Berita Borneotribun.com: Corona Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 September 2020

Karyawan Bank Permata Positif Covid-19, 80 orang Terpapar Virus Corona

Karyawan Bank Permata Positif Covid-19, 80 orang Terpapar Virus Corona
Foto: Istimewa/Pasardana.id


BorneoTribun | Jakarta - Sekitar 4% dari 2.000 karyawannya Bank Permata positif COVID-19. Artinya, sekitar 80 karyawan terpapar virus Corona. Hal ini diungkap Manajemen PT Bank Permata Tbk.


Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis menyampaikan informasi tersebut diketahui setelah perusahaan melakukan PCR swab test massal di Bintaro Tower beberapa waktu lalu. 


Tes dilakukan sebagai tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan tindakan preventif demi menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta nasabah.


"Dari sekitar 2 ribu karyawan tetap maupun outsource yang dites di kantor operasional Bintaro Tower sekitar 4% telah menunjukkan hasil positif Virus Corona dan berstatus orang tanpa gejala (OTG)," ungkap Richele dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (28/9/2020).


Richele memastikan manajemennya akan segera menindaklanjuti hasil tes tersebut dengan melakukan contact tracing dan arahan isolasi mandiri bagi karyawan yang terpapar. Perusahaan juga akan melakukan disinfektasi di kantor sesuai dengan regulasi.


"Sejak awal pandemi Virus Corona, Bank Permata secara intensif mengimplementasikan tindakan-tindakan pencegahan," imbuhnya.


Beberapa upaya pencegahan, katanya, telah dilakukan perusahaan, antara lain pemasangan pembatas akrilik di cabang, pengaturan jaga jarak, deep cleaning, split operations, bekerja dari rumah, dan sosialisasi rutin tentang pencegahan Virus Corona di seluruh kantor maupun cabang. (*)

Jumat, 25 September 2020

Cegah Penyebaran Covid-19, Polsek Kuala Behe Imbau Warga Diharuskan Pakai Masker Hendak Keluar Rumah

Cegah Penyebaran Covid-19, Polsek Kuala Behe Imbau Warga Diharuskan Pakai Masker Hendak Keluar Rumah
Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Heri Candra. (Foto: BT/HY)


BorneoTribun | Landak, Kalbar - Menuju adaptasi Kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Heri Candra gencar laksanakan Patroli dan imbauan kepada masyarakat agar bisa memahami tentang tatanan baru mengenai penyebaran virus corona di Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalbar, Kamis ( 24/9/2020)


Pada kesempatan tersebut Bripka Hc Simatupang memberi imbauan kepada warga masyarakat siap memasuki Era New Normal /tatanan baru Beradaptasi dengan Adanya Pandemi Covid-19 dengan mematuhi Protokol kesehatan dengan dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19.


"Tetaplah dirumah supaya bisa cepat berakhir dan Sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas luar dan menghindari kerumunan, keramaian atau kegiatan massal lainnya, hindari tempat lembab (AC) untuk mengurangi resiko tertularnya penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ata Covid-19", pesan Bhabinkamtibmas Bripka Heri Candra.


Heri Candra menyampaikan imbauan humanis dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, agar warga masyarakat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah serta paham akan bahaya dari Covid-19.


"Warga harus menjalankan aturan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun pada saat menjalankan New Normal (Tatanan Hidup Baru)," ujarnya


Di Tempat terpisah Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto,S.sos mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah mencanangkan program untuk menghadapi fase kehidupan baru atau New Normal ditengah pandemi agar penyebaran covid-19 bisa ditekan.


“Kita masih dalam masa transisi new normal, tentunya dengan cara dan tatanan yang baru sehingga kita wajib mentaati anjuran pemerintah dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19, ” ungkap Rinto,S.sos


Penulis : Heriyanto

Kamis, 24 September 2020

Paus Serukan Pemimpin Dunia Mengingat Kalangan Menengah ke Bawah di Tengah Pandemi

Paus Serukan Pemimpin Dunia Mengingat Kalangan Menengah ke Bawah di Tengah Pandemi
Paus Fransiskus menyapa masyarakat umum di Vatikan dalam audiensi mingguan hari Rabu (23/9).


BorneoTribun - Paus Fransiskus hari Rabu (23/9) kembali menggunakan misa mingguannya di Vatikan untuk membahas pandemi COVID-19 dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengingat semua lapisan masyarakat ketika mereka memerangi virus corona dan bekerja untuk membangun kembali ekonomi dunia.


Berbicara di hadapan umat yang mengenakan masker di halaman Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan setiap orang memiliki kontribusi ketika dunia berusaha keluar dari krisis ini. Tetapi ia mengatakan para pemimpin masyarakat harus menghormati dan mendukung "kalangan masyarakat menengah atau bawah".


Ia menambahkan, perusahaan multinasional dan farmasi tidak memiliki jawaban sepenuhnya.


"Perusahaan-perusahaan keuangan terbesar lebih didengar daripada orang-orang biasa atau orang-orang yang benar-benar menggerakkan ekonomi. Perusahaan multinasional lebih didengar daripada gerakan sosial. Dengan kata lain mereka lebih mendengar yang kuat daripada yang lemah,” kata Fransiskus aas dilansir dari voaindonesia.com.


Paus menyerukan pemikiran ulang yang inklusif tentang struktur ekonomi, sosial dan politik ekonomi global yang menurutnya telah menunjukkan kelemahan selama krisis kesehatan ini.


Paus Fransiskus sejak lama menekankan perlunya melibatkan kelompok masyarakat yang paling marjinal - pribumi, orang miskin dan orang tua dalam membuat keputusan mengenai masa depan mereka sendiri.


"Mari kita pikirkan tentang obat untuk virus ini ; perusahaan-perusahaan farmasi besar didengarkan lebih banyak daripada petugas kesehatan yang dipekerjakan di garis depan di rumah sakit atau di kamp pengungsian. Ini bukan jalan yang baik," kata Paus.


Paus Fransiskus minggu depan diperkirakan akan merilis pesan-pesan kepada seluruh gereja mengenai persaudaraan dan solidaritas di dunia pasca-COVID. (YK/VOA)

Selasa, 22 September 2020

Setelah Dinyatakan Positif Corona, Bupati Berau Muharram Wafat di RS Pertamina Balikpapan

Setelah Dinyatakan Positif Corona, Bupati Berau Muharram di Wafat di RS Pertamina Balikpapan
Bupati Berau Muharram (Foto: dok. Istimewa)


BorneoTribun | Balikpapan, Kaltim - Bupati Berau Muharram meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena dinyatakan positif Corona (COVID-19). Muharram wafat sekitar pukul 16.45 Wita di RS Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).


"Iya, beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan pada pukul 16.45 Wita," ucap Direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan, Edy Iskandar, dilansir dari detik.com, Selasa (22/9/2020).


Edy menjelaskan Muharram sempat mengeluhkan sesak napas tiga hari yang lalu saat masih dirawat di RS Kanudjoso. Edy menyampaikan Muharram kemudian meminta dipindahkan ke ruang ICU RS Pertamina Balikpapan.


"Sesuai permintaan beliau, kami pindahkan dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo ke RS Pertamina," ujarnya.


Sementara itu, Direktur RS Pertamina Balikpapan Khairuddin mengatakan pihaknya masih mengecek lagi rekam medis Muharram untuk menentukan penyebab meninggal dunia. Khairuddin menjelaskan Muharram ditangani oleh dokter spesialis jantung dan paru-paru selama dirawat di rumah sakitnya.


"Benar, Bupati Berau Muharram meninggal dunia pukul 16.45 Wita. Untuk penyebab pastinya, kami masih akan melihat lagi rekam medis yang bersangkutan dirawat. Saya harus lihat dulu hasil pemeriksaannya selama di RS Pertamina. Yang bersangkutan ditangani oleh dokter spesialis jantung dan paru," jelas Khairuddin.


Dia menambahkan Muharram masuk ke RS Pertamina Balikpapan dalam kondisi sehat. Dia pun sempat dirawat di ruangan biasa. Namun belakangan, Khairuddin menyebut kondisi Muharram menurun sehingga harus menjalani perawatan intensif oleh dokter spesialis paru-paru dan jantung.


Setelah mengembuskan napas terakhir, jenazah Muharram langsung dimakamkan di permakaman khusus pasien COVID-19 kawasan Km 15 Balikpapan.


Sebelum meninggal, Muharram dinyatakan terpapar Corona saat menjalankan tes kesehatan sebagai salah satu tahapan pilkada di RSUD Kanudjoso. Muharram diketahui hendak maju sebagai calon bupati di Pilkada Berau 2020.(*)

Polsek Kuala Behe Minta Toko-Toko Siapkan Tempat Cuci Tangan

Polsek Kuala Behe Minta Toko-Toko Siapkan Tempat Cuci Tangan
Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Anuar Sadat. (Foto: BT/HY)


BorneoTribun | Landak, Kalbar - Sebagai upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid 19, Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Anuar Sadat mengajak Warganya untuk mensosialisasikan Era New Normal atau tatanan hidup era baru ditengah Pandemi Covid–19 dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan dan juga berikan teguran kepada warganya yang tidak memakai masker dan juga mengajak terhadap pemilik Toko agar menyiapkan tempat mencuci tangan supaya para pengunjung bisa mencuci tangannya sebelum belanja, Selasa (22/9/2020)


Bripka Anuar Sadat untuk melakukan edukasi dan penyampaikan pesan Kamtibmas terkait era New Normal yang akan di terapkan pemerintah yakni melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, seperti selalu memakai masker saat beraktivitas diluar rumah, tetap menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, rajin mencuci tangan dengan sabun ataupun antiseptik


"Selain itu juga menyampaikan imbauan humanis dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, agar warga masyarakat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah serta paham akan bahaya dari Covid-19, sehingga menjalankan aturan protokol kesehatan pada saat menjalankan New Normal (Tatanan Hidup Baru)," imbuhnya


Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto,S.sos Ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa,” Bhabikamtibmas kami perintahkan untuk melakukan upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Covid-19 sehingga penyebaran virus corona di desa binaan dapat dicegah serta untuk mengedukasi warga terkait New Normal,” ungkap Kapolsek


Penulis : Heriyanto

Terpapar Covid-19, Arief Budiman Ketua KPU Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto

Terpapar Covid-19, Arief Budiman Ketua KPU Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto
Ketua KPU Arief Budiman saat masih aktif bertugas. (Ari Saputra/detikcom)


BorneoTribun | Jakarta - Arief Budiman Ketua KPU dinyatakan terinfeksi virus corona atau COVID-19. Sekarang Arief dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, untuk sementara kondisinya masih stabil.


Komisioner KPU Pramono Ubaid mengatakan, Arief Budiman dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto dalam kondisi baik.


Pramono menuturkan, pemindahan Arief ke RSPAD agar proses pemulihan bisa dipercepat. Sehingga bisa fokus menjaga kesehatan.


"Hanya biar fokus menjaga kesehatan, dan terpindah dari anak-istri," ujarnya.


Pramono sendiri juga diketahui positif corona. Pramono mengatakan dirinya kini juga dalam keadaan stabil, dan menjalani isolasi di rumah dinas.


"Alhamdulillah, saya stabil. Kalau saya kan sendiri di rumdin. Jadi relatif aman untuk keluarga," ungkapnya.


KPU saat ini telah menunjuk Ilham Saputra sebagai Plh Ketua menggantikan Arief. Penunjukan itu dimulai dari hari ini, sejak Arief dirujuk ke RSPAD pagi tadi.


"Dalam rangka untuk memperlancar urusan tata administrasi KPU, telah diputuskan penunjukan Plh Ketua KPU yaitu dalam hal ini Plh Ketua KPU dilaksanakan Saudara Ilham Saputra," kaya Ilham dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2020).


"Saudara Arief Budiman sebagai Ketua KPU definitif sejak tadi pagi memutuskan untuk melanjutkan perawatan ke RSPAD dalam rangka percepatan pemulihan kesehatan," lanjut Ilham. (yk/il)

Kota Pelajar Sepi Tanpa Mahasiswa, Bisnis Kecil Kesulitan di Tengah Pandemi

Kota Pelajar Sepi Tanpa Mahasiswa, Bisnis Kecil Kesulitan di Tengah Pandemi
Para mahasiswa berjalan di kampus Universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, sebelum pandemi, 19 September 2018. (Foto: Reuters)


BorneoTribun | Ann Arbor, Michigan - Kota pelajar di seluruh Amerika Serikat ingin segera melihat, khususnya para mahasiswa, kembali ke kampus bulan ini, untuk membantu memulihkan bisnis-bisnis lokal yang terdampak pandemi virus corona. Namun, di lain sisi, para pemilik bisnis lokal juga khawatir bahwa hal ini akan menimbulkan pelonjakan kasus baru.


Dilansir dari Associated Press, empat puluh ribu mahasiswa yang biasa tinggal di asrama atau sekitaran kampus universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, terpaksa dirumahkan akibat pandemi COVID-19. 

Karyawan James Lawrence melayani pelanggan di supermarket Replenish di Ann Arbor (AP Photo/Paul Sancya)


Daerah pusat bisnis-bisnis kecil beroperasi di kota pelajar yang biasa diramaikan oleh para mahasiswa ini, kini sepi mencekam. Dampaknya dirasakan oleh Richard Schubach, pemilik supermarket kecil, “Replenish,” yang letaknya tak jauh dari kampus dan kerap melayani pelanggan kalangan mahasiswa.


“Keadaannya (sepi) seperti sedang ada badai salju setinggi hampir 1 meter, namun tanpa ada saljunya. Tidak ada orang yang berjalan kaki di trotoar dan tidak ada orang yang lalu-lalang di jalan,” ujar Richard.


Semester baru pada musim gugur di bulan September ini diawali dengan beberapa kelas tatap muka di kampus. Hal ini mendatangkan harapan, sekaligus kegelisahan dari para pemilik bisnis, yang penghasilannya bergantung kepada para pelanggan kalangan mahasiswa ini, untuk tetap bertahan.

Para mahasiswa di Good Time Charley, saat kembali menerima pelanggan (AP: Paul Sancya)


Beberapa diantaranya pemilik restoran dan bar, Good Time Charley, Adam Lowenstein, dan Justin Herrick. Keduanya kini tengah berharap cemas.


“Lega rasanya melihat para mahasiswa ini datang kembali. Emosi yang saya rasakan adalah kelegaan dan kebahagiaan,” kata Adam.


“Firasat saya, kalau orang-orang kembali, akan timbul perebakan wabah yang cukup parah, yang kemungkinan bisa dikendalikan dan dibendung, atau mereka akan kembali menghentikan seluruh aktivitas kampus, dan mengalihkan pembelajaran ke online. Firasat saya mungkin yang terakhir,” ujar Justin.

Maddie McFarland, ditindik oleh Jef Saunders, pemilik Gamma Piercing (AP Photo/Carlos Osorio)
Maddie McFarland, ditindik oleh Jef Saunders, pemilik Gamma Piercing (AP Photo/Carlos Osorio)


Richard, Adam, dan Justin tidak sendirian. Pemilik usaha tempat tindik, Jef Saunders, juga berjuang keras agar bisnisnya bisa tetap beroperasi di tengah pandemi.


“Pandemi ini benar-benar berdampak kepada kami. Dan Anda harus menjalankan bisnis Anda dengan sangat baik agar berhasil,” katanya.

Kedai kopi Espresso Royale Coffee yang dulu sukses kini tutup karena pandemi (AP Photo/Paul Sancya)

Kedai kopi Espresso Royale Coffee yang dulu sukses kini tutup karena pandemi (AP Photo/Paul Sancya)


Sayangnya, tidak semua bisnis kembali beroperasi. Kedai kopi, Espresso Royale Coffee, yang dulunya sukses, mengumumkan melalui situsnya, tidak akan beroperasi kembali karena pandemi. Sebagai mantan pelanggan, mahasiswa universitas Michigan, Ethan Ruwe, mengaku kecewa.


"Ya, agak menyebalkan bahwa tempat-tempat itu tidak buka lagi. Terutama Espresso Royale. Ada banyak orang di rumahku yang suka dengan tempat itu,” jelasnya.

Kota Pelajar Sepi Tanpa Mahasiswa, Bisnis Kecil Kesulitan di Tengah Pandemi
Pemilik restoran The Brown Jug, Perry Porikos, di Ann Arbor, Michigan (AP Photo/Paul Sancya)


Untuk mempertahankan bisnisnya, pemilik restoran The Brown Jug, Perry Porikos, kini menyediakan area makan di luar untuk para pelanggannya, yang tidak ada sebelum pandemi COVID-19. Meskipun kesulitan, ia tetap optimistis.


“Saya berharap, berdoa, dan percaya bahwa kami akan baik-baik saja,” harap Perry.


Seperti Perry, para pemilik bisnis kecil ini sangat ingin para pelajar ini kembali dan melihat kehidupan yang normal lagi. [di]


Pendiri Microsoft Bill Gates Yakin Pandemi Corona Takkan Berlangsung Selamanya

Pendiri Microsoft Bill Gates
Pendiri Microsoft Bill Gates. (Foto: Feature)


BorneoTribun | Jakarta
- Pendiri Microsoft yang mendanai pembuatan beberapa vaksin Corona ini menyebut bahwa vaksin bersangkutan kemungkinan akan disetujui pada tahun 2021. 


Setelahnya, khususnya di Amerika Serikat, kehidupan bakal berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.


Bill Gates meyakini pandemi Corona takkan berlangsung selamanya dan akan dapat dikendalikan. Ketika itulah, maka kehidupan juga akan kembali berlangsung normal seperti sebelumnya.


"Pada musim panas mendatang, AS akan mulai kembali ke normal. Dan pada akhir tahun (2021) itu, aktivitas juga akan cukup normal, jika kita juga membantu negara-negara lain," katanya dalam wawancara dengan Fox News.


"Akhir dari pandemi Corona, skenario terbaik mungkin adalah di 2022. Namun selama 2021, angkanya seharusnya bisa kita turunkan, jika kita mengambil pendekatan global," cetusnya.


"Jadi syukurlah teknologi vaksin sudah ada, pendanaan sudah datang, bahwa perusahaan-perusahaan mengerahkan orang-orang terbaik mereka. Itulah mengapa saya optmistis pandemi ini tidak akan berlangsung selamanya," papar Gates.


Sebelumnya, Bill Gates mengungkit masalah yang mungkin terjadi setelah vaksin Corona disetujui, yaitu terkait distribusinya. Ia tidak ingin vaksin Corona sulit tersedia pada kelompok warga berpendapatan rendah, terutama di negara-negara miskin.


"Tidak seharusnya hanya negara-negara kaya yang memenangi perang tawar menawar. Kesalahan soal alokasi vaksin akan menyebabkan tambahan kematian yang dramatis," kata dia.


Negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Jepang dan Inggris, telah memesan lebih dari 2 miliar dosis vaksin Corona, yang bisa saja membatasi suplai. Untungnya ada upaya internasional untuk memastikan negara yang lebih miskin dapat mengakses vaksin Corona untuk penduduknya. Pandemi Corona pun diharapkan segera tamat.


Penulis: Detikcom

Senin, 21 September 2020

Polsek Kuala Behe Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Warga

BorneoTribun | Landak, Kalbar - Polsek Kuala Behe Bripka Suryoko sebagai Kanit Binmas bersama Bripka Rahmad Kurniawan melaksanakan Patroli untuk sosialisasi protokol kesehatan Covid-19 kepada warga yang tidak pakai masker, Sabtu (19/8/2020) Malam.

Demi menjaga keselamatan warga dari penyebaran Covid-19 di saat adaptasi kebiasaan Baru, warga yang tidak pakai masker langsung ditegur anggota Polsek Kuala Behe yang piket.


Sementara, Bripka Roni Suryoko menghimbau kepada warganya yang sedang nongkrong diwarung supaya memakai masker untuk menghindari terjangkitnya virus corona.

"Dengan adanya Kewajiban bermasker tentu saja bagi seluruh warga masyarakat Kuala Behe yang nongkrong wajib menggunakan masker." kata Suryoko.

Selama ini, Suryoko menerangkan, imbauan dan pembagian masker sudah dilakukan dengan sangat masif.

"Waktunya untuk mengajak masyarakat untuk berdisiplin mengikuti anjuran pemerintah demi keselamatan bersama dan saatnya sekarang penegakan disiplin bermasker yang sesuai Protokol Kesehatan” pungkasnya.

Sementara, Kanit Binmas juga sosialisasikan tentang adaptasi kebiasaan baru menuturkan bahwa setiap orang harus melakukan Pola hidup yang sehat dengan mendisiplinkan diri kita masing- masing untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Di antaranya menjaga jarak, selalu pakai masker, selalu membiasakan mencuci tangan, serta mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin C yang dapat meningkatkan imun tubuh dan tentunya selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Baik lingkungan serta keluarga.” Kanit Binmas.

Lanjutnya, Pencegahan Covid-19 akan berhasil jika masyarakat disiplin dan patuh terhadap protokol Kesehatan COVID-19.

"Pandemi covid-19 akan berkurang dan bahkan selesai jika kesadaran Masyarakat tinggi, apalagi sekarang sudah memasuki adaptasi kebiasaan Baru,"ungkap Suryoko

Penulis: Heriyanto

Minggu, 20 September 2020

450 Anggota Satgas Yonif R 641/Beruang Jalani Rapid Test Covid-19

450 Anggota Satgas Yonif R 641/Beruang Jalani Rapid Test Covid-19
Anggota Satgas Yonif R 641/Beruang Jalani Rapid Test Covid-19. (Foto: BT/LB)


BorneoTribun | Entikong, Kalbar - Jelang purna penugasan sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, 450 personel Yonif R 641/Beruang menjalani Rapid Test Covid-19, Minggau (20/9/2020).


Rapid Test Covid-19 merupakan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Mabes TNI kepada seluruh satuan yang akan berangkat ke maupun pulang dari daerah penugasan pada masa pandemi Covid-19 ini.


Dokter Satgas Yonif R 641/Beruang, Lettu Ckm dr. Suhemi, yang memimpin pelaksanaan Rapid Test Covid-19 tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada 19-20 September 2020. 


Ini merupakan tes kali kedua yang telah dilaksanakan kepada seluruh personel Satgas. Untuk rapid test kali ini hasilnya 450 anggota dinyatakan Non Reaktif.


Dansatgas Yonif R 641/Beruang, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, menyampaikan bahwa Rapid Test Covid-19 kepada seluruh anggota Satgas Yonif R 641/Beruang ini bertujuan sebagai langkah pencegahan penyebaran  Covid-19. 


Sehingga, jika ada personel yang hasilnya reaktif dapat segera dilakukan penanganan sesuai prosedur yang berlaku.


"Kami bersyukur dari hasil rapid test ke-2 ini, seluruh anggota Satgas Yonif R 641/Beruang yang berjumlah 450 orang hasilnya non reaktif," ujar Kukuh.


Ditemui selesai pelaksanaan Rapid Test Covid-19 di Pos Kotis Entikong, Kukuh menyampaikan bahwa rapid test ini sangat penting sebagai tahapan sebelum purna tugas guna mengetahui kondisi terakhir kesehatan personelnya sebelum berkumpul kembali dengan keluarga di batalyon. 


Yonif R 641/Beruang merupakan satuan militer berkualifikasi raider yang berada dibawah Brigif 19/Khatulisiwa dan berlokasi di Singkawang, Kalimantan Barat. (Yk/Lb)

Cegah Penyebaran Covid-19, Bhabinkamtibmas Tegur Bagi Warga Yang Tidak Pakai Masker

Cegah Penyebaran Covid-19, Bhabinkamtibmas Tegur Bagi Warga Yang Tidak Pakai Masker
Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Heri Candra Simatupang. (Foto: BT/HY)


BorneoTribun | Kuala Behe, Landak - Sebagai upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid 19, Bhabinkamtibmas Polsek Kuala Behe Bripka Heri Candra Simatupang mengajak Warganya untuk mensosialisasikan Era New Normal atau tatanan hidup era baru ditengah Pandemi Covid–19 dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan dan juga berikan teguran kepada warganya yang tidak memakai masker. Minggu (20/9/2020)


Bripka HC Simatupang untuk melakukan edukasi dan penyampaikan pesan Kamtibmas terkait era New Normal yang akan di terapkan pemerintah yakni melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, seperti selalu memakai masker saat beraktivitas diluar rumah, tetap menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, rajin mencuci tangan dengan sabun ataupun antiseptik


Selain itu juga menyampaikan imbauan humanis dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, agar warga masyarakat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah serta paham akan bahaya dari Covid-19, sehingga menjalankan aturan protokol kesehatan pada saat menjalankan New Normal (Tatanan Hidup Baru).


Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto,S.sos Ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa,” Bhabikamtibmas kami perintahkan untuk melakukan upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Covid-19 sehingga penyebaran virus corona di desa binaan dapat dicegah serta untuk mengedukasi warga terkait New Normal,” ungkap Kapolsek


Penulis : Heriyanto

Sabtu, 19 September 2020

Cegah Virus Corona, Kantor Dan Asrama Polisi Disemprot Cairan Disenfektan

Cegah Virus Corona, Kantor Dan Asrama Polisi Disemprot Cairan Disenfektan
Anggota Polsek Kuala Behe, Landak. (Foto: BT/HR)


Borneotribun | Kuala Behe, Kalbar - Cegah Virus Corona, Kantor Dan Asrama Polisi Disemprot Cairan Disenfektan, Dalam rangka mengantisipasi atau mencegah penyebaran Virus Corona (covid-19), Anggota Polsek Kuala Behe melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar kantor di ruangan kerja dan Asrama supaya tidak ada anggota yang terkena wabah berbahaya dan juga warganya yang hendak datang ke kantor tidak mudah terjangkit Virus Corona, Sabtu (19/9/2020)


Kegiatan penyemprotan tersebut untuk pencegahan penyebaran Virus Corona dan juga supaya untuk memutuskn mata rantai Virus Corona, supaya melakukan pelayanan kepada warganya bisa terjamin dengan adanya penyemprotan cairan disenfektan


Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto,S.sos Mengatakan bahwa penyemprotan cairan Desinfektan di Mako dan di Asrama ini adalah bentuk pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang sekarang sudah mulai menyebar ke seluruh indonesia khususnya, jangan sampai di Kecamatan Kuala Behe terkena Virus Corona dan sampai saat sekarang belum ada faksin yang bisa menyembuhkan virus corona.

"Makanya kita lakukan langkah-langkah pencegahan dengan melakukan penyemprotan desinfektan di Mako dan di Asrama," ungkap Kapolsek


Penulis: Heri

Jumat, 18 September 2020

Polsek Kuala Behe Apresiasi Kepada Pelajar Yang Menggunakan Masker

Anggota Polsek Kuala Behe sosialisasi protokol kesehatan pada pelajar. (Foto: BT/HY)

BORNEOTRIBUN | LANDAK, KALBAR -- Sebagai upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid 19, Anggota Polsek Kuala Behe Aipda Heriyanto mengajak Warganya untuk mensosialisasikan Era New Normal atau tatanan hidup era baru ditengah Pandemi Covid–19 dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan dan juga terima kasih kepada Pelajar yang telah memakai masker sesuai standar Protokol Kesehatan, Jumat (18/9/2020).

Aipda Heriyanto untuk melakukan edukasi dan penyampaikan pesan Kamtibmas terkait era New Normal yang akan di terapkan pemerintah yakni melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, 

Seperti selalu memakai masker saat beraktivitas diluar rumah, tetap menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, rajin mencuci tangan dengan sabun ataupun antiseptik

Selain itu juga menyampaikan imbauan humanis dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, agar warga masyarakat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah serta paham akan bahaya dari Covid-19, sehingga menjalankan aturan protokol kesehatan pada saat menjalankan New Normal (Tatanan Hidup Baru).

Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto,S.sos Ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa,” Bhabikamtibmas kami perintahkan untuk melakukan upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Covid-19.

"sehingga penyebaran virus corona di desa binaan dapat dicegah serta untuk mengedukasi warga terkait New Normal,” ungkap Kapolsek

Penulis : Heriyanto

Rabu, 16 September 2020

3 Bintang Film Inggris Produktif Mengisi Lockdown

Aktris Katherine Waterston menghadiri Festival Film Venesia di Venesia, Italia, 6 September 2020. (Foto: Invision via AP)


BORNEOTRIBUN -- Sebagian besar industri di dunia, termasuk industri film dan TV, terhenti pada awal tahun karena pandemi virus corona. Namun, tiga pemeran utama dalam film drama "The Third Day”, yaitu Naomie Harris, Jude Law dan Katherine Waterston, bersyukur penggarapan film itu tuntas sebelum pandemi.


Jude Law menghadiri penayangan perdana film "Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald," di London, 13 November 2018.


Selama diterapkan pembatasan wilayah atau lockdown, ketiga bintang film mengaku, hanya diam di rumah, mematuhi imbauan pemerintah. Namun, mereka tidak tinggal diam. Mereka mengisi waktu dengan mengerjakan proyek-proyek kecil.


Waterston mengakui bahwa ia sempat mengidap Covid-19. Setelah pulih, ia mengisi hari-harinya dengan menjadi relawan untuk badan amal. Ia mengajak Jude Law untuk juga menjadi sukarelawan.

Jude Law menghadiri penayangan perdana film "Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald," di London, 13 November 2018.


"Kami bekerja untuk organisasi yang membuat pakaian bagi petugas medis. Hasil produksi kami bawa ke rumah-rumahsakit. Kami juga mengantar makanan kepada siswa yang tinggal di rumah. Siswa biasanya bergantung pada makan siang sekolah, yang gratis," kata Waterston yang memerankan Jess dalam film itu.


Aktris Naomie Harris menghadiri acara di Spago, Beverly Hills, California, 6 Februari 2017.


Naomie Harris juga menemukan cara produktif untuk mengisi hari-harinya ketika Inggris memberlakukan, yaitu dengan menulis. Padahal, sebelum lockdown, Naomie mengaku "Tidak ada waktu" saat seorang teman memintanya menulis. 


"Lockdown membuat saya punya waktu untuk menulis. Saya dan teman itu menulis satu proyek dan kini kami mendapat dana untuk proyek itu. Jadi, sekarang saya adalah seorang penulis. Saya keluar dari masa lockdown sebagai penulis," ujar Naomie.

Aktris Naomie Harris menghadiri acara di Spago, Beverly Hills, California, 6 Februari 2017.


Film "The Third Day" dibagi menjadi tiga, dengan jalan cerita yang saling terkait. "Summer" dibintangi Jude Law, "Winter," dibintangi Naomie Harris, "Autumn" direncanakan menjadi pertunjukan langsung selama 12 jam dan dibintangi Jude Law. Syuting film ini dilakukan sekaligus dan akan ditayangkan pada 3 Oktober.


Proyek ini dibuat dengan bekerja sama dengan perusahaan teater interaktif Punchdrunk. "The Third Day" akan tayang di Amerika mulai 14 September, dan di Inggris mulai 15 September.


Sumber: www.voaindonesia.com

Sabtu, 12 September 2020

AS Berikan Fasilitas Cuci Tangan dengan Sabun kepada Indonesia untuk Melawan Covid-19

 

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat Heather Variava dalam acara serah terima fasilitas cuci tangan dengan sabun di Puskesmas Ciawi di Bogor, 10 September 2020. (Foto: USAID)


BORNEOTRIBUN -- Pemerintah AS melalui United States Agency for International Development (USAID) hari Kamis (10/9) menyerahkan 20 fasilitas cuci tangan dengan sabun kepada Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat Heather Variava dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bogor Renaldi Yushab Fiansyah berpartisipasi dalam acara serah terima tersebut yang berlangsung di Puskesmas Ciawi di Bogor.


Dilansir dari voaindonesia.com, dalam rilis pers Kedubes AS di Jakarta disebutkan bahwa fasilitas cuci tangan tersebut adalah bagian pertama dari 250 fasilitas cuci tangan dengan sabun yang akan dipasang di sembilan kota berpenduduk padat (Jakarta, Medan, Surabaya, Deli Serdang, Depok, Kabupaten Bogor, Sidoarjo, Gresik, dan Kota Malang), yang merupakan bagian dari bantuan darurat AS untuk Covid-19. Secara total, 250 fasilitas cuci tangan dengan sabun tersebut akan meningkatkan akses air bersih dan sabun bagi 250.000 orang..


“Saat krisis kesehatan global muncul, Amerika merespons dengan bantuan yang tepat waktu, sesuai, dan profesional. Kami terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam memerangi Covid-19, meskipun kami sendiri juga masih memerangi pandemi ini di dalam negeri. Donasi fasilitas cuci tangan dengan sabun ini akan membantu mencegah penyebaran penyakit,” kata KUAI Variava dalam sambutannya.

Foto bersama usai acara serah terima fasilitas cuci tangan dengan sabun kepada Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 10 September 2020. (Foto: USAID)


Sekitar 82 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses saluran air yang memadai. Konsekuensi layanan air, sanitasi dan higiene (WASH) yang rendah paling dirasakan oleh keluarga berpenghasilan kecil di daerah perkotaan. USAID membantu Pemerintah Indonesia memberdayakan sumber daya untuk meningkatkan akses terhadap layanan WASH dan meningkatkan perilaku bersih dan sehat. Untuk memastikan keberlanjutan, USAID memperkuat sistem pelayanan WASH agar dapat menjangkau masyarakat yang paling miskin dan paling rentan secara lebih efektif. Melalui USAID, Pemerintah AS telah mendukung program air dan sanitasi di Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Kemitraan tersebut telah meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi hampir 5,7 juta orang di Indonesia.


“Situasi pandemi Covid-19 telah meningkatkan kebutuhan masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun. Kami berterima kasih yang setulusnya kepada Pemerintah Amerika Serikat dan USAID yang telah membantu dan mendukung program kebersihan dan sanitasi sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat di Kabupaten Bogor,” demikian kata Bupati Bogor Ade Yasin seperti yang disampaikan oleh Renaldi. Di Bogor, 20 fasilitas cuci tangan dengan sabun akan dipasang di sepuluh pasar dan sepuluh puskesmas.


Amerika Serikat merupakan kontributor terbesar kesehatan global, dan terus membantu sahabat dan sekutu melalui upaya “All-of-America” yang mencakup bantuan dari pemerintah, multilateral, dunia usaha, LSM, dan organisasi keagamaan. Selama 20 tahun terakhir, USAID telah menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar AS atau 14,3 triliun Rupiah di sektor kesehatan Indonesia sehingga membangun landasan yang kuat untuk mengatasi Covid-19 secara lebih efektif. Fasilitas cuci tangan dengan sabun ini hanyalah salah satu bentuk bantuan darurat Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dalam perang melawan Covid-19. [ab/uh]

Jumat, 11 September 2020

Lampaui 900 Ribu Kematian Global Akibat Covid-19

Seorang petugas keamanan duduk di antara potret orang yang meninggal akibat Covid-19, di Katedral, Lima, Peru, Sabtu, 13 Juni 2020. (Foto: AP)


BORNEOTRIBUN -- Dengan angka kematian global akibat pandemi Covid-19 kini melampaui 900 ribu, pakar penyakit menular di AS menyatakan penghentian uji coba akhir di tingkat global oleh perusahaan farmasi AstraZeneca terhadap vaksin eksperimentalnya menunjukkan efektivitas langkah pengamanan yang diterapkan dalam uji coba itu.


“Penting untuk menunjukkan bahwa itulah alasan mengapa kita melakukan berbagai tahap pengujian, untuk menentukan apakah, pada kenyataannya, calon-calon vaksin ini aman,” kata Dr. Anthony Fauci, kepala Institut Nasional bagi Alergi dan Penyakit Menular, dalam wawancara dengan CBS This Morning, Rabu (9/9).


Perusahaan farmasi raksasa Inggris-Swedia itu menghentikan uji cobanya karena seorang partisipan sukarela jatuh sakit setelah menerima vaksin eksperimental itu.

Anthony Fauci, Direktur National Institute for Allergy and Infectious Diseases, Jumat, 31 Juli 2020 di Capitol Hill di Washington. (Foto: Kevin Dietsch/Pool via AP)


“Sayang sekali hal ini terjadi, dan mudah-mudahan mereka dapat melanjutkan uji coba,” kata Fauci. “Tapi kita tidak tahu. Mereka perlu menyelidikinya lebih jauh,” lanjutnya.


Perusahaan itu hari Selasa mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan jeda dalam pengujian merupakan “tindakan rutin, yang harus dilakukan kapan saja terjadi kondisi sakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan dalam salah satu uji coba, sambil ini diinvestigasi, memastikan kami menjaga integritas uji coba.”


AstraZeneca mengembangkan vaksin AZD1222, bekerja sama dengan University of Oxford, Inggris. Vaksin ini sedang memasuki pengujian Fase 2 dan Fase 3 berskala besar di beberapa negara, di antaranya AS, Inggris, Brazil, Afrika Selatan dan India. AZD1222 adalah satu dari tiga vaksin Covid-19 yang sedang dalam uji coba tahap akhir Fase 3 di AS.


Perusahaan itu tidak mengungkap kondisi partisipan yang sakit itu. Namun, harian The New York Times melaporkan bahwa sukarelawan yang berbasis di Inggris itu didiagnosis mengalami myelitis transversa, sindrom peradangan yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan kerap dipicu oleh infeksi virus. Namun, The Times menyatakan tidak diketahui apakah ini terkait langsung dengan vaksin AZD1222.


Ini adalah kedua kalinya AstraZeneca menghentikan uji coba berskala besar terhadap vaksin eksperimentalnya setelah seorang sukarelawan jatuh sakit setelah divaksinasi. Jurnal ilmiah Nature menyebutkan uji coba dihentikan pada bulan Juli setelah seorang partisipan lainnya di Inggris juga menunjukkan sindrom myelitis transversa.


AstraZeneca adalah satu dari sembilan perusahaan farmasi raksasa yang berjanji tidak akan meminta persetujuan dari badan-badan regulator pemerintah AS bagi suatu vaksin sebelum seluruh data menunjukkan vaksin itu aman dan efektif.


Kesembilan perusahaan itu mencakup Johnson & Johnson, Merck, Moderna dan Novavax, serta perusahaan yang memimpin dua proyek vaksin bersama, Pfizer dan BioNTech, serta Sanofi dan GlaxoSmithKline. Mereka mengemukakan janji dalam suatu pernyataan yang dilansir hari Selasa (8/9), beberapa jam sebelum AstraZeneca mengumumkan penghentian uji coba vaksinnya.


Janji bersama yang tidak biasa itu dimaksudkan untuk menghilangkan kekhawatiran yang berkembang di kalangan pakar kesehatan bahwa perusahaan-perusahaan farmasi berada di bawah tekanan politik cukup besar untuk segera mengembangkan dan menyediakan vaksin Covid-19. Presiden AS Donald Trump telah berulang kali memberi kesan bahwa suatu vaksin yang berhasil dalam uji coba dapat siap sebelum pemilihan presiden AS 3 November.


PM Inggris Boris Johnson, Rabu (9/9), mengumumkan pemerintahnya akan meluncurkan program ambisius untuk melakukan tes Covid-19 terhadap sedikitnya setengah juta orang setiap hari, dengan hasil yang diketahui dalam beberapa menit. Johnson menyatakan ia berharap program ini akan berlangsung sebelum tahun depan, dan akan membuat Inggris kembali ke semacam situasi normal dan memberi keleluasaan lebih besar bagi mereka yang hasil tesnya negatif.


Johnson menambahkan pernyataannya dengan perintah baru yang membatasi jumlah orang yang boleh hadir dalam sebagian besar pertemuan sosial menjadi enam orang, berkurang dari 30 yang berlaku sekarang ini.


Batas baru ini akan berlaku mulai pekan depan. Inggris mengalami lonjakan hampir 3.000 kasus baru per hari dalam beberapa pekan ini, angka tertinggi sejak bulan Mei.


Pejabat kesehatan tertinggi Inggris Chris Whittey menyatakan peraturan baru itu kemungkinan besar akan tetap berlaku selama beberapa bulan.


Kamis, 10 September 2020

Bagaimana ‘Penular Super’, Warga, dan Tempat-tempat Perluas Pandemi Covid-19 di AS

Orang-orang berkumpul di One-Eyed Jack's Saloon selama Sturgis Motorcycle Rally ke-80 di Sturgis, 7 Agustus 2020. (Foto: AP)


BORNEOTRIBUN -- Resepsi pernikahan di Maine tercatat menyebabkan hampir 160 kasus Covid-19. Sebuah acara reli sepeda motor di South Dakota juga menularkan virus corona ke lebih dari 230 orang, dan bahkan diperkirakan bisa mencapai 250 ribu orang. Sedangkan, pesta yang diselenggarakan di rumah dan klub-klub malam di kota-kota tempat perguruan tinggi berlokasi di seluruh AS turut memicu wabah yang membuat pejabat kesehatan masyarakat makin sakit kepala.


Pakar kesehatan mengatakan beberapa peristiwa memicu sejumlah kasus infeksi virus corona. Peristiwa “superspreader” atau ‘penular super’ ini tampaknya sedang meningkat. Mereka khawatir bahwa peristiwa ini akan membalikan tren penurunan secara keseluruhan kasus Covid-19 dan berujung pada kematian ketika musim panas berlalu, berganti dengan suhu yang dingin. Pada cuaca seperti itu, acara hiburan akan diselenggarakan di dalam ruang.


"Tanpa memberlakukan aturan darurat militer atau semacamnya, kita akan selalu melihat orang-orang yang mulai santai dan mencoba menciptakan rasa normal dalam hidup mereka lagi," kata kata Michael Mina, seorang ahli epidemiologi di Harvard T.H. Chan, Sekolah Kesehatan Masyarakat. "Saya hanya berharap kami dapat mengendalikan virus sebelumnya, sebelum orang-orang mencapai titik di mana mereka tidak peduli lagi."


Sebuah Acara di Maine


Untuk alasan yang belum sepenuhnya dipahami, sejumlah kecil kasus mengakibatkan jumlah infeksi yang tidak proporsional. Orang-orang ini disebut sebagai ‘penular super’ atau “superspreaders.”


Sekitar 65 orang menghadiri resepsi pernikahan di Big Moose Inn di Millinocket, Maine, pada 7 Agustus.


Menurut inspektur kesehatan negara bagian, penginapan itu melebihi kapasitas, dan para tamu tidak memakai masker.


Satu bulan kemudian, tiga orang meninggal karena Covid-19, dan hampir 160 kasus yang terlacak ternyata terkait dengan kejadian tersebut.

Orang-orang berjalan di sepanjang Jalan Utama selama Reli Sepeda Motor Sturgis ke-80 di Sturgis, South Dakota pada 8 Agustus 2020. (Foto: AFP)


Yang mengherankan, tidak satu pun dari tiga korban yang meninggal dunia yang menghadiri resepsi itu. Disimpulkan, ketiga korban tersebut tertular virus corona secara tidak langsung dari pihak lain.


Ini adalah "pengingat yang sempurna mengenai kemungkinan acara berdurasi panjang (dalam ruangan) dengan sejumlah besar orang di mana mengenakan masker bukanlah suatu hal yang lazim,” kata Nirav Shah, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Maine pada konferensi pers, Selasa (8/9).


Hal ini pulalah yang menyebabkan pejabat kesehatan masyarakat menganggap reli sepeda motor Sturgis, acara tahunan sejak 1938, berpotensi sebagai skenario penyebaran Covid-19 terburuk.


Hampir setengah juta pengendara sepeda motor memasuki Kota South Dakota pada awal Agustus, mengunjungi bar, salon tato, dan tempat konser. Foto-foto dari acara tersebut menunjukkan tindakan pencegahan virus corona diabaikan secara luas.


Media melaporkan telah melacak setidaknya 236 kasus di 10 negara bagian. Sebuah studi menggunakan data ponsel dan perhitungan matematika memperkirakan lebih dari 260 ribu tertular, membutuhkan dana lebih dari $12 miliar (Rp 176,4 triliun) untuk biaya perawatan.


Manusia dan Tempat


“Penularan Super’ atau “Superspreading” tidak mengherankan dalam kasus Covid-19. Dalam wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) 2015 di Korea Selatan, lima pasien menyebarkan penyakit itu ke 154 orang, sementara 186 pasien tidak menulari orang lain. Lima pasien menginfeksi 144 orang lainnya dalam wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2003.


Sistem kekebalan yang melemah atau kasus yang lebih parah dapat berarti seseorang akan membawa virus dan menyebarkannya dalam jumlah lebih banyak dengan durasi lebih lama.


Perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi seberapa banyak mereka akan menyebarkan virus. Fakta orang dapat terinfeksi tanpa gejala yang jelas menunjukkan mereka dapat menyebarkan virus tanpa menyadarinya.


"Itulah alasan utama kita semua harus memakai masker,” kata ahli penyakit menular Universitas Vanderbilt William Schaffner.


Berkumpul dalam waktu lama di dalam ruangan dengan ventilasi terbatas jelas merupakan masalah, seperti yang ditunjukkan beberapa studi kasus. Di sebuah restoran di Guangzhou, China, pada Januari, satu pasien menginfeksi sembilan orang lainnya melalui aliran udara lewat AC. Di sebuah call center di Korea Selatan pada Februari, lebih dari 40 persen pekerja di satu lantai terinfeksi, hampir semuanya berada di satu sisi gedung.


Berteriak, berbicara keras, atau bernyanyi juga dapat melepaskan lebih banyak partikel yang mengandung virus daripada sekadar bernapas. Satu orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke-52 orang lainnya di sebuah latihan paduan suara di negara bagian Washington pada Maret.

Sebuah tanda yang memberitahu siswa untuk memakai masker terlihat di kampus Universitas Southern California (USC) yang kosong, di tengah wabah Covid-19, di Los Angeles, California, AS, 17 Agustus 2020. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)


The New York Times melaporkan lebih dari 100 kota perguruan tinggi melihat peningkatan kasus virus corona ketika kuliah tatap muka kembali dimulai. Peningkatan itu tak lepas dari aktivitas mahasiswa, baik di bar maupun mengadakan pesta.


Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), jumlah kasus dan kematian umumnya menurun di Amerika Serikat, tetapi rata-rata penyebaran Covid-19 masih sekitar 40 ribu kasus per hari. Kebanyakan pakar memperkirakan infeksi akan meningkat lagi saat cuaca mendingin.


"Jika kita mengalami musim gugur ini dengan 40 ribu kasus sehari," kata Mina dari Harvard, "kita berisiko mengalami wabah yang tidak terkendali."


Sumber: www.voaindonesia.com

Senin, 07 September 2020

PBB Serukan Dunia Tetap Prioritaskan Pendidikan di Tengah Pandemi

Seorang siswa yang memakai masker mengikuti ujian Diploma of Secondary Education (DSE) di sebuah sekolah di Hong Kong, Jumat, 24 April 2020. (Foto: AP)


BORNEOTRIBUN -- Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan kepada pemerintahan di seluruh dunia agar memprioritaskan pendidikan, dan memperingatkan pandemi Covid-19 mempertaruhkan nasib masa depan dari sebuah generasi anak-anak.


Sebuah dana global (global fund) yang dibentuk untuk membantu anak-anak di masa krisis ini sebuah pendidikan, melaporkan lebih dari satu miliar orang muda tidak bersekolah sebagai akibat langsung dari pandemi.


Program "Education Cannot Wait", yang diselenggarakan oleh UNICEF, memperingatkan, banyak anak-anak kemungkinan tidak bisa kembali bersekolah. Tetapi ada juga yang bisa asalkan dibantu.


Direktur Eksekutif dari dana itu, Yasmin Sherif, mengatakan kepada VOA, program "Education Cannot Wait" ditujukan untuk membantu.


“Ini bukan lagi masalah bagaimana, karena kami sedang melakukannya. Ini berlangsung sementara kita bicara. Kami berusaha mengerahkan pendidikan dan itu kami lakukan dari sudut pandang sebuah krisis,” katanya.


Sherif menjelaskan, dana global dibentuk khususnya untuk berfungsi di dalam sebuah krisis dan situasi darurat.


“Program "Education Cannot Wait" sebagai bagian dari dana ini, dirancang untuk menanggapi bencana, eskalasi konflik, dan malahan juga pandemi,” kata Sherif.


Dana global ini dibentuk pada KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul pada 2016. Sejak itu 3,5 juta anak-anak yang terperangkap dalam konflik berhasil dibantu. Mereka hidup sebagai pengungsi, kehilangan tempat tinggal atau terkena bencana terkait iklim. Mereka yang tertolong adalah generasi muda di kawasan Sahel di Afrika Barat, sub sahara Afrika, Afghanistan, Bangladesh, dan Timur Tengah.


Sherif mengatakan, dana global kini beroperasi di 35 negara. Menurut ia pandemi telah memaksa perubahan yang radikal dalam cara PBB dan lembaga nirlaba untuk menyajikan pendidikan. Mereka harus menyesuaikannya dengan kenyataan perlunya untuk menjaga jarak sosial. Metode-metode baru diciptakan untuk menggantikan ketidakmampuan banyak siswa di negara berkembang dalam mengakses pembelajaran jarak jauh selama sekolah masih ditutup.

Siswa kelas satu berkumpul menandai dimulainya tahun ajaran baru. Sekolah dibuka kembali setelah liburan musim panas dan lockdown karena wabah Covid-19, di Moskow, Rusia 1 September 2020. (Foto: Reuters)


“Jadi kami menggunakan teknologi. Kami menggunakan radio. Kami menggunakan guru-guru. Kami menggunakan fasilitas sekolah untuk menanggapi kebersihan dan sanitasi, juga pemberian makanan, sehingga anak-anak tidak kehilangan kesempatan mendapat makanan sehari-hari yang sangat penting bagi mereka,” kata Sherif.


Sebelum pandemi, sekitar 75 juta anak-anak dan remaja di daerah yang dilanda krisis tidak bisa memperoleh pendidikan. Sherif mengatakan, angka itu semakin membesar sejak terjadi pandemi Covid-19.


"Education Cannot Wait", kata Sherif, membutuhkan dana sebesar $ 310 juta untuk bisa membantu perempuan dan laki-laki yang rentan dan berisiko tertinggal dalam pendidikan mereka.


Sumber: www.voaindonesia.com

Jumat, 04 September 2020

Terlahir Tanpa Lengan Kiri, Perempuan ini Menginspirasi di Tengah Pandemi Covid-19

 

Terapis pernapasan Savannah Stuard yang terlahir tanpa lengan bawah, di Ochsner Medical Center di New Orleans (AP Photo/Gerald Herbert)


BORNEOTRIBUN -- Terapis pernapasan adalah salah satu pekerja di garda terdepan paling penting, dalam melawan COVID 19. Seperti dilansir dari situs Associated Press, Savannah Stuard adalah salah satunya.


Sehari-harinya, Savannah bertugas mengoperasikan ventilator, yang menjadi penyelamat jiwa, atau secara manual memompa udara ke dalam paru-paru pasien melalui teknik yang disebut “bagging.” 


Namun, ada satu hal yang menjadi tantangan bagi Savannah. Terapis muda yang baru dua tahun lulus dari sekolah kedokteran ini, membantu menyelamatkan jiwa pasien di Ochsner Medical Center di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, hanya dengan menggunakan satu tangan.


Terlahir tanpa lengan bawah bagian kiri, Savannah seringkali bekerja hingga 12 jam, dengan mengenakan alat pelindung diri dari kepala sampai ujung kaki. Bagian ujung lengan bawah di bagian kirinya, ditutup dengan sarung tangan yang direkat dengan pita pelekat, untuk melindunginya. 


"Ketika masuk, semua orang mengenakan baju pelindung diri. Mereka mengenakan masker dan merawat pasien mereka. Sebagai terapis pernapasan, saya masuk setiap empat hingga enam jam atau bahkan lebih,” jelas Savannah.


“Setiap harinya, terapis pernapasan bertanggung jawab atas empat hingga lima ventilator. Kali ini, jumlah ventilatornya telah meningkat sangat tinggi, sehingga kami harus melakukan terapi lebih dari itu. Saya menemui sekitar 11 hingga 12 pasien dalam satu waktu,” tambahnya.


Menurutnya, bekerja di lingkungan yang steril, banyak tantangannya, mengingat ia tidak memiliki dua tangan.


“Jadi saya harus berpikir, apa yang harus saya pegang selanjutnya, dan apa yang harus saya gunakan untuk melindungi tangan saya, agar tetap steril,” kata Savannah.


Savannah mengatakan, bahwa pekerjaannya ini sangat memuaskan hati. Ia bahkan mendatangkan inspirasi antar sesama, dan mengangkat semangat para pasien.


“Kebanyakan pasien yang melihat keadaan saya lalu terkejut. Mereka banyak bertanya kepada saya. Sungguh luar biasa,” paparnya.


Savannah juga menjadi relawan di berbagai organisasi, dimana ia menjadi mentor anak-anak muda, yang juga tidak memiliki bagian tubuh tertentu. 


Terlahir Tanpa Lengan Kiri, Perempuan Ini Menginspirasi di Tengah Pandemi

Sebagai mentor, ia menunjukkan bagainana cara mempelajari berbagai hal, seperti mengikat tali sepatu, berpartisipasi dalam olah raga senam, karate, dan olah raga lainnya. 


Ia juga bertemu dengan banyak pasien yang juga tidak memiliki bagian tubuh tertentu, yang bercerita mengenai kisah hidup masing-masing.


“Ada yang bercerita, ‘saya kehilangan kaki saya, karena kecelakaan mobil, dan kamu telah memberikan saya banyak harapan.’ Saya senang mendengarnya. Inilah yang saya inginkan, yaitu membantu orang untuk menjadi lebih baik, karena mereka telah melihat sosok orang yang juga memiliki bagian tubuh yang kurang, tetapi tetap bisa melakukan banyak hal," katanya.


Kisah hidup Savannah berhasil menarik perhatian pemain quarterback futbol dari tim New Orleans Saints, Drew Brees, yang telah beramal untuk membantu para pekerja medis di garis depan, serta menyediakan layanan kesehatan di komunitas yang kurang terlayani di New Orleans dan Baton Rouge. 

Pemain quarterback futbol Drew Brees dari tim New Orleans Saints saat latihan di Ochsner Sports Performance Center di Metairie, LA (David Grunfeld/The Advocate via AP, Pool)

Drew Brees mengatakan, upayanya adalah bagian dari keterlibatannya dalam The Real Heroes Project, yang merupakan kolaborasi dari 15 liga olah raga laki-laki dan perempuan. Para atlet yang berpartisipasi juga mengirimkan ucapan terima kasih kepada para pekerja medis, melalui media sosial.

“Dia menulis nama saya di bagian belakang seragam futbolnya dan bilang, “semua ini adalah untukmu, pahlawan yang sesungguhnya,’ dan ia berterima kasih kepada saya atas apa yang saya lakukan. Bisa diakui seperti itu sangat luar biasa dan menyenangkan,” katanya. 


Kisah hidup Savannah Stuard berhasil mendorong semangat dan menginspirasi sesama, untuk bisa melakukan lebih banyak hal lagi. [di]


Rabu, 02 September 2020

Jurnalis SMANSA Putussibau Kalbar Raih Prestasi Lomba Vlog Bawaslu

Jurnalis SMANSA Putussibau beserta pembimbing.(Foto: SMANSA Putussibau)


BORNEOTRIBUN -- Jurnalis SMA Negeri 1 (SMANSA) Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, meraih prestasi di tengah pandemi Covid-19.


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan lomba "Vlog Bawaslu" yang diikuti oleh 4 (empat) kategori peserta, diantaranya kategori Umum, Mahasiswa, SMA, dan Alumni SKKP pada Rabu (20 Juli 2020) lalu.


Jurnalis SMA Negeri 1 (SMANSA) Putussibau pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


Video buatan Jurnalis SMANSA yang berjudul "Suara Dari Hati Bukan Dari Materi" yang mengusung tema ''Membangun Strategi Pengawasan Uang yang Efektif''.


Video tersebut berhasil mendapatkan juara 2 (dua) pada kategori  SMA dari 7 SMA yang mengikuti lomba.


Tak hanya itu, namun juga berhasil masuk 25 video favorit Bawaslu dari 87 peserta, sehingga diupload ke laman youtube HUMAS BAWASLU KALBAR, untuk memilih pemenang kategori favorit yang ditentukan dari banyaknya orang yang menyukai video tersebut.


Penyerahan hadiah dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada hari senin (31/8/2020) kemarin, bertempat di Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, dengan menghadirkan seluruh pemenang dari semua kategori peserta.


Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Ruhermansyah.


Ruhermansyah mengatakan, video yang dibuat oleh para peserta sungguh luar biasa, dimana gagasan-gagasan yang terdapat dalam video tersebut memang sungguh kreatif sehingga ia sulit untuk menilainya.


Tak hanya itu saja, Ruhermansyah juga mengaku sangat bangga kepada para peserta karena telah ikut berpartisipasi dalam lomba Vlog Bawaslu tersebut.


"Saya ucapkan terimakasih kepada para peserta lomba. Saya yakin para peserta tidak mengharapkan hadiah, akan tetapi mereka ingin berkreasi serta menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki," ucapnya.


Pada kesempatan tersebut, Ruhermansyah juga berharap kepada para peserta agar tidak hanya berkreasi sampai di sini saja, melainkan dapat menjadi lebih dari hal tersebut.


"Saya berharap, semoga para peserta tidak hanya sampai di sini saja, akan tetapi dapat menjadi yang lebih dari ini kedepannya, serta ikut berpartisipasi bersama Bawaslu dalam pengawasan serta mencegah pelanggaran dalam Pilkada seperti politik uang dan politisasi SARA," harap Ruhermansyah.


Sementara itu, Kepada SMAN 1 Putussibau, Moch Djusanudin, turut bangga akan pencapaian Jurnalis SMANSA untuk pertama kalinya.


"Jurnalis SMANSA merupakan ekskul baru yang ada di SMANSA, namun saya sangat bangga kepada mereka. Karena walaupun mereka baru, tetapi telah berhasil mengharumkan nama SMANSA ditingkat Provinsi. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," ungkap Djusanuddin, Selasa (1/8).


Pada kesempatan yang sama, pembimbing Jurnalis SMANSA, Fajar Bahari, mengaku sangat bangga kepada para siswa yang telah berhasil dalam pembuatan video tersebut.


Dikatakannya, meskipun terdapat kendala waktu yang singkat, namun Jurnalis SMANSA tetap bisa mengatasinya dan berhasil memenangkan lomba.


"Saya turut bangga kepada Jurnalis SMANSA. Ini merupakan prestasi perdana Jurnalis SMANSA. Walaupun terhalang oleh waktu yang singkat, tetapi mereka bisa menghasilkan yang terbaik, terus berkarya dan berprestasi. Saya harap semoga kedepannya Jurnalis SMANSA bisa berpartisipasi dalam berbagaai event lainnya serta dapat mengharumkan kembali nama SMAN 1 Putussibau," ujar Fajar Bahari.


Penulis: Jurnalis SMANSA (Khairunisa Fadila)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno