Berita Borneotribun.com: Kalbar Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Agustus 2025

Pemprov Kalbar dan OJK ajak anak-anak budayakan menabung

Pemprov Kalbar dan OJK ajak anak-anak budayakan menabung
Pemprov Kalbar dan OJK ajak anak-anak budayakan menabung. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong penguatan budaya menabung dan literasi keuangan di kalangan anak-anak lewat “Kampanye Ayo Menabung dan Puncak Literasi Anak Kalimantan Barat”.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Indonesia Menabung 2025 dengan tema “Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang”, sebagai upaya membentuk kebiasaan menabung sejak dini serta meningkatkan inklusi keuangan di kalangan pelajar," kata Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan saat membuka kampanye tersebut di Pontianak, Senin.

Ria Norsan mengatakan ada pepatah mengatakan yang muda menabung tua beruntung. "Dari sekarang mari kita ajarkan anak-anak menabung, baik di celengan maupun di bank. Jika kita rajin menabung, insya Allah akan membawa keberuntungan di masa depan".

Ia mengatakan kebiasaan menabung sejak dini tidak hanya mengajarkan hidup hemat, tetapi juga membentuk karakter mandiri dan bertanggung jawab di masa depan. Hal itu, merupakan bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia yang inklusif secara keuangan.

Norsan juga mengatakan pada 2024, Kalimantan Barat berhasil meraih penghargaan sebagai wilayah implementasi terbaik Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) atas capaian 869.326 rekening aktif dari pelajar tingkat TK hingga SMA/SMK sederajat, atau sekitar 95,25 persen pelajar telah memiliki rekening tabungan.

"Ini pencapaian luar biasa yang harus terus kita tingkatkan. Kita sebagai orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan menabung kepada anak-anak sejak dini," ujar dia.

Peran keluarga dan sekolah dalam membentuk generasi yang sadar finansial sangat penting. Menurut dia, menabung bukan hanya sekadar menyisihkan uang, tetapi juga melatih kedisiplinan, kemandirian, dan kesiapan menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Sementara itu, Kepala OJK Kalimantan Barat Rochma Hidayati mengatakan literasi keuangan sejak dini sangat penting karena mendidik anak-anak untuk memiliki sikap disiplin terhadap keuangan pribadi.

"Menyisihkan berarti menahan. Menabung adalah proses menunda kesenangan demi masa depan yang lebih baik. Ini nilai penting yang harus ditanamkan kepada generasi muda," kata Rochma.

Ia mengatakan OJK memiliki komitmen kuat untuk terus memperluas edukasi keuangan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menciptakan generasi yang kokoh secara finansial dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Kampanye Ayo Menabung menjadi sangat strategis dalam menanamkan nilai literasi keuangan sejak usia dini. Harapannya melalui kerja sama semua pihak mulai dari pemerintah, lembaga keuangan, sekolah dan orang tua akan tumbuh generasi yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan mampu menjadi pelaku ekonomi masa depan yang mandiri, ujar dia.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

RALAT - BSMI kirim tiga dokter spesialis lanjutkan misi kemanusiaan di Gaza

RALAT - BSMI kirim tiga dokter spesialis lanjutkan misi kemanusiaan di Gaza
RALAT - BSMI kirim tiga dokter spesialis lanjutkan misi kemanusiaan di Gaza. (ANTARA)
Jakarta - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan tiga dokter spesialis dalam tim darurat medis atau emergency medical team (EMT) keempat untuk melanjutkan misi kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Ketua Tim Dokter BSMI Prof Dr dr Basuki Supartono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menyampaikan tiga dokter spesialis yang dikirimkan yakni untuk spesialis anak, spesialis kulit atau dermatologi, dan spesialis bedah.

"Kita ini dalam misi perdamaian. Selama ini, kami sudah mengirimkan 16 dokter, namun untuk misi kemanusiaan ini, kami hanya bisa masuk atas seizin penjajah Israel, kalau mereka tidak setuju, maka akan ada yang dihapus," katanya.

Ia menjelaskan, persetujuan ketiga nama tersebut paling lambat diumumkan pada Rabu (4/8) malam mendatang. Tim EMT 4 BSMI dijadwalkan berangkat pada Selasa, 5 Agustus 2025–23 Agustus 2023, untuk melanjutkan misi kemanusiaan dari EMT 3 yang telah menyelesaikan tugasnya pada 27 Juli 2025 lalu.  

"Kami mohon doanya agar sampai Hari Kamis (5/8) ke depan mereka dinyatakan clear and clean (bersih) sehingga bisa berangkat. Nama-nama dari teman dokter ini akan diseleksi, jadi malam sebelum berangkat disetujui atau tidak itu akan menjadi penentuan," ujar dia.  

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI Muhamad Djazuli Ambari menegaskan bahwa keberangkatan EMT 4 ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan BSMI dalam membantu pemulihan kondisi medis masyarakat Gaza yang ada dalam krisis akibat blokade dan agresi berkepanjangan.  

Djazuli mengungkapkan, EMT empat akan difokuskan untuk melanjutkan program penyembuhan luka dan malnutrisi bagi korban luka berat di Gaza.

“Kami mengirimkan tim secara bergelombang sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada warga Gaza. Saat ini, program penyembuhan luka dan malnutrisi menjadi kebutuhan mendesak di sana, dan akan terus kami intensifkan," ujar Djazuli.

Ketiga tim EMT-4 BSMI tersebut terdiri dari tenaga medis profesional yang berpengalaman dan memiliki spesialisasi sesuai kebutuhan kondisi lapangan, pertama yakni Dokter Spesialis Bedah Muhammad Iqbal El Mubarak, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Annisa Anjani Ramadan, dan Dokter Spesialis Anak Bambang Surif Djamaluddin.

Sebelumnya, BSMI juga telah mengirimkan tim EMT-3 yang bertugas dari 8 Juli hingga 27 Juli 2025. Tim tersebut telah berhasil memberikan layanan medis lanjutan di bidang spesialis, serta melakukan pelatihan lokal untuk tenaga kesehatan di Gaza.

Jumlah pasien yang ditangani oleh EMT 3 BSMI adalah IGD 49 pasien, ICU 8 pasien, perawatan luka 63 pasien, Poli 208 pasien, Rawat Inap 100 pasien, Operasi 116 pasien, pasien anak 84, pasien perempuan 222, pasien lansia 51 dan pasien amputasi 51.

Oleh Lintang Budiyanti Prameswari/ANTARA

Kemenko Infrastruktur dorong percepatan rehab irigasi di Sambas Kalbar

Kemenko Infrastruktur dorong percepatan rehab irigasi di Sambas Kalbar
Kemenko Infrastruktur dorong percepatan rehab irigasi di Sambas Kalbar. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah (IPW) terus mendorong percepatan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah-daerah lumbung pangan, termasuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

"Hal ini kita lakukan guna mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto," kata Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI, Herzaky Mahendra Putra di Sambas, Senin.

Herzaky melakukan kunjungan kerja ke Sambas bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I M Tahid pada Senin, menjelaskan kunjungan ini penting untuk mendengar langsung keluhan dan harapan petani, khususnya kendala utama belum optimalnya saluran irigasi, yang menyebabkan gagal panen dan rendahnya produktivitas.

Kunjungan dilakukan ke Desa Penakalan di Kecamatan Sejangkung, Desa Tri Kembang di Kecamatan Galing, dan Desa Lumbang di Kecamatan Sambas. Ketiga wilayah ini memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas, namun kerap terdampak banjir di musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau.

Dia menegaskan bahwa persoalan irigasi akan dibawa ke tingkat pusat. "Saya akan sampaikan langsung kepada Menko IPW dan Menteri PU (Pekerjaan Umum) agar pembangunan irigasi ini bisa segera direalisasikan sebagai bagian dari program prioritas Presiden Prabowo," katanya.

Menurut Herzaky, keberadaan irigasi yang memadai akan meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali panen menjadi dua kali panen per tahun, sekaligus menurunkan risiko kerugian akibat cuaca ekstrem.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Penakalan, Sartomo, menyebutkan bahwa lahan pertanian seluas 126 hektare di wilayahnya kerap terendam banjir, mengakibatkan panen gagal atau hanya menghasilkan sekitar 1,3 ton gabah per hektare.

Senada, Kepala Desa Tri Kembang, Nurrochim, berharap adanya rehabilitasi saluran irigasi agar aliran air lebih terkendali dan mampu menopang pertanian desa. Desa ini memiliki sekitar 127 hektare lahan yang bisa menghasilkan 3 ton gabah per hektare per musim, dengan potensi panen dua kali setahun.

"Jika sistem irigasi diperbaiki, produksi bisa meningkat signifikan hingga 10–12 ton per tahun," tuturnya.

Di Desa Lumbang, petani juga menyampaikan aspirasi serupa. Dengan sekitar 138 hektare lahan, masyarakat berharap adanya pembangunan jaringan irigasi permanen yang dapat mengurangi risiko gagal tanam.

Kepala BWSK I, M Tahid, menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pembangunan saluran irigasi di Kalimantan Barat. Ia menekankan pentingnya perbaikan dan penambahan pintu-pintu air agar lahan pertanian bisa dialiri secara optimal.

"Dengan sistem irigasi yang baik, kita bisa membuka lahan baru, menambah siklus tanam, dan meningkatkan produksi pertanian secara signifikan," kata Tahid.

Ia juga mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah terkait rehabilitasi irigasi yang harus segera dituntaskan agar program swasembada pangan berjalan optimal.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kalbar, pada 2024 provinsi ini menargetkan produksi 448 ribu ton beras. Namun realisasi produksi justru melampaui target, mencapai 558 ribu ton. Peningkatan infrastruktur irigasi diharapkan mampu mendorong capaian yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Meriahkan HUT RI ke 80, Kades Engkersik Ajak Warga Pasang Bendera Merah Putih

Foto: Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto 


SEKADAU - Sebagai wujud penghormatan atas pengorbanan kepada pahlawan kemerdekaan, Pemerintah Desa Engkersik menghimbau warga untuk mengibarkan bendera merah putih disetiap rumah terhitung dari tanggal 1 Agustus 2025.


Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto mengharapkan seluruh warga untuk ambil andil dalam memeriahkan kemerdekaan dengan nuansa penuh warna dalam peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.


"Masyarakat untuk dapat memasang bendera merah putih dan umbul-umbul sebagai penghormatan kepada pahlawan perjuangan kemerdekaan," ucap Kades di ruang kerjanya, Jumat (1/8/2025).


Selain itu, kades juga mengimbau kepada warga dalam memeriahkan HUT RI ke 80 untuk bersama-sama selalu menjaga kondusifitas.


"Jika mengadakan kegiatan dilingkungan masing-masing, jaga kondusifitas supaya kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar," pesannya.


Minggu, 03 Agustus 2025

Tim berhasil evakuasi pendaki tersambar petir di Gunung Bawang

Tim berhasil evakuasi pendaki tersambar petir di Gunung Bawang
Tim berhasil evakuasi pendaki tersambar petir di Gunung Bawang. (ANTARA)
Bengkayang - Tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Polres Bengkayang berhasil mengevakuasi seluruh korban insiden tersambar petir di kawasan Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Minggu (3/8).

Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab melalui Kasat Samapta Polres Bengkayang IPTU Dwiyanto Bhanu Susilo mengatakan dalam kejadian tersebut satu orang pendaki meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka bakar ringan hingga sedang.

"Korban tewas berinisial AB (22), warga asal Ketapang, yang meninggal di lokasi setelah tersambar petir saat berkemah di puncak gunung," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam upaya evakuasi kepolisian dibantu oleh puluhan warga dusun Sengkabang, Kecamatan Sungai Betung.

“Evakuasi dilakukan secara terpadu dan penuh kehati-hatian mengingat kondisi geografis yang cukup ekstrem. Kami bersyukur seluruh korban berhasil dievakuasi dan mendapatkan penanganan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, rombongan pendaki yang berjumlah tujuh orang sedang berada di dalam tenda saat hujan deras disertai petir mengguyur puncak Gunung Bawang sekitar pukul 06.00 WIB pada Sabtu. Akibat sambaran petir tersebut, satu pendaki meninggal dunia, sementara enam lainnya yang berinisial J (25), E (20), FA (24), SAA (21), YSK (18), dan SA (21) mengalami luka-luka.

"Informasi awal kejadian diterima oleh warga melalui pesan suara WhatsApp yang dikirim salah satu korban dari puncak. Mendapati laporan tersebut, tim evakuasi segera dikerahkan dan mulai bergerak meski medan yang ditempuh cukup berat serta kondisi cuaca yang belum bersahabat," ujarnya.

Namun katanya, setelah lebih dari 12 jam akhirnya pada pukul 03.41 WIB, Minggu dini hari (3/8), jenazah korban berhasil diturunkan dan langsung dibawa ke RSUD Bengkayang. Sementara korban luka mendapatkan perawatan awal di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Selain korban di puncak, tiga pendaki lainnya yang sempat tersesat saat mencari bantuan juga berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh warga Dusun Madi, Kecamatan Lumar, Minggu pagi. Ketiganya segera dievakuasi dan turut mendapatkan penanganan medis.

Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab mengapresiasi kerja sama seluruh pihak, termasuk masyarakat setempat yang turut andil dalam upaya penyelamatan tersebut.

“Kami mengimbau kepada para pendaki agar selalu memantau kondisi cuaca, membawa perlengkapan keselamatan, serta melapor kepada perangkat desa atau kepolisian sebelum melakukan pendakian,” ujar Kapolres.

Oleh : Narwati/ANTARA

BPS lakukan monitoring dan evaluasi program MBG di Bengkayang

BPS lakukan monitoring dan evaluasi program MBG di Bengkayang 
BPS lakukan monitoring dan evaluasi program MBG di Bengkayang. (ANTARA)
Bengkayang - Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkayang Kalimantan Barat melakukan survei monitoring dan evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025, sebagai bagian dari upaya mengevaluasi efektivitas program dalam meningkatkan status gizi anak sekolah dan kesejahteraan masyarakat.

“Survei ini bertujuan untuk menilai pengaruh program MBG terhadap berbagai aspek, mulai dari perubahan konsumsi rumah tangga, perilaku makan bergizi, hingga dampaknya terhadap ketenagakerjaan,” kata Instruktur Nasional Survei Baseline MBG Dedhy Sugiharjo di Bengkayang, Minggu.

Ia menjelaskan, survei tersebut dilakukan dua tahap, masing-masing pada akhir Juli dan November 2025. Hasil survei diharapkan dapat menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan program MBG.

Program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang diluncurkan pada Januari 2025 secara bertahap, dan menyasar peserta didik dari jenjang prasekolah hingga SMA, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia balita.

“Tujuan utama program ini adalah memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup selama masa belajar, serta mendorong perubahan pola makan sehat di rumah tangga,” ujar Dedhy.

Program MBG juga berkontribusi pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat, seperti meringankan beban rumah tangga, mengurangi potensi stunting, serta mendukung produktivitas generasi muda di masa depan.

BPS Bengkayang menekankan bahwa survei ini akan dilaksanakan di sejumlah lokasi sampling yang telah ditentukan secara metodologis dan mewakili karakteristik wilayah Kabupaten Bengkayang.

Melalui pelaksanaan survei ini, diharapkan pemerintah dapat memperoleh data menyeluruh dan akurat guna memantau serta mengevaluasi pelaksanaan program MBG secara berkala, khususnya dampaknya terhadap kelompok anak sebagai penerima manfaat utama.

Sementara itu, salah satu petugas survei Desika Lola Loka menyampaikan harapannya agar masyarakat memberikan data secara jujur dan akurat demi keberhasilan evaluasi program.

“Kami berharap survei ini mendapat dukungan dari masyarakat di lokasi sampling, sehingga hasil yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan dan bisa menjadi dasar kebijakan yang lebih baik,” ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Sabtu, 02 Agustus 2025

Fakultas Kehutanan Untan bangun laboratorium persemaian

Fakultas Kehutanan Untan bangun laboratorium persemaian
Fakultas Kehutanan Untan bangun laboratorium persemaian. (ANTARA)
Pontianak - Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) membangun Laboratorium Persemaian (nursery) yang representatif sebagai bagian dari komitmennya dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati hutan Kalimantan Barat (Kalbar).

"Fasilitas ini telah direnovasi total dengan dukungan dari PT Mayawana Persada, perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang beroperasi di wilayah Kalbar," kata Kepala Laboratorium Silvikultur dan Bioteknologi Hutan Fakultas Kehutanan Untan, Dr. Ir. Hanna Artuti Eka Mawanti, M.Si di Pontianak, Sabtu.

Hanna mengungkapkan bahwa laboratorium ini akan digunakan untuk kegiatan praktik dan penelitian mahasiswa dalam bidang pembibitan tanaman hutan secara berkelanjutan.

"Dengan adanya nursery ini, kami bisa mendukung pembelajaran yang aplikatif serta mendorong penelitian yang berorientasi pada pelestarian hutan tropis Kalimantan Barat," tuturnya.

Menurutnya, kehadiran laboratorium ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran pendidikan tinggi dalam konservasi lingkungan dan pengembangan ilmu silvikultur.

Selain untuk pembelajaran internal, Fakultas Kehutanan Untan juga tengah menyiapkan proses sertifikasi dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) agar laboratorium ini dapat dimanfaatkan secara luas, termasuk untuk pelatihan dan penelitian bersama pihak eksternal.

"Kami ingin menjadikan laboratorium ini sebagai pusat unggulan pembibitan tanaman hutan di Kalbar," kata Hanna.

Laboratorium Persemaian ini diharapkan tidak hanya menjadi fasilitas penunjang pendidikan, tetapi juga simbol komitmen Fakultas Kehutanan Untan dalam menjaga kelestarian hayati hutan Kalimantan Barat melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif.

Laboratorium tersebut mengalami renovasi menyeluruh mulai dari perbaikan struktur bangunan, meja bedengan, sistem irigasi, hingga penataan area pembibitan terbuka dan semi-terbuka. Proses pengerjaannya dilakukan oleh tim profesional dari PT Mayawana Persada dalam waktu hanya 12 hari, menggunakan standar teknis perusahaan dalam pengelolaan nursery.

Perwakilan PT Mayawana Persada, Ringgo menyebutkan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sekaligus kontribusi terhadap penguatan kapasitas akademik dan konservasi di daerah.

"Kami melihat pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan perguruan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang paham praktik terbaik dalam pelestarian hutan," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Menteri LH: Butuh teknologi permanen untuk cegah karhutla

Menteri LH: Butuh teknologi permanen untuk cegah karhutla
Menteri LH: Butuh teknologi permanen untuk cegah karhutla. (ANTARA)
Pontianak - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat membutuhkan penerapan teknologi permanen dan penegakan hukum yang tegas, terutama di kawasan rawan seperti lahan gambut.

"Pembangunan teknologi permanen dalam penanggulangan karbon tidak bisa instan. Sejak kebakaran hebat 2019, kita dorong terus inovasi anak bangsa untuk menciptakan solusi jangka panjang," kata Hanif dalam sambutannya saat memimpin Apel Siaga Pengendalian Karhutla Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu.

Ia menggarisbawahi pentingnya sistem teknologi berbasis deteksi dini, prediksi cuaca yang akurat, serta modifikasi cuaca yang konsisten untuk meminimalkan risiko karhutla.

Menurutnya, keberhasilan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dijalankan di Kalbar menjadi bukti efektivitas pendekatan teknologi.

"Beberapa hari lalu ada hampir 400 hotspot. Pagi ini, kita sambut dengan nol titik panas. Ini capaian luar biasa dan membanggakan," tuturnya.

Namun demikian, Hanif menekankan bahwa keberhasilan tersebut tak boleh membuat semua pihak lengah. Ia mengingatkan bahwa musim kemarau masih berlangsung dan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun dilarang keras berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.

"BMKG menyatakan Kalbar sedang berada di puncak musim kemarau, dari pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Maka, tidak ada toleransi untuk pembakaran. Titik," katanya.

Menteri Hanif juga mengkritisi aturan daerah yang membolehkan pembukaan lahan maksimal dua hektare dengan cara membakar, yang menurutnya bertentangan dengan regulasi nasional. Ia meminta aparat penegak hukum segera melakukan tindakan preventif seperti pemagaran, pemalangan, dan penandaan kawasan rawan karhutla.

Lebih lanjut, ia menekankan pendekatan strict liability (tanggung jawab mutlak) bagi pemilik konsesi yang ditemukan terbakar, terlepas dari unsur kesengajaan.

"Gambut yang sudah kering karena kanal-kanal buatan tidak bisa lagi menyerap air. Sekali kering, dia akan terus jadi bahan bakar potensial. Ini ancaman serius," kata dia.

Hanif juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan akademisi, untuk terlibat aktif dalam penanggulangan karhutla melalui pendekatan kolaboratif pentahelix yang mencakup pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.

"Kami apresiasi pelaku usaha yang telah menunjukkan empati dan dukungan nyata. Ini bentuk gotong royong yang kita perlukan demi melindungi bumi Kalbar," katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Ria Norsan menegaskan bahwa semua pihak harus bahu-membahu dalam menjaga lingkungan dari bahaya karhutla.

Ia menilai, selain merusak ekosistem, kebakaran hutan juga berpotensi mengganggu kesehatan dan aktivitas ekonomi masyarakat.

"Kalau kebakaran dibiarkan, dampaknya bisa luas, dari penerbangan terganggu, sampai kualitas udara menurun dan mengancam kesehatan masyarakat. Ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua," kata Norsan.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

BMKG lakukan modifikasi cuaca untuk atasi Karhutla di Kalbar

BMKG lakukan modifikasi cuaca untuk atasi Karhutla di Kalbar
BMKG lakukan modifikasi cuaca untuk atasi Karhutla di Kalbar. (ANTARA)
Pontianak - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup melakukan operasi modifikasi cuaca untuk menekan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kami menerapkan sistem prediksi berlapis sejak enam bulan sebelum musim kemarau untuk mengantisipasi potensi karhutla di wilayah rawan," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Pontianak, Sabtu.

Prediksi secara berlapis mulai dilaksanakan enam bulan sebelumnya, lalu diperbarui setiap bulan, hingga prediksi tujuh harian dan sepuluh harian. "Dengan demikian, kami dapat mengetahui secara pasti wilayah mana saja yang berpotensi mengalami kebakaran," katanya.

Dwikorita mengatakan berdasarkan prediksi terbaru, wilayah Kalimantan Barat saat ini berada dalam puncak potensi kebakaran. "Hari ini hampir seluruh wilayah berstatus merah. Karena itu, kami berkoordinasi sedini mungkin dengan Kepala BNPB dan Menteri LHK untuk menyiapkan strategi modifikasi cuaca," tuturnya.

Modifikasi cuaca hanya dapat dilakukan jika terdapat awan-awan hujan yang cukup di langit. Untuk itu, BMKG juga terus memantau pertumbuhan awan hujan secara intensif.

"Jika awan hujan tidak tumbuh, modifikasi cuaca tidak bisa dilakukan. Dalam kondisi demikian, BNPB dan KLHK melakukan pendekatan lain untuk menanggulangi karhutla," katanya.

Ia menambahkan dalam beberapa hari terakhir pihaknya berhasil melaksanakan operasi modifikasi cuaca secara intensif hingga malam hari berkat kondisi awan hujan yang cukup mendukung.

"Alhamdulillah, hujan turun dan membantu menekan titik api. Namun, puncak potensi karhutla masih akan meningkat lagi pada 7 hingga 8 Agustus mendatang. Untuk itu, segala persiapan tengah kami lakukan," kata Dwikorita.

Sementara itu, koordinasi antara BMKG, BNPB dan KLHK dinilai menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas penanganan karhutla, yang dalam beberapa pekan terakhir kembali melanda sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat, termasuk Ketapang, Sanggau, dan Kubu Raya.

"Pemerintah daerah dan masyarakat juga diimbau untuk terus waspada dan tidak melakukan pembakaran terbuka di lahan pertanian, serta aktif melaporkan potensi kebakaran ke pihak berwenang," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Jumat, 01 Agustus 2025

Wali Kota: Kebakaran lahan di Singkawang sudah mencapai 100 hektare

Wali Kota: Kebakaran lahan di Singkawang sudah mencapai 100 hektare 
Wali Kota: Kebakaran lahan di Singkawang sudah mencapai 100 hektare. (ANTARA)
Singkawang - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat Tjhai Chui Mie mengatakan luas lahan yang terbakar di jalan akses Bandara Singkawang, tepatnya di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan sudah mencapai 100 hektare.

Pasalnya, kebakaran tersebut sudah terjadi sejak sepekan yang lalu dan hingga kini masih terus dilakukan upaya pemadaman oleh tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri, petugas Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS) dan tim relawan.

"Berbagai upaya pemadaman sudah dilakukan, bahkan sudah dilakukan pemadaman dari sisi udara yang dibantu dari BNPB. Namun kebakaran lahan masih saja terjadi bahkan semakin meluas," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Jumat.

Dia berharap kebakaran lahan di jalan akses masuk Bandara Singkawang bisa segera diatasi. Karena apabila semakin meluas tentu akan berdampak buruk pada polusi udara. Selain itu juga akan sangat mengganggu penerbangan dari Singkawang-Jakarta begitu pula sebaliknya.

Dia juga mengingatkan kepada masyarakat Singkawang untuk bersama-sama menjaga lingkungan untuk tidak membuka lahan dengan cara di bakar.

"Saat ini cuaca di Kota Singkawang sangat panas, untuk itu kepada tokoh-tokoh agama diimbau agar bisa memanjatkan doa minta hujan," ujarnya.

Tak lupa dia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah ikut membantu dalam memadamkan karhutla di jalan akses Bandara Singkawang.

Tjhai Chui Mie juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan apa penyebab dari kejadian karhutla di jalan akses Bandara Singkawang.

"Jika memang ditemukan pelaku dari kebakaran ini saya minta polisi memberikan sanksi yang berat kepada pelakunya. Karena ini sudah merusak lingkungan, mengganggu udara serta penerbangan," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Gubernur: Kalbar optimalkan program Paket C untuk tingkatkan IPM

Gubernur: Kalbar optimalkan  program Paket C untuk tingkatkan IPM
Gubernur: Kalbar optimalkan  program Paket C untuk tingkatkan IPM. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan menyatakan pihaknya berupaya mengoptimalkan Program Paket C di daerah tersebut guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

"Salah satu penyebabnya karena hampir 25 persen masyarakat Kalbar tidak tamat SMA. Untuk mereka yang sudah tidak memungkinkan kembali ke sekolah formal, kita tekankan program Paket C sebagai solusi untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan," kata Ria Norsan saat membuka secara resmi pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan FKIP se Indonesia di Aula Rektorat Lantai 3 Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat.

Norsan mengungkapkan posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat saat ini masih menjadi yang terendah di antara lima provinsi lain di Kalimantan. Ia menyebut urutan IPM tertinggi hingga terendah dimulai dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan terakhir Kalimantan Barat.

Menanggapi kondisi tersebut, Pemprov Kalbar, lanjut Norsan, tengah merancang strategi peningkatan kualitas pendidikan, termasuk dengan memperbanyak akses pendidikan nonformal melalui program Paket A, Paket B, dan terutama Paket C yang akan didorong hingga ke tingkat desa.

Gubernur Norsan menyambut baik pelaksanaan Forum Pimpinan FKIP dari seluruh Indonesia di Kalbar. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pilar kemajuan daerah dan bangsa.

"Kalau SDM-nya maju, daerah akan maju. Contohnya Singapura, meski kecil, tapi karena SDM-nya berkualitas, negara itu menjadi sangat maju," tuturnya.

Menurutnya, lulusan FKIP memegang peran sentral dalam mencetak pendidik-pendidik berkualitas yang pada gilirannya akan menghasilkan generasi unggul di masa depan. Ia pun mengaitkan hal ini dengan visi besar Indonesia Emas 2045.

"FKIP punya tanggung jawab besar. Kalau pendidiknya berkualitas, maka yang dididiknya juga akan berkualitas. Maka kita siapkan dari sekarang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Norsan.

Gubernur berharap forum ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi mampu melahirkan program dan rekomendasi strategis untuk kemajuan dunia pendidikan nasional, khususnya di Kalimantan Barat.

"Pertemuan ini diharapkan bisa mengidentifikasi permasalahan pendidikan saat ini, kemudian dirumuskan solusinya untuk disampaikan ke Kementerian Pendidikan maupun DPR RI, agar wajah pendidikan kita ke depan lebih baik," kata dia.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pemkab Kubu Raya arahkan anak muda jadi agen promosi wisata

Pemkab Kubu Raya arahkan anak muda jadi agen promosi wisata
Pemkab Kubu Raya arahkan anak muda jadi agen promosi wisata. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, mengarahkan generasi muda untuk terlibat aktif dalam promosi pariwisata daerah melalui media digital.

"Promosi dan kegiatan wisata adalah dua hal yang saling mendukung. Di era digital, promosi bisa dilakukan cepat dan praktis melalui media sosial dan karena itu, kami mencari potensi anak-anak muda untuk menjadi agen perubahan pariwisata," kata Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto di Pontianak, Kalbar, Jumat.

Sukiryanto mengapresiasi lomba video promosi wisata yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kubu Raya, yang strategis dalam memanfaatkan kekuatan media sosial untuk memperkenalkan potensi wisata lokal.

Ia berharap para peserta lomba, yang berasal dari desa wisata, saka pramuka, dan kelompok sadar wisata dari berbagai kecamatan, dapat menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata di wilayah masing-masing.

Sebagai bentuk konkret, Sukiryanto memperkenalkan program GITA NADA (Giat Wisata Anak Muda), yang bertujuan menjadikan anak muda sebagai penyebar semangat wisata melalui teknologi digital.

"Satu anak muda yang berwisata diharapkan bisa menyebarkan semangat itu ke keluarga dan masyarakat luas. Dengan penguasaan digital, mereka akan menjadi ujung tombak wisata Kubu Raya," tuturnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kubu Raya Rini Kurnia Solihat mengatakan Kubu Raya memiliki potensi besar sebagai daerah tujuan wisata.

Selain menjadi pintu gerbang Kalimantan Barat melalui Bandara Internasional Supadio dan Terminal ALBN Sungai Ambawang, Kubu Raya juga memiliki kekuatan budaya, sosial, dan akses laut yang mendukung pengembangan destinasi.

"Namun, promosi yang efektif adalah kunci. Di era digital, video pendek yang disebarkan di media sosial menjadi cara paling efektif memperkenalkan wisata kita," katanya.

Ia menjelaskan lomba video promosi wisata ini terbagi dalam tiga kategori yakni video desa wisata, video destinasi wisata, dan vlog wisata.

Dalam waktu singkat, panitia menerima 46 karya, terdiri dari 12 video desa wisata, 18 video destinasi wisata, dan 16 vlog wisata.

"Besarnya animo peserta menunjukkan perhatian masyarakat yang tinggi terhadap pariwisata. Karena itu, malam ini kami memberikan apresiasi berupa piala dan uang pembinaan kepada peserta terpilih," kata Rini.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya kompetisi, tetapi ruang bagi masyarakat untuk menyalurkan kreativitas serta mendorong partisipasi aktif dalam membangun citra positif pariwisata Kubu Raya.

"Apresiasi adalah langkah penting untuk terus mendorong tumbuhnya karya kreatif masyarakat," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Kalbar sinergikan Koperasi Merah Putih dan layanan kesehatan

Kalbar sinergikan Koperasi Merah Putih dan layanan kesehatan
Kalbar sinergikan Koperasi Merah Putih dan layanan kesehatan. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) memperkuat sistem layanan kesehatan berbasis masyarakat di daerah tersebut dengan menyinergikan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar Harisson di Pontianak, Kamis (31/7), mengatakan koperasi tidak hanya berperan sebagai badan usaha, tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam memperluas akses terhadap layanan kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.

"Untuk itu, koperasi ini diharapkan menghadirkan layanan klinik dan apotek yang dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan dasar," katanya.

Ia mengatakan layanan klinik dan apotek yang dibentuk dalam struktur koperasi bukan pengganti Puskesmas atau Dinas Kesehatan, melainkan pelengkap untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Kita tidak ingin terjadi tumpang tindih layanan. Justru yang kita harapkan adalah sinergi yang memperkuat akses dan ketersediaan layanan dasar bagi masyarakat," ujar dia.

Layanan yang dikembangkan melalui koperasi diarahkan pada kegiatan berbasis siklus hidup seperti skrining kesehatan, imunisasi, edukasi, pengobatan terbatas, hingga tes laboratorium cepat. Klinik koperasi itu, katanya, juga diharapkan dapat menjalankan fungsi promotif dan preventif secara optimal.

Selain itu, Harisson mengatakan penguatan koordinasi lintas sektor dan peningkatan kapasitas SDM koperasi yang bergerak di sektor kesehatan itu penting. 

"Setiap pembentukan unit layanan kesehatan berbasis koperasi harus melibatkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Petugas koperasi pun harus memiliki kompetensi dasar serta memahami regulasi layanan kesehatan," katanya. 

Ia juga berharap Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) sebagai wadah strategis dapat terus memberikan masukan dan menjadi mediator yang efektif antara pemerintah daerah dan pusat, termasuk sektor swasta, dalam merumuskan solusi masalah kesehatan.

"Saya percaya ADINKES dapat menyuarakan kepentingan daerah dan menjadi penghubung yang strategis untuk memperkuat sektor kesehatan kita," kata Harisson.

Satgas KDMP Pusat telah menetapkan dua koperasi percontohan KDMP di Kalbar, yakni koperasi yang berada di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dan di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Kejari Bengkayang tetapkan dua kades tersangka korupsi APBDes

Kejari Bengkayang tetapkan dua kades tersangka korupsi APBDes
Kejari Bengkayang tetapkan dua kades tersangka korupsi APBDes. (ANTARA)
Bengkayang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkayang, Kalimantan Barat menetapkan dua kepala desa sebagai tersangka korupsi anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) di wilayah masing-masing.

Kepala Kejari Bengkayang Arifin Arsyad di Bengkayang, Kamis (31/7), mengatakan dua kades tersebut, yaitu Kepala Desa Malo Jelayan, Kecamatan Teriak berinisial A dan Kepala Desa Suka Damai, Kecamatan Ledo berinisial P.

“Penetapan status tersangka terhadap kedua kepala desa tersebut dilakukan setelah penyidik memperoleh lebih dari dua alat bukti yang sah,” kata dia.

Ia mengatakan tersangka A diduga menyalahgunakan APBDes Tahun Anggaran 2019 di Desa Malo Jelayan, sedangkan tersangka P melakukan penyelewengan APBDes Tahun Anggaran 2022 dan 2023 di Desa Suka Damai.

Keduanya dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 dan/atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

Setelah penetapan tersangka, penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap keduanya, sedangkan usai pemeriksaan tersebut, Kejari Bengkayang melakukan penahanan terhadap A dan P di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkayang untuk selama 40 hari ke depan.

Dia menegaskan komitmen dalam memberantas tindak pidana korupsi, terutama dalam pengelolaan keuangan desa.

Proses hukum, kata dia, akan terus dilakukan secara profesional dan sesuai ketentuan perundang-undangan.

"Kami akan menuntaskan perkara ini hingga ke tahap penuntutan sebagai bagian dari upaya penegakan hukum dan pencegahan korupsi di daerah," kata dia.

Oleh : Narwati/ANTARA

Kamis, 31 Juli 2025

Tiga TPID di Kalbar bersinergi kendalikan inflasi

Tiga TPID di Kalbar bersinergi kendalikan inflasi
Tiga TPID di Kalbar bersinergi kendalikan inflasi. (ANTARA)
Pontianak - Tiga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Kalimantan Barat berkolaborasi untuk mengendalikan inflasi yaitu Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah melalui program Kuponwah.

"Peluncuran TPID Kuponwah merupakan aksi bersama dalam rangka pengendalian inflasi berbasis kawasan, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha sektor pangan," kata Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, saat menghadiri High Level Meeting (HLM) TPID Kubu Raya, Pontianak, dan Mempawah (Kuponwah) di Aula Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Kamis.

Dia pun mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia dalam memperkuat koordinasi lintas daerah dan berharap sinergi ini bisa diperluas ke daerah lain seperti Singkawang, Bengkayang, Sambas (Singbebas), juga Sanggau, Sekadau, dan Sintang, agar inflasi bisa ditekan secara merata.

Gubernur juga menekankan pentingnya percepatan proses perizinan investasi, termasuk dokumen AMDAL, agar kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih cepat dan menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

"Kalau investasi lambat, ekonomi daerah ikut tertahan. Saya minta semua pihak mempercepat perizinan agar investasi bisa segera masuk dan daya beli masyarakat meningkat," ucapnya.

Gubernur juga meminta agar investor di Kalbar memprioritaskan tenaga kerja lokal dibanding merekrut dari luar daerah.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kalimantan Barat, Doni Septadijaya, menjelaskan bahwa inflasi Kalbar relatif stabil dan terkendali, namun tetap memiliki tantangan di sektor pangan, khususnya inflasi pangan bergejolak yang sempat mencapai 6% pada akhir 2022.

"Komoditas utama yang memberi andil besar terhadap inflasi antara lain daging ayam ras, telur, minyak goreng, dan beras. Karena konsumsi masyarakat Kalbar didominasi bahan pangan, maka pengendalian inflasi pangan menjadi sangat penting," katanya.

Ia menambahkan bahwa TPID Kuponwah merupakan forum kerja sama antar daerah yang strategis karena melibatkan wilayah dengan konsumsi tinggi dan potensi produksi pangan yang besar.

Ketua TPID Kuponwah, Yusran Anizam, memaparkan sejumlah program yang masuk dalam rencana aksi bersama TPID Kuponwah, mencakup empat pilar utama yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Adapun rencana aksi tersebut meliputi, integrasi data harga pangan, pengembangan aplikasi dashboard data harga pangan strategis dari pasar utama di tiga daerah, untuk mempercepat respons terhadap gejolak harga. Kemudian kemitraan Produksi dan Pemasaran: Mendorong kerja sama sektor peternakan, khususnya ayam ras, untuk memotong rantai distribusi dan menjamin pasokan. Hal ini didukung oleh rencana penguatan peran BUMDes dan koperasi.

"Kami juga meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan untuk petani, peternak, pembudidaya ikan, dan penyuluh. Termasuk pengembangan bibit unggul (padi, lele, ayam) serta program resi gudang dan pembiayaan dari BI. Selain itu, menggerakan Tanam Cabai dan Produk Strategis sebagaigerakan menanam cabai rawit serentak di kawasan padat penduduk dan penguatan kerja sama distribusi pangan antardaerah," ujarnya.

Perjanjian kerja sama tiga daerah tersebut telah dituangkan dalam dokumen PKS Nomor 27/PKS/Sekda-Sripka/2024 untuk Kubu Raya dan Pontianak, serta PKS Nomor EKO/2024 untuk Mempawah, sebagai payung hukum pelaksanaan program bersama.

Bupati Mempawah, Erlina, yang turut hadir, menyampaikan bahwa kerja sama lintas daerah seperti Kuponwah adalah bentuk nyata dari kolaborasi dalam menjawab tantangan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.

"Kita perlu komunikasi intensif dan aksi nyata. Sinergi seperti ini sangat dibutuhkan untuk memastikan ketahanan pangan dan kestabilan harga," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pemkab Kubu Raya hubungkan pelaku usaha perikanan dengan Investor

Pemkab Kubu Raya hubungkan pelaku usaha perikanan dengan Investor
Pemkab Kubu Raya hubungkan pelaku usaha perikanan dengan Investor. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terus memperkuat langkah percepatan pembangunan daerah dengan menghubungkan kemitraan bisnis antara pelaku usaha perikanan lokal dengan investor berskala besar.

"Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari perusahaan perikanan besar PT Xinhaiyuan Indonesia Fishery dengan pelaku usaha mikro kecil (UMK) nelayan, pengepul ikan, asosiasi nelayan, perangkat daerah teknis, serta mitra usaha terkait lainnya," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, di Sungai Raya, Kamis.

Ia menilai kehadiran investor seperti PT Xinhaiyuan Indonesia Fishery dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk perikanan lokal, sehingga mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.

"Kita butuh mitra dari luar yang punya kapasitas dalam pemasaran. Ini akan jadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha kecil kita," katanya.

Sukiryanto menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan terbuka terhadap kemitraan produktif lintas skala usaha.

"Pemerintah daerah siap mendorong dunia usaha, baik skala besar maupun kecil, agar terus berkembang. Kegiatan ini adalah inisiatif yang sangat positif, terutama bagi pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) kita yang masih membutuhkan pembinaan dalam memasarkan produknya," tuturnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkab Kubu Raya juga terus melakukan penyederhanaan proses perizinan guna mempercepat dan mempermudah investasi di berbagai sektor, termasuk sektor perikanan.

"Kami ingin para investor nyaman berusaha di Kubu Raya. Pemerintah akan terus membuka ruang kerja sama dan mendukung penuh kemitraan untuk mengelola potensi daerah," kata Sukiryanto.

Wakil Bupati juga mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak hanya fokus pada sektor perikanan, tetapi juga mengembangkan potensi unggulan lainnya seperti pertanian, perkebunan, dan sektor ekonomi kreatif.

"Kita memiliki sumber daya alam yang besar. Tinggal bagaimana kita kelola dengan bijak dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan," kata dia.

Melalui penguatan kemitraan ini, Pemkab Kubu Raya menargetkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor-sektor strategis.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA