Uang Rp34 Juta Hasil Pembobolan Apotek di Pontianak Digunakan untuk Judol, Wanita, dan Sabu | Borneotribun

Kamis, 08 Mei 2025

Uang Rp34 Juta Hasil Pembobolan Apotek di Pontianak Digunakan untuk Judol, Wanita, dan Sabu

Uang Rp34 Juta Hasil Pembobolan Apotek di Pontianak Digunakan untuk Judol, Wanita, dan Sabu
Uang Rp34 Juta Hasil Pembobolan Apotek di Pontianak Digunakan untuk Judol, Wanita, dan Sabu.

PONTIANAK – Kabar mengejutkan datang dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Seorang pemuda berusia 23 tahun dengan inisial SI alias Nd nekat membobol sebuah apotek demi mendapatkan uang secara instan.

Aksi kriminal ini tidak hanya mengakibatkan kerugian besar bagi pemilik usaha, tapi juga menunjukkan bagaimana bahaya gaya hidup yang tak terkendali bisa membawa seseorang terjerumus ke jurang kehancuran.

Kronologi Aksi Pembobolan Apotek Agung Siantan

Peristiwa pembobolan ini terjadi pada Selasa dini hari, 29 April 2025 sekitar pukul 02.00 WIB. Lokasinya adalah Apotek Agung Siantan, yang terletak di Kecamatan Pontianak Utara.

Berdasarkan keterangan resmi dari pihak kepolisian, pelaku masuk ke dalam ruko apotek dengan cara memanjat dinding bagian depan dan merusak pintu teras lantai 2 menggunakan linggis.

Setelah berhasil masuk, pelaku langsung memeriksa barang-barang di lantai atas, kemudian turun ke lantai 1 dan mengambil uang tunai sebesar Rp34.523.500 serta satu unit handphone android merek Samsung.

Aksi ini dilakukan seorang diri, dan SI sudah mempersiapkan sejumlah alat bantu seperti linggis dan perkakas lainnya untuk melancarkan tindak kejahatannya.

Uang Curian untuk Judi Online, Wanita, dan Sabu

Yang membuat kasus ini makin memprihatinkan adalah bagaimana uang hasil kejahatan tersebut digunakan. Menurut AKP Agus dari Unit Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak, pelaku menghabiskan sebagian besar uang curian untuk berfoya-foya.

Uang Rp34 juta itu dipakai pelaku untuk bermain judi online (judol), bergaul dengan wanita, serta membeli narkoba jenis sabu. Saat dilakukan penggeledahan di kamar kos pelaku yang berada di Jalan Komyos Soedarso, polisi hanya menemukan sisa uang sebesar Rp4,4 juta.

Ironis, bukan? Uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan positif justru dihamburkan untuk aktivitas yang hanya memberi kesenangan sesaat namun berdampak buruk jangka panjang.

Tidak Hanya Satu TKP, Tapi Diduga Terlibat di 4 Lokasi Lain

Setelah dilakukan interogasi mendalam, pihak kepolisian mengungkap bahwa SI alias Nd kemungkinan besar terlibat dalam empat kasus pencurian lainnya. Ini artinya, pembobolan Apotek Agung bukan satu-satunya aksi kriminalnya.

Tentu ini menambah daftar panjang kerugian yang dialami oleh para korban serta menjadi catatan penting bahwa pelaku memiliki kecenderungan melakukan kejahatan berulang.

Pasal yang Menjerat Pelaku dan Ancaman Hukuman

Pemuda ini akhirnya dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Jika terbukti bersalah, pelaku terancam hukuman di atas lima tahun penjara. Hukuman ini menjadi bentuk tanggung jawab hukum atas perbuatannya serta diharapkan bisa memberi efek jera.

Pelajaran Penting dari Kasus Ini: Bahaya Gaya Hidup Instan dan Ketergantungan Judol

Kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda. Keinginan untuk hidup mewah secara instan tanpa usaha yang halal bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kejahatan. Terlebih lagi, keterlibatan dalam judi online dan narkoba hanya akan mempercepat kehancuran hidup seseorang.

Judi online kini menjadi salah satu ancaman serius di kalangan anak muda. Dengan hanya bermodalkan smartphone dan koneksi internet, siapa pun bisa terjebak di dalamnya. Sekali menang, timbul rasa ketagihan. Namun, ketika kalah, justru timbul keinginan untuk terus mengejar kekalahan itu, yang berujung pada kerugian besar, bahkan tindakan kriminal seperti pencurian.

Dampak Buruk Judol dan Narkoba Bagi Masyarakat

  1. Kehancuran Finansial
    Banyak orang yang kehilangan semua uangnya karena tergiur janji manis dari situs-situs judi online. Bahkan, seperti dalam kasus ini, sampai nekat mencuri demi bisa main judol.

  2. Merusak Masa Depan
    Terlibat narkoba bukan hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tapi juga menghancurkan masa depan. Sekali terjerat, sangat sulit untuk keluar tanpa bantuan profesional.

  3. Meningkatkan Angka Kriminalitas
    Kebutuhan untuk terus bermain atau membeli narkoba membuat pelaku kehilangan akal sehat. Tak jarang, tindakan kriminal seperti pencurian, perampokan, hingga penipuan jadi jalan pintas yang dipilih.

Peran Keluarga dan Lingkungan Sangat Penting

Supaya kasus serupa tidak terus terulang, peran keluarga dan lingkungan sangat krusial. Orang tua perlu memperhatikan perubahan perilaku anak sejak dini. 

Edukasi tentang bahaya narkoba dan judi online juga perlu diberikan di sekolah dan lingkungan masyarakat secara konsisten.

Selain itu, pemilik usaha juga disarankan untuk meningkatkan sistem keamanan tempat usaha mereka. Pemasangan CCTV, alarm, serta sistem pengamanan pintu yang kuat bisa mengurangi risiko terjadinya pembobolan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

  • Waspada dan awasi lingkungan sekitar. Laporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.

  • Edukasi anak dan remaja sejak dini. Bahas soal risiko dan dampak negatif dari kejahatan serta gaya hidup instan.

  • Gunakan teknologi sebagai alat bantu keamanan. CCTV dan sistem pengamanan digital sekarang cukup terjangkau dan efektif.

  • Dukung rehabilitasi bagi pelaku yang ingin berubah. Penjara bukan satu-satunya solusi, rehabilitasi juga penting untuk pemulihan.

Kasus pembobolan Apotek Agung Siantan yang dilakukan oleh SI alias Nd memberikan pelajaran penting tentang bahayanya gaya hidup konsumtif, judi online, dan narkoba. Keinginan untuk memperoleh uang cepat tanpa kerja keras bisa menghancurkan masa depan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kita sebagai masyarakat bisa mengambil pelajaran, meningkatkan kewaspadaan, serta terus mendukung upaya pihak berwenang dalam memberantas kejahatan. Ingat, perubahan besar dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.