Budidaya Rumput Gajah di Kapuas Hulu, Investor Jepang Akan Tanamkan Modalnya | Borneotribun.com -->

Selasa, 07 September 2021

Budidaya Rumput Gajah di Kapuas Hulu, Investor Jepang Akan Tanamkan Modalnya

Didik Widiyanto, Kadis Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kapuas Hulu.

BorneoTribun Kapuas Hulu, Kalbar -- Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu menjadi sasaran investor dari Jepang untuk membudidayakan rumput gajah, dimana investasinya berupa Penanaman Modal Asing dari PT. TKM Biofuel Indonesia yang investornya dari Jepang. 

"Perusahaan ini sudah mengantongi ijin lokasi di Kalis seluas 3.442,95 Hektare yang tersebar ke beberapa desa," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kapuas Hulu, Didik Widiyanto, Senin (6/9/2021). 

Didik mengatakan, menurut sistem usaha yang sudah disampaikan ke pihaknya, rumput gajah itu akan jadi model briket (arang) untuk jadi bahan bakar pembangkit listrik di Jepang.

"Memang di Jepang saat ini mengedepan energi terbarukan seperti biofuel," tegasnya.

Untuk progresnya sendiri, kata Didik, tahun ini masih tahap sosialisasi perolehan lahan di masyarakat. Setelah perusahaan mendapatkan lahan, baru mereka mengurus izin penanaman, setelah itu izin industri dan terakhir baru penjualan produknya. 

"Ini investasi jangka panjang, menguntungkan dan ramah lingkungan semoga bisa diterima masyarakat. Semoga menguntungkan masyarakat dari sisi tenaga kerja dan kemitraan," harapnya. 

Sambungnya, dirinya sangat menyambut baik ada investasi seperti ini, untuk itu harapkan dari dari perusahaan ini dapat memberdayakan masyarakat lokal. 

Perusahaan ini bersifat investasi ramah lingkungan sesuai karakter Kabupaten Kapuas Hulu yakni Kabupaten konservasi," ujarnya. 

Sementara Supriyadi Camat Kalis mengatakan, dirinya menyambut baik ada investor yang masuk ke wilayahnya. 

"Di Kalis memang akan ada perusahaan yang akan melakukan penanaman rumput gajah," katanya.

Saat ini kata Camat Kalis, dari perusahaan PT TKM sudah melakukan surve lokasi untuk ditanami rumput gajah. Ada 6 desa yang sudah disurve perusahaan. 

"Setelah ini baru akan masuk tahap sosialisasi dari perusahaan untuk perolehan lahan dari masyarakat. Kita masih menunggu dari perusahaan," pungkasnya.

(Uncak/Amr) 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar