembalap Ducati punya motor yang sama. Jadi, kalau ada yang masih ragu, mungkin perlu mulai ngelihat skill, bukan spek motor semata.

Minggu, 11 Mei 2025

Marc Marquez Ungkap Pelajaran Berharga dari Jerez yang Jadi Kunci Kemenangan Sprint MotoGP Prancis

Marc Marquez Ungkap Pelajaran Berharga dari Jerez yang Jadi Kunci Kemenangan Sprint MotoGP Prancis
Marc Marquez Ungkap Pelajaran Berharga dari Jerez yang Jadi Kunci Kemenangan Sprint MotoGP Prancis.

JAKARTA - Marc Marquez kembali bikin gebrakan! Pembalap andalan Ducati ini berhasil tampil gemilang di balapan sprint MotoGP Prancis 2025 di Le Mans, Sabtu kemarin. Kemenangan ini makin spesial karena menurut Marquez, kemenangan tersebut nggak lepas dari pelajaran pahit yang dia alami waktu crash di Jerez.

Sejak awal musim 2025, Marquez memang selalu jadi favorit di setiap seri. Tapi nyatanya, dia baru bisa mengamankan tiga kemenangan karena sempat jatuh di GP Amerika dan GP Spanyol. Nah, di Le Mans, Marquez akhirnya membuktikan kalau dia belum habis!

Belajar dari Kesalahan, Marquez Kini Lebih Matang

Balapan sprint di Le Mans sebenarnya nggak langsung berjalan mulus buat Marquez. Dia sempat memimpin di start awal, tapi sedikit melebar di tikungan kedua dan harus merelakan posisi ke Fabio Quartararo yang langsung tancap gas.

Namun, Marquez nggak gegabah. Dia memilih untuk bermain aman di beberapa lap pertama. Alasannya? Dia ingat betul insiden di Jerez, di mana dia terlalu agresif saat ban masih baru dan malah kehilangan grip depan.

“Di Jerez aku belajar, dengan ban baru kamu harus hati-hati karena ban belakang bisa dorong bagian depan dan bikin motor nggak stabil,” ungkap Marquez ke MotoGP.com.

Strategi Sabar yang Berbuah Manis

Alih-alih memaksakan diri sejak awal, Marquez memilih menunggu waktu yang pas. Setelah ban mulai ‘panas’, dia mulai mengejar dan akhirnya menyalip Quartararo. Begitu sudah di depan, Marquez langsung ngegas dua sampai tiga lap untuk menciptakan jarak dan menjaga ritme sampai garis finis.

Nggak lupa, Marquez juga kasih pujian buat Quartararo yang tampil luar biasa dengan motor Yamaha-nya.

“Apa yang dia lakukan di atas Yamaha itu luar biasa. Dia super bertalenta. Salut buat dia,” ujar Marquez.

Target Marquez: Jadi 'Mr. Sunday' Bukan Cuma 'Mr. Saturday'

Meski sukses meraih enam kemenangan sprint secara beruntun musim ini — rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya Marquez mengaku tetap punya ambisi yang lebih besar. Dia ingin performa hari Minggunya bisa sebagus saat sprint.

“Sabtu memang selalu jadi hari terbaikku. Tapi aku pengin bisa jadi ‘Mr. Sunday’ karena hari Minggu itu poinnya lebih banyak,” tambahnya.

Menurut Marquez, Ducati masih perlu sedikit perbaikan, apalagi kalau kondisi trek kering dan suhu tinggi seperti di Le Mans. Dia bilang feeling motornya agak beda karena temperatur yang tinggi membuat grip ban dan traksi sedikit berubah.

“Kita harus cari solusi kecil untuk beberapa area, supaya bisa lebih maksimal besok. Tapi secara keseluruhan, pace-nya sudah bagus,” tutupnya.

Marc Marquez membuktikan kalau pengalaman pahit bisa jadi pelajaran berharga. Kemenangannya di sprint MotoGP Prancis 2025 bukan cuma soal skill, tapi juga soal strategi dan kedewasaan di lintasan. Kini, tinggal tunggu, apakah Marquez bisa mengubah julukan dari ‘Raja Sprint’ jadi ‘Raja Minggu’? Kita tunggu aksinya di race utama!

Rabu, 07 Mei 2025

Pecco Bagnaia Bawa Komponen Baru ke MotoGP Prancis, Tiru Strategi Marc Marquez?

Pecco Bagnaia Bawa Komponen Baru ke MotoGP Prancis, Tiru Strategi Marc Marquez?
Pecco Bagnaia Bawa Komponen Baru ke MotoGP Prancis, Tiru Strategi Marc Marquez?

JAKARTA - Le Mans bakal panas banget akhir pekan ini! Soalnya, Pecco Bagnaia datang ke MotoGP Prancis 2025 bukan dengan tangan kosong. Rider andalan Ducati itu siap tampil dengan senjata baru yang bikin penasaran. Yang bikin makin seru, ternyata komponen yang dibawa Bagnaia ini udah lebih dulu dipakai sama… siapa lagi kalau bukan Marc Marquez!

Yap, lo nggak salah baca. Sang juara bertahan ini seolah ngintip strategi Marquez dan coba mengadaptasi gaya mainnya demi bisa makin kompetitif di paruh awal musim ini. Setelah berhasil rebut podium di MotoGP Spanyol meskipun sebagian besar karena Marc jatuh Pecco jelas makin pede buat kejar poin yang masih tertinggal.

Tertinggal 20 Poin, Tapi Masih On Fire

Saat ini, Bagnaia masih terpaut 20 poin dari pemuncak klasemen, Alex Marquez. Tapi di dunia MotoGP, selisih segitu belum ada apa-apanya. Apalagi dengan performa Ducati GP25 yang terus dapet update, kans buat naik ke puncak masih terbuka lebar.

Di Le Mans nanti, Pecco bakal pakai versi terbaru dari GP25 miliknya. Meski doi belum mau bocorin semua detail, tapi dia ngaku udah ngetes satu komponen penting di Jerez dan ngerasa cocok banget. Yang bikin heboh, ternyata part itu sebelumnya udah pernah dipakai Marc Marquez!

“Ada satu hal yang kita bawa ke Le Mans. Itu sebenarnya udah pernah dipakai Marc,” ujar Bagnaia santai tapi penuh arti.

Feeling is King, Bukan Cuma Ikutin Tren

Buat yang mikir Pecco cuma ikut-ikutan Marquez, jangan salah. Doi bukan tipe yang asal tempel strategi orang. Bagnaia itu pembalap yang sangat mengutamakan feeling di atas motor. Bahkan waktu ngetes komponen itu di Thailand, dia ngerasa belum klik. Tapi setelah tes ulang di Jerez, baru deh dia nemuin feeling yang pas.

Ini nunjukin bahwa pengembangan motor di Ducati tuh bener-bener personal. Setiap pembalap punya preferensi masing-masing. Dan ternyata, gaya bawa motor Pecco beda banget sama Marc.

“Saya masih pakai swingarm dari tahun lalu. Marc pakai yang baru. Saya udah coba sih, tapi rasanya nggak jauh beda, jadi saya balik lagi ke yang lama,” lanjutnya.

Tapi bukan berarti dia nutup kemungkinan buat ganti nanti. Kalau suatu saat swingarm baru itu bisa kasih performa lebih, ya siapa tahu bisa dipakai juga. Namanya juga dunia balap, adaptasi itu penting!

Tes di Jerez Jadi Game Changer

Tes di Jerez kemarin bisa dibilang jadi turning point buat Bagnaia. Dia nemuin dua hal penting yang katanya bakal ngebantu dia bersaing lebih kuat. Sayangnya, doi masih rahasiain detailnya. Cuma bilang, dua hal itu bisa jadi kunci buat bawa Ducati balik dominan.

Yang jelas, salah satu masalah utama Pecco selama ini adalah start yang kurang oke tiap race weekend. Dia sering kesulitan dapet ritme dari hari Jumat, dan itu ngaruh ke performa di hari Minggu. Nah, dia berharap banget komponen baru ini bisa ngatasin masalah itu.

“Kuncinya ada di Le Mans. Kalau motor baru ini bisa atasi masalah yang biasa saya alami tiap race weekend, musim ini bisa berubah drastis,” kata Pecco optimis banget.

Balapan di Le Mans Jadi Momen Penentuan

Le Mans bukan cuma jadi tempat debut buat upgrade motor Ducati-nya Bagnaia, tapi juga jadi momen penting buat ngebuktiin kalau dirinya masih pantas dijagokan jadi juara dunia. Dengan semangat baru setelah naik podium di Spanyol, semua mata pasti bakal tertuju ke dia.

Pertanyaannya sekarang: mampukah Pecco meniru sukses Marc Marquez dengan perangkat yang sama, tapi dengan sentuhan khas Bagnaia?

Kalau iya, bisa jadi Alex Marquez bakal mulai ngerasa panas di puncak klasemen. Tapi kalau belum maksimal, Ducati harus putar otak lagi biar motor mereka makin nyatu sama gaya balap Pecco.

Satu hal yang pasti, balapan di Le Mans kali ini dijamin nggak bakal ngebosenin. Dengan banyaknya drama, strategi baru, dan rivalitas yang makin seru, kita tinggal duduk manis dan nikmatin aksi gila-gilaan dari para jagoan MotoGP!

Jangan lupa ikuti terus update terbaru MotoGP di Borneotribun.com, karena drama belum selesai sampai bendera finis dikibarkan! 

Jumat, 02 Mei 2025

Marc Marquez Main Aman di MotoGP Jerez, Ingat Kecelakaan Parah Tahun 2020

Marc Marquez Main Aman di MotoGP Jerez, Ingat Kecelakaan Parah Tahun 2020
Marc Marquez Main Aman di MotoGP Jerez, Ingat Kecelakaan Parah Tahun 2020.

JAKARTA - Marc Marquez kembali balapan di Jerez dengan semangat tinggi, tapi kali ini dia lebih hati-hati. Bukan tanpa alasan pikiran Marquez masih dihantui insiden mengerikan tahun 2020 yang hampir mengakhiri kariernya.

Di MotoGP Spanyol 2025 akhir pekan lalu, Marquez sebenarnya tampil garang di awal. Ia sempat adu cepat dengan Fabio Quartararo dan rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia, dalam tiga lap pertama yang super intens. Sayangnya, saat sedang bertarung memperebutkan posisi ketiga, Marquez terjatuh.

Tapi bukan Marquez namanya kalau menyerah. Ia langsung bangkit dan lanjut balapan dari posisi ke-22. Meski motornya terlihat rusak, pembalap bernomor 93 itu berhasil menyalip satu per satu rider di depannya. Bahkan, kecepatannya sempat lebih cepat dari pembalap-pembalap terdepan!

Namun, saat jarak ke grup di depan yang diisi oleh Johann Zarco dan Alex Rins tersisa sekitar tiga detik, Marquez memilih untuk tidak memaksakan diri.

“Ya, saya memang sempat lihat grup berikutnya setelah Rins. Tapi saya langsung ingat kejadian tahun 2020 dan berkata ke diri sendiri, ‘Saya nggak mau maksa. Nggak mau jatuh lagi,’” ucap Marquez jujur.

Kejadian yang ia maksud adalah kecelakaan hebat di Tikungan 3 Jerez tahun 2020, ketika ia sempat naik dari posisi 16 ke 3 sebelum akhirnya terlempar dari motor dan mengalami patah lengan kanan. Kejadian itu memicu rangkaian operasi dan masa pemulihan panjang yang sangat berat bagi Marquez.

Crash di Jerez kali ini memang jadi yang kedua buat Marquez di musim ini, tapi dia menegaskan bahwa dirinya nggak terlalu memaksakan motor, dan insiden itu bukan karena tekanan ban depan.

“Saya nggak nekat banget bawa motornya. Lagian itu masih lap ketiga, terlalu cepat buat masalah tekanan ban muncul,” kata Marquez.

Salah satu momen yang cukup panas terjadi saat Marquez sempat bersenggolan dengan Bagnaia di sektor stadion lokasi yang sama tempat mereka bertarung sengit untuk kemenangan di musim 2024 lalu. Tapi menurut Marquez, itu bukan insiden agresif, cuma momen yang bikin dia berubah pikiran.

“Keluar dari Tikungan 10, saya sempat wheelie dan nggak nyangka dia bakal di sebelah saya. Saya pikir mau tutup jalur di Tikungan 11, eh dia udah sejajar. Dari situ saya bilang, ‘Oke, saatnya tarik napas dan tenang’,” jelasnya.

Walaupun finish di posisi 12 dan sempat terjatuh, hari itu tetap spesial buat keluarga Marquez. Sang adik, Alex Marquez, berhasil meraih kemenangan perdananya di kelas MotoGP dan kini memimpin klasemen kejuaraan!

“Itu satu-satunya hal yang bikin saya senyum hari ini. Alex luar biasa! Dia bukan cuma menang di sini, tapi musim ini juga tampil luar biasa. Saya bangga banget sama dia,” kata Marc dengan mata berbinar.

Kini, Marc Marquez hanya tertinggal satu poin dari adiknya di klasemen dan siap menyambut seri berikutnya di Le Mans dengan semangat baru.

Kolaborasi Kompak Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Bikin Ducati Makin Ngebut di MotoGP 2025

Kolaborasi Kompak Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Bikin Ducati Makin Ngebut di MotoGP 2025
Kolaborasi Kompak Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Bikin Ducati Makin Ngebut di MotoGP 2025.

JAKARTA - Ducati lagi-lagi jadi sorotan di MotoGP, tapi kali ini bukan cuma karena hasil balapan, melainkan soal kekompakan dua jagoannya: Marc Marquez dan Francesco "Pecco" Bagnaia. Meski keduanya dikenal punya rivalitas sengit, ternyata di balik layar mereka justru kompak banget pas uji coba resmi MotoGP 2025 di Jerez, Spanyol.

Setelah balapan dramatis di GP Spanyol Marquez sempat jatuh tapi tetap finis ke-12, sedangkan Bagnaia sedikit kecewa karena cuma dapat podium ketiga di belakang Fabio Quartararo duo Ducati ini langsung tancap gas lagi di tes hari Senin (28 April 2025).

Davide Tardozzi, bos tim Ducati, buka suara soal kerja sama keduanya. “Kami coba beberapa setelan berbeda untuk kedua pembalap. Marc kami fokusin ke bagian depan motor, biar dia lebih percaya diri saat masuk tikungan. Sementara Pecco, lebih ke soal keseimbangan motor, karena dia ngerasa nggak puas sepanjang akhir pekan kemarin,” ujar Tardozzi ke MotoGP.com.

Nggak cuma setelan motor yang diuji, Ducati juga nyobain part baru berupa swingarm yang katanya masih perlu dites ulang. Tapi hasil tes ini udah kasih gambaran awal yang menarik: Marc Marquez berhasil jadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 35.876 detik satu-satunya pembalap yang bisa tembus ke 1 menit 35 detik! Sedangkan Bagnaia ada di posisi ke-19, karena dia lebih fokus ngerjain daftar panjang pengaturan motor, bukan ngejar waktu.

Meski banyak yang awalnya ragu apakah dua juara dunia bisa akur di satu tim, ternyata Marquez dan Bagnaia justru menunjukkan sikap dewasa dan saling dukung. “Mereka biasanya lebih banyak ngobrol di hari-hari kayak gini, pas lagi pengembangan motor. Dan itu justru bagus banget buat Gigi Dall’Igna (direktur teknis Ducati) dan tim teknik lainnya,” lanjut Tardozzi.

“Awalnya banyak yang pesimis mereka bisa kerja sama, tapi ternyata bukan cuma juara, mereka juga cerdas. Mereka tahu kalau kerja bareng bisa bikin pengembangan motor jadi lebih cepat.”

Saat ini, Marc Marquez cuma terpaut satu poin dari adiknya, Alex Marquez, di klasemen sementara. Sementara Bagnaia masih berada di posisi ketiga, tertinggal 20 poin dari puncak klasemen.

Menjelang MotoGP Prancis minggu depan, semua mata bakal tertuju ke duo Ducati ini apakah kerja sama mereka bakal terus berbuah manis? Kita tunggu aja aksinya di lintasan!

Rabu, 30 April 2025

Marc Marquez Gagal Menang di MotoGP Jerez 2025 Akibat Terlalu Percaya Diri di Tikungan Kiri

Marc Marquez Gagal Menang di MotoGP Jerez 2025 Akibat Terlalu Percaya Diri di Tikungan Kiri
Marc Marquez Gagal Menang di MotoGP Jerez 2025 Akibat Terlalu Percaya Diri di Tikungan Kiri.

JAKARTA - Marc Marquez harus rela kehilangan peluang menang ganda di MotoGP Jerez 2025 setelah mengalami crash saat balapan utama, Minggu (27/4). Padahal sebelumnya, pembalap Gresini Ducati itu berhasil tampil gemilang dan menjuarai Sprint Race di hadapan pendukung tuan rumah.

Sayangnya, Marquez kehilangan kendali di Tikungan 8 pada lap ketiga saat sedang berjuang mempertahankan posisi ketiga dari tekanan Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia. Ia mengaku bahwa kepercayaan dirinya yang berlebihan menjadi penyebab insiden tersebut.

“Kemarin itu jatuh yang sebenarnya bisa dihindari. Saya masuk tikungan terlalu cepat dan saya sadar akan hal itu. Tapi karena itu tikungan kiri, saya merasa sangat nyaman di sana. Jadi saya pikir, ‘Oke, saya bisa tetap di jalur ini,’ tapi ternyata nggak bisa. Terlalu percaya diri. Saya harus lebih hati-hati ke depannya,” ungkap Marquez setelah mengikuti sesi tes resmi di Jerez, Senin (28/4).

Meski motornya sempat rusak dan harus kembali dari posisi paling belakang, juara dunia delapan kali itu tetap menunjukkan mental baja. Ia berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke-12 dan bahkan mencatatkan lap tercepatnya di lap ke-18 dari total 25 putaran.

Musim Ini Lebih Stabil, Tapi Masih Ada Pelajaran Berharga

Kalau dibanding musim 2024, musim ini Marquez memang jauh lebih stabil. Dalam lima seri awal, ia hanya terjatuh tiga kali berkurang hampir setengahnya dari tujuh kali musim lalu. Tapi sayangnya, dua dari tiga kecelakaan tersebut terjadi di momen penting, yaitu saat balapan utama di COTA dan Jerez.

“Aneh banget sih, ini musim di mana saya jarang banget jatuh, tapi dua kali malah pas hari Minggu,” ucap Marquez. “Motornya sebenarnya bagus banget, bahkan tanpa winglet pun saya bisa tetap cepat. Tapi kalau mau bertarung untuk gelar juara dunia, saya harus belajar dari kesalahan ini.”

Satu kecelakaan lainnya terjadi saat latihan di COTA, ketika Marquez mengalami highside cukup keras dalam kondisi lintasan basah.

Persaingan Antar Saudara di Klasemen Sementara MotoGP 2025

Menariknya, meskipun terjatuh dan finish di luar 10 besar di Jerez, Marquez tetap berada di posisi kedua klasemen MotoGP 2025. Ia hanya tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen sementara yang tak lain adalah adiknya sendiri, Alex Marquez, yang keluar sebagai juara di GP Spanyol.

Kini Marc bersiap untuk menghadapi seri selanjutnya di Le Mans, Prancis pada 9-11 Mei mendatang. Pertarungan dua bersaudara asal Spanyol ini dipastikan bakal semakin panas, apalagi dengan selisih poin yang begitu tipis.

Meski masih jadi salah satu pembalap paling kompetitif musim ini, Marc Marquez sadar bahwa mentalitas dan keputusan di lintasan sangat memengaruhi peluangnya meraih gelar juara dunia. Kesalahan kecil karena terlalu percaya diri bisa berdampak besar, apalagi di level persaingan seketat MotoGP.

Kini tinggal bagaimana Marquez memperbaiki diri dan tampil lebih matang di seri-seri selanjutnya. Fans tentu berharap, aksi agresif khas Marc tetap ada, tapi dengan perhitungan yang lebih tajam. Apakah Marquez bisa belajar dari kesalahannya dan kembali mendominasi? Kita tunggu saja di Le Mans!

Sabtu, 26 April 2025

Alex Marquez Dikenal Sebagai Pembalap Paling Kuat di Jerez Versi Marc Marquez Meski Hadapi Banyak Tantangan

Alex Marquez Dikenal Sebagai Pembalap Paling Kuat di Jerez Versi Marc Marquez Meski Hadapi Banyak Tantangan
Alex Marquez Dikenal Sebagai Pembalap Paling Kuat di Jerez Versi Marc Marquez Meski Hadapi Banyak Tantangan.

JAKARTA - Meskipun mengalami kecelakaan dua kali saat sesi latihan di ajang Spanish MotoGP, Alex Marquez tetap diakui sebagai salah satu pembalap dengan kemampuan terbaik di Jerez oleh kakaknya, Marc Marquez. 

Performa mengejutkan Alex Marquez di sesi latihan tersebut berhasil memukau banyak pihak, bahkan Marc Marquez yang kini memimpin klasemen MotoGP, memberi pujian atas keberhasilan adiknya tersebut.

Dalam latihan yang berlangsung di Jerez, Alex Marquez mengalami kecelakaan di tikungan lima yang mengakibatkan sesi latihan dihentikan sementara dengan bendera merah. Kecelakaan itu membuat Alex Marquez harus menjalani pemeriksaan di pusat medis karena adanya kekhawatiran terhadap kondisi pergelangan tangannya. 

Namun, meskipun menghadapi cedera dan waktu yang terbuang akibat kecelakaan, Alex Marquez bangkit kembali dan tampil luar biasa dengan mencatatkan waktu lap terbaik yang bahkan mencetak rekor baru di sirkuit Jerez.

Keberhasilan ini sangat berarti mengingat kondisi fisik Alex Marquez yang kurang ideal setelah insiden tersebut. Performa gemilangnya membuat Marc Marquez, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia, mengakui Alex Marquez sebagai pembalap terkuat di Jerez pada sesi latihan tersebut.

Perkembangan Positif Alex Marquez

Sebelum kecelakaan yang menimpa Alex Marquez, kondisi latihan sebenarnya berjalan dengan tidak sempurna bagi Marc Marquez. Pembalap Ducati Lenovo Team ini sempat menghadapi masalah teknis yang mengganggu performa motornya di awal sesi FP1. 

Sebagai hasilnya, ia merasa kesulitan untuk mengeluarkan performa terbaik dari motor Desmosedici dalam serangan waktu pada akhir sesi.

Marc Marquez mengatakan, “Hari ini adalah hari yang baik meskipun cukup sulit karena kami tidak memulai dengan baik. Kami kehilangan setengah waktu pertama di FP1 yang membuat segalanya sedikit lebih sulit. 

Namun, di sore hari saya mulai menemukan ritme saya, meskipun masih ada kekurangan di pengaturan motor, akhirnya kami bisa kembali dan merasa lebih baik di lap terakhir.” Ia pun menambahkan bahwa meskipun tidak memulai dengan sempurna, ia berusaha untuk terus mengembangkan performanya secara bertahap.

Kekalahan dalam beberapa latihan memang seringkali menjadi hal yang menguji mental seorang pembalap, tetapi Marquez tetap memiliki optimisme yang besar dan berharap bisa mendapatkan pengaturan yang lebih baik pada latihan berikutnya. 

Hal ini menjadi penting mengingat suhu yang semakin panas pada hari berikutnya yang berpotensi membuat balapan lebih menantang, terutama untuk balapan Sprint yang menjadi sorotan pada akhir pekan tersebut.

Kecelakaan dan Latihan yang Menginspirasi

Walaupun Alex Marquez sempat mengalami dua kecelakaan besar, semangat juangnya yang tinggi patut diacungi jempol. Meski terjatuh, ia tetap dapat kembali ke lintasan dengan penuh determinasi, bahkan berhasil mencatatkan waktu tercepat yang membuatnya dipandang sebagai pembalap paling kuat di Jerez oleh Marc Marquez.

Marc Marquez mengungkapkan, “Saat ini, pembalap terkuat adalah Alex. Meskipun dia mengalami kecelakaan besar, dia bisa kembali ke trek dan menjadi pembalap tercepat. Itu adalah penampilan luar biasa darinya.” Pujian ini menunjukkan betapa besar penghargaan Marc Marquez terhadap kemampuan adiknya. Sebagai seorang juara dunia, Marc Marquez tentu tidak mudah memberikan pujian kepada pesaingnya, apalagi kepada sesama pembalap yang memiliki status yang sangat tinggi di dunia MotoGP.

Alex Marquez, yang saat ini membela tim Gresini Ducati, menunjukkan mentalitas yang luar biasa dengan tidak menyerah meskipun mengalami cedera. Ia kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pembalap yang sangat kompetitif. Marc Marquez pun mengatakan bahwa meskipun cuaca diperkirakan akan semakin panas, Alex Marquez telah menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar untuk meraih hasil terbaik.

Masalah di Pit Lane dan Kesalahan Kecil yang Mengundang Senyum

Ada juga momen lucu di sesi latihan pagi, saat Marc Marquez tanpa sengaja berhenti di garasi Gresini Ducati saat tengah menghadapi masalah teknis dengan motornya. Ia mengaku bahwa kejadian tersebut bukan karena kebingungannya tentang timnya di tahun 2024, melainkan akibat perhatian yang terlalu besar terhadap masalah teknis di motornya.

Marc Marquez menjelaskan, “Sejujurnya, saya bisa bilang saya bingung, tapi sebenarnya saya hanya fokus pada masalah yang ada di motor saya. Saya mencoba mencari tahu apa yang terjadi agar bisa memberi tahu mekanik dengan cepat, tetapi saya malah lewat dan berhenti di garasi Gresini. Itu memang situasi lucu.” 

Walaupun tampak sedikit canggung, Marc Marquez tetap bisa melihat sisi humor dari kejadian tersebut, dan ini menunjukkan bahwa meskipun MotoGP penuh tekanan, masih ada ruang untuk sedikit humor di tengah kompetisi sengit ini.

Apa yang Diharapkan di Balapan Mendatang

Menghadapi balapan yang semakin intens, Marc Marquez menekankan pentingnya memiliki posisi yang baik di barisan depan pada balapan utama nanti. Ia menambahkan bahwa meskipun cuaca mungkin akan semakin panas, kunci utama untuk meraih kemenangan di akhir pekan ini adalah mendapatkan posisi start yang baik pada balapan Sprint.

Marc Marquez menyatakan, “Tujuan utama kami adalah memulai dari barisan depan karena itu adalah kunci dari akhir pekan balapan. Kami harus bisa konsisten dan cepat agar bisa bersaing di barisan depan.” 

Hal ini menjadi tantangan besar bagi Marquez dan timnya untuk bisa mengoptimalkan kondisi motor dan strategi mereka untuk meraih hasil terbaik di balapan utama.

Persaingan di MotoGP yang Semakin Ketat

Persaingan di ajang MotoGP semakin sengit dengan banyaknya pembalap muda berbakat yang siap bersaing di papan atas. Alex Marquez, yang sebelumnya dikenal sebagai pembalap yang belum banyak diperhitungkan, kini mulai menunjukkan performa yang membuktikan bahwa ia layak untuk berada di jajaran pembalap teratas. 

Pujian yang diberikan Marc Marquez bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga mencerminkan kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Alex.

Bagi banyak penggemar MotoGP, momen seperti ini tentu menambah semangat untuk terus mengikuti perjalanan para pembalap di ajang MotoGP, terutama dengan adanya persaingan yang semakin ketat dan penuh dengan kejutan. 

Apakah Alex Marquez akan bisa mempertahankan performanya di balapan utama? Bagaimana persaingan antara pembalap-pembalap top lainnya akan berlanjut?

Yang pasti, balapan MotoGP di Jerez kali ini akan menjadi salah satu yang paling menarik untuk disaksikan, dengan persaingan sengit antara Marc Marquez, Alex Marquez, dan pembalap-pembalap lainnya yang terus berjuang untuk meraih kemenangan.