MUI Kalbar perkuat dakwah cegah penyebaran ajaran sesat
Pontianak - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat memperkuat peran dakwah sebagai langkah preventif untuk mencegah berkembangnya paham dan aliran sesat di tengah masyarakat Muslim, khususnya di wilayah Kalbar.
"Setiap dakwah yang kami sampaikan selalu mengajak umat Islam agar tetap berpegang teguh pada Al Quran dan hadis sahih, sebagaimana pesan Rasulullah, bahwa siapa yang berpegang pada keduanya, tidak akan tersesat," kata Ketua MUI Kalbar, Basri Har di Pontianak, Jumat.
Dia menegaskan bahwa dakwah yang dilakukan MUI senantiasa menekankan pentingnya menjadikan Al Quran dan hadis sahih sebagai pedoman utama dalam kehidupan beragama.
Basri menambahkan, penguatan akidah menjadi kunci agar umat tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran baru yang menyimpang, meski terkadang disampaikan dengan cara yang menarik atau menggiurkan.
Menurut dia, mencegah umat agar tidak terjerumus ke dalam ajaran yang menyimpang jauh lebih penting daripada menangani persoalan setelah seseorang sudah berada di dalam kelompok aliran sesat.
"Al Quran telah menegaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat kedua bahwa kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang bertakwa. Maka, Al Quran dan hadis sahih adalah rujukan utama umat Islam," tuturnya.
Basri juga mengimbau masyarakat Muslim di Kalbar untuk lebih berhati-hati dan tidak serta-merta menerima ajaran yang dinilai ganjil atau menyimpang dari prinsip-prinsip Islam yang benar.
"Saya mengingatkan kepada seluruh umat Islam di Kalimantan Barat untuk tidak mudah percaya pada ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan syariat. Kita harus kritis dan tetap merujuk kepada sumber-sumber ajaran yang sahih," katanya.
MUI Kalbar berharap melalui penguatan dakwah yang konsisten, masyarakat dapat semakin memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan tidak mudah terprovokasi oleh pemikiran atau gerakan yang berpotensi menyimpang dari ajaran Islam yang lurus.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA