Berita Borneotribun: Pontianak Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pontianak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Juli 2025

Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pesertanya

Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pesertanya
Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pesertanya.

Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Panitia Seleksi telah resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi untuk calon anggota Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha. Pengumuman ini tertuang dalam Berita Acara Rapat Penetapan Hasil Seleksi Administrasi Nomor 05/PANSEL/CDPAU/2025, tertanggal 2 Juli 2025.

Seleksi ini merupakan salah satu tahapan penting dalam proses rekrutmen direksi Perumda, yang bertujuan untuk menjaring sosok-sosok profesional dan berintegritas tinggi guna memajukan badan usaha milik daerah di Kalimantan Barat.

Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pesertanya
Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pesertanya.

Sebanyak 21 Peserta Lolos Tahap Administrasi

Dari seluruh pelamar yang mengikuti proses seleksi, sebanyak 21 orang peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi. Para peserta ini dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan administratif yang telah ditentukan oleh panitia seleksi.

Proses seleksi ini dilakukan secara transparan dan objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku, demi menjamin bahwa calon-calon yang lolos adalah individu yang memiliki kapasitas serta pengalaman yang relevan di bidang usaha maupun manajerial.

Tahapan Selanjutnya: Uji Kelayakan dan Kepatutan

Setelah dinyatakan lolos pada tahap administrasi, para peserta akan melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK). Tahap ini dirancang untuk menggali lebih dalam potensi, kompetensi, dan visi strategis masing-masing calon terhadap pengembangan Perumda Aneka Usaha Kalimantan Barat ke depan.

Informasi detail mengenai jadwal dan lokasi pelaksanaan UKK akan disampaikan secara langsung kepada masing-masing peserta yang lolos.

Mengapa Proses Ini Penting untuk Masyarakat?

Pemilihan direksi Perumda bukan sekadar pergantian pejabat semata, tapi menyangkut masa depan layanan publik dan pengelolaan aset daerah. Direksi yang kompeten akan berkontribusi besar dalam meningkatkan pendapatan daerah serta membuka lebih banyak peluang kerja dan usaha untuk masyarakat Kalimantan Barat.

Dengan proses seleksi yang transparan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan komitmennya dalam mendorong praktik tata kelola perusahaan daerah yang profesional, akuntabel, dan berorientasi pada hasil.

Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental

Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental
Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental.

Pontianak – Sebuah peristiwa menyedihkan mengguncang warga Pontianak Kota pada Rabu siang, 2 Juli 2025. Seorang pria berusia 25 tahun ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di sebuah rumah kos yang terletak di Jalan Sejarah, Gang Gunung Malabar 1.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 13.45 WIB, dan sempat bikin heboh warga sekitar. Korban tinggal di rumah kos milik seseorang bernama Yoga. Menurut info dari salah satu saksi yang juga teman dekatnya, korban sempat menghubungi dan memintanya untuk datang ke kos. Tapi karena sedang mandi dan makan, sang teman baru tiba sekitar pukul 14.11 WIB.

Begitu sampai, saksi kaget bukan main. Pintu kamar ternyata tidak dikunci. Saat dibuka, dia menemukan korban sudah tergantung dengan ikat pinggang berwarna cokelat. Tanpa pikir panjang, saksi langsung memotong ikat pinggang itu pakai pisau dan segera menghubungi keluarga korban.

Ada Surat Wasiat di Lokasi

Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental
Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental.

Di tempat kejadian, polisi menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban. Isinya belum diumumkan ke publik, tapi ini memperkuat dugaan bahwa korban sudah merencanakan tindakannya. Dari penuturan keluarga dan teman-temannya, korban memang diketahui sedang mengalami tekanan mental yang cukup berat. Bahkan, ia juga punya riwayat penyakit.

Pihak kepolisian dari Polsek Pontianak Kota bersama tim Inafis Polresta Pontianak langsung bergerak cepat. Mereka melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan awal pada tubuh korban. Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum guna memastikan penyebab kematian secara medis.

Polisi Imbau Warga Lebih Peka Terhadap Kesehatan Mental

Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental
Tragedi Gantung Diri di Kos Pontianak: Dugaan Stres dan Penyakit Jadi Pemicu, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi melalui Kasi Humas AKP Wagitri mengatakan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini dengan mengedepankan sisi kemanusiaan. Ia juga menegaskan bahwa hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan lain.

“Kami tetap menunggu hasil visum untuk kepastian, tapi sejauh ini memang tidak ada indikasi kekerasan fisik lainnya,” ujar AKP Wagitri.

Dalam kesempatan yang sama, beliau juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional kalau merasa tertekan, stres berat, atau menghadapi masalah psikologis.

Kejadian ini seharusnya jadi pengingat buat kita semua bahwa gangguan mental bukan hal yang bisa disepelekan. Kadang, orang-orang di sekitar kita terlihat baik-baik saja, tapi sebenarnya sedang menyimpan beban yang berat. Komunikasi, perhatian kecil, atau bahkan sekadar hadir bisa sangat berarti buat mereka.

Kalau kamu atau orang terdekat kamu sedang dalam kondisi yang sulit, jangan ragu untuk cari pertolongan. Banyak kok layanan konseling gratis atau berbayar yang bisa diakses. Bahkan sekarang sudah banyak juga layanan online dengan harga terjangkau, mulai dari Rp50.000-an per sesi.

Yuk, kita sama-sama belajar untuk lebih peduli. Karena perhatian kecil dari kita, bisa jadi penyelamat nyawa bagi orang lain.

Kamis, 03 Juli 2025

Sekda Kalbar Dukung Penuh “Gema Emas 2045”, Dorong Pemuda Sehat Menuju Indonesia Emas

Sekda Kalbar Dukung Penuh “Gema Emas 2045”, Dorong Pemuda Sehat Menuju Indonesia Emas
Sekda Kalbar Dukung Penuh “Gema Emas 2045”, Dorong Pemuda Sehat Menuju Indonesia Emas.

Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Kalbar), dr. H. Harisson, M.Kes., menyatakan dukungan penuhnya terhadap inisiatif Gerakan Pemuda Sehat Menuju Indonesia Emas 2045 atau yang dikenal dengan Gema Emas 2045. Program ini digagas oleh Windy Prihastari, S.STP., M.Si., dan dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi program nasional.

Dukungan ini disampaikan Harisson saat menghadiri Seminar Rancangan Proyek Perubahan Peserta PKN Tingkat I Angkatan LXII Tahun 2025 secara virtual dari Ruang Audio Visual Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (2/7/2025).

Sebagai mentor dalam proyek ini, Harisson mengaku sangat mengapresiasi gagasan inovatif tersebut yang bertujuan meningkatkan kesadaran gizi dan gaya hidup sehat di kalangan pemuda Indonesia.

“Saya selaku Sekretaris Daerah sebagai mentor, sangat mendukung proyek perubahan yang digagas oleh Ibu Windy Prihastari ini. Saya berharap proyek ini dapat berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi pemuda di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pemuda Sehat, Indonesia Kuat

Harisson menekankan bahwa pemuda adalah tulang punggung bangsa dan harus dipersiapkan sejak dini agar menjadi SDM unggul di masa depan. Menurutnya, persoalan gizi masih menjadi tantangan besar, baik di desa maupun di kota.

“Permasalahan utama ada di sektor gizi. Masih banyak anak-anak di desa yang kekurangan gizi dan kurus, sementara di kota justru mengalami obesitas akibat gaya hidup tidak sehat,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menyoroti rendahnya kesadaran generasi muda tentang pentingnya kesehatan. Harisson berharap Gema Emas 2045 bisa menjadi pintu masuk untuk membangun kesadaran itu.

“Kita ingin pemuda sadar akan nutrisi, karena gaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan, kecerdasan, bahkan daya saing mereka di masa depan,” tambahnya.

Sementara itu, Windy Prihastari selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar yang juga peserta PKN Tingkat I tahun ini, menjelaskan bahwa proyek Gema Emas 2045 adalah bentuk komitmen untuk mendukung pemuda menjadi generasi sehat, aktif, dan cerdas.

“Inovasi ini akan membuat sebuah kebijakan yang mengajak pemuda untuk sadar dan peduli dalam menjalankan pola hidup sehat. Harapannya, mereka bisa menjadi pemuda yang aktif dan cerdas menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegas Windy.

Dukungan kuat dari pemerintah provinsi, khususnya Sekda Kalbar, diharapkan dapat memperkuat implementasi Gema Emas 2045 sebagai gerakan nasional. Dengan begitu, cita-cita membangun generasi emas Indonesia di tahun 2045 bisa semakin dekat.

Gubernur Kalbar Terima Audiensi PGRI: Usulan Bunda Guru dan Peringatan Hari Guru 2025 Diangkat

Gubernur Kalbar Terima Audiensi PGRI: Usulan Bunda Guru dan Peringatan Hari Guru 2025 Diangkat
Gubernur Kalbar Terima Audiensi PGRI: Usulan Bunda Guru dan Peringatan Hari Guru 2025 Diangkat.

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H, menerima audiensi dari Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat, Muhammad Firdaus, M.Pd, bersama jajaran, di ruang kerja Gubernur Kalbar, Rabu (2/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PGRI Kalbar menyampaikan beberapa usulan penting. Salah satunya adalah mengusulkan Hj. Erlina untuk menjadi Bunda Guru Kalimantan Barat, yang nantinya akan dilantik oleh Bunda Guru Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat. Menariknya, pelantikan Bunda Guru Kalbar direncanakan akan dilakukan oleh Ibu Titiek Soeharto, selaku Bunda Guru Pusat.

Selain itu, PGRI Kalbar juga mengajukan permohonan agar Peringatan Hari Guru tahun 2025 bisa diselenggarakan di halaman Kantor Gubernur Kalbar pada bulan November mendatang. Hal ini diharapkan bisa menjadi momen besar bagi seluruh tenaga pendidik di wilayah tersebut.

Muhammad Firdaus juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalbar atas pelantikan ASN PPPK, khususnya tenaga guru, yang telah dilakukan sebelumnya. Menurutnya, hal ini sangat penting agar para guru yang telah ditempatkan bisa bekerja dengan lebih maksimal.

Menanggapi usulan tersebut, Gubernur Ria Norsan menyambut baik dan menyarankan agar proses pengajuan dilakukan secara resmi dan sesuai prosedur.

“Mengingat Bunda Guru Pusat adalah Ibu Titiek Soeharto, dan kami sama-sama ‘Anak Kolong’ (putra-putri TNI), mudah-mudahan beliau bisa hadir saat pelantikan Bunda Guru Kalbar nanti,” ujarnya.

Terkait permohonan tempat untuk Hari Guru, Gubernur juga menyetujui pelaksanaannya di halaman kantor gubernur. Ia meminta PGRI Kalbar mengajukan surat atau proposal resmi agar bisa diproses oleh instansi terkait.

Tidak hanya itu, Gubernur Ria Norsan juga merespons isu guru honorer yang saat ini masih dibiayai melalui dana BOS. Ia mengatakan, penggunaan dana BOS untuk membayar gaji guru ke depannya kemungkinan tidak diperbolehkan lagi, sehingga akan dicari solusi terbaik bersama PGRI.

“Pihak PGRI diharapkan bisa mendata guru-guru honorer tersebut. Nantinya kita akan carikan solusi agar mereka tetap bisa bekerja dan mendapat haknya dengan baik,” tambahnya.

Audiensi ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun sinergi antara pemerintah provinsi dengan PGRI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Barat.

Komisi Informasi Kalbar Resmi Luncurkan Monev 2025, Gubernur: Keterbukaan Informasi Adalah Pondasi Demokrasi

Komisi Informasi Kalbar Resmi Luncurkan Monev 2025, Gubernur: Keterbukaan Informasi Adalah Pondasi Demokrasi
Komisi Informasi Kalbar Resmi Luncurkan Monev 2025, Gubernur: Keterbukaan Informasi Adalah Pondasi Demokrasi.

Pontianak – Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat secara resmi meluncurkan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025, Rabu (2/7/2025), di Ruang Data Analytic Room (DAR) Kantor Gubernur Kalbar. Program ini merupakan agenda tahunan untuk menilai sejauh mana badan publik di Kalbar mematuhi prinsip keterbukaan informasi.

Tahun ini, sebanyak 168 badan publik menjadi peserta, mulai dari OPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, pemerintah desa, hingga BUMD dan lembaga legislatif.

Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya keterbukaan informasi sebagai fondasi demokrasi.

“Transparansi adalah bentuk akuntabilitas. Pemerintahan yang baik hanya bisa berjalan jika rakyat tahu, jika informasi mudah diakses, dan jika birokrasi membuka pintunya untuk diawasi,” tegas Norsan.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan PPID hingga ke tingkat desa, bukan hanya untuk mengejar prestasi, tetapi sebagai bagian dari budaya kerja yang transparan.

Penilaian Lewat Aplikasi Digital dan Lima Indikator

Ketua Komisi Informasi Kalbar, M. Darusalam, menjelaskan bahwa Monev 2025 akan mengacu pada Perki No. 1 Tahun 2022 dan dilakukan secara digital lewat aplikasi E-Monev. Penilaian mencakup lima indikator utama:

  1. Sarana dan prasarana digital

  2. Kualitas informasi

  3. Jenis informasi

  4. Komitmen organisasi

  5. Inovasi dan strategi layanan

Nilai tambahan diberikan jika pimpinan badan publik hadir langsung atau menyampaikan video pemaparan, yang dinilai sebagai bukti nyata kepemimpinan.

“Kalau kepala OPD-nya yang menyampaikan langsung, nilainya bisa 50% lebih tinggi,” ungkap Darusalam.

Meski Kalbar mencetak nilai IKIP 2024 sebesar 81,97 poin (peringkat 6 nasional), tantangan tetap ada. Dari 193 peserta tahun lalu, 57 badan publik dinyatakan tidak informatif.

“Kalau hampir 30% peserta berstatus tidak informatif, maka ini jadi PR besar untuk kita,” tambah Darusalam.

Monev 2025 Dibagi Tujuh Tahap, Puncaknya 24 Oktober

Monev akan berlangsung dalam tujuh tahap, termasuk sosialisasi, pengisian kuesioner, verifikasi data, hingga presentasi langsung. Malam puncak penghargaan dijadwalkan pada 24 Oktober 2025.

M. Reinardo Sinaga (Edho Sinaga), Wakil Ketua KI Kalbar sekaligus Koordinator Monev, menjelaskan beberapa perubahan signifikan:

  • Pertanyaan SAQ disederhanakan

  • Hanya 10 terbaik dari 6 kategori yang akan mendapat plakat

  • Website komisiinformasikalbar.or.id menyediakan SAQ untuk diunduh sebelum Bimtek (9–10 Juli)

Ia menekankan bahwa Dinas Pendidikan, Bappeda, dan RSUD di tiap kabupaten/kota wajib ikut serta sebagai peserta karena berhubungan langsung dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Semua hasil Monev akan dipublikasikan secara terbuka melalui media massa dan media sosial. Pemenang juga akan diumumkan secara resmi dan mendapatkan penghargaan sebagai badan publik paling informatif.

Gubernur Ria Norsan berharap budaya keterbukaan tidak berhenti di atas kertas.

“Keterbukaan harus menjadi kebiasaan, bukan kewajiban. Pemerintah hadir untuk masyarakat. Jangan biarkan masyarakat menunggu jawaban yang tidak pernah datang,” tutupnya.

1.220 ASN PPPK Kalbar Resmi Dilantik, Gubernur Ria Norsan Tekankan Integritas dan Pelayanan Masyarakat

1.220 ASN PPPK Kalbar Resmi Dilantik, Gubernur Ria Norsan Tekankan Integritas dan Pelayanan Masyarakat
1.220 ASN PPPK Kalbar Resmi Dilantik, Gubernur Ria Norsan Tekankan Integritas dan Pelayanan Masyarakat.

Pontianak – Sebanyak 1.220 Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) resmi dilantik oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Ria Norsan, MM, MH, pada Selasa, 1 Juli 2025, di Gedung Terpadu Kantor Gubernur Kalbar. Pelantikan ini merupakan bagian dari formasi tahap pertama Tahun 2024.

Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menyampaikan bahwa pelantikan tahap kedua juga akan segera menyusul setelah proses administrasi selesai.

“Tahap kedua masih dalam proses administrasi. Nantinya jika sudah selesai akan langsung kita lantik juga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ria Norsan menegaskan pentingnya peran ASN PPPK sebagai pelayan masyarakat, bukan sekadar bekerja formalitas.

“Layani masyarakat dengan baik. Kita ini ASN adalah pelayan masyarakat, jadi tugas utamanya adalah mengabdi kepada masyarakat,” ujarnya.

Pesan Tegas: Zero Toleransi untuk Narkoba dan Asusila

Gubernur juga mengingatkan bahwa ada dua jenis pelanggaran yang tidak akan ditoleransi di lingkungan ASN Pemprov Kalbar, yaitu penyalahgunaan narkoba dan perilaku asusila.

“Saya tegaskan, saya tidak akan mentoleransi dua pelanggaran itu. Yang pertama adalah narkoba dan yang kedua masalah asusila,” tegasnya.

Salah satu ASN PPPK yang dilantik, Ade Septian dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, menyampaikan rasa syukur dan semangat barunya.

“Saya sangat senang dan berterima kasih kepada Bapak Gubernur Kalbar serta seluruh pihak yang mendukung pelantikan ini,” katanya.

Ade juga berharap bisa membawa semangat baru serta menghadirkan berbagai inovasi dalam program kerja ke depan.

Dengan pelantikan ini, diharapkan ASN PPPK Kalbar dapat memberikan kontribusi nyata dan berkinerja baik dalam membangun pelayanan publik yang lebih baik di seluruh wilayah Kalbar.

Senin, 30 Juni 2025

Terungkap! Oknum PNS di Panti Sosial Pontianak Ditetapkan Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur

Terungkap! Oknum PNS di Panti Sosial Pontianak Ditetapkan Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur
Terungkap! Oknum PNS di Panti Sosial Pontianak Ditetapkan Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur. (Kiri Foto Pelaku/Kanan Gambar ilustrasi)

Pontianak – Perbuatan tak terpuji kembali mencoreng dunia birokrasi. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di salah satu panti sosial di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diamankan pihak kepolisian setelah terbukti melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur.

Modus Bejat Terungkap: PNS Cabuli Anak Panti Sosial Tempat Ia Bekerja

Kata “bejat” bukan lagi sekadar umpatan, melainkan cerminan dari perbuatan pelaku yang sangat tidak manusiawi. Pada Minggu malam, 29 Juni 2025, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak berhasil menangkap pelaku yang diketahui merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) aktif di instansi pemerintah.

Pelaku diduga melakukan pencabulan terhadap anak-anak penghuni panti sosial tempatnya bekerja. Yang lebih memprihatinkan, korban sempat mengalami trauma berat akibat perlakuan keji tersebut. Anak-anak yang seharusnya mendapat perlindungan dan kasih sayang, justru menjadi korban hasrat liar seseorang yang seharusnya menjadi panutan.

Kapolresta Pontianak mengungkap bahwa proses pengungkapan kasus ini tidaklah mudah. Salah satu kendala utama adalah intimidasi yang dilakukan pelaku terhadap korban, membuat banyak anak takut untuk berbicara. Bahkan, kasus ini sempat menjadi viral di media sosial sebelum benar-benar ditangani secara hukum.

Meskipun begitu, Unit Jatanras bekerja sama dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) tetap tanggap dan sigap dalam mengumpulkan bukti serta keterangan para saksi. Kepolisian berhasil membongkar kasus ini dan menangkap pelaku tanpa menimbulkan gangguan lebih lanjut kepada korban.

Polresta Pontianak Masih Dalami Jumlah Korban

Saat ini, penyidik dari Satreskrim Polresta Pontianak masih terus mendalami kasus tersebut. Fokus utama penyidikan adalah memastikan sejauh mana tindakan bejat itu dilakukan dan apakah ada korban lain yang belum berani melapor.

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa perlindungan terhadap anak-anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara luas. Jangan ragu untuk melaporkan jika ada indikasi kekerasan atau tindakan tidak senonoh terhadap anak, terutama di lingkungan sosial yang seharusnya aman bagi mereka.

Perbuatan seperti ini harus diberantas sampai ke akar. Tindakan hukum tegas adalah satu-satunya cara untuk memberikan efek jera dan melindungi masa depan generasi muda kita. Kita tidak boleh diam. Anak-anak adalah masa depan bangsa. Mereka layak mendapatkan perlindungan, bukan penderitaan.

Sabtu, 28 Juni 2025

Polda Kalbar Bongkar Gudang Oli Diduga Palsu di Kubu Raya, Waspada Peredaran Barang Ilegal!

Polda Kalbar Bongkar Gudang Oli Diduga Palsu di Kubu Raya, Waspada Peredaran Barang Ilegal!
Polda Kalbar Bongkar Gudang Oli Diduga Palsu di Kubu Raya, Waspada Peredaran Barang Ilegal!.

Kubu Raya, Kalimantan Barat — Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah gudang penyimpanan oli yang diduga palsu. Gudang ini berlokasi di Komplek Pergudangan Ekstra Joss, Jalan Arteri Supadio, Kubu Raya.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari penggerebekan awal yang dilakukan tim gabungan dari berbagai instansi penegak hukum pada Jumat (20/6). Saat itu, mereka menemukan tumpukan oli bermerek terkenal yang dicurigai sebagai produk palsu alias tidak sesuai standar.

Berawal dari Laporan Pertamina Lubricants

Kasus ini mulai terkuak setelah adanya laporan dari pihak PT Pertamina Lubricants yang mencurigai adanya peredaran produk palsu di wilayah Kalbar. Laporan tersebut didaftarkan pada 21 Juni 2025 dengan nomor resmi LP/B/193/VI/2025/SPKT/POLDA KALBAR.

Menurut informasi, pelapor bernama Banan Prasetya dari As Intel Kejati Kalbar. Dugaan tindak pidana yang diselidiki mencakup pelanggaran terhadap perlindungan merek dan hak konsumen.

Gudang Sudah Dipasang Garis Polisi

Tak lama setelah penggerebekan, Ditreskrimsus Polda Kalbar langsung memasang police line di area gudang sebagai langkah pengamanan agar tidak ada pihak yang bisa mengakses lokasi tersebut sembarangan.

Pada Kamis (26/6), tim penyidik kembali mendatangi gudang untuk menghitung, mendata, dan memisahkan oli asli dengan yang diduga palsu. Setiap produk dicatat secara rinci—mulai dari merek, jenis, hingga jumlah dan bentuk kemasannya.

Kegiatan ini turut disaksikan oleh penjaga gudang dan perwakilan dari pihak pelapor guna menjamin transparansi penyelidikan.

Sampel Oli Sudah Dikirim ke Labfor Polri

Menurut Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol. Dr Bayu Suseno, seluruh proses ini dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Penyidik sudah mengambil sampel untuk diuji di Laboratorium Forensik Polri,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat yang merasa pernah membeli atau menggunakan oli yang diduga palsu, diharapkan segera melapor ke Polda Kalbar. Langkah ini penting untuk memperluas pengungkapan kasus dan memastikan tidak ada lagi konsumen yang dirugikan.

“Kami mengajak masyarakat untuk proaktif. Jika merasa pernah jadi korban dari peredaran oli palsu, silakan datang dan buat laporan. Polda Kalbar berkomitmen mengusut tuntas kasus ini,” tegas Kombes Bayu.

Kenapa Kasus Ini Harus Jadi Perhatian Publik?

Oli adalah komponen penting untuk performa dan keselamatan kendaraan. Penggunaan oli palsu bisa menyebabkan kerusakan mesin serius, bahkan kecelakaan. Selain merugikan konsumen secara finansial, peredaran oli ilegal juga membahayakan banyak orang di jalan.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengecek keaslian produk oli yang mereka gunakan. Selalu beli di toko resmi dan pastikan produk memiliki segel serta label yang sah.

Kasus dugaan peredaran oli palsu di Kalimantan Barat menjadi pengingat bahwa konsumen harus lebih jeli dan hati-hati dalam memilih produk otomotif. Sementara itu, langkah cepat dan tegas dari Polda Kalbar patut diapresiasi karena mampu melindungi masyarakat dari dampak negatif barang ilegal.

Jika kamu punya informasi atau pernah mengalami kerugian akibat produk palsu, jangan ragu untuk melapor. Karena bersama-sama, kita bisa memberantas peredaran barang palsu dan menciptakan pasar yang sehat serta aman.

Kamis, 26 Juni 2025

Pemprov Kalbar Gandeng Jerman untuk Turunkan Emisi, Siap Jadi Contoh Nasional!

Pemprov Kalbar Gandeng Jerman untuk Turunkan Emisi, Siap Jadi Contoh Nasional!
Pemprov Kalbar Gandeng Jerman untuk Turunkan Emisi, Siap Jadi Contoh Nasional!.

Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi isu perubahan iklim. Salah satu langkah strategisnya adalah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jerman melalui skema Green Climate Fund (GCF) untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan menjaga kelestarian hutan.

Pertemuan terbaru antara Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dengan perwakilan Kedutaan Besar Jerman, menjadi momentum penting untuk memantapkan kolaborasi internasional dalam bidang lingkungan hidup. Dalam pertemuan tersebut, Penasihat Kedubes Jerman untuk Indonesia, Oliver Hope, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan lanjutan dari inisiatif Kalbar sendiri.

“Program ini merupakan hasil inisiatif Kalimantan Barat. Kami dari Jerman hadir sebagai mitra untuk mendukung penuh implementasinya,” ujar Oliver saat audiensi di ruang kerja Gubernur, Kamis (18/6/2025).

Dukungan Konkret dari Jerman Lewat GCF

Jerman, melalui Green Climate Fund dan Kementerian Federal untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk dana maupun teknis. Menariknya, sebagian besar pendanaan GCF berasal dari Jerman.

Total hibah yang dikucurkan mencapai Rp1 triliun atau setara 59,5 juta Euro, yang akan dimanfaatkan untuk:

  • Program pengelolaan hutan berkelanjutan

  • Konservasi alam

  • Pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan

Menurut Oliver, fokus utama kerja sama ini bukan hanya soal menurunkan karbon, tetapi membangun sistem dan kapasitas kelembagaan yang kuat. Dengan begitu, Kalimantan Barat akan siap menjalankan program jangka panjang yang terukur dan berkelanjutan.

Kalbar Siap Jadi Provinsi Percontohan

Gubernur Ria Norsan menyambut baik dukungan yang diberikan Pemerintah Jerman. Ia menyebut bahwa Kalbar memiliki komitmen tinggi terhadap isu lingkungan dan siap berkontribusi secara aktif dalam program iklim nasional maupun global.

“Kami sangat menghargai dukungan ini. Semoga kerja sama ini bisa memperkuat posisi Kalbar sebagai provinsi percontohan dalam pelestarian lingkungan dan penurunan emisi,” kata Norsan.

Ia juga berharap implementasi awal kerja sama ini bisa dimulai pada Agustus 2025, sesuai dengan rencana yang tengah dibahas di tingkat pusat.

Manfaat Ganda: Lingkungan Lestari, Masyarakat Sejahtera

Tak hanya fokus pada pelestarian hutan, hibah dari GCF juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Program ini mencakup pelatihan, penyediaan akses terhadap sumber daya alam yang lestari, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Dengan langkah ini, Kalbar tidak hanya menjaga hutan tetap hijau, tapi juga memastikan masyarakatnya mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung.

Kerja sama antara Pemprov Kalbar dan Pemerintah Jerman melalui Green Climate Fund adalah bukti nyata bahwa kolaborasi internasional bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat. Kalimantan Barat siap menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bisa dimulai dari daerah, dengan dukungan global.

Pemprov Kalbar Optimis Cetak Prestasi Lewat POPDA: Bibit Atlet Muda Siap Harumkan Nama Daerah

Pemprov Kalbar Optimis Cetak Prestasi Lewat POPDA: Bibit Atlet Muda Siap Harumkan Nama Daerah
Pemprov Kalbar Optimis Cetak Prestasi Lewat POPDA: Bibit Atlet Muda Siap Harumkan Nama Daerah.

Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan optimisme tinggi terhadap perkembangan dan prestasi atlet pelajar dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 2025. Ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi, tapi juga menjadi langkah awal bagi para atlet muda Kalbar untuk menembus level nasional bahkan internasional.

POPDA tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 22 hingga 26 Juni 2025 di Kota Pontianak, melibatkan 14 Kabupaten/Kota dengan total 525 peserta, terdiri dari atlet, pelatih, dan official. Pertandingan akan digelar di beberapa venue utama seperti GOR Pangsuma, Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Lapangan Panahan, dan Sirkuit Balap Sepeda Gelora Khatulistiwa.

POPDA: Ajang Penting Cetak Prestasi dan Temukan Bibit Unggul

Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., saat membuka acara, menyampaikan pesan penuh semangat kepada seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan, latihan rutin, menjaga kesehatan, dan bertanding secara sportif.

“Keberhasilan ada pada diri kalian sendiri. Kalau mau sukses, ya harus disiplin dan terus berlatih,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan optimisme bahwa atlet Kalbar bisa melangkah lebih jauh. Ia menargetkan agar atlet dari daerah ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dari capaian sebelumnya pada ajang POPNAS di Jakarta November mendatang.

Capaian POPNAS dan Dukungan Penuh Pemprov Kalbar

Sebagai informasi, pada POPNAS 2023 di Palembang, Kalimantan Barat sukses menembus peringkat 8 nasional dengan raihan 9 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu dari berbagai cabang olahraga seperti renang, atletik, angkat besi, balap sepeda, hingga wushu dan taekwondo.

Sementara itu, pada Pra POPNAS Zona II di Solo tahun 2024, kontingen Kalbar berhasil meloloskan 35 atlet dan pelatih untuk cabang olahraga beregu seperti basket, pencak silat, tinju, dan bulutangkis putri.

“Prestasi ini adalah bukti nyata dari kerja keras atlet dan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama stakeholder dalam membina dan mengembangkan potensi atlet muda,” ungkap Windy Prihastari, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar.

Pemprov dan Pemda Diminta Beri Apresiasi Lewat Bonus

Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Norsan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar akan memberikan bonus bagi atlet yang berhasil meraih prestasi nasional. Ia juga mendorong agar pemerintah kabupaten/kota turut memberikan bonus kepada atlet dari daerah masing-masing.

“Jangan cuma provinsi yang kasih bonus, daerah juga harus. Kepala daerah seperti bupati dan walikota perlu ikut mengapresiasi perjuangan atletnya,” ujarnya.

6 Cabor Dipertandingkan, 4 Cabor Lain Lewat Seleksi Daerah

Tahun ini, POPDA Kalbar mempertandingkan 6 cabang olahraga utama: atletik, taekwondo, karate, balap sepeda, panahan, dan wushu. Sedangkan 4 cabor lainnya panjat tebing, angkat besi, renang, dan menembak dilakukan melalui seleksi daerah bekerja sama dengan pengurus cabang olahraga masing-masing.

Harapan Tinggi untuk Masa Depan Atlet Kalbar

Dengan semangat kompetisi dan pembinaan yang konsisten, POPDA Kalbar 2025 menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung talenta muda di bidang olahraga. Harapannya, ajang ini dapat menjadi batu loncatan untuk mencetak lebih banyak atlet berprestasi dari Kalimantan Barat, yang bisa bersinar di kancah nasional hingga internasional.

Gubernur Kalbar Dorong Maskapai Tambah Rute Internasional, Air Asia Jadi yang Terdepan

Gubernur Kalbar Dorong Maskapai Tambah Rute Internasional, Air Asia Jadi yang Terdepan
Gubernur Kalbar Dorong Maskapai Tambah Rute Internasional, Air Asia Jadi yang Terdepan.

Pontianak – Pemerintah Kalimantan Barat terus berupaya mempercepat konektivitas udara internasional demi mendukung mobilitas masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah. Salah satu langkah nyata dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., yang baru saja menerima kunjungan dari pihak Air Asia Indonesia-Malaysia, Senin (23/6/2025), di Pendopo Gubernur Kalbar.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Norsan menyambut baik kehadiran perwakilan Air Asia dari Divisi Government Relations. Ia menyampaikan apresiasinya atas kembali dibukanya rute internasional dari Pontianak oleh maskapai berbiaya rendah tersebut.

“Terima kasih kepada Air Asia yang telah membuka kembali penerbangan internasional dari Pontianak. Kami berharap maskapai lain bisa segera menyusul. Ini penting agar masyarakat Kalbar lebih mudah bepergian ke luar negeri, dan sebaliknya, turis asing juga makin gampang masuk ke Pontianak,” ungkap Norsan.

Dorong Percepatan Izin Penerbangan

Air Asia saat ini telah melayani rute Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur pulang-pergi. Namun tak berhenti di situ, Pemerintah Provinsi Kalbar juga tengah mengupayakan pembukaan rute tambahan menuju Penang dan Singapura.

Menurut Gubernur Norsan, rute-rute baru ini sebenarnya dijadwalkan mulai beroperasi pada bulan September. Namun, ia meminta agar proses perizinan dapat dipercepat, sehingga targetnya sudah bisa terbang mulai 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kita minta agar izin bisa selesai lebih cepat. Insyaallah kalau semua lancar, pertengahan Agustus sudah bisa terbang,” katanya optimis.

Bandara Supadio Siap Jadi Gerbang Internasional

Upaya mempercepat rute internasional ini sejalan dengan peningkatan status Bandara Supadio menjadi bandara internasional. Meski status internasionalnya sudah diresmikan, saat ini Bandara Supadio masih terus dilakukan pembenahan dan peningkatan fasilitas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa.

“Kita ingin masyarakat tidak perlu ke Jakarta dulu kalau ingin ke luar negeri. Cukup dari Pontianak saja, dan itu akan menghemat waktu dan biaya,” tambah Gubernur.

Dukungan untuk Mobilitas dan Pariwisata Kalbar

Ketersediaan rute internasional dari Kalbar bukan hanya mendukung mobilitas masyarakat lokal, tapi juga memberikan efek positif bagi sektor pariwisata, perdagangan, hingga investasi. Dengan makin mudahnya akses masuk ke Kalimantan Barat, potensi wisata dan bisnis di provinsi ini akan lebih dikenal luas oleh pasar luar negeri.

Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi dengan pihak maskapai dan pemerintah pusat agar rute internasional ini bisa berjalan lancar dan berkelanjutan.

Langkah Gubernur Kalbar untuk mendorong percepatan rute internasional adalah angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha. Dengan adanya rute ke Kuching, Kuala Lumpur, dan rencana menuju Penang serta Singapura, Kalimantan Barat semakin terbuka ke dunia. Mari dukung percepatan ini demi kemajuan daerah!

Kolaborasi Tim Gabungan, Dua Pelaku Curat di Tanjung Raya Berhasil Dibekuk Polsek Pontianak Selatan

Kolaborasi Tim Gabungan, Dua Pelaku Curat di Tanjung Raya Berhasil Dibekuk Polsek Pontianak Selatan
Kolaborasi Tim Gabungan, Dua Pelaku Curat di Tanjung Raya Berhasil Dibekuk Polsek Pontianak Selatan.

Pontianak – Kerja sama lintas satuan dari berbagai kepolisian di wilayah Pontianak berhasil membuahkan hasil positif. 

Dua orang pria berinisial IH (38) dan FS (39) berhasil diamankan oleh tim gabungan karena diduga kuat melakukan aksi pencurian dengan pemberatan (Curat) di kawasan Tanjung Raya.

Penangkapan ini bermula dari laporan korban TN (29), yang kehilangan beberapa barang berharga dari kamar sewaannya di Jalan Parit H. Husin I, Gang Palaguna, Kelurahan Benua Melayu Darat. 

Aksi pencurian tersebut terjadi pada Selasa dini hari, 24 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kolaborasi Tim Gabungan, Dua Pelaku Curat di Tanjung Raya Berhasil Dibekuk Polsek Pontianak Selatan
Kolaborasi Tim Gabungan, Dua Pelaku Curat di Tanjung Raya Berhasil Dibekuk Polsek Pontianak Selatan.

Barang-barang yang dicuri meliputi:

  • Satu unit kulkas

  • Televisi merek Polytron 16 inci

  • Satu tabung gas elpiji 3 kg
    Total kerugian ditaksir mencapai Rp7.000.000.

Sinergi Antar Unit Berbuah Hasil

Dalam waktu singkat, Unit Macan Selatan Polsek Pontianak Selatan bekerja sama dengan Unit Berang-Berang Polsek Pontianak Timur, Unit Jatanras Polresta Pontianak, serta Unit Jatanras Polres Kubu Raya untuk menelusuri keberadaan pelaku.

Bermodal dari olah TKP, rekaman CCTV, serta informasi dari masyarakat, tim akhirnya mengidentifikasi keberadaan pelaku di sekitar parkiran Masjid Jami, Jalan Tanjung Raya 1. 

Setelah melakukan pengintaian, tim gabungan berhasil membekuk keduanya tanpa perlawanan saat mereka keluar dari kawasan Beting.

Pengakuan dan Proses Hukum

Setelah diamankan, IH dan FS mengakui perbuatannya. Keduanya kini telah dibawa ke Mapolsek Pontianak Selatan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Pontianak Selatan AKP Jatmiko, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antar satuan yang membuahkan hasil cepat.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama solid antar unit dan partisipasi masyarakat. Kami tegaskan, tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan di wilayah Pontianak Selatan,” ujar AKP Jatmiko.

Polsek Pontianak Selatan menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. 

Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa sinergi antar instansi dan dukungan masyarakat sangat penting dalam memberantas tindak kriminal.

Rabu, 18 Juni 2025

Harganas 2025: Bangun Generasi Emas, Lawan Stunting dari Keluarga

Harganas 2025: Bangun Generasi Emas, Lawan Stunting dari Keluarga
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2025 di Pontianak menjadi momentum penting untuk memperkuat peran keluarga dalam pembangunan bangsa. Dengan fokus pada pencegahan stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga, berbagai kegiatan digelar untuk edukasi masyarakat dan menciptakan generasi emas Indonesia.

PONTIANAK - Langit Kalimantan Barat baru saja selesai menurunkan hujan siang itu. Riuh rendah Kota Pontianak terus menggelora. Tak pernah sepi meski waktu menunjukkan siang yang menjelma. 

Di tengah dinamika kota yang tak pernah mati, sebuah momen penting hadir: Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2025.

Bukan sekadar seremonial semata, tapi panggilan jiwa untuk kembali kepada akar kekuatan bangsa keluarga.

Digelar selama tiga hari di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, tepatnya pada 18–20 Juli 2025, rangkaian acara ini bukan hanya ajang silaturahmi.

Akan tetapi itu juga wadah edukasi, promosi, serta pemantapan komitmen bersama dalam membangun ketahanan nasional dari level terkecil: rumah tangga.

Keluarga sebagai Pilar Utama Pembangunan Bangsa

Dalam pandangan Andin Buhabzen, Koordinator Event HARGANAS 2025, keluarga adalah fondasi dari segalanya. 

"Di mana dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul," ujarnya dengan penuh keyakinan. 

Ia menambahkan bahwa generasi penerus bangsa tidak lahir begitu saja; mereka adalah hasil dari proses panjang dalam keluarga kecil di setiap sudut daerah.

Pernyataan tersebut bukan retorika belaka. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam masalah gizi anak, salah satunya adalah stunting.

Masalah ini bahkan menempatkan Indonesia di posisi 108 dari 132 negara dalam prevalensi kasus stunting.

Stunting, atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, bukan hanya soal fisik, tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan.

Inilah mengapa, kata Andin, keluarga harus mulai memperhatikan asupan nutrisi sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.

"Jangan sampai kita kehilangan potensi generasi emas karena kelalaian di masa awal kehidupan mereka," ucapnya mengingatkan.

Tiga Pokok Pikiran dalam HARGANAS 2025

Dalam perhelatan kali ini, HARGANAS membawa pesan utama yang tersusun dalam tiga pokok pikiran:

1. Mewarisi Semangat Kepahlawanan dan Perjuangan Bangsa

Keluarga diajak untuk mengambil nilai-nilai luhur para pendiri bangsa, seperti gotong royong, kerja keras, dan cinta tanah air.

2. Menghargai dan Perlunya Keluarga bagi Kesejahteraan Bangsa

Keluarga harus dipandang sebagai unit terkecil namun paling strategis dalam membangun bangsa yang sejahtera dan harmonis.

3. Membangun Keluarga yang Bekerja Keras dan Mampu Berbenah Diri

Keluarga tidak boleh statis. Harus mampu berkembang, adaptif, dan progresif demi mencapai keluarga sejahtera.

Edukasi dan Hiburan Menginspirasi

Ragam kegiatan pun disajikan agar pesan HARGANAS dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Mulai dari pelaksanaan audisi Duta Genre (Generasi Berencana), edukasi kesehatan reproduksi, hingga bazar UMKM yang memberi ruang bagi ekonomi keluarga untuk tumbuh.

Anak-anak juga tidak dilupakan. Melalui lomba mewarnai, senam zumba massal, permainan tradisional, dan medical check-up gratis, HARGANAS ingin memastikan bahwa kesehatan dan keceriaan bisa dirasakan oleh semua usia.

Yang lebih unik adalah adanya rekor MURI Terompah Terpanjang, yang menjadi simbol kesatuan langkah dalam membangun keluarga yang kuat dan harmonis.

Keluarga Sehat, Generasi Emas, dan Masa Depan Indonesia

Pada intinya, HARGANAS 2025 adalah gerakan moral dan sosial ingin menyadarkan masyarakat bahwa keluarga adalah benteng utama dalam melindungi anak-anak dari ancaman stunting dan membangun generasi emas cerdas, sehat, dan produktif.

"Selamatkan masa depan generasi penerus bangsa dari bahaya stunting," demikian seruan yang bakal terus menggema di lokasi acara nantinya.

Dan seperti dikatakan Andin Buhabzen, "Keluarga adalah tempat perlindungan, kasih sayang, dan kesehatan." 

Maka, jadikanlah HARGANAS 2025 sebagai titik balik, di mana kita semua mulai merancang hidup yang lebih sehat dan terencana dari rumah, dari keluarga, dari hati.

Menuju Keluarga Sejahtera, Bersama dalam Harmoni

Dengan ribuan pengunjung yang memadati area Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, HARGANAS 2025 berhasil menciptakan suasana yang hangat, edukatif, dan penuh makna. 

Masyarakat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya turut ambil bagian dalam upaya besar ini: membangun Indonesia dari keluarga.

Acara ini bukan hanya tentang perayaan, tapi juga tentang refleksi. Refleksi atas peran keluarga dalam menopang masa depan bangsa.

Refleksi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan yang dimulai dari rumah. Dan yang terpenting, refleksi tentang bagaimana kita bisa menjadi keluarga yang lebih baik, untuk Indonesia lebih menanjak bahagia.

Seperti embusan angin sore di tepi Sungai Kapuas, HARGANAS 2025 mengalir lembut, mendayu-dayu, mengingatkan kita semua: keluarga adalah tempat kita pulang, dan dari sanalah kekuatan bangsa lahir.

Minggu, 15 Juni 2025

Imunisasi di Kalimantan Barat Diperkuat: Gubernur Tekankan Lawan Hoaks Demi Lindungi Anak dari Penyakit Menular

Imunisasi di Kalimantan Barat Diperkuat: Gubernur Tekankan Lawan Hoaks Demi Lindungi Anak dari Penyakit Menular
Imunisasi di Kalimantan Barat Diperkuat: Gubernur Tekankan Lawan Hoaks Demi Lindungi Anak dari Penyakit Menular.

PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Drs. H. Ria Norsan, baru-baru ini membuka acara penting yang membahas soal penguatan program imunisasi di Kalbar. Acara ini digelar pada Kamis, 12 Juni 2025, di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya. Fokus utama kegiatan ini adalah mencegah merebaknya kembali penyakit-penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah lewat imunisasi.

Dalam sambutannya, Gubernur mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus penyakit seperti polio dan campak. Ternyata, masih banyak masyarakat yang belum mengimunisasi anak-anak mereka. Salah satu penyebab utamanya adalah hoaks alias berita palsu yang beredar luas di media sosial.

"Misalnya ada yang bilang anak bisa lumpuh kalau disuntik polio. Padahal justru suntik polio itu untuk mencegah kelumpuhan. Nah, informasi kayak gini yang harus kita luruskan bareng-bareng," tegas Gubernur.

Beliau juga mengajak semua pihak untuk aktif meluruskan informasi keliru yang menakut-nakuti masyarakat soal imunisasi. Menurutnya, imunisasi harus dipastikan berjalan dengan baik dan menyentuh semua lapisan masyarakat agar perlindungan kesehatan jadi lebih maksimal.

"Kita harus evaluasi, apakah upaya imunisasi yang selama ini dilakukan sudah efektif atau belum? Jangan sampai ada anak-anak yang terlewat dan akhirnya malah rentan kena penyakit," tambahnya.

Gubernur juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap gizi ibu hamil. Menurutnya, memberikan asupan nutrisi yang baik sejak dalam kandungan bisa mencegah anak lahir dalam kondisi stunting.

"Kalau ibu-ibu rajin cek kehamilan dan memperhatikan gizi, maka anak-anak kita akan lahir sehat dan kuat. Ditambah dengan imunisasi, mereka akan terlindungi dari penyakit menular yang berbahaya."

Ia pun mengajak para orang tua, khususnya ibu-ibu, untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak. Salah satunya dengan memastikan anak mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal dari tenaga kesehatan.

"Yuk, ibu-ibu, jangan ragu bawa anaknya ke puskesmas atau posyandu. Imunisasi itu bukan untuk menakuti, tapi justru buat melindungi buah hati kita dari penyakit seperti polio, campak, difteri, dan lain-lain."

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ingin menegaskan bahwa imunisasi adalah langkah strategis dan nyata untuk menjaga generasi muda tetap sehat. Melawan hoaks dan memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Yuk, kita dukung gerakan imunisasi demi masa depan anak-anak Kalbar yang lebih cerah dan bebas dari penyakit menular!

Waspada Hoaks! Gubernur Kalbar Tegaskan Pentingnya Imunisasi untuk Cegah Penyakit dan Stunting

Waspada Hoaks! Gubernur Kalbar Tegaskan Pentingnya Imunisasi untuk Cegah Penyakit dan Stunting
Waspada Hoaks! Gubernur Kalbar Tegaskan Pentingnya Imunisasi untuk Cegah Penyakit dan Stunting.

PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat layanan imunisasi di daerahnya. Hal itu ia sampaikan saat membuka acara “Pencanangan Penguatan Imunisasi Berdampak Strategis” yang digelar di Hotel Dangau, Kubu Raya.

Dalam pidatonya, Ria Norsan menyoroti satu hal yang cukup mengkhawatirkan—bukan hanya soal virus, tapi soal hoaks alias berita bohong soal imunisasi yang makin hari makin banyak beredar.

“Bukan cuma virus yang harus kita lawan, tapi juga informasi-informasi palsu yang bikin masyarakat salah paham. Ini jadi penyebab makin banyak kasus polio dan campak di Kalbar,” ujar Ria Norsan kepada awak media.

Ia menyebut bahwa masih banyak orang tua yang terpengaruh oleh konten menyesatkan di media sosial. Akibatnya, cakupan imunisasi menurun drastis, dan anak-anak menjadi korban karena tidak mendapatkan perlindungan vaksin seperti yang seharusnya.

Salah satu hoaks yang sempat viral adalah soal vaksin polio yang katanya bisa bikin lumpuh. Padahal faktanya, vaksin polio justru melindungi dari kelumpuhan akibat virus polio.

“Kalau dibiarkan, hoaks seperti ini bisa jadi racun pelan-pelan. Bisa membunuh masa depan anak-anak kita,” tegasnya dengan nada serius.

Ria Norsan juga mengaitkan pentingnya imunisasi dengan upaya pencegahan stunting. Menurutnya, dua isu ini saling berkaitan erat. Anak yang sejak dalam kandungan kekurangan gizi, berisiko lahir dalam kondisi stunting. Lalu jika tidak diimunisasi, anak itu juga rentan terkena penyakit.

“Makanya penting bagi ibu-ibu hamil untuk jaga asupan gizi dari awal. Jangan tunggu anak lahir baru panik,” imbuhnya.

Selain menyasar masyarakat umum, Gubernur juga menekankan pentingnya edukasi kepada tenaga kesehatan dan perangkat daerah agar lebih aktif menyampaikan informasi yang benar soal imunisasi.

Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, sampai media massa untuk bersatu melawan penyebaran informasi palsu. Menurutnya, tanpa narasi tandingan yang kuat, upaya melindungi masyarakat dari penyakit menular akan sia-sia.

“Kalau kita diam, hoaks terus menyebar. Tapi kalau kita kompak melawan, kita bisa putus rantai penyebaran penyakit. Ini soal masa depan, bukan cuma angka di laporan,” tutupnya.

Sebagai penutup acara, Pemerintah Provinsi Kalbar juga memberikan penghargaan sebagai Duta Imunisasi kepada Ketua TP PKK Kalbar, Erlina Ria Norsan, sebagai bentuk apresiasi atas perannya dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak.

Sabtu, 14 Juni 2025

Polresta Pontianak Gelar Aksi Bersih-Bersih Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong

Polresta Pontianak Gelar Aksi Bersih-Bersih Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong
Polresta Pontianak Gelar Aksi Bersih-Bersih Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong.

PONTIANAK -- Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Polresta Pontianak punya cara unik dan bermakna untuk merayakannya. Nggak sekadar upacara atau seremonial, mereka justru turun langsung ke lapangan dengan aksi bersih-bersih di lingkungan markas (Mako) dan sejumlah tempat ibadah di sekitar Mapolresta Pontianak, tepatnya pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolresta Pontianak, AKBP Hendrawan, S.I.K., M.H., dan melibatkan seluruh jajaran Pejabat Utama (PJU) serta personel Polresta Pontianak. Semua kompak, semangat, dan nggak ragu pegang sapu, cangkul, hingga lap kain demi bikin lingkungan kerja makin bersih dan nyaman.

Menurut penuturan AKBP Hendrawan, kegiatan ini bukan cuma agenda bersih-bersih biasa, tapi punya makna yang lebih dalam. "Ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Kami ingin menanamkan semangat kebersamaan dan gotong royong kepada seluruh anggota. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan kerja dan tempat ibadah juga merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kenyamanan bersama," ujarnya.

Polresta Pontianak Gelar Aksi Bersih-Bersih Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong
Polresta Pontianak Gelar Aksi Bersih-Bersih Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong.

Nggak heran, suasana saat kegiatan berlangsung terasa hangat dan penuh kekompakan. Dari halaman hingga taman, ruang pelayanan hingga masjid, semua area dibersihkan secara menyeluruh. Keringat bercucuran, tapi senyum tetap merekah di wajah para anggota yang terlibat. Semangat Bhayangkara benar-benar terasa!

Selain menjadi bagian dari perayaan hari besar Polri, aksi ini juga menunjukkan bahwa Polresta Pontianak punya komitmen kuat terhadap pelayanan publik yang nggak cuma fokus ke penegakan hukum, tapi juga peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kegiatan sosial seperti ini jadi bukti nyata kalau institusi kepolisian bisa hadir lebih dekat dan humanis di tengah masyarakat. Karena sejatinya, pelayanan terbaik itu juga dimulai dari lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan penuh kebersamaan.

Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Pontianak terus berupaya meningkatkan dedikasi dan pengabdiannya bukan hanya lewat tugas pokok, tapi juga lewat aksi-aksi kecil yang berdampak besar seperti ini.

Jumat, 13 Juni 2025

Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital

Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital
Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital.

PONTIANAK — Suasana pagi di Hotel Harris Pontianak pada 11 Juni 2025 terasa berbeda dari biasanya. Di balik aroma kopi yang menyambut para tamu, ada semangat baru yang menyelimuti ruangan. Para jurnalis, pemilik media siber, dan praktisi komunikasi berkumpul dalam momen penting: Konferensi Wilayah III AMSI Kalimantan Barat.

Dari sekian banyak wajah yang hadir, ada satu sosok yang tampak lebih tenang dari biasanya. Muhlis Suhaeri, CEO Insidepontianak.com, terlihat duduk di deretan depan dengan senyum tipis dan mata berbinar. Hari itu menjadi catatan penting dalam perjalanan kariernya di dunia media. Ia resmi terpilih sebagai Ketua AMSI Kalbar periode 2025-2029.

Muhlis nggak sendirian. Ia didampingi oleh Mursalin, Direktur Utama PON TV, yang terpilih sebagai Sekretaris. Keduanya berhasil mengumpulkan 12 dari 22 suara dalam proses pemilihan yang berjalan damai dan demokratis. Pesaing mereka, pasangan Lisius Sahat Tinambunan dan Arman, hanya meraih 8 suara, sementara satu suara dinyatakan tidak sah.

Perjalanan Karier Muhlis: Dari Sekretaris Jadi Ketua

Buat kamu yang mengikuti perkembangan AMSI Kalbar, nama Muhlis pastinya nggak asing. Ia sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris AMSI Kalbar 2023-2025. Namun di tahun 2024, ia ditunjuk sebagai Plt. Ketua setelah Kundori mundur karena terpilih sebagai Ketua PWI Kalbar.

Waktu itu, banyak yang ragu. Tapi perlahan, Muhlis menunjukkan kemampuannya. Ia sukses menjaga organisasi tetap stabil dan bahkan memperkuat hubungan dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah. Gaya kepemimpinannya yang lugas tapi tetap kalem bikin banyak anggota respek. Dan sekarang, ia naik kelas jadi Ketua tetap. Bukan cuma karena posisi kosong, tapi karena dukungan mayoritas anggota.

Mursalin: Sosok Dinamis di Balik Kemudi

Sementara itu, Mursalin datang dengan energi yang lebih eksplosif. Sebagai pemimpin PON TV, ia tahu betul tantangan dunia penyiaran digital. Pengalaman itu jadi bekal penting dalam mendampingi Muhlis membenahi AMSI Kalbar.

Saat ngobrol santai habis pemilihan, Mursalin bilang, “Kami bukan penyelamat, bukan juga tokoh revolusi. Kami cuma dua orang yang mau kerja keras supaya media siber di Kalbar nggak tenggelam di tengah tsunami digital.”

Konferensi yang Tenang, Demokratis, dan Penuh Gagasan

Konferensi kali ini berlangsung adem. Nggak ada drama, nggak ada gesekan. Semua proses pemilihan berjalan transparan dan diawasi ketat oleh panitia.

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, juga hadir membuka acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan dukungannya terhadap AMSI. “Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Media harus berani memberi kritik dan saran, asal berdasarkan fakta,” katanya lantang.

Sebelum pemilihan, konferensi dibuka dengan Seminar Daerah bertema “Kolaborasi Membangun Media Massa yang Berkualitas dan Bisnis Berkelanjutan di Era Digital.” Pembicara dari kampus, media, dan pemerintah berbagi pandangan soal tantangan media online. Suasananya santai tapi penuh insight. Mulai dari soal regulasi digital, strategi monetisasi, hingga pentingnya konten bermakna.

Tantangan Dunia Media yang Nggak Main-main

Muhlis dan Mursalin tahu bahwa jadi pemimpin AMSI Kalbar itu bukan cuma soal gelar dan jabatan. Di balik semua seremoni, ada pekerjaan rumah besar: menjaga eksistensi media siber di tengah tekanan digital, hoaks, krisis pendanaan, sampai tekanan politik.

Dalam pidato perdananya, Muhlis bilang, “Kami ingin AMSI Kalbar jadi rumah. Tempat semua media siber saling mendukung, bukan saling sikut. Tempat kita bisa belajar, tumbuh, dan tetap hidup meski dunia digital makin kejam.”

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas jurnalis. Menurutnya, jurnalisme yang baik harus dibarengi dengan pelatihan rutin, workshop, bahkan program magang untuk generasi muda.

Anak Muda? Harus Ikut Ambil Peran!

Menariknya, Muhlis dan Mursalin nggak melulu bicara soal internal organisasi. Mereka punya rencana khusus untuk menggaet anak muda. Salah satunya lewat pembentukan Komunitas Milenial AMSI Kalbar, tempat anak muda bisa belajar bikin konten, nulis berita, sampai bikin podcast dan video dokumenter.

“Kita butuh anak muda. Mereka punya ide-ide segar dan berani. Jangan cuma jadi penonton, ayo jadi pelaku,” kata Mursalin dengan penuh semangat.

Menjadi Pilar Media di Tengah Era Disrupsi

Di tengah ketidakpastian yang dibawa era digital, terpilihnya Muhlis dan Mursalin justru jadi harapan baru. Mereka sadar, tugas ke depan nggak gampang. Tapi kalau dijalani bareng-bareng, semua tantangan bisa dilalui.

Muhlis menutup pidatonya dengan kalimat sederhana, tapi penuh makna: “Kami percaya, media yang jujur dan adil akan selalu punya tempat di hati masyarakat.”

AMSI Kalbar Sinergi Bisnis Sawit-Tambang untuk Kemakmuran Rakyat

AMSI Kalbar Sinergi Bisnis Sawit-Tambang untuk Kemakmuran Rakyat
AMSI Kalbar Sinergi Bisnis Sawit-Tambang untuk Kemakmuran Rakyat.

PONTIANAK -- Pagi 11 Juni 2025, udara Kota Pontianak Kalimantan Barat terasa hangat. Bukan hanya karena sengatan matahari tropis, tapi juga semangat yang membara dari para pelaku media, pengusaha, akademisi, hingga perwakilan pemerintah yang hadir di ruang utama penyelenggaraan Konferwi III Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat. 

Di tengah dinamika informasi yang semakin liar dan penuh dengan hoaks, AMSI hadir bukan sekadar sebagai organisasi profesi, tapi sebagai harapan baru bagi keberlangsungan pers nasional yang lebih kuat dan relevan.

Acara yang digelar pada Rabu, 11 Juni 2025 di Hotel Harris ini dibuka dengan sebuah seminar bertajuk “Bagaimana Bisnis Sawit dan Tambang Membawa Kemakmuran Rakyat dan Bersinergi dengan Bisnis Media di Kalbar.” 

Tema yang cukup berani, bahkan bisa dibilang ‘panas’, karena menyentuh dua industri besar di Kalimantan Barat sawit dan tambang yang kerap menjadi sorotan publik. 

Namun, di tangan AMSI, tema ini tidak sekadar menjadi bahan debat atau polemik biasa. 

Ini adalah panggilan untuk melihat bagaimana media bisa menjadi mitra strategis dalam menciptakan kesejahteraan bersama.

Mencari Titik Temu: Media, Bisnis, dan Kesejahteraan Publik

Plt Ketua AMSI Kalbar, Muhlis Suhaeri, membuka seminar dengan paparan yang lugas namun mendalam. 

Menurutnya, media saat ini tidak boleh lagi hanya menjadi penonton pasif dalam alur perkembangan ekonomi daerah. 

Ia menegaskan, media harus mampu menjadi pilar informasi yang komprehensif, berbasis data, dan tentunya memiliki solusi saat terjadi konflik atau ketidakseimbangan.

“Media tidak hanya menulis, tapi juga harus mampu memberikan analisis yang bisa menginspirasi kebijakan,” ujar Muhlis Suhaeri.

Dalam konteks Kalimantan Barat, yang dikenal dengan potensi alam yang luar biasa besar, media bisa menjadi jembatan antara bisnis pertambangan dan perkebunan kelapa sawit dengan aspirasi masyarakat lokal. 

Tapi sayangnya, selama ini hubungan tersebut sering kali tegang, dipenuhi oleh kesalahpahaman, hoaks, dan narasi-narasi provokatif yang justru merugikan semua pihak.

Meneguhkan Visi Konten Berkualitas, Bisnis Sehat

AMSI hadir dengan visi yang jelas: menjaga kualitas jurnalisme sekaligus memperkuat bisnis media. 

Dengan tagline “Kontennya Berkualitas, Bisnisnya Sehat” , asosiasi ini mencoba menjawab tantangan zaman di mana media tak hanya dituntut untuk profesional, tetapi juga mandiri secara finansial.

Sebagai organisasi yang didirikan sejak April 2017, AMSI telah berkembang pesat. 

Kini, jumlah anggotanya mencapai 595 media online dari seluruh Indonesia, termasuk 22 media di Kalimantan Barat. 

Wakil Ketua Umum AMSI Nasional, Upi Asmaradhana, yang turut hadir dalam acara ini, mengatakan bahwa AMSI lahir dari keprihatinan bersama atas kondisi media digital yang kian rentan terhadap disinformasi dan tekanan ekonomi.

“Banyak media online yang hebat secara konten, tapi rapuh secara bisnis. Kami ingin menjembatani itu,” ucap Upi Asmaradhana.

AMSI pun melakukan pendekatan ganda: satu, meningkatkan kualitas produksi konten dan etika jurnalistik; dua, memperkuat model bisnis agar media bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan global.

Era Kolaborasi Itu Tak Ada Lagi 'Main Sendiri'

Salah satu poin penting yang terus digaungkan dalam Konferwi III ini adalah pentingnya kolaborasi. 

Dalam era yang serba cepat dan kompleks, media tidak bisa lagi bekerja sendirian. AMSI mendorong adanya sinergi antara media, pemerintah, lembaga pendidikan, hingga dunia usaha.

Upi Asmaradhana bahkan menyebut bahwa kita sedang memasuki era kolaborasi . "Tantangan kita hari ini tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan individual. Butuh kekuatan bersama, butuh niat baik dari semua pihak," Upi Asmaradhana mengingatkan.

Di Kalimantan Barat, kolaborasi ini sangat relevan. Industri sawit dan tambang memiliki andil besar dalam roda ekonomi daerah, tetapi seringkali konflik sosial dan lingkungan menjadi bayang-bayang yang tak kunjung reda. 

Di situlah peran media bisa sangat strategis: menjadi mediator, edukator, dan pemberi informasi yang seimbang.

Menjawab Krisis Informasi

Masalah besar yang dihadapi media saat ini adalah banjir informasi yang belum tentu benar. 

Hoaks, misinformasi, dan disinformasi merajalela di platform digital, membuat masyarakat sulit membedakan mana fakta dan mana opini.

“Saat ini masyarakat dibanjiri informasi yang belum tentu berkualitas hoaks dan misinformasi menjadi tantangan besar,” kata Muhlis Suhaeri.

Untuk itu, AMSI berkomitmen untuk menjaga standar produksi konten yang etis dan berkualitas. 

Termasuk di dalamnya adalah penerapan prinsip-prinsip jurnalisme berkeadilan, transparansi, dan akuntabilitas.

Selain itu, AMSI juga tengah menjalin kerjasama dengan platform digital seperti Google untuk meningkatkan kapasitas produksi konten lokal yang informatif dan terpercaya. 

Langkah ini merupakan upaya konkret dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan berkelanjutan.

Menuju Ekosistem Digital Lebih Baik

AMSI Nasional saat ini sedang fokus pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas ekosistem digital Indonesia. 

Dengan kehadiran AMSI di tingkat wilayah seperti Kalimantan Barat, diharapkan bisa menjadi motor penggerak transformasi digital yang inklusif dan progresif.

Visi AMSI Kalbar pun selaras dengan agenda pemerintah daerah: meningkatkan kualitas demokrasi dan ekosistem digital. 

Hal ini semakin relevan mengingat pemerintah telah membuka ruang fiskal sebesar 30% yang diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi media di kuartal kedua tahun ini.

Langkah-langkah seperti workshop, pelatihan, hingga inkubasi bisnis digital mulai digagas oleh AMSI Kalbar untuk memperkuat kapasitas media-media lokal. 
Tujuannya bukan hanya untuk bertahan hidup, tapi juga menjadi aktor utama dalam pembangunan daerah.

Menuju Pers yang Kuat, Mandiri, dan Inklusif

Konferwi III AMSI Kalbar bukan hanya sekadar ajang pertemuan rutin. Ini adalah simbol kebangkitan media digital di tengah tantangan yang semakin kompleks. 
Dengan semangat kolaborasi, komitmen pada kualitas konten, dan dorongan untuk memperkuat bisnis media, AMSI menunjukkan bahwa jalan untuk membangun pers yang kuat, mandiri, dan inklusif masih terbuka lebar.

Seperti yang disampaikan oleh Upi Asmaradhana, “Media yang sehat adalah media yang bisa menjaga integritas sekaligus berbisnis dengan cerdas.”

Dan di tengah gema Konferwi III, itulah yang sedang diperjuangkan oleh AMSI Kalbar: membangun pers yang tidak hanya survive, tapi thriving dalam arti sesungguhnya.

Krisantus Kurniawan Tekankan Investasi di Kalbar Harus Serap Tenaga Lokal dan Taati Aturan Main

Krisantus Kurniawan Tekankan Investasi di Kalbar Harus Serap Tenaga Lokal dan Taati Aturan Main
Krisantus Kurniawan Tekankan Investasi di Kalbar Harus Serap Tenaga Lokal dan Taati Aturan Main.

Pontianak – Suasana Hotel Harris Pontianak bebarapa hari yang lalu, di awal Juni 2025, terasa lebih hidup dari biasanya. Bukan karena ada acara hiburan atau konser musik, tapi karena dibukanya Konferensi Wilayah III Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat. 

Para pelaku media digital, pengusaha, dan tokoh pemerintah tumplek blek dalam satu ruangan membahas masa depan media, investasi, dan masyarakat Kalbar.

Yang bikin suasana makin greget, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, hadir langsung sebagai pembicara utama. 

Tapi jangan bayangin ini cuma pidato formalitas. Justru, sambutan Krisantus jadi momen yang paling ditunggu dan penuh makna, terutama buat masa depan ekonomi dan sosial Kalbar.

Media Digital Bukan Cuma Penyebar Berita, Tapi Penjaga Moral Publik

Dalam sambutannya, Krisantus nggak ragu menyorot peran media digital. Menurutnya, media sekarang punya tanggung jawab besar, bukan sekadar menyebarkan berita, tapi juga jadi alat kontrol sosial dan penghubung suara rakyat ke pemerintah.

“Media digital harus bisa jadi mitra strategis pemerintah, bukan sekadar penyampai informasi,” tegasnya.

Ia juga bilang, di zaman sekarang, hoaks makin merajalela, dan peran media makin penting buat menjaga kualitas informasi. Artinya, media jangan cuma cepet, tapi juga harus benar, akurat, dan berimbang.

“Teknologi itu kayak pisau. Bisa untuk motong sayur, tapi juga bisa buat nyakitin. Tergantung siapa yang pegang,” ujar Krisantus sambil mengingatkan soal tanggung jawab moral dalam dunia digital.

Investasi Harus Punya Wajah Lokal

Krisantus nggak cuma ngomongin media. Dia juga ngebahas soal investasi, khususnya di sektor sawit dan tambang. Intinya? Perusahaan yang masuk ke Kalbar wajib tunduk sama aturan main dan nggak boleh cuek sama masyarakat sekitar.

“Kalau mau investasi di Kalbar, jangan setengah-setengah. Harus punya kantor di sini, kendaraan pakai pelat Kalbar, dan NPWP-nya juga lokal,” tegasnya.

Menurut dia, ini bukan soal simbolik atau administratif aja, tapi bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap daerah tempat mereka cari untung. Gampangnya, jangan cuma datang buat nambang duit, tapi juga kasih kontribusi.

Bukan Lagi “Pendatang” vs “Warga Asli”

Ada satu momen yang cukup menyentuh. Krisantus bilang bahwa istilah “pendatang” udah nggak relevan lagi di Kalbar.

“Kita semua yang tinggal dan cari makan di Kalbar ini adalah bagian dari rumah besar yang sama, yaitu Bumi Khatulistiwa. Nggak peduli kamu lahir di mana, yang penting kamu berkontribusi di sini,” jelasnya.

Pesan ini jadi pengingat penting di tengah keragaman etnis Kalbar yang memang kaya budaya. Menurut Krisantus, yang utama adalah hidup rukun dan saling menghormati, tanpa bawa-bawa asal-usul.

Tenaga Lokal Jangan Cuma Jadi Operator

Kritikan paling keras Krisantus justru ditujukan ke perusahaan-perusahaan besar yang katanya masih menjadikan warga lokal sebagai “kelas dua” dalam urusan pekerjaan.

“Jangan mentang-mentang orang lokal lalu cuma dijadikan buruh kasar. Kenapa nggak dikasih kesempatan jadi manajer, supervisor, atau bagian pengambil keputusan?” tanyanya.

Ia bahkan janji, pemerintah provinsi bakal segera ngeluarin Peraturan Gubernur (Pergub) yang lebih tegas mengatur tentang perekrutan tenaga kerja lokal. Jadi bukan cuma serapan tenaga kerja, tapi juga pemberdayaan secara struktural.

Konflik dengan Masyarakat Jangan Diselesaikan dengan Arogan

Isu lainnya yang diangkat adalah soal konflik antara perusahaan dan masyarakat lokal. Beberapa kasus katanya justru makin rumit karena perusahaan bersikap arogan: langsung lapor kepala desa atau pecat karyawan lokal tanpa proses mediasi.

“Kalau ada masalah, jangan main keras. Pemerintah siap jadi fasilitator buat cari solusi bareng,” tegas Krisantus.

Baginya, pembangunan itu bukan soal siapa yang kuat, tapi siapa yang bisa kerja sama dan saling menghargai.

Cinta Kalbar, Bukan Eksploitasi

Menjelang akhir sambutannya, Krisantus ngajak semua peserta baik dari media, pemerintah, maupun dunia usaha—buat benar-benar peduli sama Kalbar.

“Kalbar itu bukan lahan kosong buat ditambang habis-habisan. Kita butuh orang-orang yang cinta Kalbar dan mau bangun bareng-bareng,” ujarnya dengan nada penuh emosi.

Kalimat pamungkasnya jadi semacam mantra moral yang menggema di ruangan:
“Kalbar butuh kontribusi, bukan eksploitasi.”

Pesan untuk Generasi Muda Kalbar

Buat anak muda Kalbar, baik Gen Z maupun milenial, momen ini sebenarnya bisa jadi titik balik. Krisantus menyebutkan bahwa jangan sampai media dan dunia bisnis terus dipandang sebagai dunia orang tua. Justru generasi mudalah yang harus ambil alih, dengan cara yang bijak dan inovatif.

Dia juga nyentil soal organisasi massa yang suka ngangkat isu lokal buat kepentingan sempit. Ini jadi sinyal keras buat anak muda agar tetap waras di tengah gempuran isu-isu yang bisa memecah belah.

“Kita butuh anak muda yang bisa mikir jernih, kreatif, dan cinta damai,” katanya.

Menuju Kalbar yang Lebih Adil dan Inklusif

Konferensi AMSI ini bukan cuma soal kumpul media tahunan. Lebih dari itu, ini adalah panggung refleksi tentang masa depan Kalbar. Bagaimana pemerintah, media, dan pelaku usaha bisa duduk bareng, nyusun strategi bareng, dan jalan bareng untuk wujudkan kemajuan daerah.

Pesan Krisantus Kurniawan hari itu seperti kompas moral bagi kita semua. Bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa keadilan sosial hanyalah fatamorgana. Bahwa kemajuan tanpa inklusivitas hanya akan melahirkan ketimpangan.

Dan yang paling penting bahwa Kalbar punya harapan. Harapan untuk jadi daerah yang mandiri, ramah, dan bermartabat. Tempat di mana semua orang, tanpa kecuali, bisa hidup dengan layak dan dihargai.

Ayo Bangun Kalbar Bareng-Bareng

Jadi, buat kamu yang tinggal di Kalimantan Barat baik yang kerja di media, perusahaan, atau baru lulus kuliah pesan ini penting banget: Mari bangun Kalbar bareng-bareng. 

Nggak cuma lewat berita, proyek, atau investasi. Tapi lewat niat tulus, semangat kolaborasi, dan cinta yang nyata buat tanah kelahiran atau tanah tempat kamu mengabdi.